Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu intervensi kunci dalam
upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta merupakan hak
asasi manusia.
Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam tekhnologi kontrasepsi, misalnya transisi
dari estrogen dosis tinggi ke dosisi rendah pada pil kombinasi, atau dari AKDR inert ke AKDR
yang mengeluarkan levonorgestrel. Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak
tentang metode kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.
Salah satu alat kontrasepsi yang akan di bahas pada makalah ini adalah tentang IUD /
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau
mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

RUMUSAN MASALAH
Apakah pengertian AKDR ?
Apa Saja Jenis Jenis AKDR ?
Bagaimana Cara Kerja AKDR ?
Bagaimana Mekanisme Kerja AKDR ?
Apa Indikasi AKDR ?
Apa Kontraindikasi AKDR ?
Apa Keuntungan AKDR ?
Apa Kerugian AKDR ?
Apa Efek Samping AKDR ?
Kapan Pemasangan AKDR Dilakukan ?
Bagaiman Teknik Pemasangannya?
Apa Upaya Bidan Dalam Menanggulangi Efek Samping ?

C. TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian AKDR
2.
Mengetahui Jenis Jenis AKDR
3.
Memahami Bagaimana Cara Kerja AKDR
4.
Bagaimana Mekanisme Kerja AKDR
5.
Mengetahui Indikasi AKDR
6.
Mengetahui Kontrainikasi AKDR
7.
Mengetahui Keuntungan AKDR
8.
Mengetahui Kerugian AKDR
9.
Mengetahui Efek Samping AKDR
10. Tahu Kapan Pemasangan AKDR Dilakukan
11. Mengetahui Bagaiman Teknik Pemasangannya
12. Upaya Bidan Dalam Menanggulangi Efek Samping

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN

a. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan

kehamilan.

Maksud

dari

kontrasepsi

adalah

menghindari/mencegah

terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.
b. Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
IUD(Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang.
IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa
(baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya) yang diletakkan dalam cavum
uteri sebagai usaha kontrasepsi.
AKDR adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi
efektifitas) dengan berbagai bentuk, yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek
kontraseptif.
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene). Ada yang dililit tembaga , ada yang dililit
tembaga bercampur , dan yang berisi hormone progesterone.
B.

JENIS JENIS AKDR

a. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari
4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm
(tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan
luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam
program KB masional adalah IUD jenis ini.
b. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi
lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti
pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan
efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan
amenorhea.

c. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini
mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga
(Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga
halus pada jenis Copper-T.
d. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi
gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah
efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
C.

CARA KERJA

a. AKDR non hormonal (IUD)


1.
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
2.
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma
untuk fertilisasi.
b. AKDR hormonal (mirena)
cara kerja mirena ini adalah dengan mengeluarkan hormon progestin sintetis bernama
levonorgestrel sebanyak 20 mikrogram setiap harinya. Hormon ini selanjutnya akan memberikan
pengaruh terhadap lendir rahim sehingga lebih kental. Akibatnya sel sperma yang masuk ke
dalam rahim akan mengalami kesulitan untuk bergerak karena suasana lendir rahim yang lebih
mampat. Hal ini lebih mirip seperti cara kerja implant yang juga sama-sama mempengaruhi
suasana lendir rahim menjadi lebih kental.
D.

MEKANISME KERJA AKDR

Bagaimana mekanisme kerja AKDR belum diketahui dengan pasti, tetapi kerjanya bersifat
lokal.
AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi benda asing
dengan timbunan leokosit, makrofag, dan limposit.
b.
AKDR menimbulkan perubahan pengeluaran cairan, prostaglandin, yang
c.

menghalangi kapasitas spermatozoa.


Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan
blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan blastokis tidak mampu

d.

melaksanakan nidasi.
Ion Cu yang dikeluarkan AKDR dengan Cupper menyebabkan gangguan gerak
spermatozoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan konsepsi.

E.

INDIKASI

a.
b.
c.
d.
e.

Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f.
g.
h.
i.
j.
k.

Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi


Risiko rendah dari IMS
Tidak menghendaki metoda hormonal
Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
Gemuk ataupun kurus

F.
a.
b.
c.

KONTRAINDIKASI
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari

d.
e.
f.

alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.


Perdarahan vagina yang tidak diketahui
Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus

g.

septic.
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat

h.
i.
j.
k.

mempengaruhi kavum uteri.


