Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI

DENGAN ANEMIA PADA NY “N” UK 33 MINGGU 2 HARI DI RSUD


PRATAMA PAKU, KECAMATAN BUNGKU SELATAN, KABUPATEN
MOROWALI, PROVINSI SULAWESI TENGAH

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Ante Natal Care Patologi dengan Anemia Pada Ny. “N” UK 33 Minggu 2
Hari Di Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Paku, Kec. Bungku selatan, Kab. Morowali,
Provinsi Sulawesi Tengah mahasiswa atas nama :

Nama : INDAH DWI NURSAMSI, S.Tr.Keb


NIM : 202006090248

Telah disahkan pada tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

..................................................... .....................................................
TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. (Saifuddin, 2014)
2. Teori Kehamilan
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam saluran telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba fallopi.
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi atau fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
di ruag rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. untuk menyuplai darah dari zat-zat makanan bagi
mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi atau
fertilisasi), nidasi dan plasentasi. (Mochtar, 2015).
3. Proses Kehamilan
1. Ovulasi
Adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks (Manuaba, 2014).
2. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.


Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama,
menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa. (Manuaba, 2014).

3. Konsepsi

Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot (Manuaba, 2014).

4. Nidasi/implantasi.

Dengan masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma, “Vitelus”


membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan metaphase.
(Manuaba, 2014).

5. Pembentukan plasenta

Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri didinding depan atau
belakang. Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan
diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselom membentuk “entoderm” dan yolk
sac (kantong kuning telur sedangkan sel lain membentuk “ectoderm” dan ruangan
amnion. (Manuaba, 2014).

4. Tanda Dan Gejala Kehamilan


1. Tanda Dugaan Hamil
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graaf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan
dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut
morning sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologi, tetapi bila terlampau
sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang di sebut dengan hiperemesis
gravidarum
c. Ngidam (menginginkan makan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan tuanya kehamilan.
d. Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu
kehamilan.
e. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme (basal metabolisme rate- BMR) pada kehamilan yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
f. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan system duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan system alveolar payudara.
g. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus kekandung kemih. Pada triwulan kedua keluhan ini akan berkurang karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa
timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung
kemih.
h. Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk buang air besar.
i. Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.Pigmentasi ini
meliputi tempat-tempat berikut ini:
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi dan
leher)
2) Sekitar leher tampak lebih hitam
3) Dinding perut: strie lividae/gravidarum (terdapat pada primigravida, warnanya
membiru), strie nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea grisae/ nigra).
4) Sekitar payudara: hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola
sekunder.pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda
pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat dan hitam.
5) Sekitar pantat dan paha atas: terdapat strie akibat pembesaran bagian tersebut.
j. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Varises
dapat terjadi disekitar genitalia eksterna,kaki dan betis, serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan (Manuaba, 2014).
2. Tanda kemungkinan (probability sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.
c. Tanda goodel
Tanda goodel adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

f. Kontraksi Braxton hicks


Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin didalam
otot uterus.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uteus menyebabkab janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada
pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja merupakan myoma uterin
h. Pemeriksaan tes biologis kahamilan (planotets) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Cjorionic Gonadotropin
(HCG) yang di produksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormone
direkresi ini pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari
60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke100-130 (Manuaba, 2014).
3. Tanda pasti (positive sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru
dapat dirasakan pada usia kehamilan 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia kehamilan 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Di usia kehamilan 18-20 minggu.
c. Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan
USG
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Manuaba, 2014).

5. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan


Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Adapun beberapa perubahan
anatomi dan fisiologi yang dialami pada sistem reproduksi saat hamil, antara lain :
1) Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya hanya 30 gram akan
mengalami Hiperprofi dan hiperplasia sehingga menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan.
Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi dan menjadi lebih besar, lunak,
dan dapat mengikuti pembesaran rahim, karena pertumbuhan janin.
2) Ovarium
Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum
kan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16
minggu.
3) Vagina dan Perineum
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya peningkatan
pastularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat) pada kulit dan otot perineum,
vulva, pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan
pada daerah vulva dan vagina yang di sebabkan heperemia, serta adanya keputihan
karena sekresi serviks yang meningkat akibat stimulasi esterogen.
4) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara semakin lunak, setelah bulan
kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih
terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Aerola akan lebih besar
dan kehitaman, kelenjar sebasea dari aerola akan membesar dan cenderung menonjol
keluar.
5) Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan
sel darah,sehingga terjadi pengenceran darah (haemodelusi).
6) Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% sengan adanya elevasi diafragma. Fungsi
respirasi juga mengalami perubahan.

7) Sistem Pencernaan
Seiring dengan semakin membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser.
Perubahan yang nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada tratus digestifus.
Mual terjadi akibat penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar.
8) Sistem Perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh.
9) Kulit
Pada kulit terdapat perubahan deposit pigmen dan hiper pigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiper pigmentasi terjadi pada striae gravidarum lide atau alba, aerola
mamae, papila mamae, linea nigra, pipi (Cloasma Gravidarum). Setelah persalinan,
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
10) Metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan :
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20 % dari semula terutma pada trimester ke III.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 meQ/ liter mnjadi 145
meQ/ liter disebabkan haemodelusi darah dan ebutuhan mineral yang di perlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ  kehamilan, dan persiapan laktasi.
d. Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil : Kalsium (1,5 gr setiap hari, 30-40 gr untuk
pembentukan tulang janin), Fosfor (rata-rata 2 gr dalam sehari), Zat besi (800 mg atau
30-50 mg/ hari), Air (ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air).
f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 – 16,5 Kg selama hamil atau terjadi
kenaikan BB 0,5 Kg/ minggu.

11) Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan


Adaptasi sistem pernafasan selama masa hamil bertujuan untuk menyediakn kebutuhan
ibu dan janin. (Manuaba, 2014).

6. Kebutuhan Fisik dan Psikologis


1) Kebutuhan Fisik
a. Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, inersia uteri, perdarahan pasca-persalinan, sepsis
puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan
pemenuhan makan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre-eklampsi, janin
terlalu besar, dan sebagainya. Hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah
cara mengatur menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada
Pedoman Umum Gizi Seimbang. Bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat
melakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan.
b. Energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk
meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini
bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada
trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-
organ penting, dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II dan
III untuk pertumbuhan janin.
c. Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi
untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan
keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan
keperawatan saja.
d. Lingkungan yang Bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah
adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat tokzit
yang berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi.
e. Senam Hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah,
pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya
menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan sebanyak dua kali
pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan frekuensi menurut
kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal lima kali tiap gerakan.
f. Pakaian
Pemakaian pakaian yang dan kelengkapannya yang kurang tepat akan mengakibatkan
beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologis ibu.
g. Istirahat dan Rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,
oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Meskipun dalam
keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan
perasaan,misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau pergi ke luar kota.
h. Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem
metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat, keringat yang
menempel di kulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan menjadi
tempat berkembangnya mikroorganisme. Bagian tubuh lain yang membutuhkan
perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret
vagina yang berlebihan, selain dengan mandi,mengganti celana dalam secara rutin
minimal dua kali sehari sangat dianjurkan.
i. Perawatan Payudara
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai
berikut:
1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan
busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat.
2) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
3) Hindari membersihkan puting dengan menggunakan sabun mandi karena akan
menyebabkan iritasi. Bersihkan puting susu dengan menggunakan minyak kelapa
lalu bilas dengan air hangat.
4) Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara,
berarti produksi ASI sudah dimulai.
j. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh
hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
otot usus, selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengkomsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih. Sering buang air
kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada
trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi pada awal
kehamilanterjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga
kapasitasnya berkurang.
k. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti:
1) Sering abortus dan kelahiran prematur.
2) Perdarahan pervaginam.
3) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.
4) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin
intrauteri.
l. Sikap Tubuh yang Baik (Body Mechanic)
Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan
kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu
adanya sikap tubuh yang baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut.
1) Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit.
2) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban
terfokus pada lengan.
3) Tidur dengan posisi kaki ditinggikan.
4) Duduk dengan posisi kaki tegak.
5) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk
mengurangi ketegangan otot).
m. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang di berikanadalah
Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
n. Persiapan Persalinan
Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu
dankeluarga mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya. Ini dimaksudkan
agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari hari perkiraan,
semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa hal yang harus
dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut:
1) Biaya serta penentuan persalinan dan penolong persalinan.
2) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi sesuatu
komplikasi yang membutuhkan rujukan.
3) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya.
4) Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan dari tempat
kerja, kartu sehat dan lain-lain).
5) Pembagian peran ketika ibu berada di RS (ibu dan mertua, yang menjaga anak
lainnya jika bukan persalinan pertama).
o. Memantau Kesejahteraan Bayi
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus-menerus agar jika
ada gangguan janin dalam kandungan akan dapat segera terdeteksi dan ditangani.
Salah satu indikator kesejahteraan janin yang dapat dipantau sendiri oleh ibu adalah
gerakannya dalam 24 jam minimal 10 kali.
p. Kunjungan Ulang
Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, kunjungan minimal selama hamil
adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada
trimester III. Namun sebaiknya kunjungan tersebut dilakukan setiap bulan agar dapat
segera terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi kehamilan.
q. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu
berat, istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil
disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan
dalam kehamilan. (Mochtar, 2015).
2) Kebutuhan Psikologis
a. Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
Sibling rivaldy adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat kelahiran anak
berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun.Sibling rivaldy ini biasanya
ditunjukan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya.
b. Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-
orangterdekatnya, terutama suami.
c. Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis.
Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias
memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan
ketidakamanan yang dialami oleh ibu.
d. Persiapan Menjadi Orang Tua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran
yang akan terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga.
e. Dukungan dari tenaga kesehatan
Bagi seseorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat
tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman
terdekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya (Mochtar, 2015).

7. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan


1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pada kehamilan adalah perdarahan pada trimesterkehamilan sampai bayi
dilahirkan. Perdarahan yang tidak normal adalahbanyak dan kadang-kadang tidak
selaludisertai dengan rasa nyeri.
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat.
3. Penglihatan Kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan yang kabur karena pengaruh hormonal, ketajaman
penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah
normal.
4. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,
tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
5. Keluar cairan pervaginam
Batasan : a. keluarnya cairan air-air dari vagina pada trimseter 3
b. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum
kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm.
6. Gerakan janin tidak terasa
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3. Normalnya ibu mulai
merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat meraskan
gerakan bayinya lebih awal.
7. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm,gastritis, atau infeksi lain-lain (Nugroho, Taufan 2012).

8. PENAPISAN PERSALINAN
1. Riwayat bayi besar
2. Perdarahan pervaginam
3. Kehamilan kurang bulan
4. Ketuban pecah dengan mekonium kental
5. Ketuban pecah lama (> 12 jam)
6. Ketuban pecah dengan kehamilan kurang bulan
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Pre-eklamsia berat / Eklamsia
10. Tinggi fundus uteri > 40 cm dan < 25 cm
11. Demam >38°C
12. Gawat janin
13. Presentase bukan belakang kepala
14. Tali pusat menumbung
15. Gemeli
16. Presentase majemuk
17. Primipara fase aktif palpasi 5/5
18. Shock
19. Hipertensi
20. Kehamilan dengan penyulit sistematik (asma, DM, Jantung, kelainan darah)
21. Tinggi badan < 140 cm
22. Kehamilan diluar kandungan
23. Posterm pregnancy
24. Partus tak maju (Kala I lama, kala II tak maju)
25. Kehamilan dengan mioma uteri
26. Kehamilan dengan riwayat penyakit tertentu (hepatitis, HIV) (KEPMENKES RI, 2020)
9. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL CARE
Anternatal care adalah asuha yang diberikan ibu sebelum persalinan prenatal care.
Standar pelayanan ANC minimal meliputi standar 10T, yakni:
1. Timbang berat badan dan tinggi badan
Tinggi badan di periksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, di
lakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya
risiko apabila hasil pengkuran < 145 cm. Berat badan diukur setiap ibu datang atau
berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB atau penurunan BB.

2. Tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.Pemeriksaan tekanan darah
sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah.Deteksi tekanan
darah yang cenderung naik di waspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklamsi.
Apabila turun dibawah normal harus dipikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal
berkisar systole/ diastole : 110/80 – 120/ 80 mmHg.
3. Nilai Status Gizi (LILA)
Pengukuran LILA bertujuan untuk mengetahui jumlah simpanan lemak dan jaringan otot
dibawah kulit sehingga dapat memberikan gambaran simpanan energi dan protein
tubuh.Pengukuran LILA dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan yang
tidak kuat digunakan kerja. Bila setelah hasil pemeriksaan LILA–nya masih berada
dibagian merah (kurang dari 23,5 cm), berarti ibu tergolong sangat kurus, atau
Kekurangan Energi Kronis (KEK), sehingga ibu perlu mendapatkan perhatian khusus,
berupa penyuluhan makanan sehat.
4. Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada
tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh di tekan).
5. Tentukan presentasi dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Bertujuan untuk mengetahui keadaan janin.Normal Denyut Jantung Janin (DJJ) adalah
120-160x/menit.
6. Tablet tambah darah (Tablet Fe)
Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan
laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu
hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin .zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume
darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang adekuat. Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari
sesudah makan. Dosis tersebut tidak mencukupi pada ibu hamil yang mengalami anemia,
terutama pada anemia berat (8 gr% atau kurang).Dosis yang dibutuhkan adalah sebanyak
1-2 x 100 mg/hari selama 2 bulan sampai dengan melahirkan.

7. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)


Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum.Efek
samping vaksin TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada
tempat penyuntikan. Ini akan sembuh dan tidak perlu pengobatan .
8. Test terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) pada kecurigaan adanya
risiko IMS
9. Tatalaksana Kasus
Bertujuan untuk memberikan solusi mengenai keadaan yang ibu alami dan rasakan.
10. Temu wicara (Konseling dan pemecahan masalah)
Anamnese meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien (Kemenkes RI. 2015: 8-12).
TINJAUAN KHUSUS

1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keaddan adanya penurunan kadar hemoglobin,hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawwah nilai normal. (Mochtar,2015)
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan merupakan jenis
anemia yang pengobatannya relative mudah, bahkan murah (Manuaba, 2014).
2. Penyebab Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran
eritrosit mikrositik hipokrom pada asupan darah tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia
megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B 12.
Penyebab anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati, proses
inflamasi, toksisitas zat kimia dan keganasan (Saifuddin, 2014).

3. Klasifikasi anemia dalam kehamilan


Secara umum anemia dalam kehamilan diklasfisikasikan menjadi:
1. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah.
Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11 gr% : Tidak anemia
Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
Hb 7-8 gr% : Anemia sedang
Hb < 7 gr% : Anemia berat
2. Anemia megaloblastik disebabkan karena kekurangan vitamin B12.
3. Anemia hipoplastik disebabkan karena gangguan sel-sel darah.
4. Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat daripada pembuatannya.(Manuaba,2014).
4. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia zat besi biasanya tidak khas dan sering tidak jelas seperti :
1. Pucat.
2. Mudah lelah.
3. Lemah.
4. Lesu yang berkepanjangan.
5. Sering mengantuk.
6. Pusing.
7. Sulit konsentrasi.
8. Muka, bibir, dan kelopak mata tampak pucat.
9. Telapak tangan tidak merah.
10. Kehilangan nafsu makan.
11. Luka pada lidah.
12. Kepucatan bisa diperiksa pada telapak tangan, kuku, konjungtiva dan palpebra.
(Saifuddin, 2014)
5. Diagnosis Anemia dalam Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa.
Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan
keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua
kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa
sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak
90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas (Manuaba, 2014).

6. Pengaruh Anemia pada Kehamilan


1. Bahaya selama kehamilan : dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahin, mudah infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6
g%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah
dini (KPD).
2. Bahaya saat persalinan : gangguan His (kekuatan mengedan), kala pertama dapat
berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat
melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti
retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi
perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
3. Pada kala nifas : terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan post partum,
memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi
kordis mendadak setelah persalinan, anemia kala nifas. (Manuaba, 2014).

7. Pengobatan anemia dalam kehamilan


Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum
hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk feses sehingga diketahui
adanya infeksi parasit. Pengobatan untuk infeksi cacing relatif mudah dan murah. (Manuaba,
2014).
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI


DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM PADA NY “H” UK 31 MINGGU 4
HARI DI RSUD PRATAMA PAKU, KECAMATAN BUNGKU SELATAN,
KABUPATEN MOROWALI, PROVINSI SULAWESI TENGAH

Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2021 Jam : 09.00 Wita


No register : 00-05-17

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. IDENTITAS ISTERI / SUAMI
Nama klien : Ny. “N” Nama suami : Tn. “J”
Umur : 19 th Umur : 21 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Ds. Buton Alamat : Ds. Buton
B. DATA BIOLOGIS/FISIOLOGIS
1. Keluhan utama
Seorang perempuan berusia 35 tahun hamil pertama datang ke RS dengan keluhan cepat
lelah dan pusing, ibu mengatakan hamil 5 bulan. Haid Terakhir : 14-03-2021.
2. Riwayat keluhan utama
Ibu mengatakan keluhan utama di rasakan sejak 3 minggu yang lalu, sifat keluhan
menetap, pengaruh keluhan terhadap aktivitas sangat mengganggu dan usaha untuk
mengatasi keluhan dengan istirahat (berbaring) dan minum air hangat di pagi hari.
3. Riwayat obstetric
a) Kehamilan sekarang : G1 P0 A0
a. Gerakan janin di rasakan : Sejak umur kehamilan 16 minggu
b. Keluhan saat hamil muda : Mual muntah
c. Pemeriksaan ANC yang lalu : 1 kali
d. Imunisasi TT : TT1 Pada kehamilan 16 minggu
e. Obat yang dikomsumsi : Tablet Fe
b) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Tidak ada riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
c) Riwayat haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 6-7 hari
d. Dismenorea : Tidak ada
4. Riwayat Ginekologi
Tidak ada riwayat infertilitas, massa/benjolan, penyakit yang menyangkut dengan
kandungan dan bekas luka operasi
5. Riwayat KB
Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB.
6. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit asma,TBC, penyakit kuning,jantung, tekanan
darah tinggi, diabetes melitus, dll.
7. Riwayat pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Pola nutrisi
Sebelum hamil
- Frekuensi makan : 3x sehari
- Frekuensi minum : 6-7 gelas perhari
Selama hamil
- Frekuensi makan : 2x sehari porsi tidak dihabiskan
- Makanan yang di pantang : Tidak ada
- Frekuensi minum : 7-8 perhari
- Minuman yang dipantang : Tidak ada
2. Pola eliminasi
Kebiasaan BAK
- Frekuensi : 3-4 kali sehari
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Khas amoniak
Perubahan selama hamil
- Ada perubahan pada frekuensi : 9-10 kali perhari
- Tidak ada perubahan warna dan bau
Kebiasaan BAB
- Frekuensi : 1-2 kali sehari
- Konsistensi : Lunak
Perubahan selama hamil
- Tidak ada perubahan konsistensi dan frekuensi
3. Pola istirahat / tidur
Sebelum hamil
- Malam : ± 7-8 jam / hari (Pukul 22.00-05.00 WITA)
- Siang : ± 1-2 jam / hari (Pukul 13.00-15.00 WITA)
- Masalah : Tidak ada
Selama hamil
- Malam : ± 6-7 jam / hari (Pukul 23.00-04.30 WITA)
- Siang : ± 1-2 jam / hari (Pukul 13.00-14.00 WITA)
- Masalah : Tidak ada
8. Personal hygiene
- Ibu mengatakan keramas 3 kali seminggu memakai shampo.
- Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari memakai sabun.
- Ibu mengatakan menggosok gigi setiap kali mandi dan sebelum tidur
- Ibu mengatakan genetalia/anus di bersihkan setiap kali BAK dan BAB dan setiap kali
habis mandi
- Ibu mengatakan kukunya di potong setiap kali panjang
- Ibu mengatakan pakainnya di ganti setiap kali basah dan setiap kali habis mandi.
9. Data sosial
a) Dukungan suami
Suami sangat mendukung kehamilan istrinya dan membantu istrinya dalam
pemeriksaan kehamilanya
b) Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kehamilan ibu dan bahagia atas kehamilan ibu.
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Kesadaran komposmentis
b. Keadaan umum : Lemah dan tampak pucat
c. BB
- Sebelum hamil : 57 kg
- Selama hamil : 65 kg
d. Tinggi badan : 158 cm
e. LILA : 24 cm
f. Tanda-tanda Vital
- TD :100/60 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 37 º c
- Pernapasan : 20x/menit
2. Kepala
Rambut panjang, lurus, tidak ada benjolan, tidak berketombe dan tidak rontok
3. Wajah
Ekspresi wajah tampak lemas, tidak ada cloasma dan oedema
4. Mata
Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus, mata cekung
5. Hidung
Tidak ada epitaksis, tidak ada polip
6. Mulut
Bibir tampak kering, lidah kotor, tidak ada sariawan, tidak ada gigi tanggal, tidak ada
caries dan nafas berbau aseton
7. Telinga
Daun telinga simetris kiri dan kanan, pendengaran normal, tidak ada pengeluaran secret
8. Leher
Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
9. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi, pengeluaran ASI
-/-, tidak ada benjolan
10. Abdomen
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, tonus otot tampak tegang, tampak adanya linea
nigra, tidak ada luka bekas operasi, pemeriksaan abdomen :
- Leopold I : 3 jari bawah processus xypoideus
- Leopold II : Pu-Ka
- Leopold III : Pres-Kep
- lepold IV : Konvergen
- frekuensi DJJ 140x/m.
11. Genitalia
Tidak di lakukan pemeriksaan
12. Anus
Tidak di lakukan pemeriksaan
13. Ekstremitas
Tangan kanan dan kiri simetris, kaki kanan dankiri simetris, warna kuku dan tugor kulit
pucat, tidak oedema, tidak terdapat varises
14. Data penunjang
Hb : 9 %
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
GI P0 A0, umur kehamilan 33 minggu 2 hari, intra uterin, janin tunggal, janin hidup, punggung
kanan, presentasi kepala, bagian terendah janin belum masuk PAP, keadaan ibu lemah, anemia
dan keadaan janin baik.
1. GI P0 A0
Dasar
DS : - Ibu mengatakan hamil yang pertama kali
DO: - Tonus otot perut tampak tegang
- Adanya linea nigra

Analisis dan interpretasi :


Ibu mengatakan hamil yang pertama, dan pada pemeriksaan palpasi abdomen tonus otot perut
teraba tegang, karena belum mengalami peregangan sebelumnya dan linea nigra timbul akibat
peningkatan Melanophore Stimulating Hormone (MSH) selama kehamilan yang dihasilkan
Lobus anterior hipofisis (Saifuddin 2014).
2. Umur kehamilan 33 minggu 2 hari
Dasar
DS : - HPHT : 14-03-2021
DO : - Tanggal Kunjungan : 10-08-2021
- TFU : 3 jari bawah processus xypoideus
Analisis dan interpretasi :
Dari HPHT tanggal sampai tanggal kunjungan menunjukan usia kehamilan 33 minggu 2
hari, tinggi fundus 2 jari bawah processus xypoideus. (Saifuddin, 2014)
3. Intra uterin
Dasar
DS : - ibu merasakan pergerakan janin pada umur kehamilan 4 bulan
DO : - perut membesar sesuai umur kehamilan
- Pada palpasi abdomen ibu tidak merasakan nyeri hebat
Analisis dan interpretasi :
Selama kehamilan dari usia 4 bulan ibu merasakan pergerakan janin hingga sekarang dan
pada palpasi abdomen ibu tidak meresakan nyeri tekan dan didukung pada pembesaran perut
yang sesuai dengan umur kehamilan. (Saifuddin, 2014).
4. Janin Tunggal
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janin paling kuat sebelah kiri
DO : - DJJ positif, hanya terdengar pada kuadran sebelah kanan bawah perut ibu
Analisis dan interpretasi :
Denyut jantung janin hanya terdengar pada satu sisi perut ibu saja, berarti menandakan
janin tunggal (Saifuddin, 2014).

5. Janin hidup
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak umur kehamilan 4 bulan.
DO : - DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 140 kali/menit
Analisis dan interpretasi :
Gerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan dengan denyut jantung janin
terdengar kuat jelas dan teratur menandakan janin hidup (Saifuddin, 2014).
6. Punggung kanan
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya dibagian kiri perut ibu
DO : - Pada Palpasi Leopold II teraba punggung pada bagian kanan perut ibu
- DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 140 kali/menit dikuadran kanan
perut ibu.
Analisis dan interpretasi :
Pada Leopold II teraba keras, panjang datar seperti papan pada bagian kanan perut ibu
menandakan bagian punggung janin berada di sebelah kanan perut ibu (Saifuddin, 2014).
7. Presentase kepala
Dasar
DS : -
DO : - Pada Palpasi Leopold III teraba kepala pada bagian terendah janin.
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold III bagian janin teraba bulat, keras, melenting dan mudah
digerakan pada bagian perut ibu, ini menandakan bagian terendah janin adalah kepala
(Saifuddin, 2014).
8. Penurunan kepala Hodge I
Dasar
DS: -
DO : - Pada Leopold IV Konvergen
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan Leopold IV kedua tangan pemeriksaan tidak saling bertemu
(Konvergen) yang menandakan bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
(Saifuddin, 2014).
9. Keadaan Ibu lemah
Dasar
DS : - Ibu mengatakan pusing
DO : - TTV : TD: 100/60 mmhg, N : 80x/m, S : 370c, P : 22 kali/menit
- Pemeriksaan fisik dalam keadaan normal
Analisis dan intrepretasi :
Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan ibu dapat berkomunikasi dengan baik
(Manuaba, 2014).
10. Anemia
Dasar
DS : - Ibu mengatakan cepat lelas dan pusing
DO : - Konjungtiva tampak pucat
- Pemeriksaan Hb : 9gr%
Analisis dan intrepretasi :
- Anemia pada ibu hamil didefinisikan bila kadar hemoglobin dibawah 11gr% Walaupun
tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala sebagai berikut: letih, sering
mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membran
mukosa pucat (misalnya konjungtiva pucat), Tidak ada nafsu makan (anoreksia), mual
dan muntah (Manuaba, 2014).
- Ibu hamil dengan anemia bila kadar Hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr%. Dimana bila
kadar hemoglobin 9-10 gr/dl disebut anemia ringan, jika Hb 7-8 gr/dl disebut anemia
sedang, bila kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 7 gr/dl disebut anemia berat (Manuaba,
2014)

11. Keadaan Janin Baik


Dasar
DS : - Ibu mengatakan merasa janinnya bergerak aktif
DO : - Djj 140x/menit, terdengar kuat, jelas dan teratur.
Analisis dan intrepretasi :
Denyut jantung janin dalam batas normal 120-160x/menit, terdengar jelas, kuat dan teratur
menandakan keadaan janin baik. (Manuaba, 2014)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi persalinan prematuritas, abortus, dll.
Dasar :
DS : - Ibu mengeluh cepat lelah dan sering pusing
DO : - Tanda-tanda vital ibu lemah
TD : 100/60 mmHg
S : 37°C
N : 80 x /menit
P : 20 x /menit
- Pada pemeriksaan fisik kojungtiva ibu nampak sedikit pucat dan pada pemeriksaa
laboratorium Hb: 9 gr%.
Analisis dan Interpretasi :
Anemia berat dalam kehamilan memberikan pengaruh kuat baik bagi ibu dan janin, baik dalam
kehamilan, persalinan maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit yang dapat timbul karena
anemia salah satunya adalah keguguran (abortus). Hipoksia pada anemia dapat menyebabkan
kematian ibu pada persalinan ( Manuaba, 2014)
LANGKAH IV. EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin penambah darah dan tranfusi darah jika
diperlukan.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

Tujuan
1. Keadaan ibu baik
2. Keadaan janin baik
Kriteria keberhasilan
1. Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal :
TD : 120/70 – 130/90 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
P : 18 – 20 x/menit
S : 36,5 – 37,5 0C
2. Tidak ada tanda bahaya dalam kehamilan dan tidak terjadi komplikasi dalam kehamilan.
Rencana tindakan

1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan


Rasional : Agar ibu dapat mengetahui dan tidak takut dengan tindakan yang akan kita
lakukan dan ibu mau bekerja sama.
2. Jelaskan pada ibu tentang penyebab anemia dalam kehamilan
Rasional : Agar ibu dapat terhindar dari anemia dalam kehamilan
3. Anjurkan pada ibu untuk banyakmengkonsumsi makanan yang mengandungzat besi seperti
(telur, susu, ikan), kacang- kacangan (tempe, tahu, kacang hijau), sayur berwarna hijau
(kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, pisang, jambu biji)
Rasional : Agar kesehatan ibu dan janin baik, dapat terhindar dari anemia dalam
kehamilan, ibupun dapat mengetahui apa yang diperlukan selama
kehamilan,selain itu juga untuk mempersiapkan persalinan dan laktasi.
4. Anjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup dan menghindari pekerjaan yang berat
Rasional : Pekerjaan yang berat dan istrahat yang tidak cukup dapat memperburuk keadaan
ibu.
5. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet Ferro Sulfat dengan dosis 1x1 di minum pada
pada malam hari
Rasional : Tablet penambah darahsangat diperlukan dalam mengatasi anemia,
kandungan zat besinya dapat dipercaya untuk mengatasi efisiensi zat besi,
meningkatkan jumlah sel darah merah dan pembentukan sel darah merah pada
plasenta janin.
6. Kenalkan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan apabila ibu
mengalami salah satu tanda bahaya tersebut, ibu langsung segera ke tenaga
kesehatan terdekat.

7. Anjurkan pada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya. minimal 6x kunjungan dan jika
ada keluhan
Rasional : Agar dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dan dapat
mendeteksi sedini mungkin komplikasi-komplikasi yang akan terjadi.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 10-08-2021 Jam : 09.30 Wita

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan


2. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab anemia dalam kehamilan
3. Menganjurkan pada ibu untuk banyakmengkonsumsi makanan yang mengandungzat besi
4. Menganjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup dan menghindari pekerjaan yang berat
5. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi table Ferro Sulfat dengan dosis 1x1 di minum
pada pada malam hari
6. Mengenalkan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, seperti: Perdarahan
pervaginam, Ketuban pecah dini, Hipertensi, Sakit kepala yang hebat, mual muntah yang
berlebihan, Gerakan janin yang berkurang, Demam tinggi di sertai kejang, Nyeri perut yang
hebat, Oedema pada wajah tangan dan kaki, Pengelihatan kabur
7. Menganjurkan pada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya minimal 6x kunjungan dan
jika ada keluhan
LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal :10-08-2021 Jam : 09.30 Wita

1. Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh bidan.


2. Keadaan umum ibu lemah
TD : 100/60 mmHg

S : 37°C

N : 80 x /menit

P : 20 x /menit

3. Ibu bersedia dan mau melakukan semua apa yang telah di anjurkan oleh bidan.

LAMPIRAN :
Kartu Skor Indah Dwi Nursamsi

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

…………………………………….. ……………………………………..

Anda mungkin juga menyukai