Pembimbing :
Okky Rachmad Ngakili S.Kep.,Ns. M.Kep
DISUSUN OLEH:
1. Asmaul Husna (151.0005)
2. Kurrotul Aini (151.0026)
3. Lila Watiningrum (151.0027)
4. Mahalia Ocha Danna (151.0029)
5. Vamila Meydiawati (151.0054)
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEHIDRASI PADA ANAK
1. LATAR BELAKANG
1,5 juta anak didunia meninggal karena dehidrasi yang disebabkan diare
menurut Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2004 dalam WHO
(2009). Kehilangan air dan elektrolit secara berlebih dapat menyebabkan
dehidrasi berat yang mengakibatkan kematian jika cairan dan elektrolit tidak
segera diganti dengan larutan Oral Rehydration Salts (ORS) atau melalui infus
(WHO, 2009). Balita lebih rentan terkena dehidrasi karena fungsi ginjal yang
belum matang, dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri
secara bebas (independen) (Huang et al, 2009).
2. ANALISIS SITUASI
a. Peserta Penyuluhan
1) Sasaran penyuluhan: ibu-ibu yang mempunyai balita
2) Peserta penyuluhan telah memiliki pengetahuan: Membaca dan menulis.
b. Ruang Pembelajaran
1) Sarana penunjang: Tempat atau ruangan penyuluhan.
2) Metode belajar yang digunakan: Ceramah dan diskusi.
3) Prasarana yang tersedia: LCD proyektor
4) Pemateri/Promotor: Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya
3. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu yang mempunyai
anak balita usia 2-5tahun dapat mengetahui dan memahami tentang penanganan
serta pencegahan dehidrasi pada anak.
4. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan tentang dehidrasi pada anak
selama 30 menit, peserta dapat menjelaskan tentang:
1) Menyebutkan pengertian dehidrasi
2) Menyebutkan penyebab dehidrasi
3) Menyebutkan tanda dan gejala dehidrasi
4) Menyebtukan pencegahan dan penanganan anak yang terkena dehidrasi
5. MATERI
1. Menjelaskan pengertian dari dehidrasi
2. Menyebutkan penyebab dari dehidrasi
3. Menjelaskan klasifikasi dari dehidrasi
4. Menyebutkan dampak dari dehidrasi
5. Menjelaskan penatalaksanaan untuk anak dehidrasi
6. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
Pelaksanaan Moderator :
( 20 menit ) 1) Memberi kesempatan pada penyaji
untuk menjelaskan materi
Penyaji :
1) Menjelaskan materi penyuluhan 1) Mendengarkan dan
tentang pengertian dehidrasi memperhatikan
2) Menyebutkan penyebab dari 2) Mendengarkan dan
dehidrasi memperhatikan
3) Menjelaskan klasifikasi dari
3) Mendengarkan dan
dehidrasi
memperhatikan
4) Menyebutkan dampak-dampak
4) Mendengarkan dan
dehidrasi
memperhatikan
5) Menjelaskan penatalaksanaan untuk
5) Mengemukakan pendapat
anak yang dehidrasi
Penutup Moderator :
( 5 menit )
1) memberikan kesempatan pada peserta
untuk mengajukan pertanyaan
Penyaji:
1. Mendengarkan dan
1) Menjawab pertanyaan dari peserta
memperhatikan
Notulen :
1) Menyimpulkan jalannya hasil
1. Mengucapkan salam
diskusi
Moderator :
1) memberi salam penutup
8. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
9. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
1) 80% dari peserta menghadiri kegiatan
2) Alat dan media sesuai dengan perencanaan
3) Tugas dan fungsi masing-masing peserta sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
2) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3) Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi akhir
Setelah pelaksanaan kegiatan peserta dapat :
1) Menjelaskan Pengertian dehidrasi
2) Menyebutkan penyebab dehidrasi
3) Menyebutkan tanda dan gejala dehidrasi
4) Menyebtukan pencegahan dan penanganan anak yang terkena dehidrasi
10. DENAH
Keterangan :
: Moderator : Observer
: Notulen : Audiens/peserta
:Fasilitator : Penyaji
11. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Kurrotul Aini
b. Penyaji : 1. Vamila Meydiawati
2. Asmaul Husna
c. Observer : Mahalia Ocha Danna
d. Notulen : Lila Watiningrum
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
DEHIDRASI
A. Pengertian
Dehidrasi merupakan perubahan kondisi tubuh yang ditandai dengan
penurunan cairan dan elektrolit dalam tubuh secara berlebihan (Leksana, 2015).
Kehilangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi dapat menurunkan volume darah
dan menyebabkan syok hipovolemik. Akibatnya aliran darah menjadi lambat dan
perfusi oksigen ke jaringan menurun (Asmadi, 2008). Dehidarasi dapat terjadi
karena :
1. Kekurangan zat natrium
2. Kekurangan air
3. Kekurangan natrium dan air
B. Penyebab Dehidrasi
Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, akibat dari kehilangan dan gangguan
cairan elektrolit tubuh bisa mengganggu kinerja berbagai sistem-sistem tubuh.
Dehidrasi akan mengakibatkan banyak masalah dan gangguan bagi tubuh, seperti
gangguan dalam pembuangan toksin (racun), pengiriman nutrisi dan oksigen ke
sel-sel tubuh, produksi energi, dan pelumasan sendi. Bahkan Pada tingkat
dehidrasi berat bisa berakibat penurunan kesadaran, koma, dan bahkan kematian.
Beberapa penyebab dari dehidrasi adalah (Leksana, 2015):
1. Gastroenteritis
Diare merupakan penyebab yang paling sering. Pada diare yang disertai
muntah menyebabkan dehidrasi semakin progresif. Hal tersebut dapat
berdampak kematian pada bayi dan anak.
2. Stomatitis dan Faringitis
Rasa nyeri mulut dan tenggorokan dapat membatasi asupan makanan dan
minuman lewat mulut
3. Ketoasidosis diabetes (KAD)
KAD disebabkan karena adanya dieresis osmotik. Penurunan berat badan
akibat kehilangan cairan dan katabolisme jaringan.
4. Demam
Demam dapat meningkatkan IWL dan menurunkan nafsu makan.
C. Klasifikasi dan Tanda Gejala Dehidrasi
Derajat dehidrasi memiliki perbedaan antara usia bayi dan anak jika
dibandingkan usia dewasa. Bayi dan anak (terutama balita) lebih rentan
mengalami dehidrasi karena komposisi air tubuh lebih banyak, fungsi ginjal
belum sempurna dan masih bergantung pada orang lain untuk memenuhi
kebutuhan cairan tubuhnya, selain itu penurunan berat badan juga relatif lebih
besar.
Menentukan derajat dehidrasi pada anak juga dapat menggunakan skor WHO,
dengan penilaian keadaan umum, kondisi mata, mulut dan turgor. Derajat
dehidrasi berdampak pada tanda klinis. Makin berat dehidrasi, gangguan
hemodinamik makin nyata. Produksi urin dan kesadaran dapat menjadi tolok ukur
penilaian klinis dehidrasi.
Tabel 1 Derajat dehidrasi berdasarkan persentase kehilangan air dan berat badan
Derajat Dehidrasi dewasa Bayi dan Anak
Dehidrasi Ringan 4% dari berat badan 5% dari berat badan
Dehidrasi Sedang 6% dari berat badan 10% dari berat badan
Dehidrasi Berat 8% dari berat badan 15% dari berat badan
D. Penatalaksanaan
1. Konsumsi cairan atau minuman yang dapat menyeimbangkan cairan dalam
tubuh, yaitu minuman hipotonik, isotonik dan hipertonik (Setyawan, 2017)
2. Diberi susu formula/ASI yang tidak menimbulkan alergi.
3. Diberi jus buah (apel, jeruk, dan pisang), karena buah-buahan tersebut
mengandung banyak elektrolit. Dan elektrolit diperlukan tubuh untuk
menggantikan cairan yang hilang.
4. Jangan diberi air putih, karena air putih akan mengencerkan sisa kadar garam
yang sedikit dalam tubuh.
5. Pemberian cairan baik oral ataunpun parenteral dapat membantu
mengembalikan kerusakan kulit penyebab dehidrasi
Penatalaksanaan dehidrasi ditujukan untuk mengatasi kekurangan
cairan dan menstabilkan keseimbangan elektrolit. Terapi cairan parenteral
menjadi pilihan pada saat asupan cairan melalui ORS (Oral Rehydration
Solution) tidak cukup. Pada tahap awal diberikan cairan pengganti
intravaskuler sampai tercapai perfusi jaringan. Target selanjutnya adalah
memulihkan volume intravaskuler dan mengembalikan kadar natrium serum
sesuai rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Leksana, A. (2015). Dehidrasi dan Syok Vol. 42, No. 5. 391.
Setyawan, C. B. (2017). Hubungan Antara Konsumsi Cairan dan Status Hidrasi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.