Penyakit trofoblas yang ganas.
Diketahui menderita TBC pelvic.
Kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

G.
a.
1.

KEUNTUNGAN
AKDR non hormonal
Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang

2.
3.
4.

AMPUH, paling tidak 10 tahun


IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena

5.
6.

rasa aman terhadap risiko kehamilan


Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui tidak

7.

mengganggu kualitas dan kuantitas ASI


Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi

8.
9.
10.
11.
b.
1.
2.

infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik
Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
AKDR hormonal
Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.
Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Ashermans
Syndrome).

c.
1.
2.
3.
4.

Keuntungan (Sarwono P, 1999)


Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan
Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang sulit
Kontrol medis yang ringan
Tidak menimbulkan efek sistemik

5.
6.
7.

Alat ekonomis
Efektivitas cukup tinggi
Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut berlangsung baik (reversibel).

H.
a.
1.
2.

KERUGIAN
AKDR Non hormonal
Mengurangi volume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.
Untuk mencegah adhesi dinding-dinding uterus oleh synechiae (Ashermans

b.
1.
2.
3.
4.

Syndrome).
AKDR hormonal
Perubahan siklus haid.
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
Disaat haid lebih sakit.

I.
EFEK SAMPING
a.
Spotting
Keluarnya bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan muncul jika
capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami spotting jika menggunakan
kontrasepsi AKDR.
b.
erubahan siklus menstruasi
Setelah pemasangan AKDR siklus menstruasi menjadi lebih pendek. Siklus menstruasi
yang muncul lebih cepat dari siklus normal rata-rata yaitu 28 hari dengan lama haid 3-7 hari,
biasanya siklus haid berubah menjadi 21 hari.
c.
Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih.
d.
Dismenore
Munculnya rasa nyeri saat menstruasi.
e.
Menorrhagea
Perdarahan berat secara eksesif selama masa haid atau haid yang lebih banyak.
f.
Fluor albus
Penggunaan AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu keadaan abnormal
pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri
anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal
vagina.
g.
Pendarahan Post seksual
Pendarahan post seksual ini disebabkan karena posisi benang AKDR yang menggesek
mulut rahim atau dinding vagina sehingga menimbulkan pendarahan.
J.
PEMASANGAN AKDR
AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:
a.
Sewaktu haid sedang berlangsung
Pemasangan AKDR pada waktu ini dapat dilakukan pada hari-hari pertama
atau pada hari-hari terakhir haid.
Keuntungan pemasangan AKDR pada waktu ini antara lain ialah:
1.
Pemasangan lebih mudah oleh karena serviks pada waktu itu agak terbuka dan
lembek.

2.
3.
4.

Rasa nyeri tidak seberapa keras


Perdarahan yang timbul sebagai akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan
Kemungkinan pemasangan AKDR pada uterus yang asedang hamil tidak ada.

b.
1.

Sewaktu postpartum
Secara dini (immediate insertion) yaitu AKDR dipasang pada wanita yang

2.

melahirkan sebelum dipulangkan dari rumah sakit.


Secara langsung(directinsertion)yaitu AKDR dipasang dalam masa tiga bulan

3.

setelah partus atau abortus.


Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu AKDR dipasang sesudah masa 3

bulan setelah partus atau abortus atau pemasangan AKDR dilakukan pada saat yang tidak ada
hubungan sama sekali dengan partus atau abortus.Bila pemasangan AKDR tidak dilakukan
dalam

waktu

seminggu

setelah

bersalin,menurut

beberapa

sarjana,sebaiknya AKDR

ditangguhkan sampai 6-8 minggu postpartum oleh karena jika pemasangan AKDR dilakukan
antara minggu kedua ,dan keenam setelah partus,bahaya perforasi atau ekspulsi lebih besar.
c.
Sewaktu postabortum
Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi fisiologi dan
psikologi waktu itu adalah paling ideal.Tetapi septic abortion merupakan kontraindikasi.
d.
Beberapa hari setelah haid terakhir
Dalam hal yang terkhir ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama
sebelum AKDR dipasang. Sebelum pemasangan AKDR tersebut tertletak dalam uterus setelah
terpasang.Perlu dijelaskan kemungkinan terjadinya efek sampingan seperti perdarahan rasa
sakit,AKDR keluar sendiri.
Untuk memilih AKDR yang akan dipasang,terlebih dahulu ditentukan panjangnya
rongga uterus yang sebesar mungkin oleh karena dengan memakai AKDR yang mempunyai
ukuran besar,kegagalan dan kecenderungan untuk ekspulsi akan berkurang. Sebaliknya,ukuran
yang lebih kecil sebaiknya dipasang pada akseptor yang mengalami banyak pertdarahan dan rasa
sakit.
K. TEKNIK PEMASANGAN AKDR
Karena dalam program keluarga berencana di Indonesia digunakan AKDR jenis lippes
loop,disini

diterangkan

cara

pemakaian

AKDR

itu.

Setelah

kandung

kencing

dikosongkan,akseptor dibaringkan diatas meja ginekologik dalm posisi litotomi.Kemudian


dilakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui letak,bentuk,dan besar uterus.Spekuylum
dimasukkan kedalam vagina,dan servik uteri dibersihkan dengan larutan antiseptik
(sol,betadin,atau tingtura jodii)sekarang dengan cunam servik dijepit bibir .depan porsio uteri
dan dimasukkan sonde kedalm uterus untuk menentukan arah
L.
a.
b.

UPAYA BIDAN DALAM MENANGGULANGI EFEK SAMPING


Jika permasalahan ringan, dianjurkan agar dilakukan konseling.
Jika terjadi terdapat infeksi maupun gejalanya segera dibawa ke rumah sakit

c.

terdekat.
Pada efek samping amenore, periksa apakah sedang hamil atau tidak.

1.

Apabila tidak, AKDR tidak dilepas. Memberi konseling dan menyelidiki penyebab

2.

amenorea apabila dikehendaki.


Apabila hamil, dijelaskan dan disarankan untuk melepas AKDR apabila talinya

3.

terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu.


Apabila benang tidak terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR tidak

4.

dilepas.
Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilan tanpa melepas
AKDR maka dijelaskan adanya resiko kemungkinan terjadinya kegagalan
kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih diamati dan

d.

diperhatikan.
Untuk penanganan dismenore yaitu memastikan dan menegaskan adanya penyakit

1.
2.

radang panggul (PRP) dan penyebab lain dari kekejangan.


Menanggulangi penyebabnya apabila ditemukan.
Apabila tidak ditemukan penyebabnya diberi analgesik untuk sedikit meringankan.

Apabila klien mengalami kejang yang berat, AKDR dilepas dan membantu klien menentukan
metode kontrasepsi yang lain.
e.
Pada perdarahan hebat yaitu :
1.
Apabila tidak ada kelainan patologis, perdarahan bekelanjutan serta perdarahan
2.
3.

hebat, melakukan konseling dan pemantauan.


Memberi Ibuprofen (800mg, 3 x sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi
perdarahan dan memberikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1-3 bulan).
AKDR memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila klien telah
memakai AKDR selama lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita anemi (Hb <7g
%) dianjurkan untuk melepas AKDR dan membantu memilih metode lain yang
sesuai.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pengertian dari KB yaitu tindakan yang membantu individu atau pasngan untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval kelahiran, mengontrol kartu
keturunan dalam hubungan dengan umur pasanngan suami istri dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga(Hartanto, 2003).
Dalam pelaksanaan program KB biasanya digunakan alat kontrasepsi yang digunakan
untuk mengatur /mengendalikan pertumbuhan penduduk khususnya di Indonesia.
Pengertian dari kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi yaitu
bertemunya sel sperme dan ovum. Dalam pelayanan KB ada berbagaimacam cara untuk
mencegah konsepsi salah satunya dengan menggunakan AKDR.
Dalam penggunaan AKDR juga terdapat manfaat, keuntungan serta kerugian dari
penggunaan AKDR tersebut.
Masalah yang timbul dari penggunaan AKDR tersebut juga diharapkan bisa teratasi
dengan beberapa cara antara lain dengan memperhatikan cara pemakaian yang benar, efek
samping serta konseling bagi pengguna oleh tenaga kesehatan.
B. SARAN
1.
Bagi pengguna alat kontrasepsi AKDR
Pengguna hendaknya mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai
dengan cara bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan.
2.
Bagi tenaga kesehatan
a.
Sebagai tenaga kesehatan hendakna meningkatkan keterampilannya memasang
b.

AKDR yang baik dan sesuai prosedur.


Sebelum memasang AKDR pada klien jangan lupa untuk melakukan infomconsent
pada klien.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP
Cunningham,dkk. 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai