PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
2021
i
HALAMAN PERNYATAAN
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
NIM : 108117081
Tanda tangan :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KEPERAWATAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM. 108117083
Tanggal 2021
Mengetahui,
NIP. 1031095158
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 10811701
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan Di : Cilacap
Tanggal : 2021
Mengesahkan,
Ketua STIKES Al Irsyad Al islamiyyah Cilacap
NIP. 1031096191
KATA PENGANTAR
iv
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala
Rahmat, dan Hidayah-Nya serta petunjuk kemudahan dalam menyusun skripsi ini.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dapat tersusun
1. Allah SWT yang telah memberikan segala curahan kenikmatan dan hidayah
yang tak terhingga, sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
2. Rasulullah SAW yang telah menjadi tauladan yang baik dan penuntun hidup.
Cilacap.
penguji ke II
anggota III yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
7. Kedua orang tua Bapak Sander dan Ibu Lasmini, yang senantiasa memberikan
dukungan secara moril dan materiil serta doa yang tidak pernah putus
v
8. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan tingkat IV STIKES
Al- Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap angkatan 2017 yang selalu kompak untuk
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh
karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
Cilacap, 2021
Peneliti
DAFTAR ISI
vi
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ix
DAFTAR BAGAN.............................................................................................................x
LAMPIRAN......................................................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................7
E. Keaslian Penelitian................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTKA DAN KERANGKA TEORI............................................13
B. Siklus menstruasi.................................................................................................14
C. Konsep Nyeri Menstruasi (Dismenore)...............................................................21
D. Konsep Stres........................................................................................................29
E. Kerangka Teori...................................................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................42
A. Kerangka Konsep................................................................................................42
B. Hipotesis..............................................................................................................43
C. Variabel Penelitian..............................................................................................45
D. Definisi Operasional............................................................................................46
E. Desain Penelitian.................................................................................................47
F. Populasi dan Sampel...........................................................................................48
G. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................50
H. Etika Penelitian...................................................................................................50
I. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................52
J. Prosedur Pengumpulan Data...............................................................................55
K. Analisa Data........................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................62
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian...........................................................................................12
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori...............................................................................................41
ix
LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yakni remaja awal remaja
awal (11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun); dan remaja akhir
masa dewasa yang menuntut tanggung jawab. (Lubis, 2013) Pada masa
psikologis.
1
laki-laki ditandai dengan mimpi basah, dan pada perempuan ditandai
oleh sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding
kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam
bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid
dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang ada kalanya 21 hari
atau bisa juga 35 hari (Rohan & Siyoto, 2013 dalam Deviliawati, 2020).
yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal
2
mengalami menstruasi dan menstruasi pertama (menarche) pada usia rata-
dalam dua hari pertama. Gejala tersebut antara lain ketidakstabilan emosi,
sakit kepala, tidak bergairah, dan nafsu makan menurun. Gejala fisik yang
meningkatkan nyeri haid. Penyebab nyeri berasal dari otot rahim, seperti
semua otot lainnya, otot rahim dapat berkontraksi dan relaksasi. Saat
2017). Dismenore biasanya berlangsung hari ke-1 sampai dengan hari ke-
3
2. Bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat dan
(Manuaba, 2013).
Rata-rata kejadian disminore ini sering dialami pada wanita muda kisaran
tertinggi sering ditemui pada remaja wanita, yang diperkirakan antara 20-
dismenore sekunder.
yaitu menarche dini (usia pertama kali menstruasi < 12 tahun), kurang atau
tidak pernah berolah raga, siklus haid memanjang atau lama haid lebih dari
salah satu dari faktor risiko terjadinya dismenore primer adalah stres.
4
Gangguan siklus haid merupakan masalah yang terjadi pada pola
oligomenore (>35 hari), dan amenore (>3 bulan) (Sitoayu dkk, 2016 dalam
Rompas & Onibala, 2019). Dismenore hanya dapat terjadi pada siklus
darah itu tidak lagi ada yang mendukung secara hormonal. Penurunan
Salah satu dari faktor resiko terjadinya dismenore primer adalah stres
5
system neuroendokrinologi sebagai system yang besar peranannya dalam
mental maupun fisik. Salah satu dampak dari stres terhadap kesehatan
memiliki hubungan antara tingkat stress dengan kejadian nyeri haid, maka
responden yang mengalami stress beresiko 1,54 kali mengalami nyeri haid
memiliki mahasiswa sebanyak 280 dari total 974 mahasiswa, dari 280
Islamiyyah Cilacap.
B. Rumusan Masalah
6
Tingkat Stres dengan Nyeri pada Saat Menstruasi pada Mahasiswa Stikes
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
antara Siklus Menstruasi dan Tingkat Stres dengan Nyeri pada Saat
Prodi S1 Keperawatan ?
2. Tujuan Khusus
Al-Islamiyyah Cilacap.
Al-Islamiyyah Cilacap.
Islamiyyah Cilacap.
Islamiyyah Cilacap.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
7
Menambah wawasan peneliti tentang nyeri pada saat menstruasi
selama perkuliahan.
2. Bagi Mahasiswi
menstruasi.
8
9
E. Keaslian Penelitian
Variabel
No Jenis dan Desain
Penulis, Tahun Judul penelitian/ Analisis data Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan
. Penelitian
responden
1 Atma “ Hubungan Penelitian ini 143 responden Data penelitian 1. Distribusi frekuensi Perbedaan :
Deviliawati, tingkat stres merupakan yang telah tingkat stress, paling 1. Variabel penelitian yang
2020 dengan siklus penelitian terkumpul diolah, banyak normal peneliti lakukan adalah
menstruasi” observasional disusun, dan sebanyak 77 variabel bebas yaitu siklus
analitik dengan disajikan dalam responden (53,8%). menstruasi dan tingkat stres
desain cross bentuk tabel dan 2. Distribusi frekuensi variabel terikat yaitu nyeri
sectional. dianalisis dengan siklus menstruasi pada saat menstruasi.
uji statistik paling banyak normal 2. Desain penelitian yang di
spearman rank 139 responden gunakan cross sectional.
correlation. (97,2%). Persamaan :
3. Tidak ada hubungan Peneliti meneliti tentang
bermakna antara stres tingkat stres dan siklus
dengan siklus menstruasi.
menstruasi dengan
nilai p-value = 0,312.
2 Indah Juliana, “Hubungan Penelitian ini 92 responden. Analisis data Berdasarkan penelitian Perbedaan :
9
10
Sefti Rompas, dismenore merupakan menggunakan uji dengan menggunakan 1. Variabel penelitian yang
Franly Onibala, dengan penelitian Chi Square dengan Uji Chi-Square, dari peneliti lakukan adalah
2019 gangguan siklus kuantitatif dengan tingkat kepercayaan hasil uji statistic variabel bebas yaitu siklus
haid pada pendekatan cross 95% (α= 0.05). didapati nilai p-Value= menstruasi dan tingkat stres
remaja di SMA sectional. 0.023 (p< α= 0.05). variabel terikat yaitu nyeri
N 1 MANADO” Hal ini menunjukan pada saat menstruasi.
bahwa adanya 2. Desain penelitian yang di
hubungan antara gunakan cross sectional.
dismenore dengan 3. Uji yang peneliti gunakan
gangguan siklus haid adalah uji spearman rank
pada remaja di SMA N Persamaan :
1 Manado. Peneliti meneliti tentang
dismenore dan siklus haid.
3 Rizka Angrainy ” Hubungan Jenis penelitian 80 responden Analisis data Berdasarkan penelitian Perbedaan :
1. Penti Dora tingkat stres Kuantitatif dengan dilakukan diketahui untuk 1. Variabel penelitian yang
Yanti 2. Elvi dengan siklus desain cross menggunakan uji variabel tingkat stress peneliti lakukan adalah
Oktavia, 2020 menstruasi pada sectional. Chi Square didapatkan mayoritas variabel bebas yaitu siklus
remaja putri di responden memiliki menstruasi dan tingkat stres
SMAN 5 tingkat stress yang variabel terikat yaitu nyeri
Pekanbaru sedang sebanyak 31 pada saat menstruasi.
10
11
11
12
12
13
BAB II
A. Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi
yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal
Menstruasi terjadi karena sel telur yang diproduksi tidak dibuahi oleh
sel sperma dalam rahim. Sel telur tersebut menempel pada dinding rahim
kemudian menipis dan luruh keluar melalui mulut rahim dan vagina dalam
bentuk darah, yang biasanya terjadi antara 3-7 hari. Jarak antara satu haid
dengan haid berikutnya tidak sama pada setiap orang ada kalanya 21 hari
atau bisa juga 35 hari (Rohan & Siyoto, 2013). Menstruasi merupakan
13
14
B. Siklus menstruasi
kurang lebih 1 hari. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap
sebagai siklus menstruasi yang klasik ialah 28 hari. Rata-rata panjang siklus
menstruasi pada gadis 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun
27,1 hari, dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang
terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari.
sel untuk menghasilkan lapisan tebal sementara, yang disebut sebagai lapisan
siklus menstruasi.
yaitu:
a. Siklus Endometrium
yaitu:
14
15
1) Fase Menstruasi
2) Fase Proliferasi
dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15
3) Fase Sekresi/Luteal
15
16
kelenjar.
b. Siklus Ovulasi
folikel. Folikel primer primitif beisi oosit yang tidak matur (sel
folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang
16
17
c. Siklus Hipofisis-Hipotalamus
(LH). LH mencapai puncak pada sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari
pada masa ini, korpus luteun menyusut, oleh karena itu kadar estrogen
2011) meliputi:
1) Hipermenorea (menoragia)
lebih banyak dan / atau durasi lebih lama dari normal dengan
17
18
2) Hipomenorea
1) Polimenorea
2) Oligomenorea
3) Amenorea
1) Dismenorea
menstruasi.
18
19
kehidupan sehari-hari.
a. Berat Badan
menimbulkan amenorrhea.
b. Aktivitas Fisik
fungsi menstruasi.
c. Stres
19
20
menyebabkan amenorrhea.
d. Diet
f. Gangguan Endokrin
20
21
g. Gangguan Perdarahan
1. Pengertian dismenore
yunani kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri,
abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus.
nyeri haid. Kondisi ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah
2011).
singkat sebelum atau selama menstruasi. Nyeri ini berlangsung selama satu
21
22
hari setiap bulan-nya pada sekitar 10% dari wanita tersebut (Reeder,
2011).
2. Klasifikasi dismenore
a. Dismenore primer
bersamaan dengan rasa mual, muntah dan diare. Nyeri haid primer
pertama.
b. Dismenore sekunder
dengan usia >30 tahun dan dapat disertai dengan gejala yang lain
22
23
beratnya nyeri.
b. Faktor konstitusi
timbulnya dismenore.
kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai
d. Faktor endokrin
23
24
e. Faktor alergi
f. Usia
Nyeri haid timbul segera setelah menarche atau 1 tahun atau lebih
timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali
g. Paritas
h. Olahraga
24
25
i. Riwayat keluarga
j. Status gizi.
Masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah,
yang dianjurkan.
25
26
lapisan endometrium yang kaya akan nutrisi dan pembuluh darah itu
4. Patofisiologi
prostaglandin (PGE2) dan hormon lain yang membuat saraf sensori nyeri
5. Pencegahan
26
27
yaitu : menghindari stres, miliki pola makan yang teratur dengan asupan
makanan yang cenderung asam dan pedas saat menjelang haid, istirahat
yang cukup, menjaga kondisi agar tidak terlalu lelah, dan tidak menguras
energi yang berlebihan, tidur yang cukup sesuai standar keperluan masing-
masing 6-8 jam dalam sehari, lakukan olahraga ringan secara teratur.
6. Penatalaksanaan
a. Dismenore pimer
b. Dismenore sekunder
27
28
satupun parameter yang dapat digunakan untuk menilai rasa nyeri secara
mengukur tingkat nyeri pada dismenore, yaitu Numerical Rating Scale dan
dan angka terakhir “sangat nyeri”. Pasien akan memberi tanda pada
mild pain (nyeri ringan); 4-6 = moderate pain (nyeri sedang); dan 7-
Skala ini terdiri dari 6 garis derajat nyeri dimulai dari “tidak ada rasa
28
29
D. Konsep Stres
1. Pengertian stres
Stres merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “stingere” yang
keadaan demikian disebut distes. Stres dalam kehidupan adalah suatu hal
29
30
2. Tipe Stres
Stres terbagi atas eustress dan distress. Eustress adalah stres yang
Tache Y, 2012).
merupakan tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik dan
lainnya)
kimia yang berasal dari dalam tubuh dapat berupa serum darah dan
glukosa sedangkan dari luar tubuh dapat berupa obat, alkohol, kafein,
30
31
konsentrasi.
31
32
1) Menurunnya prestasi
5. Fisiologi Stres
tubuh terhadap stres yaitu Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General
trauma atau perubahan fisik lainnya. Respon bersifat lokal dan dalam
sebagai berikut.
32
33
33
34
Pada tahap ini tubuh tidak lagi melawan stres dan ketika energi
menyebabkan kematian.
6. Tingkat Stres
a. Stres tingkat I
Tahapan ini merupakan tingkat stres yang paling ringan dan biasanya
1) Semangat besar
34
35
b. Stres tingkat II
leher
gejala-gejala:
ke belakang.
35
36
jatuh pingsan
d. Stres tingkat IV
5) Perasaan negativistik
mengapa.
e. Stres tingkat V
IV diatas, yaitu:
36
37
sering sukar buang air besar atau sebaliknya feses cair dan sering
ke belakang
f. Stres tingkat VI
2) Nafas sesak
a. Sifat stressor
stres yang dialami teasa berat. Namun, bila stressor yang sama
37
38
dipersepsikan dengan baik, maka tingkat stres yang dialami akan lebih
ringan.
maka akan merasa lebih cemas lagi ketika harus dirawat di rumah
e. Tingkat perkembangan
8. Respon stres
38
39
individu dan mengukur tingkatan stres yang dialami individu. Respon stres
a. Respon fisiologis
b. Respon kognitif
c. Respon emosi
9. Penatalaksanaan stres
39
40
menggambarkan tingkat stress dan kecemasan. DASS adalah satu set tiga
negatif dari depresi, kecemasan dan stres. Dalam penelitian ini, peneliti
a. Normal : 0 – 14
b. Stres ringan : 15 – 18
c. Stres sedang : 19 – 25
d. Stres berat : 26 – 33
40
Tipe Stres 41
1. Eustress
Klasifikasi 2. Distress
1. Primer
E. Kerangka Teori 2. sekunder
Stres
Tingkat stres
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Siklus Menstruasi
Nyeri pada saat
menstruasi
Tingkat Stres
1. Faktor Kejiwaan
2. Faktor konstitusi
3. Faktor alergi
4. Usia
5. Riwayat keluarga
Keterangan:
42
B. Hipotesis
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
43
Hipotesis pada penelitian ini adalah :
a. Hipotesis Mayor
b. Hipotesis Minor
a. Hipotesis Mayor
b. Hipotesis Minor
44
2) Tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan nyeri pada
C. Variabel Penelitian
atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiyono, 2015). Menurut
variabel dependent.
1. Variabel independent
2. Variabel dependent
45
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015).
menstruasi.
D. Definisi Operasional
petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus
empiris (artinya kita harus bisa menghitung, mengukur atau dengan cara
(Wijayanti, 2019),
Tabel 3.2
Definisi Operasional
46
cemas, mudah stres dengan skor: (19-25)
tersinggung, marah, 1. ‘0’ untuk 4. Stres berat
dan lain-lain jawaban tidak (26-33)
sehingga pernah 5. Stres sangat
mengganggu mengalami berat (≥ 34 ¿
kehidupan 30 hari stres
terakhir pada 2. ‘1’ untuk
mahasiswi S1 jawaban
Keperawatan jarang
STIKES Al-Irsyad mengalami
Al-Islamiyyah stres
Cilacap tahun 2021 3. ‘2’ untuk
sering
mengalami
stres
4. ‘3’ untuk
selalu
mengalami
stres.
E. Desain Penelitian
47
Desain cross sectional adalah suatu desain penelitian epidemiologi
individu – individu dari suatu populasi dalam satu saat (Siagian, 2010
hubungan antara siklus menstruasi dan tingkat stres, dengan nyeri pada
1. Populasi
berupa benda. Semua benda memiliki sifat (atribut) atau ciri, adalah
2. Sampel
48
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap yang memenuhi kriteria
inklusi.
dari tingkat I, II, III, dan IV Prodi S-1 Keperawatan STIKES Al-
b. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
keluarga.
49
f) Mahasiswi yang bersedia menjadi responden.
2) Kriteria eksklusi
H. Etika Penelitian
melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan
Dignity)
50
diberi kebebasan untuk menentukan pilihan bersedia atau tidak turut
penelitian.
51
responden untuk menyampaikan ketidaknyamanannya, kemudian
subjek. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti mencegah atau
subjek penelitian.
1. Jenis Data
a. Data primer
52
dismenore serta hasil pengisian kuesioner tentang siklus
b. Data sekunder
buku atau pun suatu laporan namun dapat juga merupakan hasil
Keperawatan.
2. Instrumen Penelitian
dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 3 (tiga) jenis
responden.
53
c. Kuesioner C Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat
3. Uji Instrumen
kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak
kita ukur, maka perlu diuji validitas dengan uji korelasi antara skor
atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
(Notoatmodjo, 2018).
Anxiety Stress Scale – 42 (DASS 42) untuk variabel tingkat stres dan
54
menstruasi. Kuesioner DASS 42 dan NRS merupakan instrumen
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
55
Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap untuk mengadakan penelitian.
tujuan penelitian.
56
j. Setelah lembar kuesioner dikumpulkan, peneliti mengucapkan
penelitian.
K. Analisa Data
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Scoring
berikut:
1) Siklus menstruasi
57
a) Normal : rentang siklus berada pada 21- 35 hari dan lama
bulan
a) Tidak nyeri :0
3) Tingkat stres
a) Normal : Skor 0 – 14
c. Coding
1) Siklus menstruasi
a) Normal :1
b) Tidak normal :2
2) Tingkat stres
a) Normal :1
58
b) Stres ringan :2
c) Stres sedang :3
d) Stres berat :4
a) Tidak nyeri :1
b) Nyeri ringan :2
c) Nyeri sedang :3
d) Nyeri berat :4
d. Tabulating
2. Analisis Data
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang dipelajari dan
59
a. Analisa univariat
b. Analisa bivariat
60
1) Ho ditolak bila nilai sig ≤ 0,05, artinya terdapat korelasi yang
2) Ho diterima bila nilai sig > 0,05 artinya tidak terdapat korelasi
1,00 Sempurna
61
DAFTAR PUSTAKA
62
Lefebvre G, et al. (2005). Primary Dysmenorrhoea Consensus Guideline. JOGC.
