Asuhan Kebidanan Ante Natal Care Patologi dengan Anemia Pada Ny. “N” UK 33 Minggu 2
Hari Di Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Paku, Kec. Bungku selatan, Kab. Morowali,
Provinsi Sulawesi Tengah mahasiswa atas nama :
..................................................... .....................................................
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. (Saifuddin, 2014)
2. Teori Kehamilan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam saluran telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba fallopi.
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi atau fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
di ruag rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. untuk menyuplai darah dari zat-zat makanan bagi
mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi atau
fertilisasi), nidasi dan plasentasi. (Mochtar, 2015).
3. Proses Kehamilan
1. Ovulasi
Adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks (Manuaba, 2014).
2. Spermatozoa
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot (Manuaba, 2014).
4. Nidasi/implantasi.
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri didinding depan atau
belakang. Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan
diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk
sac (kantong kuning telur sedangkan sel lain membentuk “ectoderm” dan ruangan
amnion. (Manuaba, 2014).
7) Sistem Pencernaan
Seiring dengan semakin membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser.
Perubahan yang nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada tratus digestifus.
Mual terjadi akibat penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar.
8) Sistem Perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh.
9) Kulit
Pada kulit terdapat perubahan deposit pigmen dan hiper pigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiper pigmentasi terjadi pada striae gravidarum lide atau alba, aerola
mamae, papila mamae, linea nigra, pipi (Cloasma Gravidarum). Setelah persalinan,
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
10) Metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan :
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20 % dari semula terutma pada trimester ke III.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 meQ/ liter mnjadi 145
meQ/ liter disebabkan haemodelusi darah dan ebutuhan mineral yang di perlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
d. Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil : Kalsium (1,5 gr setiap hari, 30-40 gr untuk
pembentukan tulang janin), Fosfor (rata-rata 2 gr dalam sehari), Zat besi (800 mg atau
30-50 mg/ hari), Air (ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air).
f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 – 16,5 Kg selama hamil atau terjadi
kenaikan BB 0,5 Kg/ minggu.
8. PENAPISAN PERSALINAN
1. Riwayat bayi besar
2. Perdarahan pervaginam
3. Kehamilan kurang bulan
4. Ketuban pecah dengan mekonium kental
5. Ketuban pecah lama (> 12 jam)
6. Ketuban pecah dengan kehamilan kurang bulan
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Pre-eklamsia berat / Eklamsia
10. Tinggi fundus uteri > 40 cm dan < 25 cm
11. Demam >38°C
12. Gawat janin
13. Presentase bukan belakang kepala
14. Tali pusat menumbung
15. Gemeli
16. Presentase majemuk
17. Primipara fase aktif palpasi 5/5
18. Shock
19. Hipertensi
20. Kehamilan dengan penyulit sistematik (asma, DM, Jantung, kelainan darah)
21. Tinggi badan < 140 cm
22. Kehamilan diluar kandungan
23. Posterm pregnancy
24. Partus tak maju (Kala I lama, kala II tak maju)
25. Kehamilan dengan mioma uteri
26. Kehamilan dengan riwayat penyakit tertentu (hepatitis, HIV) (KEPMENKES RI, 2020)
9. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL CARE
Anternatal care adalah asuha yang diberikan ibu sebelum persalinan prenatal care.
Standar pelayanan ANC minimal meliputi standar 10T, yakni:
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
Tinggi badan di periksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, di
lakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya
risiko apabila hasil pengkuran < 145 cm. Berat badan diukur setiap ibu datang atau
berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB atau penurunan BB.
2. Tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.Pemeriksaan tekanan darah
sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah.Deteksi tekanan
darah yang cenderung naik di waspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklamsi.
Apabila turun dibawah normal harus dipikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal
berkisar systole/ diastole : 110/80 – 120/ 80 mmHg.
3. Nilai Status Gizi (LILA)
Pengukuran LILA bertujuan untuk mengetahui jumlah simpanan lemak dan jaringan otot
dibawah kulit sehingga dapat memberikan gambaran simpanan energi dan protein
tubuh.Pengukuran LILA dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan yang
tidak kuat digunakan kerja. Bila setelah hasil pemeriksaan LILA–nya masih berada
dibagian merah (kurang dari 23,5 cm), berarti ibu tergolong sangat kurus, atau
Kekurangan Energi Kronis (KEK), sehingga ibu perlu mendapatkan perhatian khusus,
berupa penyuluhan makanan sehat.
4. Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada
tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh di tekan).
5. Tentukan presentasi dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Bertujuan untuk mengetahui keadaan janin.Normal Denyut Jantung Janin (DJJ) adalah
120-160x/menit.
6. Tablet tambah darah (Tablet Fe)
Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan
laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu
hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin .zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume
darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang adekuat. Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari
sesudah makan. Dosis tersebut tidak mencukupi pada ibu hamil yang mengalami anemia,
terutama pada anemia berat (8 gr% atau kurang).Dosis yang dibutuhkan adalah sebanyak
1-2 x 100 mg/hari selama 2 bulan sampai dengan melahirkan.
1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keaddan adanya penurunan kadar hemoglobin,hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawwah nilai normal. (Mochtar,2015)
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan merupakan jenis
anemia yang pengobatannya relative mudah, bahkan murah (Manuaba, 2014).
2. Penyebab Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran
eritrosit mikrositik hipokrom pada asupan darah tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia
megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B 12.
Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati, proses
inflamasi, toksisitas zat kimia dan keganasan (Saifuddin, 2014).
5. Janin hidup
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak umur kehamilan 4 bulan.
DO : - DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 140 kali/menit
Analisis dan interpretasi :
Gerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan dengan denyut jantung janin
terdengar kuat jelas dan teratur menandakan janin hidup (Saifuddin, 2014).
6. Punggung kanan
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya dibagian kiri perut ibu
DO : - Pada Palpasi Leopold II teraba punggung pada bagian kanan perut ibu
- DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 140 kali/menit dikuadran kanan
perut ibu.
Analisis dan interpretasi :
Pada Leopold II teraba keras, panjang datar seperti papan pada bagian kanan perut ibu
menandakan bagian punggung janin berada di sebelah kanan perut ibu (Saifuddin, 2014).
7. Presentase kepala
Dasar
DS : -
DO : - Pada Palpasi Leopold III teraba kepala pada bagian terendah janin.
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold III bagian janin teraba bulat, keras, melenting dan mudah
digerakan pada bagian perut ibu, ini menandakan bagian terendah janin adalah kepala
(Saifuddin, 2014).
8. Penurunan kepala Hodge I
Dasar
DS: -
DO : - Pada Leopold IV Konvergen
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold IV kedua tangan pemeriksaan tidak saling bertemu
(Konvergen) yang menandakan bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
(Saifuddin, 2014).
9. Keadaan Ibu lemah
Dasar
DS : - Ibu mengatakan pusing
DO : - TTV : TD: 100/60 mmhg, N : 80x/m, S : 370c, P : 22 kali/menit
- Pemeriksaan fisik dalam keadaan normal
Analisis dan intrepretasi :
Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan ibu dapat berkomunikasi dengan baik
(Manuaba, 2014).
10. Anemia
Dasar
DS : - Ibu mengatakan cepat lelas dan pusing
DO : - Konjungtiva tampak pucat
- Pemeriksaan Hb : 9gr%
Analisis dan intrepretasi :
- Anemia pada ibu hamil didefinisikan bila kadar hemoglobin dibawah 11gr% Walaupun
tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala sebagai berikut: letih, sering
mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membran
mukosa pucat (misalnya konjungtiva pucat), Tidak ada nafsu makan (anoreksia), mual
dan muntah (Manuaba, 2014).
- Ibu hamil dengan anemia bila kadar Hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr%. Dimana bila
kadar hemoglobin 9-10 gr/dl disebut anemia ringan, jika Hb 7-8 gr/dl disebut anemia
sedang, bila kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 7 gr/dl disebut anemia berat (Manuaba,
2014)
Tujuan
1. Keadaan ibu baik
2. Keadaan janin baik
Kriteria keberhasilan
1. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 120/70 – 130/90 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
P : 18 – 20 x/menit
S : 36,5 – 37,5 0C
2. Tidak ada tanda bahaya dalam kehamilan dan tidak terjadi komplikasi dalam kehamilan.
Rencana tindakan
7. Anjurkan pada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya. minimal 6x kunjungan dan jika
ada keluhan
Rasional : Agar dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dan dapat
mendeteksi sedini mungkin komplikasi-komplikasi yang akan terjadi.
S : 37°C
N : 80 x /menit
P : 20 x /menit
3. Ibu bersedia dan mau melakukan semua apa yang telah di anjurkan oleh bidan.
LAMPIRAN :
Kartu Skor Indah Dwi Nursamsi
…………………………………….. ……………………………………..