Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

Pembimbing :
Ari Susanti., S.KM., M.Kes.

DISUSUN OLEH:
1. Asmaul Husna (151.0005)
2. Kurrotul Aini (151.0026)
3. Lila Watiningrum (151.0027)
4. Mahalia Ocha Danna (151.0029)
5. Vamila Meydiawati (151.0054)

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ( SADARI )

Pokok Bahasan : Pemeriksaan Payudara Sendiri


Sasaran : Siswi-siswi SMAN 17 Surabaya
Waktu : 30 menit
Tempat : Aula SMAN 17Surabaya
Hari/Tgl : 31 Mei 2017

1. LATAR BELAKANG
Kanker payudara merupakan tumor ganas ginekologi menurut Hidayati (2001)
yang disadur oleh Ariyanti (2004). Berdasarkan data World Health Organization
(WHO), jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar 7 juta. Survey
terakhir di dunia menunjukkan tiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara
dan setiap 11 menit ditemukan seorang wanita meninggal akibat kanker
payudara. Sementara di Indonesia, rata-rata penderita kanker payudara adalah 10
dari 100 ribu wanita (www.suaramerdeka.com,2005).
Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua
setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun.
Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita
kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker
jenis lain. Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut kesadaran untuk melakukan
deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan
pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Sedang di
negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, ketika
penyembuhan sudah sulit dilakukan.
Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah, dan bisa
dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit, sebulan sekali, dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).
Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan Sadari/Sarari. Karena bisa
jadi muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau saya benar-benar
menemukan benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang tidak
dimengerti apa maknanya.
Tetapi, semakin sering kita memeriksa payudara, kita akan semakin
mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres, jika
ada. Bagaimanapun Sadari/Sarari adalah bagian penting dari perawatan
kesehatan, yang dapat melindungi kita dari resiko kanker payudara.
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali
kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut
mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker
payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI,
pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan
angka kematian sebesar 25-30% (Saryono dan Pramitasari, 2009).
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara
dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak
dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa
payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10
setelah hari pertama haid) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya
pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih.
Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara
sendiri maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
2. ANALISIS SITUASI
a. Peserta Penyuluhan
1) Sasaran penyuluhan: Siswi-siswi SMAN 17 Surabaya
2) Peserta penyuluhan telah memiliki pengetahuan: Membaca dan menulis.
b. Ruang Pembelajaran
1) Sarana penunjang: Tempat atau ruangan penyuluhan.
2) Metode belajar yang digunakan: Ceramah dan diskusi.
3) Prasarana yang tersedia: LCD proyektor
4) Pemateri/Promotor: Siswi-siswi SMAN 17 Surabaya.

3. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan siswi-siswi dapat
mengetahui dan memahami tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan tentang pemeriksaan payudara sendiri
selama 30 menit, audiens dapat menjelaskan tentang:
1) Menyebutkan Pengertian dari SADARI
2) Menyebutkan tujuan dan manfaat pemeriksaan payudara sendiri
3) Menyebutkan langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri

5. MATERI
1. Menjelaskan pengertian dari SADARI
2. Menyebutkan tujuan dari SADARI
3. Menyebutkan manfaat dari SADARI
4. Memperagakan 5 langkah pemeriksaan SADARI

6. METODE
1) Ceramah
2) Demonstrasi
3) Tanya jawab

7. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan
& Waktu
1) Mengucapkan salam
Pembukaan 1) Menjawab salam
2) Membuat kontrak waktu
( 5 menit ) 2) Menyetujui kontrak waktu
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan
3) Mendengarkan dan
yang akan dicapai
memperhatikan

Pelaksanaan Moderator :
( 20 menit ) 1) Memberi kesempatan pada penyaji
untuk menjelaskan materi

Penyaji :
1) Menjelaskan materi penyuluhan
tentang pengertian SADARI 1) Mendengarkan dan
2) Menjelaskan tujuan dan manfaat memperhatikan
SADARI 2) Mendengarkan dan
3) Mendemonstrasikan langkah-
memperhatikan
langkah SADARI
3) Mendengarkan dan
4) Mengajukan pertanyaan kepada
memperhatikan
audiens untuk mengetahui
4) Mengemukakan pendapat
pengetahuan mereka atas
penyuluhuan yang telah diberikan
Penutup Moderator :
( 5 menit )
1) memberikan kesempatan pada peserta
untuk mengajukan pertanyaan

Penyaji:
1) Menjawab pertanyaan dari peserta
1. Mendengarkan dan
memperhatikan
Notulen :
1) Menyimpulkan jalannya hasil
diskusi

Moderator :
1. Mengucapkan salam
1) memberi salam penutup

8. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet

9. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
1) 80% dari peserta menghadiri kegiatan
2) Alat dan media sesuai dengan perencanaan
3) Tugas dan fungsi masing-masing peserta sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
2) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3) Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan

3. Evaluasi akhir
Setelah pelaksanaan kegiatan peserta dapat :
1) Menjelaskan Pengertian SADARI
2) Menyebutkan tujuan dan manfaat SADARI
3) Mendemonstrasikan langkah-langkah SADARI

10. DENAH

Keterangan :

: Moderator : Observer

: Notulen : Audiens/peserta

: Fasilitator : Penyaji

11. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Vamila Meydiawati
b. Penyaji : 1. Kurrotul Aini
2. Lila Watiningrum
c. Observer : Asmaul Husna
d. Notulen : Mahalia Ocha Danna
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

A. Pengertian
Sadari adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk mengetahui kemungkinan
adanya kanker payudara / benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan
setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk
mengetahui lesi payudara (Varney, 2007).
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali
kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut
mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon dan Leonard, 2006). Kanker
payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI, pemeriksaan
klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian
sebesar 25-30% (Saryono dan Pramitasari, 2009).
salah satu pembunuh terbesar wanita di dunia adalah kanker payudara. Para
wanita bisa mencegah terjadi penyakit berbahaya itu dengan mengadakan deteksi
awal. Para wanita bisa melakukan pencegahan dengan cara SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) atau dalam bahasa Inggris disebut breast self-exam (BSE). Ini
penting, karena, 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri
Pada wanita normal, American Cancer Society menganjurkan wanita yang berusia
diatas umur 20 tahun untuk melakukan SADARI setiap tiga bulan. Usia 35-40 tahun
melakukan mammografi, di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli, lebih
dari 50 tahun check-up rutin dan mammografi setiap tahun. Saat terbaik melakukan
mammografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan meletakkan
payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto roentgen
dari atas ke bawah, lalu kiri ke kanan
B. Tujuan dan manfaat
Tujuan dan manfaat SADARI adalah
1. Menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi
lebih baik karena bentuk payudara biasanya berubah-ubah. Sebelum memasuki
masa menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak, atau ada
benjolan dan kembali normal ketika masa mentruasi selesai.
2. Yang terpenting adalah mengenali perubahan mana yang biasa terjadi dan
mana yang tidak. Pastikan Anda mengetahui mana yang normal untuk Anda.

C. Lima Langkah Periksa Payudara Sendiri (Sadari)

1. Langkah 1: Mulai dengan melihat payudara anda di cermin dengan posisi


pundak tegap dan kedua tangan di pinggang.

Langkah 1. Bercermin dengan kedua tangan di pinggang

Anda harus melihat:

a. Payudara, dari ukuran, bentuk, dan warna yang biasa anda ketahui.
b. Payudara denganbentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan
pembengkakan.

Jika anda melihat perubahan berikut ini, segera anda ke dokter untuk
berkonsultasi :
a. Kulit mengkerut, terjadi lipatan, ada tonjolan.
b. Puting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.
c. Kemerahan, nyeri, ruam-ruam, atau bengkak.

2. Langkah 2: Sekarang, angkat tangan anda dan amati jika ada perubahan-
perubahan yang telah disebut pada langkah pertama.

Langkah 2. Angkat kedua tangan cermati setiap perubahan pada payudara

3. Langkah 3: Saat anda bercermin, anda cermati apakah ada cairan yang keluar
dari kedua putting (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau
bercampur darah).

Langkah 3. Pencet puting, perhatikan cairan yang keluar


4. Langkah 4: Berikutnya, rasakan payudara anda dengan cara berbaring.
Gunakan tangan kanan untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya.
Gunakan pijatan pelan namun mantap (tapi bukan keras) dengan tiga ujung
anda (telunjuk, tengah, dan manis). Jaga posisi ujung jari datar terhadap
permukaan payudara. Gunakan gerakan memutar, sekali putaran mencakup
seperempat bagian payudara.

Langkah 4. Pijatlah payudara sambil berbaring

Pijat seluruh payudara anda dari atas sampai bawah, kiri kanan, dari
tulang pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan
payudara.
Buatlah pola memutar untuk memastikan anda sudah memijat seluruh
payudara anda. Mulai dari putting, buat gerakan memutar semakin lama
semakin besar sampai anda mencapai bagian tepi payudara.

Anda juga dapat membuat gerak naik turun. Gerakan ini bagi sebagian
besar wanita diangap lebih efektif. Pastikan anda merakan seluruh jaringan
payudaradari depan (puting) sampai bagian belakang. Gunakan pijatan ringan
untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit, pijatan sedang untuk bagian
tengah payudara, dan pijatan kuat untuk jaringan bagian dalam. Saat anda
mencapai jaringan bagian dalam, anda harus dapat merasakan tulang iga anda.

5. Langkah 5: Terakhir, rasakan payudara anda saat anda berdiri atau duduk.
Atau saat anda mandi karena bagi sebagian wanita, mereka merasa lebih
mudah memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin. Lakukan
dengan gerakan yang sama seperti dijelaskan dalam langkah 4.

Langkah 5. Pijatlah payudara saat mandi


DAFTAR PUSTAKA

Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Payudara Pencegahan & Deteksi Dini.


Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai