Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN STRES

Disusun Oleh:

1. Riza Akmal Wildan (1120017027)


2. Eriska Yunita Sari (1120017001)
3. Sri Hardiani Darmawan (1120017093)
4. Leli Rezky Dwi Oktavia (1120017017)
5. Windia Wike Fitriska Sari (1120017047)
6. Tiara Fatma Pratiwi (1120017011)
7. Miftakhul Khasanah (1120017096)

PROGAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Manejemen Stress


Tempat : Poli Jiwa RSJ Menur Surabaya
Sasaran : Keluarga pasien RSJ Menur Surabaya
Hari / Tanggal :
Pukul :

I. LATAR BELAKANG
Pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi serta perubahan sosial dan ekonomi
menimbulkan efek positif terhadap perkembangan dunia, tetapi juga
membawa dampak negatif bagi individu yang tidak dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan tersebut. Krisis yang ditimbulkan oleh
tekanan-tekanan dan konflik tidak hanya menimbulkan masalah atau
gangguan kesehatan secara fisik tetapi dapt juga terjadi gangguan kesehatan
mental/ psikiatri sebagai dampak langsung atau tidak langsung terhadap
perubahan sosial yang terjadi. Stres merupakan bagian penting dalm
kehidupan manusia dan setiap orang pernah mengalami stres pada tingkat
tertentu dan berespon dalam kehidupan sehari-hari. Pada keadaan tersebut,
diperlukan seseorang untuk mentolerir stimulus yang ada, tetapi pada tahap
tertentu pula seseorang tidak dapat mentolerir stres sehingga dapat
menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan (depresi/ sakit).
Menurut paham kesehatan jiwa, seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak
mampu berfungsi lagi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari, dirumah,
ditempat kerja dan lingkungan sosialnya. Berdasarkan hal diatas maka sangat
diperlukan sekali pendidikan kesehatan tentang stres dan cara mengatasinya,
sehingga klien dan keluarga dapat memahami stres. Diharapkan stres yang
dialami oleh setiap orang tidak berdampak buruk karena diatasi secara dini
baik oleh diri sendiri maupun bantuan orang lain. (Yosep, 2009).
II. TUJUAN
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah konsultasi tentang manajemen stress diharapkan keluarga dapat
mengerti dan menerapkan manajemen stress dalam menghadapai suatu
masalah.
IV.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai peran keluarga dalam
manajemen stress, maka keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian stress dan manajemen stress
2. Menjelaskan penyebab stress
3. Menjelaskan tanda dan gejala stress
4. Menjelaskan dampak stress
5. Menjelaskan teknik manajemen stress

V. MATERI
1. Pengertian Stres
2. Tanda dan Gejala Stress
3. Sifat Stress
4. Penyebab Stress
5. Dampak Stress
6. Tujuan Manajemen Stress
7. Manajemen Stress
8. Teknik manajemen stress (napas dalam)
VI. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu
1 Preoperasional 1. Mengucapkan salam Membalas salam 10 menit
( pembukaan ) 2. Menjelaskan tujuan dan Mendengarka
kontrak waktu n
3. Menjelaskan materi dan
kontrak waktu
2 Operasional 1. Mengidentifikasi Menjawab dan 20 menit
( inti ) penyebab stress pada menyapaikan
keluarga. pendapatnya
2. Mengidentifikasi dampak
stress yang terjadi pada
keluarga
3. Mengidentifikasi cara
penanganan stress
4. Menjelaskan cara
penanganan stress
3 Post 1. Mengevaluasi secara lisan Mendengarkan 15 menit
operasional dan melihat tingkat Bertanya
( penutup ) pemahaman tentang
diskusi tentang
manajemen stress
2. Memberikan booklet
3. Memberikan salam
penutup

VII. METODE
Ceramah tanya jawab.
Demonstrasi.

VIII. MEDIA / AVA :


1. Leaflet
2. Flip Chart
3. Pasien sebagai obyek peragaan / demonstrasi.
IX. SETTING TEMPAT:

X. PENGORGANISASIAN
.Pemberi Materi : Miftakhul Khasanah (1120017096)
Leli Rezky Dwi O (1120017017)
.Pembawa Acara : Riza Akmal Wildan (1120017027)
Demonstrasi :
1. Tiara Fatma P (1120017011)
2. Eriska Yunita S (1120017001)
3. Sri Hardiani D (1120017093)
Evaluator/Observer : Windia Wike (1120017047)
XI. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan (Struktural)
a. Klien hadir ke tempat penyuluhan
b. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
d. Persiapan media: leaflet, video pembelajaran
e. Persiapan materi: materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan
dibuatkan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah dimengerti
oleh sasaran penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Klien datang dalam penyuluhan
b. Klien memperhatikan penjelasan penyuluh
c. Media dapat digunakan secara efektif
d. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang
ditentukan
e. Klien dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Mengidentifikasi penyebab stress pada keluarga.
b. Mengidentifikasi dampak stress yang terjadi pada keluarga
c. Mengidentifikasi cara penanganan stress yang telah dilakukan
d. Menjelaskan cara-cara penanganan stress yang efektif

XII. SUMBER
Kusumawati, Farida & Yudi Hartono. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
Damaiyanti, Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatn Jiwa.
Bandung: Refika Aditama.
Purwaningsih, Wahyu & Ina Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakartaa : Nuha Medika

XIII. ALAT EVALUASI


1. Apa arti Stress?
2. Apa arti manajemen stres?
3. Bagaimana teknik manajemen stres?

J. KUNCI JAWABAN
1. Stress adalah reaksi setiap individu terhadap tuntutan lingkungan yang
tidak dapat diatasi secara pasti, reaksi pikiran, perasaan dan fisik. Stress
adalah suatu keadaan dimana mental kita lelah (kelelahan mental).
2. Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan (respon).
3. Manajemen Stress
a. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi
makanan dan minuman 4 sehat 5 sempurna secara disiplin
b. Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur merupakan salah satu
terapi untuk mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur memberi
kesempatan pada otak untuk relax.
c. Lakukan Olah raga teratur, karena gerak tubuh akan merangsang keluar
zatendorphine yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman. Orang
yang senang berolahraga umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
d. Selalu berfikir positif, karena cerminan dari tindakan, tindakan positif
berasal dari pikiran positif, tindakan negatif berasal dari pikiran
negatiftidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu
berfikiran negatif baik pada diri sendiri maupun orang lain.
e. Lakukan HOBBY atau hal-hal yang menyenangkan, karena hobby
membuat rilex dan sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
f. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani berubah, tidak malu dan
ragu, sebagai contoh : merubah penampilan yang secara phsikologis hal
ini menambah semangat baru.
g. Teknik Relaksasi dengan tarik napas dalam
h. Berkomunikasi secara asertif atau bertutur kata baik.
i. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan
bersosialisasi dengan teman/lingkungan(perlu teman curhat, tidak
memendam masalah sendiri)
j. Beribadah dan berdoa (tidak hanya pada masa sulit saja, berbuat pada
semua orang, bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang berhasil atau
tidak tetaplah bersyukur)
Lampiran
Manajemen Stress

A. Pengertian
Stress adalah reaksi setiap individu terhadap tuntutan lingkungan yang
tidak dapat diatasi secara pasti, reaksi pikiran, perasaan dan fisik. Stress adalah
suatu keadaan dimana mental kita lelah (kelelahan mental).

B. Tanda dan Gejala Stress


Humpherey (2010) mengemukakan beberapa tanda dan gejala yang
diakibatkan oleh stress yaitu :
1. Gejala perilaku, orang akan mudah gugup, penyalahgunaan obat, mudah
marah, hilang semangat, tidak tenang, diam, perilaku impulsive dan lain
sebagainya.
2. Gejala emosi, seseorang akan mudah gelisah, selalu sensitive dengan
kritikan, mudah tersinggung, apatis, merasa bersalah dan frustasi dan
untuk gejala kognitif seseorang akan mengalami kesulitan dalam
mengambil keputusan, sulit untuk mengingat, khawatir dengan
pelaksanaan tugas dan apatis.
3. Gejala fisik, seseorang akan merasakan detak jantung yang semakin cepat
berkeringat, mulut kering, penyempitan pupil mata, sakit perut, sakit
kepala dan panas dingin.

C. Sifat Stress
1. Stress Positif (p stress)
Mendorong pelakunya lebih proaktif, memacu alam pikiran untuk
menghadapi masalah yang menjadi sumber stress tersebut.
2. Stress Negatif (n stress)
Yang menyebabkan hidup tidak bergairah, semakin lesu. Menimbulkan
permasalahan: rasa cemas, depresi dan gangguan fisik.

3. Stress Negatif menjadi stress


positif
Kegagalan kemarin bisa saja menyeret diri ke stress negatif. Namun bagi
mereka yang berpikiran besar hal tersebut akan diarahkan ke situasi,
dimana hal-hal positif dan membangun yang akan mengantikan suasana
hati dan pikiran.
D. Penyebab Stress
1. Faktor Lingkungan
a. Ketidak pastian
ekonomi
b. Ketidak pastian politik
c. Gap Tek (gagap tekhnologi)
d. Kemacetan lalu lintas
e. Polusi
f. Birokrasi badan pemerintahan
2. Faktor organisasi
a. Gangguan Komunikasi
b. Birokrasi berlebihan
c. Pimpinan yang Otoriter
d. Perubahan organisasi
3. Faktor Diri
a. Salah Pengelolaan
hidup
b. Problem Keluarga
c. Target tidak realistis
d. Perkawinan Tidak
harmonis
e. Kebiasaan buruk

