Anda di halaman 1dari 7

  PRE-PLANNING

PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

A.    Latar belakang
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel dah merah dan hemoglobin
yang sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar  hemoglobin normal umumnya
berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0
gram/100ml.
Anemia menggambarkan kondisi dimana jumlah sel darah merah dalam darah rendah.
Darah terdiri dari dua bagian, sebuah bagian cair yang disebut plasma dan sebagian yang padat
disebut sel darah. Salah satu tipe yang paling penting dan jenis sel yang paling banyak adalah sel
darah merah.jenis sel lainnya adalah sel-sel darah putih dan trombosit. Tujuan dari sel darah
merah adalah untuk mengantarkan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
Di Amerika Serikat, orang yang mengalami anemia sebanyak 2 % sampai 10 %. Negara-
negara lain memiliki tingkat anemia lebih tinggi. Pada perempuan muda terdapat dua kali lebih
mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki muda karena pendarahan menstruasi
yang teratur.

B.     Tujuanpembelajaran :
1.    Tujuan Umum.
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkankeluarga dan pasien dapat
memahami tentang Anemia.
2.      Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, remaja mampu menjelaskan:
a.       Pengertian anemia
b.      Penyebab anemia
c.       Tanda dan gejala anemia
d.      Orang yang beresiko terkena anemia
e.       Pencegahan anemia
f.       Pengobatan anemia
g.      Bahaya anemia anemia
h.      Makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan

C.    Satuan acara pembelajaran


1.      Pokok bahasan
Anemia
2.      Sub pokok bahasan
a.       Pengertian anemia
b.      Penyebab anemia
c.       Tanda dan gejala anemia
d.      Orang yang beresiko terkena anemia
e.       Pencegahan anemia
f.       Pengobatan anemia
g.      Bahaya anemia anemia
h.      Makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak dianjurkan
3.      Sasaran dan target
a. Sasaran :
b. Target   :

4.      Metode
a. Ceramah
b. Diskusi/tanyajawab
5.  Media dan alat
      a. Laptop
   b. Leaflet
   c. Flip chart
6. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal           :
Waktu                     : 08.00 s.d selesai
Tempat                    :
7. Setting tempat

DENAH LOKASI
                                                      
KETERANGAN :
                       : Presenter                                                         : Moderator
: Penanggung jawab
                       : Peserta                                                            : observer
                       : Fasilitator                                                        : Dosen Pembimbing

D.    Pengorganisasian
1.      Presenter
E.     Kegiatan penyuluhan
NO Kegiatan Penyuluh Peserta media waktu
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri (moderator, Mendengarkan
penyuluh dan fasilitator)
Meminta
masyarakatmemperkenalkandiri
Menjelaskan TIU dan TIK
Memperkenalkan
diri
Mendengarkan
2. Kegiatan inti Memberi salam Menjawabsalam Laptop 35 menit
Menjelaskan dan menguraikan materi infokus dan
tentang: Memperhatikan dan leaflet
1. Pengertiananemia mencatat penjelasan
2. Penyebabanemia penyuluh dengan

3. Tanda dangejala anemia cermat
memperhatikan
4. Bahaya anemia
jawaban dari
5. Orang yang beresiko
penyuluh.
terkena anemia
6. Cara mencegah anemia

7. Cara mengobati anemia

8. Makanan yang dianjurkan


dan tidak dianjurkan
Memberikan kesempatan kepada peserta
penyuluhan untuk bertanya.
Menjawab pertanyaan peserta
penyuluhan yang
berkaitan dengan materi yang belum
jelas.

Menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
Menjawab
pertanyaan peserta

3. Penutup Bertanya kepadakeluarga tentang materi Menjawab 20 menit


yang telah disampaikan pertanyaan
Membuat kesimpulan dari materi yang
telah disampaikan Memperhatikan
kesimpulan dari
Mengakhiri penyuluhan materi penyuluhan
yang telah
disampaikan.
Menjawab salam

F.     Kriteria evaluasi
1.      Evaluasi struktur :
a.       Kesiapan keluarga mengikuti penyuluhan
b.      Media memadai
c.       Tempat sesuai kegiatan
2.      Evaluasi proses :
a.       Pelaksanaan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah diitetapkan
b.      Peserta bersifat kooperatif dan aktif selama proses penyuluhan
3.      Evalusi Hasil
a.       Setelah mengikuti penyuluhan maka masyarakat mampu menjawab 75 %  pertanyaan yang
diajukan dan mengaplikasikannya.

MATERI PENYULUHAN  ANEMIA


PADA REMAJA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)
A.    Pengertian
      Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar
tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani dan
Haribowo, 2008)
      Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit per
milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer, 2006)
      Menurut Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di mana level Hb
rendah karena kondisi patologis.
      Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) Anemia adalah suatu penyakit di mana kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
      Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel darah merah dan hemoglobin yang
sehat dalam darah berada dibawah nilai normal. Kadar  hemoglobin normal umumnya berbeda
antara laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0
gram/100ml. Anemia umumnya terjadi pada wanita dan remaja putri.
B.     Penyebab
Anemia  umum nya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk atau gangguan
penyerapan nutrisi oleh usus juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan darah.
Wanita lebih mudah terkena anemia dikarenakan wanita membutuhkan dua kali lebih banyak
zat besi dari pada pria karena wanita mengalami haid setiap bulannya dan akan kehilangan darah
pada saat melahirkan. Wanita juga umumnya kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi seperti daging, ikan, hati, tempe, sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan serta
buah. Zat besi sangat dibutuhkan didalam tubuh untuk memproduksi darah didalam tubuh.
C.    Patofisiologi
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh
antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam
perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang
abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan
berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih,
lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain
adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah). Anemia bisa
menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia
bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah
merah secara berlebihan atau keduanya.  Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.  Sel
darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat
defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan
destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.  Hasil samping proses ini adalah bilirubin
yang akan memasuki aliran darah.  Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas
1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik)
maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).  Apabila konsentrasi
plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas)
untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin
(hemoglobinuria).
D.    Klasifikasi anemia
1.      Anemia defisiensi zat besi( anemia kekurangan zat besi)
2.      Anemia pada penyakit kronik
Anemia ini sering terjadi pada penderita penyakit kronik seperti gagal ginjal, abses pada paru
artrhitis rematoid dan nekrosis jaringan.
3.      Anemia permissiosa
Akibat kekurangan vitamin B12  karena gangguan absorb vitamin.
4.      Anemia defisiensi asam folat (akibat penurunan asam folat)
5.      Anemia karena perdarahan
6.      Anemia hemolitik auto imun
Merupakan kelainan sel darah merah yang diakibatkan auto antibody IGG.
7.      Anemia aplastik
Terjadi karena ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah.
E.     Tanda dan gejala
Letih, lesu, lemah, disertai dengan pusing, mata berkunang-kunang, muka, tangan, dan
kelopak mata bagian dalam pucat.
F.     Komplikasi
1.        Anak menjadi kurang cerdas
2.        Semangat belajar menurun
3.        Mudah terserang penyakit
4.        Pertumbuhan tubuh terhambat
5.        Kerusakan mata
6.        Gagal ginjal
7.        Gagal jantung
8.        Mual muntah
9.        Sakit perut kronis
G.    Pencegahan
1.      Menjaga pola makan
2.      Memeriksa kondisi kesehatan
3.      Perbanyak minum air putih
4.      Hindari stres
5.      Hindari mengkonsumsi alkohol dan rokok
6.      Tidur atau istirahat yang cukup
H.    Makanan yang dianjurkan
1.      Sayuran berwarna hijau( daun katu, daun singkong, sawi, daun kangkung dan bayam )
2.      Makanan hewani (ikan, hati ayam, daging)
3.      Kacang-kacangan.
I.       Makanan yang tidak dianjurkan
1.      Hindari konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih
2.      Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
3.      Hindari juga konsumsi alkohol dan minuman bersoda dan berkarbonasi
4.      Hindari konsumsi mie instan.

Daftar pustaka
Almatsier.2011. Ilmu Kebidanan tentang Anemia pada remaja dan Pencegahannya. Jakarta:
YBP-SP
Hardinsyah, dkk. 2007. Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: ECG
Proverawati Atikah. 2009. Anemia dan Anemia Kehamilan. Jakarta:Nuha Medika
Winkjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta: YBP-SP
Yusuf. 2011. Anemia Defisiensi Besi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai