Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

OLEH

EGA ANNA PUTRI


1510070130 039

PROGRAM STUDI DIII JURUSAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN KK BINAAN KEBIDANAN KOMUNITAS
RT 05/RW 01 KELURAHAN AIE PACAH KECAMATAN KOTO TANGAH
KOTA PADANG

Nama KK : Julmardizon
Nama Klien : Helmidawati
Alamat : Komplek Griya Cahaya B/7
Materi Penyuluhan : Kehamilan Resiko Tinggi

Padang, November 2017


Klien Mahasiswa

(Helmidawati ) ( Ega Anna Putri)

Mengetahui
Dosen Pembimbing

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Kehamilan Resiko Tinggi


Sasaran : PUS ( Tn. Julmardizon/ Ny. Helmidawati )
Penyuluh : Ega Anna Putri
Tempat : Rumah Keluarga Tn. Julmardizon
Hari/Tanggal : Jumat, 17 November 2017
Waktu : Pukul 14.00 WIB

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah proses penyuluhan diharapkan ibu mengerti tentang kehamilan risiko
tinggi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu :
1. Menyebutkan pengertian kehamilan resiko tinggi
2. Menyebutkan faktor resiko terjadinya kehamilan resiko tinggi
3. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
4. Mengetahui deteksi pada kehamilan resiko tinggi
5. Menyebutkan bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan resiko
tinggi
6. Mengetahui cara pencegahan kehamilan resiko tinggi

III. Materi
1. Pengertian kehamilan resiko tinggi
2. Faktor resiko/penyebab terjadinya kehamilan resiko tinggi
3. Tanda bahaya kehamilan
4. Diagnosa kebidanan pada kehamilan resiko tinggi
5. Bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan resiko tinggi
6. Pencegahan kehamilan resiko tinggi
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN RESPON
1 2 menit Pendahuluan
 Memberi salam pembuka dan  Membalas
memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Kontrak waktu  Memberi
respon

2 10 menit Penjelasan
 Menggali pengetahuan peserta  Menyebutkan
tentang kehamilan resiko tinggi semua yang di
 Menjelaskan tentang pengertian ketahui klien
kehamilan resiko tinggi tentang
 Menjelaskan tentang penyebab/ kehamilan
faktor resiko kehamilan resiko resiko tinggi
tinggi  Mendengarkan
 Menyebutkan tentang tanda dengan penuh
bahaya kehamilan perhatian
 Menjelaskan tentang deteksi pada
kehamilan resiko tinggi
 Menjelaskan tentang bahaya yang
dapat ditimbulkan karena kehamilan
resiko tinggi
 Menjelaskan tentang pencegahan
kehamilan resiko tinggi
3 3 menit Penutup
 Tanya jawab  Menanyakan
 Menyimpulkan hasil penyuluhan hal yang belum
 Memberikan salam penutup jelas
 Aktif bersama
menyimpulkan
 Membalas
salam

VII. Evaluasi
 Mengajukan pertanyaan lisan
 Tes awal
a) Apa pengertian kehamilan resiko tinggi?
b) Apa penyebab/ faktor resiko kehamilan resiko tinggi?
 Tes akhir
a) Apa saja tanda bahaya kehamilan?
b) Apa bahaya yang dapat ditimbulkan karena kehamilan resiko tinggi?
 Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan klien mampu mengerti dan memahami
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
LAMPIRAN MATERI

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

PENDAHULUAN
Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada
keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin.Jika ibu sehat dan didalam
darahnya terdapat zat-zat makanan dan bahan-bahan organis dalam jumlah yang
cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan akan
berjalan baik.Dalam kehamilan, plasenta akan befungsi sebagai alat respiratorik,
metabolik, nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan pengeluaran dari
tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya. Jika salah satu atau beberapa fungsi di
atas terganggu, maka janin seperti “tercekik”, dan pertumbuhannya akan
terganggu.Demikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa
kelainan bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan, maka
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami
gangguan.
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses
yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 5-10% dari kehamilan
termasuk kehamilan dengan risiko tinggi, wanita dengan kehamilan risiko tinggi,
mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan
kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan risiko tinggi ini.

I. Definisi Kehamilan Resiko Tinggi


Resiko tinggi adalah suatu kehamilan patologi yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin (Manuaba, 2008)
Resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki risiko tinggi lebih
besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau
kematian sebelum maupunyai sesudah persalinan (Nurcahyo,2009)

II. Tujuan Pemeriksaan Antenatal Care dengan Resiko Tinggi


a. Tujuan umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin selama
kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapat bayi dan ibu yang sehat.
b. Tujuan khusus
1) Mengenali dan menangani tanda-tanda penyulit yang akan dijumpai pada
kehamilan.
2) Mengenali dan mengobati tanda-tanda penyulit yang akan dijumpai pada
kehamilan.
3) Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan Keluarga Berencana,
kehamilan persalinan, nifas dan laktasi.

