Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SENAM PRONALIS DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS PAMPANG

A. PENDAHULUAN
Senam prolanis adalah upaya untuk meningkatkan pemeliharaan
kesehatan dan meningkatkan aktivitas fisik melalui kegiatan olahraga/senam
yang dilaksanakan untuk peserta prolanis dengan ferekuensi 1 minggu sekali.
Prolanis merupakan system pelayanan kesehatan dan pendekatan
proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta,
fasilitas kesehatan (faskes), dan BPJS Kesehatan dalam rangka memelihara
kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis.Salah satu
bentuk kegiatan prolanis adalah aktifitas klub yang dapat diwujudkan melalui
kegiatan senam sehat padak elompok-kelompok masyarakat tertentu.

1. Pengertian Senam Lansia


Penuaan biasanya diikuti dengan penurunan kualitas hidup, untuk
mempertahankan kualitas hidup tetap aktif dan produktif lansia perlu
memperhatikan masalah faktor gizi dan olahraga. Olahraga yang sering dilakukan
pada lansia adalah senam lansia, dan dilakukan sesuai dengan kemampuan lansia
itu sendiri.
Olahraga yang sering dilakukan pada lansia adalah senam lansia, dan
dilakukan sesuai dengan kemampuan lansia itu sendiri. Senam lansia adalah suatu
bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan
fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik
sering diidentifikasikan sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang
teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari
usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan
sebagai bagian dari program rehabilitas bagi mereka yang telah menderita.
Senam lansia merupakan olahraga ringan, mudah dan aman dilakukan.
Senam lansia ini sudah memiliki standar gerakan dan diakui untuk dilakukan pada
lansia. Gerakan pada senam lansia bersifatLow Impact, dimana gerakan biasanya
untuk anggota tubuh bagian atas karena pada lansia terjadi penurunan fungsi
jantung dan paru-paru. Tujuan diberikannya senam lansia agar lansia tetap sehat.
Senam adalah gerakan yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.
Informasi tentang senam lansia diberikan oleh kader posyandu atau
pemandu senam tujuannya untuk menghindari gerakan-gerakan yang bisa
mencederai tubuh lansia. Informasi diharapkan dapat membantu dan memotivasi
lansia untuk melakukan senam lansia, selain motivasi dari diri sendiri diharapkan
juga dukungan dari keluarganya sendiri. Setiap orang memiliki kebutuhan hidup,
begitu juga dengan lansia agar dapat hidup sejahtera.
Kebutuhan hidup lansia antara lain kebutuhan makanan gizi seimbang,
pemeriksaan kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah
yang tentram dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi dengan
semua orang dalam segala usia, sehingga lansia dapat menikmati masa tua dengan
keadaan sehat dan bugar tanpa masalah kesehatan. Agar di masa tua tetap sehat
dan bugar, sebaiknya lansia mampu melakukan senam lansia (Depkes RI, 2008).
2. Tujuan Penyelenggaraan Senam Lansia
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani (Depkes
RI, 2008).
Tujuan lain adalah :
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme
b. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh
c. Menurunkan lemak
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi
3. Manfaat Penyelenggaraan Senam Lansia
a. Untuk merelaksasikan tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani (Depkes
RI, 2008), diantaranya yaitu :
1) Terpeliharanya kesehatan jantung dan sistem pernafasannya
2) Terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya tubuh
3) Pengaturan metabolisme serta kenaikan berat badannya dapat terkendali
4) Tekanan darah stabil
5) Mencegah terjadinya kehilangan massa tulang
6) Turunnya kadar lemak dalam darah, dapat mengurangi timbulnya serangan
penyakit jantung
7) Memperbaiki kesehatan jiwanya, serta dapat memperbaiki kepercayaan diri
b. Manfaat lain Senam Lansia sebagai pencegahan dan pengobatan antara lain :
1) Sebagai pencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit
2) Sebagai pengobatan (kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia
adalah kelemahan atau kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung,
insufisiensi, koroner, kelainan pembuluh darah tepi, kelainan thromboplebitis dan
osteoporosis.
3) Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut :
a. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia
b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
c. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya
tuntutan (sakit)
4. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Senam Lansia
a. Penyelenggaraan senam mempunyai prinsip antara lain :
1). Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah :
a) Ketahanan kardio pulmonal
b) Kelenturan (fleksibilitas)
c) Kekuatan otot
d) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)
2). Selalu mempertahankan keselamatan
3). Latihan teratur dan tidak terlalu berat
4). Permainan dalam bentuk ringan sangat dianjurkan
5). Latihan dilakukan dengan dosis berjenjang
6). Hindari kompetisi-kompetisi
7). Perhatikan kontara indikasi latihan :
a) Adanya penyakit infeksi
b) Hipertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg
c) Berpenyakit berat dan dilarang dokter (Depkes RI, 2008).
b. Prinsip lain adalah :
1) Membantu tubuh agar tetap bergerak atau berfungsi
2) Menaikkan kemampuan daya tahan tubuh
3) Memberi kontak psikologis dengan sesama, sehingga tidak merasa tersaing
4) Mencegah terjadinya cedera
5) Mengurangi atau menghambat proses penuaan
c. Ketentuan-ketentuan senam :
Dosis latihan senam lansia adalah lama latihan minimum 30-40 menit
(termasuk pemanasan dan pendinginan).
1) Pada awal senam lakukan dahulu pemanasan, peregangan, kemudian latihan inti
dan pada akhir latihan lakukan pendinginan dan peregangan lagi.
2) Sebelum senam boleh minum cairan terlebih dahulu untuk menggantikan keringat
yang hilang. Selalu diingat untuk minum air sebelum dan sesudah berlatih.
3) Makan sebagian telah selesai dua jam sebelum latihan. Agar tidak mengganggu
pencernaan. Kalau latihan pada pagi hari tidak perlu makan sebelumnya.
4) Senam diawasi oleh para pelatih, agar tidak terjadi cedera.
5) Senam dilakukan secara lambat, tidak boleh cepat dan gerakan tidak boleh
menyentak dan memilir (memutar) terutama untuk tulang belakang.
6) Pakaian yang digunakan terbuat dari bahan ringan dan tipis, jangan memakai
pakaian tebal dan sangat menutup badan, seperti training spak lengket dan tebal.
7) Jenis sepatu yang dianjurkan adalah sepatu lari atau sepatu untuk berjalan kaki
yang mempunyai sol atau bantalan yang tebal pada daerah tumit.
8) Waktu senam sebaiknya pagi dan sore hari, bukan pada siang hari, bila latihan
diluar gedung.
9) Tempat senam sebaiknya berupa lapangan atau taman.
10) Landasan tempat senam sebaiknya tidak terlalu keras dan dianjurkan berlatih
diatas tanah atau rumput dan bukan diatas lantai ubin atau semen yang keras, hal
ini untuk mengurangi cedera kaki dan tungkai (Depkes RI, 2008).
5. Standar Operasional Prosedur
Sebelum melakukan latihan olahraga sebaiknya para lansia harus
dilakukan tes dan pengukuran yang bertujuan untuk mengukur kebugaran jasmani
lanjut usia. Menurut Depkes RI (2008) sebelum dilakukan tes kebugaran jasmani
ada beberapa syarat yang harus dipatuhi antara lain sebagai berikut :
a. Peserta dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter yang meliputi
pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan.
b. Malam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan, peserta harus cukup
tidur (6 jam).
c. Makan terakhir paling tidak 4 jam sebelum pengukuran kebugaran jasmani
dilakukan.
d. Sebaiknya mengenakan pakaian dan sepatu olahraga.
e. Pelaksanaan pengukuran sebaiknya pada pagi hari.
Olahraga yang sudah lanjut usia apabila melakukan olahraga tidak boleh
mengalami kelelahan yang berlebihan, bila intensitasnya berlebihan dapat terjadi
sesak napas, nyeri dada, atau pusing berkunang-kunang. Maka kegiatan olahraga
harus segera dihentikan. Intensitas olahraga yang boleh dilakukan oleh lansia
bersifat individual tergantung pada usia, jenis kelamin, usia awal menekuni
olahraga, keteraturan dan kondisi fisik organ-organ tubuhnya.

6. Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian Dalam Melakukan Senam Demi Keselamatan


Lansia
a. Komponen-komponen kesegaran jasmani yang dilatih selama senam meliputi
ketahanan kardio pulmonal, kelenturan, kekuatan otot, komposisi tubuh,
keseimbangan, kelincahan gerak.
b. Selalu memperhatikan keselamatan atau menghindari cedera.
c. Senam dilakukan secara teratur dan tidak terlalu berat, sesuai dengan
kemampuan.
d. Senam dilakukan dengan dosis berjenjang atau dosis dinaikkan sedikit demi
sedikit.
e. Hindari kompetisi dalam bentuk apapun.
f. Perhatikan kontra indikasi senam dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter
terlebih dahulu. Pengukuran tingkat kesegaran jasmani diperlukan untuk
penjaringan kesehatan dan merupakan tahap persiapan senam (Depkes RI, 2008).
7. Teknik dan Cara Senam
Latihan senam yang dilakukan dalam tiga segmen, antara lain :
a. Pemanasan (warning up)
Gerakan umum (yang dilibatkan sebanyak-banyaknya otot dan sendi)
dilakukan secara lambat dan hati-hati. Dilakukan bersama dengan peregangan
(stretching). Lamanya kira-kira 8-10 menit. Pada 5 (lima) menit terakhir
pemanasan dilakukan lebih cepat. Pemanasan dimaksud untuk mengurangi cedera
dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam proses metabolisme
yang meningkat (Depkes RI, 2008).
b. Latihan inti
Tergantung pada komponen atau faktor yang dilatih maka bentuk latihan
tergantung pada faktor fisik yang paling buruk. Gerakan senam dilakukan
berurutan seperti contoh dalam buku ini dapat diiringi dengan musik yang
disesuaikan dengan gerakan.
Untuk usia lanjut biasanya dilatih :
1) Daya tahan (endurance)
2) Kardio pulmonal dengan latihan yang bersifat aerobik
3) Flekbilitas dengan peregangan
4) Kekuatan otot dengan latihan beban
5) Komposisi tubuh dapat diatur dengan pengaturan pola makan, latihan aerobik,
kombinasi dengan latihan beban kekuatan.
c. Pendinginan (cooling down)
Dilakukan secara aktif artinya sehabis latihan shit-up perlu dilakukan
gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang ditandai
dengan pulihnya denyut nadi dan terhentinya keringat. Pendinginan dilakukan
seperti pada pemanasan yaitu selama 8-10 menit.
8. Langkah-Langkah Senam Lansia
a. Latihan kepala dan leher
1) Putar kepala ke kiri dan kanan sambil melihat bahu
2) Miringkan kepala ke bahu kiri dan ke kanan
b. Latihan bahu dan lengan
1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan
2) Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan lengan ke depan setinggi bahu
3) Dengan satu tangan menyentuh bagian belakang dan leher, raihlah punggung
sejauh mungkin yang dapat dicapai
4) Letakkan tangan di pinggang, kemudian coba meraih ke atas sedapatnya
c. Latihan tangan
1) Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja
2) Lebarkan jari-jari dan tekan ke meja
3) Balikkan telapak tangan
4) Tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik kembali
5) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari
6) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus mungkin
d. Latihan punggung
1) Dengan tangan disamping, bengkokkan badan ke satu sisi kemudian ke sisi yang
lain
2) Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat
bahu ke kiri lalu ke kanan
3) Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki datar pada tempat
tidur
4) Regangkan kedua lengan ke samping
5) Tahan bahu pada tempatnya dan jatuhkan kedua lutut ke samping kiri dan kanan
6) Tepukkan kedua tangan kebelakang kemudian regangkan kedua bahu ke belakang
e. Latihan paha dan kaki
1) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak atau dengan posisi tidur
2) Lipat satu lutut sampai dada, lalu kembali lagi, bergantian dengan yang lain
3) Regangkan kaki ke samping sejauh mungkin kembali lagi, kerjakan satu per satu
4) Duduklah dengan satu kaki lurus ke depan. Usahakan lutut tidak bengkok
5) Pertahankan kaki tetap lurus tanpa membengkokkan lutut, kemudian tarik atau
tegangkan telapak kaki ke arah badan dan kemudian lepaskan kembali
6) Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakkan atau membengkokkan
lutut
7) Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki ke dalam sehingga
permukaannya saling bertemu, kemudian kembali ke posisi semula
f. Latihan muka
1) Kerutkan muka sedapatnya, kemudian tarik alis mata ke atas
2) Tutup kedua mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar
3) Kembungkan pipi semampunya, kemudian hisap ke dalam
4) Tarik bibir ke belakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
g. Latihan pernafasan
1) Duduk dengan punggung bersandar pada bahu rileks
2) Letakkan ke dua telapak tangan pada tulang rusuk bawah
3) Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan, jangan mengangkat bahu, maka dada
akan merasa mengembang
4) Kemudian keluarkan nafas perlahan-lahan
5) Lakukan berulang-ulang sampai minimal 10 kali
h. Latihan relaksasi
1) Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan otot-otot lengan selama 10 hitungan,
kemudian bukalah genggaman tangan dalam 30 hitungan
2) Kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang sama kepala didongakkan ke belakang,
kemudian kepala diputar searah jarum jam
3) Kerutkan otot muka, mata ditutup dengan kuat, mulut dimonyongkan ke depan,
lidah ditekan ke langit-langit dan bahu ditekukkan ke depan. Pertahankan selama
10 hitungan kemudian kendorkan semua otot-otot
4) Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan selama 10 detik,
kemudian kendorkan
5) Selanjutnya ibu jari sambil mengencangkan betis dan paha selama 10 hitungan
kemudian kendurkan selama 10 hitungan
6) Tarik nafas secara perlahan-lahan dan sedalam mungkin, pertahankan selama 10
hitungan kemudian keluarkan udara seperlahan mungkin (Depkes RI, 2008).

B. Metode Pelaksanaan
1. PerencanaanKegiatan
a. Melakukankoordinasidenganmasyarakat setempatdikelurahan pampang
b. Menetapkanjadwalkegiatan
c. Menyiapkanalat (speaker, mike)
2. Tujuan Senam Pronalis
a. Tujuan umum.
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas
hidup optimal pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe
2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat
mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
b. Tujuan khusus
1) Memperbaiki sirkulasi darah
2) Memperkuat otot-otot kecil
3) Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4) Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5) Mengatasi keterbatasan gerak sendi
3. PelaksanaanKegiatan
Senam PROLANIS (program pengelolaan penyakit kronis) dilaksanakan
pada tanggal 4 agustus 2018 dan tanggal 11 agustus 2018, dimulai dengan
mengukur tekanan darah para peserta kemudian dilanjutkan dengan senam sehat
PROLANIS.senam pertama adalah senam jantung sehat.
Gerakan senam jantung sehat dibuat khusus dengan tujuan menjaga
performa jantung, agar jantung dapat mengambil oksigen sebesar-besarnya
dengan tujuan kadar oksigen dalam tubuh dapat terpenuhi.
Senam jantung harus dilakukan 1 kali dalam seminggu, setiap hari
sabtu pukul 7:30 wita pagi, dengan durasi 30 menit, agar manfaat senam
jantung dapat terasa.
Gerakan senam jantung sehat di dahului oleh pemanasan, tahap
conditioning, dan diakhiri pendinginan.
Pemanasan (warm up) adalah mengkondisikan fungsi fisik dengan
cara meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan mobilitas gerak persendian
dan penguluran otot, agar siap menerima pembebanan pada tahap
conditioning. Tahap conditioning terdiri dari bagian aerobik yakni gerak
kontinyu ritmis (20 – 30 menit) dan bagian penguatan atau tahanan: berisi
gerak melawan beban.
Pendinginan (cooldown) mengembalikan fungsi fisik seperti
keadaan awal secara bertahap yg ditandai dengan menurunnya suhu,
berkurangnya keringat, frekuensi detak jantung kembali normal. Selain
senam diabetes jantung sehat instruktur senam juga menambahkan senam
muka disesi ini peserta PROLANIS berbaris dan saling berhadapan,
kemudian peserta di pandu oleh Instruktur senam untuk menggerakan
bagian wajah seperti membuka mulut selama 10 detik, memiringkan bibir
dst. Tujuan dari senam muka tersebut adalah untuk mengurangi resiko
terkenanya penyakit stroke.
4. Perencanaan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian awal melalui kegiatan pendataan yang dilakukan
pada tanggal 31 Agustus sampai dengan tanggal 3 September 2018
ditemukan data jumlah penyakit kronis di RW 08/RT 06 wilayah kerja
Puskesmas Pampang sebanyak 19 orang.
b. Melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk pelaksanaan
kegiatan pembinaan senam pronalis selama 6 minggu, dimana
pelaksanaanya itu dilakukan dalam seminggu yaitu setiap hari sabtu
pukul 07.00.
c. Menetapka tema kegiatan dan senam setiap minggu.
1) Minggu 1: Senam Jantung
2) Minggu II: Senam Hipertensi
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Senam Jantung Sehat
Tanggal : 4 Agustus 2018
Tema : Senam Jantung Sehat
Tujuan : Menjaga kesehatan jantung
Waktu : Pukul 07.00
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Mengukur tekana darah pasien sebelum melakukan 06.30
kegiatan senam jantung sehat. Bagi pasien yang
tekanan darahnya tinggi tidak diikutsertakan,
dianjurkan untuk kontrol ke Puskesmas.
2 Mempersiapkan kegiatan senam 06.50
- Menjelaskan gambaran kegiatan senam jantung
sehat
3 Pelaksanaan: 07.00
Latihan perenggangan/ pemanasan:
- Ketukan musik selama 6 menit
Latihan inti
- Ketukan musik selama 12 menit
Latihan pendinginan
- Latihan musik selama 4 menit
4 Mengukur kembali tekanan darah lansia setelah 07.30
melakukan kegiatan senam jantung sehat.
5 Dokumentasi 07.45
Langkah- langkah Senam Jantung
No Gerakan Hitungan
1 Pemanasan
- Tundukkan kepala perlahan 2 x 8 hitungan
- Angkat kepala perlahan 2 x 8 hitungan
- Miringkan kepala ke arah kiri perlahan 1 x 8 hitungan
- Miringkan kepala ke arah kanan perlahan 1 x 8 hitungan
- Angkat bahu kanan secara perlahan turunkan 1 x 8 hitungan
- Angkat bahu kiri secara perlahan turunkan 1 x 8 hitungan
2 Latihan Inti
- Jalan ditempat 2 x 8 hitungan
- Angkat kepala keatas kebawah 2 x 8 hitungan
- Miringkan kepala ke arah kiri perlahan 2 x 8 hitungan
- Miringkan kepala ke arah kanan perlahan 2 x 8 hitungan
- Putar bahu ke depan 2 x 8 hitungan
- Putar bahu ke belakang 2 x 8 hitungan
- Jalan ditempat 2 x 8 hitungan
- Angkat lengan buat setengah lingkaran 1 x 8 hitungan
- Dorong tangan ke depan, tekuk lutut 2 x 8 hitungan
- Rentangkan tangan ke samping, tekut lutut 2 x 8 hitungan
3 Pendinginan
- Bungkukkan badan secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Tegakkan badan secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Bungkukkan badan secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Tegakkan badan secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Turunkan badan kearah kiri secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Tegakkan badan 1 x 8 hitungan
- Turunkan badan kerah kiri secara perlahan 1 x 8 hitungan
- Tegakkan badan perlahan 1 x 8 hitungan
a. Senam Hipertensi
Tanggal : 11 Agustus 2018
Tema : Senam Hipertensi
Tujuan : - Melebarkan pembuluh darah
- Tahanan pembuluh darah menurun
-Berkurangnya hormon yang memacu peningkatan tekana
darah
- Menurunkan lemak atau kolestrol yang tinggi
Waktu : Pukul 07.00
No Uraian Kegiatan Waktu
1 Mengukur tekana darah pasien sebelum melakukan 06.30
kegiatan senam jantung sehat. Bagi pasien yang
tekanan darahnya tinggi tidak diikutsertakan,
dianjurkan untuk kontrol ke Puskesmas.
2 Mempersiapkan kegiatan senam 06.50
- Menjelaskan gambaran kegiatan senam jantung
sehat
3 Pelaksanaan: 07.00
Latihan perenggangan/ pemanasan:
- Ketukan musik selama 6 menit
Latihan inti
- Ketukan musik selama 12 menit
Latihan pendinginan
- Latihan musik selama 4 menit
4 Mengukur kembali tekanan darah lansia setelah 07.30
melakukan kegiatan senam jantung sehat.
5 Dokumentasi 07.45
Langkah- langkah Senam Hipertensi
No Langkah- Langkah Senam
1 Tarik nafas, angkat tangan keatas, hembuskan pelan- pelan dari mulut,
tangan diturunkan. Lakukan sebnyak 2 kali
2 Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali.
3 Ayunkan kaki kiri kedepan sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali.
4 Ayunkan kaki kanan kedepan sebanyak 2 kali, kemudian kaki kiri
sebanyak 2 kali.
5 Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali
6 Letakkan tangan diperut, tangan kanan ayunkan ke samping kanan.
Dan kaki kanan ayunkan ke kanan. Lakukan secara bersamman 8 kali.
Laukakan 2 kali
7 Letakkan tangan di perut, tangan kiri ayunkan kesamping kiri, dan
kaki kiri di ayunkan ke samping kiri. Lakuak secara bersamaan
sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali
8 Letakkan tangan diperut ayunkan kedua tangan kesamping dan kedua
kaki kesamping sebanyak 8 kali. Laukan dua kali.
9 Jaln ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali.
10 Letakkan tangan diperut, ayunkan keatas bersamaan dengan kaki
diayunkan kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan sebanyak 2 kali
11 Jalan ditempat lakukan sebanyak 8 kali. Lakukan 2 kali
12 Pada hitungan 1 ujung jari kakimenyentuh tanah pada hitungan kedua
tumit menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebnayak 8
kali. Lakukan 2 kali
13 Tarik nafas angkat tangan keatas hembuskan pelan;pelan dari mulut
tangan diturunkan. Lakukan sebnayak 3 kali.
C. EvaluasiKegiatan
Selama kegiatan anggota tim bertanggung jawab dan telah
melalukukan tugas masing-masing, penanggung jawab selalu
mengkordinir, berkominikasi dengan tim, melakukan pengarahan
sebelum dan selama kegiatan,Evaluasikegiatandilaksanakan.

D. KESIMPULAN

Hasil program senamprolanismenunjukkan


adanyapeningkatanjumlahmasyarakat yang mengikuti kegiatan senam
dan para lansia merasa senang.

E. UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
para lansia yang sudah mengikuti senam prolanis, dan petugas
kesehatan serta mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan senam
PROLANIS.
F. LAMPIRAN-LAMPIRAN KEGIATAN

No NAMA TEKANAN DARAH TEKANAN DARAH


SEBELUM SENAM SETELAH SENAM
1 Tn H. Armi 120/ 80 MmHg 130/ 80 MmHg
2 Ny Suharti 150/ 100 MmHg 140/ 100 MmHg
3 Ny Musdalifah 110/ 80 MmHg 120/ 80 MmHg
4 Ny Hatikah 140/80 MmHg 140/80 MmHg
5 Ny Kasmirah 140 /80 MmHg 140 /80 MmHg
6 Ny Sahara 150/ 90 MmHg 140/ 90 MmHg
7 Ny Nurbiah 100/ 80 MmHg 110/ 80 MmHg
8 Ny Suryani 90 / 70 MmHg 100 / 70 MmHg
9 Ny Matsuri 140 / 90 MmHg 140 / 90 MmHg
10 Ny Jasniah 130 / 90 MmHg 140 / 90 MmHg
11 Ny Harianti 120/ 80 MmHg 130/ 80 MmHg
12 Ny Hj. Bollo 140 / 100 MmHg 150 / 100 MmHg
13 Ny Nursiah 90 / 60 MmHg 100 / 60 MmHg
14 Ny Rusmiati 140/ 100 MmHg 140/ 100 MmHg
15 Ny Tati 150 / 80 MmHg 150 / 80 MmHg
16 Ny Sartina 120/ 80 MmHg 130/ 80 MmHg
17 Tn Muhammad 120 / 90 MmHg 130/ 90 MmHg
Bakri
18 Ny Beta 140/ 80 Mmhg 140/ 80 Mmhg
19 Ny Hj. Idha 120/ 80 MmHg 110/ 80 MmHg

Anda mungkin juga menyukai