2005 Dec; 169:1117- 29.
Lubis. (2013). Psikologi Kespro, Wanita & Perkembangan Reproduksinya,
Ditinjau Dari Aspek Fisik dan Psikologi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Greoup.
Lubis, L. N. (2015). Psikologi Kespro Wanita & Perkembangannya. Jakarta :
Mitrajaya.
Lutfiatun. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Pada Lansia
Di UPT. Puskesmas Kroya II Kabupaten Cilacap.
Machfoedz, I. (2013). Metode Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif).
Yogyakarta:Fitramaya.
Manuaba. (2013). Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Mariza Elvira, A. T. (2018). PENGARUH PIJAT ENDORPHINE TERHADAP
SKALA NYERI PADA SISWI SMA YANG MENGALAMI DISMINORE. 2.
Mukharomah, I. (2019). Hubungan Antara Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik
dengan Kejadian Dismenore Pada Mahasiswi S1 Keperawatan di STIKES
Al-Irsyad Cilacap.
Notoatmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugroho, T. dan U. I. B. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Oktavia, R. A. P. D. Y. E. (2020). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN
SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 5 PEKANBARU
TAHUN 2019. 9.
Prasetyo, S. &. (2015). metodologi penelitian kesehatan untuk mahasiswa
kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Kandungan. Edisi Kedua. Cetakan V. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Pundati. (2016). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore
Pada Mahasiswa Semester VIII Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto. Jurnal Kesmas Indonesia, 08, 40–48.
Raharjo, S. (2015). Uji Koefisien Korelasi Spearman dengan SPSS Lengkap.
diakses dari https://www.kosistensi.com/2015/02/uji-koefisien-korelasi-
spearman-dengan.html pada tanggal 22 April 2021.
Reeder, S. J. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, &
Keluarga.
Reeder, S. J. (2013). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, dan
63
Keluarga, Jakarta: EGC.
Rohan & Siyoto. (2013). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rompas, I. J. S., & Onibala, F. (2019). HUBUNGAN DISMENORE DENGAN
GANGGUAN SIKLUS HAID PADA REMAJA DI SMA N 1 MANADO. 7, 1–
8.
Rosyida, D. A. C. (2021). Buku Ajar KESEHATAN REPRODUKSI Remaja dan
Wanita.
Septiana, et al. (2019). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Terhadap Dismenorea.
1(1).
Sherwood, L. (2014). Kelenjar Endokrin Perifer. Dalam: Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem. Edisi ke-7. Jakarta: EGC. hlmn 773-6.
Simamora, R. C. (2019). HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP
KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2019.
Sugiyono, P. D. (2015). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D.
Szabo S, Tache Y, S. A. (2012). The Legacy of Hans Seyle and the Origins of
Stress Research: A Retrospective 75 Years after His Landmark Brief
“Letter” to the Editor of Nature. Informa Healthcare USA, Inc, 15(5): 472-
78.
Tohardi. (2019). buku ajar pengantar metodologi penelitian sosial plus.
Vallath N, Salins N, K. M. (2013). Unpleasant Subjective Emotional
Experiencing of Pain.Indian J Palliat Care. 2013 Jan-Apr [cited 2018 Apr
30]; 19(1): 12-19 . Available from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC3680833/.
Wijayanti, F. R. (2019). Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting
Balita Pada Masyarakat Nelayan di Kecamatan Cilacap Selatan.
Wylie, L. (2011). Esensial Anatomi & Fisiologi dalam Asuhan Maternitas.
Jakarta : EGC.
Yosep. (2011). Keperawatan Jiwa.
Yuniyanti, B. (2014). Hubungan Tingkat Stres dengan Tingkat Dismenore pada
Siswi Kelas X dan XI SMK Bhakti Karyakota Magelang tahun. 2014. Jurnal
Kebidanan. 7(3):2-3.
Yusuf AH, Fitryasari R, N. H. (2014). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
64
65