MENINGOENCHEPALITIS
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Novia Wulandari, S.Kep (113120002)
2. Erna Khuswatun, S.Kep (113121014)
3. Dinda Kartika, S.Kep (113121032)
4. Nena Septiana, S.Kep (113121036)
5. Ahda Sabila, S.Kep (113121042)
6. Sindy Fajrina, S.Kep (113121044)
Masalah Keperawatan
Meningitis adalah radang dari selaput otak yaitu lapisan arachnoid dan
piameter yang disebabkan oleh bakteri dan virus (Judha & Rahil, 2012).
Meningitis adalah infeksi akut yang mengenai selaput mengineal yang dapat
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme dengan ditandai adanya gejala spesifik
dari sistem saraf pusat yaitu gangguan kesadaran, gejala rangsang meningkat,
gejala peningkatan tekanan intrakranial dan gejala defisit neurologi (Widagdo,
2011).
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti dengan
septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas. Faktor
predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis,
anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala
dan pengaruh imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga
bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena
meningen: semuanya inipenghubung yang menyokong perkembangan bakteri.
C. Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Diagnostik
Jenis Hasil
Hasil laboratorium
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah
leukosit, Laju Endap Darah (LED), kadar glukosa,
kadar ureum, elektrolit dan kultur.
E. Penatalaksanaan
1. Medis
Demam Tinggi
a. Farmakologis
Menggunakan obat antipiretik misalnya parasetamol dan salisilat
(10mg/kg/dosis) untuk menurunkan panas.
b. Non Farmakologis
Atur suhu ruangan 24 – 26 oC.
Kompres dengan air hangat (22-28 oC), jika perlu, buka baju menggunakan
teknik WTS (Water Tepid Sponge)
Kejang
a. Farmakologis
Atasi kejang dengan fenobarbital 20 mg/kgBB IV dalam waktu 5 menit.
Jika kejang tidak berhenti tambahkan fenobarbital 10 mg/kgBB sampai
maksimal 40 mg/kgBB.
Bila kejang berlanjut, berikan fenitoin 20 mg/kgBB IV dalam larutan garam
fisiologis dengan kecepatan 1 mg/kgBB/menit.
b. Pengobatan rumahan:
Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari, dosis tunggal atau terbagi tiap 12 jam secara IV
atau per oral.
Fenitoin 4-8 mg/kgBB/hari, dosis terbagi dua atau tiga secara IV atau per oral.
c. Non Farmakologis
Pada waktu kejang longgarkan pakaian, bila perlu dibuka.
d. Antibiotik
Beri ampisilin dan gentamisin. Bila dalam 24 jam tidak memperlihatkan
perbaikan, ganti antibiotik dengan sefalosporin generasi ke-3, misal cefotaksim
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
Mobilitas Fisik
3. Gangguan Dukungan mobilisasi
mobilitas fisik Ekspetasi : Meningkat
Observasi
IR ER
- Identifikasi
Indikator
Pergerakan 3 5 adanya nyeri /
ekstermitas keluhan fisik
Kekuatan otot 3 5
lainnya
Rentang gerak 3 5
- Identifikasi
toleransi fisik
- Monitor tekanan
darah
Terapeutik
- Fasilitasi
aktivitas
mobilisasi
dengan alat
bantu misal
(pagar tempat
tidur)
- Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan
melakukan
mobilisasi dini
- Ajarkan
mobilisasi
sederhana ( mis
miring kanan
kiri, duduk
ditempat tidur )
Masalah Keperawatan
A. Etiologi/Penyebab
B. Patofisiologi
Virus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran napas dan saluran cerna,
setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh
dengan secara lokal: aliran virus terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan
atau organ tertentu, penyebaran hematogen primer: virus
masuk ke dalam darah, kemudian menyebar ke organ dan berkembang
biak di organ tersebut dan menyebar melalui saraf: virus berkembang biak
di permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan.
C. Manifestasi Klinis
2. Sakit kepala.
3. Muntah-muntah.
4. Lethargi.
E. Pemeriksaan penunjang
3. Photo thorax
6. Pemeriksaan virus
F. Penatalaksanaan
Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara
signifikan dapat menurunkan mortalitas dan mordibitas HSV encephalitis.
Acyclovir diberikan secara IV dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan
selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan.
- Monitor tingkat
kesadaran
Teraupetik
- Berikan oksigen
- Pasang jalur IV
- Lakukan skintest
Edukasi
- Jelaskan penyebab
syok
- Anjurkan
menghindari
alergi
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian injeksi
IV
Defisit Nutrisi
Nafsu Makan Manajemen Nutrisi
- Sajikan makanan
secara menarik
- Berikan makanan
tinggi serat
Edukasi :
- Anjurkan posisi
duduk
- Hilangkan bahaya
keselamatan
lingkungan
- Modifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan
bahaya dan risiko
- Sediakan alat
bantu keamanan
lingkungan (mis.
Pegangan tangan)
- Gunakan
perangkat
pelindung (mis.
Pagar tempat
tidur)
- Fasilitasi relokasi
ke lingkungan
yang aman
Edukasi :
- Ajarkan individu
dan keluarga
risiko tinggi
bahaya
lingkungan
Daftar pustaka
file:///C:/Users/ACERE1~1/AppData/Local/Temp/penatalaksanaan-
meningitis_compress.pdf
file:///C:/Users/ACERE1~1/AppData/Local/Temp/lp-
meningoencephalitis_compress.pdf