Definisi Konseling
Konseling adalah pemberian bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang
(menurut KBBI)
Konseling Kontrasepsi yaitu konselor membantu pasien/klien dalam memilih dan
memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakannya sesuai dengan pilihannya
Tujuan Konseling KB
Menyampaikan
Memilih metode KB
Informasi dan pilihan
yang diyakini
kontrasepsi
Mengetahui waktu
Menggunakan metode memulai,
yang dipilih secara melanjutkan, indikasi
aman dan efektif dan kontraindikasinya
Keuntungan Konseling KB
U : Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beri tahu apa pilihan
reproduksi yang paling mungkin
a. Bersifat terbuka.
b. Bersifat dua arah.
c. Mempunyai Tujuan hanya untuk membantu calon peserta KB dalam
memenuhi kebutuhannya, yaitu :
1) Memilih cara KB.
2) Mengatasi kesulitannya dalam pemakaian alat KB, misalnya karena
mengalami efek samping.
d. Tidak ada beban target pencapaian peserta KB atau target pemakaian alat
KB tertentu.
Hambatan dalam Konseling
1. Faktor penerima pesan (Klien), yaitu:
b.
c.
4. Keputusan
………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………
……………………
Formulir pengambilan
keputusan
Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi
Metode Amenora Laktasi
Efektifsampai 98% tetapi hanya sampai 6 bulan, syarat
ibu harus menyusui secara ekslusif
Sistem Pantang Berkala
Syarat : siklus haid teratur
Senggama Terputus
Metode barrier (kondom)
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
Vasektomi
INSERSI &
EKSTRAKSI
IUD/AKDR
Salah satu aspek utama dalam penilaian
Program Keluarga Berencana (KB) adalah
kualitas pelayanan yang diberikan. Perbaikan
kualitas pelayanan akan memperbesar jumlah
peserta KB yang puas.
III.PEMERIKSAAN GENITALIA
1. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Lakukan pemeriksaan panggul (VT) untuk menentukan posisi uterus ( retrofleksi atau
antefleksi)
3. Melepaskan sarung tangan
IV. MEMASUKKAN LENGAN AKDR COPPER T 380A
Masukkan lengan AKDR copper T 380A di dalam kemasan sterilnya, dengan cara :
• Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
• Masukkan pendorong kedalam tabung inserter tanpa menyentuh benda tidak steril
• Letakkan kemasan pada tempat yang datar
• Selipkan karton pengukuran dibawah lengan AKDR
• Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter sampai ke pangkal
lengan sehingga lengan akan melipat.
• Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan.
• Angkat sedikit tabung inserer, dorong dan putar untuk memasukkan lengan AKDR
yang sudah terlipat tersebut kedalam tabung inserter.
• Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan lengan AKDR, cocokkan batas atas
cincin biru dengan ukuran kavum uteri yang nantinya akan diukur.
• Pastikan ujung pendorong menyentuh ujung AKDR.
• AKDR siap diinsersikan ke kavum uteri
No. LANGKAH PEMASANGAN IUD
V. PEMASANGAN AKDR
1. Menyalakan lampu sorot dan mengarahkannya ke arah vagina
2. Memasang sarung tangan yang baru
3. Desinfeksi vulva dengan larutan antiseptik,
4. Masukkan spekulum secara perlahan
5. Mengusap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik
6. Menggunakan tenakulum untuk menjepit serviks (pada arah jam 11 atau jam 1)
7. Masukkan sonde uterus untuk menentukan kedalaman dan arah kavum uteri
8. Mengatur letak batas atas cincin biru pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman
kavum uteri
9. Pegang tabung inserter dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan
AKDR). Dengan tangan kiri melakukan tarikan perlahan pada tenakulum.
10. Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adanya tahanan.
11. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik menarik (withdrawal
technique). Tarik keluar tabung inserter sementara pendorong dipertahankan.
12. Tarik sebagian tabung inserter sampai keluar kavum uteri kira-kira 5 cm di depan
serviks, sementara sebagian benang AKDR masih berada dalam tabung inserter.
Potong benang AKDR kira-kira 3 – 4 cm panjangnya dari serviks.
13. Keluarkan tabung inserter dan buang ketempat sampah terkontaminasi
14. Lepaskan tenaculum dan rendam dalam larutan klorin
No. LANGKAH PEMASANGAN IUD
V. PEMASANGAN AKDR
No. LANGKAH PEMASANGAN IUD
VI. TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
1. Buang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas
sarung tangan.
VII. EDUKASI
1. Mengajarkan pada pasien bagaimana memeriksa benang AKDR (dengan
menggunakan model bila tersedia)
2. Jelaskan kapan kunjungan berikutnya, ingatkan masa pakai dan
informasikan bahwa klien dapat datang setiap saat untuk berkonsultasi
ataupun bila menginginkan AKDR dilepas.
3. Minta pasien menunggu di klinik selama 15 – 30 menit setelah pemasangan
AKDR.
4. Melakukan dokumentasi tentang :
5. Pemeriksaan Ginekologi
6. Jenis AKDR yang dipasang
7. Obat-obatan bila ada diberikan
No. LANGKAH PENCABUTAN AKDR COPPER T 380A
1. Menjelaskan kepada pasien apa yang akan dilakukan dan persilakan pasien untuk
bertanya
2. Pastikan pasien sudah mengosongkan kandung kemih dan mencuci kemaluannya
dengan air bersih
3. Pasien dipersiapkan dengan posisi litotomi
4. Mencuci tangan dengan air sabun dan keringkan dengan kain bersih
5. Pakai sarung tangan steril atau DTT
6. Desinfeksi vulva dengan cairan antiseptik
7. Spekulum dimasukkan secara perlahan
8. Pastikan serviks telah terlihat seluruhnya dan benang AKDR berada pada OUE
9. Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
10. Memberitahukan kepada pasien bahwa sekarang akan dilakukan pencabutan
11. Meminta pasien untuk tenang dan menarik nafas panjang dan memberitahukan
mungkin timbul rasa sakit tapi itu normal
12. Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung yang
sudah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril dan tarik benang pelan-pelan, tidak boleh
menarik dengan kuat. AKDR biasanya dapat dicabut dengan mudah.
13. Untuk mencegah benangnya putus, tarik dengan kekuatan konstan dan cabut AKDR
secara perlahan.
14. Setelah AKDR lepas, tunjukkan ke pasien bahwa AKDR telah berhasil dikeluarkan.
15. Vagina dibersihkan dengan kassa steril + povidone iodine, spekulum dilepaskan dan
beritahu pasien bahwa tindakan telah selessai
VII. MEMBUANG BAHAN-BAHAN HABIS PAKAI
1. Buang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas
sarung tangan.
2. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin
3. Bersihkan permukaan yang terkontaminasi.
4. Buka sarung tangan dalam posisi terbalik dan rendam dalam lauran klorin.
5. Cuci tangan dan bersihkan dengan kain bersih
VIII. DOKUMENTASI
1. Melakukan Dokumentasi tentang Jenis AKDR yang dilepas
2. Buat Rekam Medis tentang pencabutan AKDR.
https://www.youtube.com/watch?v=7j75Mat3Oms
https://www.youtube.com/watch?v=DXEvWHhWTcg
WAKTU PEMASANGAN
Mikroskopis
Motilitas
Morfologi
Hitung Jumlah Sperma
Analisis Sperma
Normozoospermia : Jumlah sel sperma ≥ 15 juta/ml
Oligozoospermia : Jumlah sel sperma < 15 juta/ml
Astenozoospermia : Motilitas (gerak) sperma < 40%
Teratozoospermia : Morfologi sperma normal < 4%
Azoospermia : Tidak ada sperma, tetapi masih ada plasma semen
Aspermia : Tidak ada sperma dan tidak ada plasma semen
Terima Kasih