III. Jadwal Pemeriksaan


a. Usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir sampai 28 minggu : 4 minggu
sekali
b. 28 – 36 minggu : 2 minggu sekali
c. Diatas 36 minggu : 1 minggu sekali
KECUALI jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

IV. Jenis-Jenis Kehamilan Resiko Tinggi


Faktor IBU:
1) Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18 tahun.
Usia ibu merupakan salah satu faktor resiko yang berhubungan dengan
kualitas kehamilan. Usia yang paling aman atau bisa dikatakan waktu reproduksi
sehat adalah antara umur 20 tahun sampai umur 35 tahun. Penyulit pada
kehamilan remaja salah satunya pre-eklamsi lebih tinggi dibandingkan waktu
reproduksi sehat. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk
hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan
pertumbuhan janin (Manuaba, 1998).
2) Kehamilan pertama setelah 3 tahun atau lebih pernikahan
3) Kehamilan kelima atau lebih
Menurut Manuaba (1999) paritas atau para adalah wanita yang pernah
melahirkan dan dibagi menjadi beberapa istilah :
a. Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali
b. Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa
kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
c. Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari
lima kali.
d. Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun atau kurang dari 2 tahun.
Pada kehamilan dengan jarak < 3 tahun keadaan endometrium mengalami
perubahan, perubahan ini berkaitan dengan persalinan sebelumnya yaitu
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi
plasenta. Adanya kemunduran fungsi dan berkurangnya vaskularisasi pada
daerah endometrium pada bagian korpus uteri mengakibatkan daerah
tersebut kurang subur sehingga kehamilan dengan jarak < 3 tahun dapat
menimbulkan kelainan yang berhubungan dengan letak dan keadaan
plasenta.
e. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah melahirkan
bayi cukup bulan dan berat normal.
Wanita hamil yang mempunyai tinggi badan kurang dari 145 cm, memiliki
resiko tinggi mengalami persalinan secara premature, karena lebih
mungkin memiliki panggul yang sempit.
f. Kehamilan dengan penyakit (Hipertensi, Diabetes, Tiroid, Jantung, Paru,
Ginjal, dan penyakit sistemik lainnya)
Kondisi sebelum hamil seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit ginjal
atau lupus, akan meningkatkan resiko terkena pre-eklamsia. Kehamilan
dengan hipertensi esensial atau hipertensi yang telah ada sebelum
kehamilan dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi pre-
eklamsi tidak murni. Penyakit gula atau diabetes mellitus dapat
menimbulkan pre-eklamsi dan eklamsi begitu pula penyakit ginjal karena
dapat meningkatkan tekanan darah sehingga dapat menyebabkan pre-
eklamsia.
g. Kehamilan dengan keadaan tertentu ( Mioma uteri, kista ovarium)
Mioma uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa
kelainan letakbayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada
saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan
gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri.
Saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi
perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor
sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor
bisa terputar.
h. Kehamilan dengan anemia ( Hb kurang dari 10,5 gr %)
Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak
nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang
menderita anemia pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya
kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Faktor yang
mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat
besi, infeksi, kekurangan asam folat dan kelainan haemoglobin. Anemia
dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin
di bawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai hemoglobin
kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua. Perbedaan nilai batas diatas
dihubungkan dengan kejadian hemodilusi.
i. Kehamilan dengan riwayat bedah sesar sebelumnya.

Faktor JANIN :
a. Kelainan letak janin (sungsang, lintang, oblique/diagonal, presentasi
muka)
b. Janin besar (tapsiran lebih dari 4000 gram)
c. Janin ganda (kembar)
d. Janin dengan pertumbuhan janin terhambat
e. Janin kurang bulan (prematur)
f. Janin dengan cacat bawaan/kelainan kongenital
g. Janin meninggal dalam rahim. (Prita,2011)
V. Ada Beberapa Komplikasi pada Kehamilan Resiko Tinggi
1) Anemia
2) Janin kecil
3) Prematur yang tidak wajar
4) Ketuban pecah dini
5) Gestational diabetes
6) Tekanan darah tinggi
7) Placenta previa
8) Hidramnion
9) Penyakit rhesus
10) Kehamilan post-term
11) Kehamilan ganda
12) Kehamilan etopik
13) Keguguran
14) Kematian janin
15) Perdarahan pasca persalinan (Alaudine,2010)
VI. Mengelompokkan Faktor Kehamilan dengan Resiko Tinggi Berdasarkan
Waktu Kapan Faktor tersebut Mempengaruhinya
a. Faktor risiko tinggi menjelang kehamilan
1) Faktor genetik
 Penyakit turunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan sebelum kehamilan.
 Bila terjadi kehamilan, maka diperlukan pemeriksaan kelainan bawaan.
2) Faktor lingkungan
 Diperhitungkan faktor pendidikan dan sosial ekonomi.
 Faktor pendidikan dan sosial ekonomi mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam kandungan.
 Mempengaruhi pemilihan tempat pertolongan persalinan.
b. Faktor resiko tinggi yang bekerja selama kehamilan
 Faktor keadaan menjelang kehamilan
 Kebiasaan ibu (merokok, minum alkohol, kecanduan obat)
 Faktor penyakit yang mempengaruhi kehamilan. (Manuaba, 2009)

VII. Dampak Kehamilan Resiko Tinggi


a. Keguguran.
Keguguran dapat terjadi secara tidak disengaja, misalnya : karena terkejut,
cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non
profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti
tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.
Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir
rendah (BBLR) juga dipengaruhi oleh kurangnya gizi saat hamil dan juga umur
ibu yang belum 20 tahun. Cacat bawaan dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan
ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi sangat rendah, pemeriksaan
kehamilan (ANC) yang kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu
cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran
sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau
dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.
c. Mudah terjadi infeksi.
Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil disebabkan kurang pengetahuan akan
pentingnya gizi pada saat hamil karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu
mengalami anemia. Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi
anemis.
e. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau
eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena
dapat menyebabkan kematian.
f. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena perdarahan
dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena keguguran juga cukup tinggi
yang kebanyakan dilakukan oleh tenaga non profesional (dukun) (Ubaydillah,
2008).

VIII. Adapun Akibat Resiko Tinggi pada Kehamilan


a. Resiko bagi ibunya :
1) Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena
otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga
disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam
rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga
dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
2) Kemungkinan keguguran / abortus.
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi
keguguran. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus
yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.

3) Persalinan yang lama dan sulit.


Persalinan yang disertai komplikasi pada ibu maupun janin
merupakan penyebab dari persalinan lama yang dipengaruhi oleh kelainan
letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta
pimpinan persalinan yang salah. Kematian pada saat melahirkan juga
disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
b. Dari bayinya :
1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). Hal ini
terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
2) Berat badan lahir rendah (BBLR).
Bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram
kebanyakan dipengaruhi oleh kurangnya gizi saat hamil dan umur ibu saat
hamil kurang dari 20 tahun. Dapat juga dipengaruhi penyakit menahun
yang diderita oleh ibu hamil.
3) Cacat bawaan.
Cacat bawaan merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ
janin sejak saat pertumbuhan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta
faktor gizi dan kelainan hormon.
4) Kematian bayi.
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau
kematian perinatal yang disebabkan oleh berat badan kurang dari 2.500
gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital
serta lahir dengan asfiksia (Ubaydillah, 2008).

IX. Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga


a. Sakit Punggung
Sakit pada punggung, hal ini karena meningkatnya beban berat
yang dibawa yaitu bayi dalam kandungan. Pakailah sepatu tumit rendah.
Hindari mengangkat benda yang berat. Berdiri dan berjalan dengan
punggung dan bahu yang tegak.
b. Payudara
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan
bayi pertama yang kaya akan protein.
c. Konstipasi
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim
yang membesar kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone.
Atasi dengan makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang
banyak, serta olahraga.
d. Pernafasan
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah
bernafas hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma
menekan parutibu. Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul
ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama
kali hamil maka akan merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu
juga rasa terbakar didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.
e. Sering Kencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandung kencing ibu.
f. Masalah Tidur
Setelah perut membesar bayi akan menendang di malam hari dan
akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak. Cobalah untuk
menyesuaikan posisi tidur.
g. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena
menonjol. Dan pada akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul. Varises juga dipengaruhi factor keturunan.Angkatlah
kaki keatas ketika istirahat atau tiduran, pakailah celana atau kaos kaki
yang dapat mensupport, pakai dipagi hari dan lepaskan ketika anda pergi
tidur, jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah untuk berjalan-jalan.
h. Kontraksi Perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa
rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila duduk atau istirahat.
i. Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki
dan pergelangan kaki, kadang tangan bengkak juga. Ini disebut edema,
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
j. Kram Kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke 2 dan 3, dan biasanya
berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada saraf dikaki atau
karena rendahnya kadar kalsium.
k. Cairan Vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.
Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan
mendekati persalinan lebih cair.
1. Persiapan Laktasi
Laktasi atau menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam
memberikan makanan ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat
serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan
ibu dan anak. Zat-zat antiinfeksi yang terkandung dalam air susu ibu (ASI)
membantu melindungi bayi terhadap penyakit (Soetjiningsih, DSAK : ASI
petunjuk untuk tenaga kesehatan, buku kedokteran, Jakarta, ECG, 1997).
a. Persiapan laktasi diantaranya :
Kebutuhan gizi bagi ibu yang akan menyusui. Masa persiapan menyusui
sudah harus dimulai ketika hamil. Kepada calon ibu perlu diberitahu kalau untuk
menyusui dia harus mempunyai gizi yang cukup agar pertumbuhan bayinya
berkembang secara baik.
Penambahan akan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca partum akan
meningkatkan efisiensi konversi energi yang terkandung dalam makanan menjadi
energi susu. Tambahan nutrien lain dalam sehari bagi ibu menyusui adalah protein
sebanyak 50 gr, kalsium 0,5-1 gr, zat besi 20 mg, vitamin C 10 mg, vitamin B1 1,3
mg, vitamin B2 1,3 mg, dan air 8 gelas sehari. Penambahan kalori yang
dibutuhkan dalam 6 bulan pertama masa menyusui sekitar 2090 kk/hari (Arisman,
MB, Gizi dalam daur kehidupan, buku ajar ilmu gizi, palupy widyastuti, Jakarta,
2004).
b. Faktor yang mempengaruhi proses laktasi (Soetjiningsih, DSAK : ASI
petunjuk untuk tenaga kesehatan, buku kedokteran, Jakarta, ECG, 1997) :
1) Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.
2) Protein, dengan adanya variasi individu maka diajnurkan penambahan 15-20
gr protein/hari.
3) Suplemen, jika makanan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
2. Perawatan Payudara Ibu
Agar sesudah persalinan pembentukan ASI lancar dan tidak akan terjadi
kesukaran cara perawatannya :
a. Perawatan buah dada hendaknya telah dimulai pada kehamilan empat
bulan.
b. Setiap kali pada waktu mandi, buah dada dicuci dengan sabun dan puting
susu dibersihkan.
c. Bila terdapat puting yang mendatar/masuk kedalam, dengan ujung jari
puting ditarik-tarik keluar agar pada akhirnya dapat menonjol keluar
sehingga mudah ditangkap oleh bayi.
d. Sesudah hamil delapan bulan, pengurutan buah dada dengan jari tangan
kearah puting susu, gunanya untuk membersihkan saluran susu sehingga
mengurangi bendungan air susu sesudah bersalin.
X. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
1) Sesak Nafas
Penyebab : Diafragma terdorong
Penanganan : Posisi bantal bila tidur menggunakan ekstra bantal
2) Insomnia
Penyebab : Gerakan janin, kram otot, sering BAK
Penanganan : Sering berkomunikasi dengan keluarga atau suami
3) Rasa Khawatir dan Cemas
Penyebab : Gangguan hormonal, khawatir jika ibu setelah melahirkan
Penanganan : Masase perut, minum susu hangat, tidur dengan ganjal
dibagian bahu
4) Rasa Tidak Nyaman dan Tekanan pada Perineum
Penyebab : Pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan jalan
Penanganan : Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh, periksa ke petugas
kesehatan
5) Kontraksi Palsu (Braxton hicks)
Penyebab : Kontraksi uterus mempersiapkan persalinan
Penanganan : Istirahat dan periksa ke petugas kesehatan
6) Kram Betis
Penyebab : Karena penenkanan pada syaraf yang terkait dengan
uterusyang membesar dan perubahan kadar kalsium
fosfor.
Penanganan : Masase dan kompres hangat pada otot yang kram
7) Odema pada Kaki Sampai Tungkai
Penyebab : Karena berdiri atau berduduk lama, baju ketat dan cuaca
panas.
Penanganan : Asupan cairan dibatasi sehingga berkemih secukupnya
saja, dan Istirahat dengan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala.
8) Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung
yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan
meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini
merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur
tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang
membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap
postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang
akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot
punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot abdomen
yang lemah sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar. Tanpa
sokongan, uterus akan mengendur. Kondisi yang membuat lengkung
punggung semakin memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih sering terjadi
pada wanita grandemultipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk
memperoleh kembali struktur otot abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa
disebabkan karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat,
angkat beban, hal ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil
sedang lelah.
Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan
untuk menghindari peregangan otot tipe ini. Berikut ini adalah dua prinsip penting
yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:
1. Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat
apapun dari bawah
2. Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain
saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari
proses setengah jongkok.
Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:
1. Postur tubuh yang baik
2. Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban
3. Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa
istirahat
4. Gunakan sepatu bertumit rendah, sepatu tumit tinggi tidak stabil dan
memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis
5. Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong abdomen
eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yangelastic)
6. Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh bantalan
pemanas, mandi air hangat, duduk di bawah siraman air hangat)
7. Kompres es pada punggung
8. Pijatan/ usapan pada punggung
9. Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan
bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan
tarikan dan regangan.
10. Kegerahan
Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi
yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini
bisa menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya,
keluhan ini muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di
dalam tubuh mulai meningkat.
Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone
progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih
meningkat, bisa juga disebabkan metabolisme di tubuh yang makin meningkat
makin tinggi laju metabolisme, makan banyak pula kalori atau energy panas yang
dihasilkan atau dilepaskan.
Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas dan berkeringat yang
anda lakukan, yang antara lain berfungsi membuang kelebihan panas di dalam
tubuh ibu hamil. Janin juga mengahasilkan panas di dalam tubuhnya, tetapi janin
belum bisa melakukan proses berkeringat dan bernapas maka kelebihan panas di
dalam tubuh janin di buang ke melalui tubuh ibu. Itu sebabnya, semakin
bertambah usia janin anda, panas yang dikeluarkan tubuhnya juga semakin
banyak. Anda pun jadi mudah kegerahan, serta akan lebih banyak mengelurakan
keringat.

Cara mengatasi kegerahan yang dialami oleh ibu hamil adalah:


1. Pakai baju yang longgar dan nyaman
2. Pilihlah baju dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti dari bahan
katun
3. Jaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap baik. Misalnya, dengan sering
membuka jendela atau pintu
4. Hidari tempat-tempat sempit yang membuat anda merasa pengap
5. Sering-seringlah berada di ruangan terbuka atau alam terbuka
6. Perbanyak minum cairan, baik air putih maupun jus buah segar untuk
mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat

XI. Tanda Bahaya pada Kehamilan Trimester III


a. Perdarahan Pervaginam. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai rasa
nyeri, kemungkinan plasenta previa atau solusio plasenta.
b. Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya
tekana intra uterin atau oleh kedua factor tersebut juga karena adanyaa
infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serrviks.
c. Demam Tinggi
Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu > 380C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan adanya infeksi
suatu kehamilan.
d. Nyeri Abdomen Yang Hebat
Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap, dan
tidak hilang setelah istirahat, hal ini bisa berarti apendiksitis, kehamilan
ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, iritasi uterus, solusio
plasenta, dan infksi saluran kemih.
e. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur dapat menyebabkan gejala
kehamilan ini disertai pre-eklamsi.
f. Gerakan Janin Tidak Ada atau Kurang
Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan ini lebih awal, bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
g. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah
11 gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan.

XII. Persiapan Persalinan


a. Tempat Melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari
rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit.
Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar
dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuanTempat plasenta
(ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah
atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.
b. Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang
Persalinan
Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan,
manfaatnya antara lain :
 Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini
mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
 Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan
tinja.
Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus
yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika
ibu ternyata diepisiotomi. Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan
untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin. Ibu boleh minum dan makan
makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.

XIII. Hindari Kepanikan Dan Ketakutan


Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan
buah hati yang didambakan. Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda
akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.Dengan bersikap tenang,
ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.Dukungan dari
orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu
memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

XIV. Persiapan Kebutuhan Untuk Persalinan


Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus
dilalui jika akan bersalin.Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur
jadwal bepergian jauh.
Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah
sakit.
b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e. Baju ganti (gunakan baju yang n yaman dan menyerap keringat)
f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g. Bantal dari rumah.

Untuk Ayah :
a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta
foto kopinya)
c. Alat mandi:sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca
g. No telp saudara atau teman

Untuk Ibu, setelah melahirkan :


a. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar
dapat menyusui.
b. Kosmetik
c. Bra yang sesuai
d. Makanan ringan yang disukai
e. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6
bulan, jadi siapkan baju yang sesuai

Untuk Bayi :
a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang

Anda mungkin juga menyukai