E. Dampak Stress
1. Dampak Fisiologik :
a. Gangguan pada organ tubuh
1) hiperaktif dalam salah satu sistem.
2) muscle myopathy >>> otot tertentu mengencang/melemah
3) tekanan darah naik >>> kerusakan jantung dan arteri
4) sistem pencernaan >>> mag, diarhea
b. Gangguan pada sistem reproduksi
1) amenorhea >> tertahannya menstruasi
2) kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang
produksi semen pada pria
3) kehilangan gairah sex
c. Gangguan pada sistem pernafasan
1) asthma, bronchitis
d. Gangguan lainnya
a. Berkeringat
b. Jantung berdebar
c. pening (migrane)
d. tegang otot
e. Kadar Kolesterol
f. Gangguan Suplai udara
g. Kadar gula & insulin
e. Peningkatan Tekanan Darah
2. Dampak Psikologik:
a. Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan
punya peran sentral bagi terjadinya burn out
b. Terjadi depersonalisasi ; Dalam keadaan stress berkepanjangan,
seiring dengan kewalahan /keletihan emosi, kita dapat melihat ada
kecenderungan yang bersangkutan memperlakuan orang lain sebagai
sesuatu ketimbang sesorang
c. Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat
pula menurunnya rasa kompeten & rasa sukses
d. Lupa
e. Insomnia / susah tidur
f. Mudah marah
g. Hasrat seks berubah
h. Kebiasaan makan berubah
3. Dampak Perilaku
a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan
sering terjadi tingkah laku yang tidak berterima oleh masyarakat
b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada
kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil
langkah tepat.
c. Mahasiswa yang over-stressed ~ stress berat seringkali banyak
membolos atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Super sensitif
e. Efesiensi naik turun
f. Produktifitas naik/turun . Perilaku berubah kasar/keras
F. Pengertian Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen
stres itu sendiri adalah untuk Manajemen stres adalah kecakapan menghadapi
tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan secara proporsional.
Stres adalah reaksi dari tubuh (respon) terhadap lingkungan yang dapat
memproteksi diri kita dan bagian dari sistem pertahahan yang membuat kita
tetap hidup. Stres sudah ada sejak kita dalam kandungan dan tak pernah lepas
dari kehidupan kita

G. Tujuan Manajemen Stress


1. Memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
2. Mengenal penyebab stress dan mengetahui tekhnik tekhnik mengelola
stres.
3. Orang lebih baik menguasai stress dalam kehidupan daripada dihimpit
olehnya

H. Manajemen Stress
1. Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi
makanan dan minuman 4 sehat 5 sempurna secara disiplin
2. Tidur dan istirahat yang cukup, karena tidur merupakan salah satu terapi
untuk mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur memberi
kesempatan pada otak untuk relax.
3. Lakukan Olah raga teratur, karena gerak tubuh akan merangsang keluar
zatendorphine yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman. Orang
yang senang berolahraga umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Selalu berfikir positif, karena cerminan dari tindakan, tindakan positif
berasal dari pikiran positif, tindakan negatif berasal dari pikiran
negatiftidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu
berfikiran negatif baik pada diri sendiri maupun orang lain.
5. Lakukan HOBBY atau hal-hal yang menyenangkan, karena hobby
membuat rilex dan sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada.
6. Jangan terpaku pada rutinitas, harus berani berubah, tidak malu dan ragu,
sebagai contoh : merubah penampilan yang secara phsikologis hal ini
menambah semangat baru.
7. Teknik Relaksasi dengan tarik napas dalam
8. Berkomunikasi secara asertif atau bertutur kata baik.
9. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan bersosialisasi
dengan teman/lingkungan(perlu teman curhat, tidak memendam masalah
sendiri)
10. Beribadah dan berdoa (tidak hanya pada masa sulit saja, berbuat pada
semua orang, bersyukur pada setiap usaha kita, baik yang berhasil atau
tidak tetaplah bersyukur)

I. Teknik manajemen stress


1. Nafas Dalam
Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan.
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas.
Pernapasan dalam mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh
kita, diantaranya adalah:
Memperlambat denyut jantung
Mengatur tekanan darah,
Menghilangkan ketegangan otot dan
Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional batin.

a. Tahap Persiapan :
1. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
2. Sediakan waktu selama 5-10 menit
3. Atur posisi duduk/berbaring yang nyaman

b. Tahap Pelaksanaan :
1. Putar music dengan suara pelan dan rileks (jika perlu)
2. Redupkan cahaya (jika perlu)
3. Tutup mata, letakkan satu tangan pada perut kanan atas
4. Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung,rasakan gerakan
pelan perut Anda
5. Hembuskan secara perlahan ,lewat mulut Anda
6. Fokuskan pada pernafasan Anda,dan rasakan pergerakan keluar
masuknya udara pada tubuh Anda
7. Ulangi tahap 4-5 beberapa kali sampai Anda merasakan rileks
8. Buka mata pelan-pelan

c. Tahap Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2. Evaluasi manfaat yang dirasakan

Anda mungkin juga menyukai