SISTEM REPRODUKSI
S1 Keperawatan
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujusn......................................................................................................5
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi................................................................................6
2.2 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan......................................7
2.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Psikologis Kehamilan................8
2.4 Teori Psikologi Aspek dari Kehamilan...................................................9
BAB 3 : PENUTUP15
3.1 Kesimpulan............................................................................................20
3.2 Saran .....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Kehamilan membutuhkan waktu 9 bulan kalender atau 40 minggu.
Kehamilan dibagi tiga periode, yaitu trimester I dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-13, trimester II dari minggu ke-14 sampai minggu ke-26, trimester
III dari minggu ke-27 sampai ke-38-40 (akhir kehamilan).
(Asrinah dkk, 2010)
.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari psikologi kehamilan?
.2.2 Bagaimana perubahan dan adaptasi pada psikologi kehamilan?
.2.3 Apa saja faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam kondisi
psikologis kehamilan?
.2.4 Jelaskan teori yang mendukung adanya psikologi aspek dari
kehamilan!
.3 Tujuan
.3.1 Untuk mengetahui definisi dari psikologi kehamilan.
.3.2 Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi pada psikologi
kehamilan.
.3.3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam
kondisi psikologis kehamilan.
.3.4 Untuk mengetahui teori yang mendukung adanya psikologi aspek
dari kehamilan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Selain faktor fisik, hal-hal yang dapat berpengaruh pada wanita selama
kehamilan adalah faktor psikologis, karena adanya perubahan-perubahan
psikis yang terjadi pada wanita selama masa hamil (Liana Merry, 2013).
a. Support Keluarga
b. Substance Abuse
6
c. Partner Abuse
Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu
hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan
tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan
seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat.Kekerasan psikologis,
seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang
pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
(pemabuk, penjudi, pemarah).
2.2 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan
.2.1 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester I
Reaksi psikologi dan emosional wanita yang pertama kali
hamil ditunjukkan dengan adanya rasa kecemasan, kegusaran,
ketakutan, dan kepanikan. Diantara mereka ada yang berpikiran bahwa
kehamilan merupakan ancaman maut yang menakutkan dan
membahayakan bagi diri mereka. Bahkan, ada pula yang mengalami
kecemasan yang berlebihan saat menjaga kehamilannya karena takut
mengalami keguguran. Salah satu upaya untuk mengatasi perubahan-
perubahan psikologi yang terjadi diawal kehamilan adalah mengikuti
kursus program orang tua di beberapa rumah sakit.
.2.2 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester II
Pada periode ini, umumnya wanita hamil sudah bisa meneri,a
kehamilannya dengan baik. Secara fisik, sang ibu sudah merasakan
gerakan dan denyut jantung janin. Pada periode ini, dukungan sang
suami kepada istri sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi berbagai
perubahan psikologi, wanita hamil pun dapat mengikuti senam hamil.
Akan tetapi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter/bidan yang menangani kehamilan untuk mengetahui ada
tidaknya kontra indikasi.
.2.3 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan
yang tidak nyaman dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini,
7
seorang wanita akan disibukkan oleh persiapan-persiapan
kebutuhan bayi. Selain itu, akan disibukkan pula oleh pengontrolan
kehamilan yang lebih ketat. Menjelang 2 minggu kelahiran
bayinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan
menyentuh banyinya.
Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi
persalinan akan muncul dan mulai dirasakan. Bayangan-bayangan
negatif mulai menghantuinya. Untuk mengatasi perubahan
psikologi pada periode ini, berilah rasa aman pada istri dan
dukunganlah istri untuk melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara
ini, akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan
memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya.
Selain dari suami, dukungan positif keluarga sangat berarti.
(Indah Irianti, 2011)
8
4. Faktor kehamilan yang diinginkan atau tidak diinginkan.
5. Pengalaman menghadapi riwayat hamil, persalinan terdahulu dapat
memberikan dampak keuntungan atau kurang menyenangkan.
6. Faktor usia muda atau tua dan jumlah anak.
7. Hamil muda sering menimbulkan gangguan berupa emesis gravidarum.
8. Makin tua kehamilan terjadi komunikasi antara janin dan ibu, yang akan
menimbulkan perubahan sikap pada wanita hamil dan keluarga.
(Ni Nengah Susanti, 2008)
.4 Teori Psikologi Aspek dari Kehamilan
1. Teori Reva Rubin
Rubin adalah eorang erawat bidan di USA. Rubin menegmbangkan
penetilitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu
bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih 20 tahun
dengan lebih dari 6000 responden. Dia membedakan antara konsep dari
posisi yaitu status sosial yang diberikan kepada seseorang (missal guru
atau ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan oleh individu tersebut
yang menentukan bahwa dalam dia memempunyai posisi tertentu.
Seseorang mempunyai posisi berbeda dalam tahapan hidupnya yang
berbeda dan juga dapat mempunyai posisi yang ganda pada waktu yang
bersamaan sebagai anak perempuan, istri dan ibu juga sebagai bidan,
pelajar juga sebagai pahlawan. Tindakan-tindakan yang diatur sekitar
posisi, terdiri dari peran.
Tujuan riset rubin adalah mengidentifikasi bagaimana wanita
tersebut mampu mengambil peran seorang ibu dan hal apa saja yang dapat
membantu dan menghambat atau memberi efek negative terhadap proses
pencapaian peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar
berupa latihan-latihan. Dalam proses ini wanita diharapkan mampu
mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran
sebagai ibu. Teori ini sangat berate pula bagi calon ibu untuk mempelajari
peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan
perubahan dalam kehamilan dan setelah menikah.
9
Penelitian ini dibantu oleh para siswa bidan. Data dikumpulkan
melalui wawancara langsung dan melalui telepon yang berlangsung
selama 1-4 jam. subjek penelitian didapatkan di klinik atetanatal dan
postnatal. Data-data yang berkaitan dengan masalah yang timbul dalam
pencapaian peran menjadi ibu diberi kode kemudian dianalisi.
Menekan ada pencapaian peran sebagai ibu,dimana untuk
mencapai peran ini seseorang wanita memerlukan proses belajar melalui
serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian seorang wanita
terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak
sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
khususnya perubahan psikosial dalam kehamilan dan persalinan.
Menurut rubin seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan,
antara lain :
a. Kesejahteraan ibu dan bayinya
b. Penerimaan dari masyarakat
c. Penentuan identitas diri
d. Mengerti arti memberi dan menerima
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah :
a. Ibu lebih cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan janinnya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
Arti dan efek kehamilan pada pasangan :
a. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8
bulan sampai 3 bulan setelah melahirkan.
b. Pria juga bisa mengalami perubahan fisik dan psikososial selama
pasangannya hamil.
c. Anak yang dilahirkan merupakan gabungan dari perbedaan yang ada
yaitu :
a) Hubungan ibu dengan pasangan.
b) Hubungan ibu dengan janin yang berkembang.
10
c) Hubungan individu dengan individu yang unik dan anak.
d. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri.
e. Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam
kehamilan :
a) Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu
tubuh.
b) Persiapan terhadap pemisahan terhadap pemisahan fisik pada
kelahiran janin.
c) Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran
transisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga.
Dalam penelitian dan observasinya lebih dari 20 tahun Rubun
menyimpulkan bahwa tujuan dari usaha ibu selama kehamilan adalah :
a. Meyakinkan adanya kenyamanan bagi diri dan bayinya selama
kehamilan dan persalinan.
b. Meyakinkan adanya enerimaan social bagi diri dan bayinya.
c. Meningkatkan tarik menarik dalam konstruksi dari image dan identitas
dari saya dan anda.
d. Mencari kedalaman dari aarti tindakan transif dari member dan
menerima.
Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan
puerperium digambarkan lebih ringkas oleh josen (1981) sebagai berikut:
a. Memastikan kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya.
b. Penerimaan social untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berarti
bagi mereka.
c. Keterikatan kepada si bayi.
d. Pemahaman dan kerumitan menjadi seorang ibu.
Dari data itu Rubin mengidentifikasikan 3 aspek yang meliputi
reaksi umum pada kehamilan, biasanya sebagai berikut :
a. Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir.
b. Trimester II
11
Perasaan lebih enak, meningkatkan kebutuhan untuk mempelajari
tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik,
pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
c. Trimester III
Berperasaan aneh,semberono jelek. Menjadi lebih introvert.
Mereflesikan tahapan pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil :
a. Gambaran tentang idaman (image idea)
Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang
berhasil melaksanakan peran sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda
akan mempunyai seseorang yang dijadikan contoh bagaimana
seharusnya menjadi seorang ibu.
b. Gambaran tentang diri (image diri)
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman.
Gambaran diri seorang perempuan adalah bagaimana seorang
perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai bagian dari
pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c. Gambaran tubuh (body image)
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses
kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta
setelah melahirkan.
a. Anticipatory stage
Seseorang ibu mulai melakukan peran dan memerlukan interaksi
dengan anak yang lain.
b. Honey moon
12
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada
tahap ini memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateustage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu.
Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian
melanjutkan sendiri.
d. Disenganget
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah
berakhir.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi
ibu.
a. Taking on (tahapan meniru)
Selanjutnya wanita dalam mencapai peran sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Dalam
tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan
meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan cara
melihat, mendengar, dan melaksanakan pengalaman menjadi seorang
ibu.
b. Taking in
Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya
meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan di
masa yang akan dating, misalnya: akan seperti apa proses persalinan
nanti atau baju yang akan dikenakan bayinya nanti. Dan kegiatan
introjemion, projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana
perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan
pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan
penolakan.
c. Lettin go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan
aktivitas yang sudah dilaksananakannya. Perempuan tersebut
13
mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilang tindakan
yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
2. Teori Ramona Mencer
Teori ini lebih menekankan pada stress ante partum dalam pencapaian
peran ibu. Mencer membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan:
14
a. Hubungan stress antepartum dengan individu
b. Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual
c. Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga
a) Hubungan interpersonal
b) Peran keluarga
c) Stress ante partum
15
d) Dukungan sosial
e) Rasa percaya diri
f) Penguasaan rasa tukut, ragu, dan depresi
16
negatif. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat
mengatasi stress antepartum. Stress antepartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status
kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu
dapat mengurangi atau mengatasi rasa tidak percaya dirinya
selama kehamilan atau mengatasi stress ante partum.
Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan
terkadang dapat menimbulkan stress antepartum, sehingga
bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu
dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal),
perubahan yang dialami oleh ibu antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih
memerlukan perhatian sehingga dapat berperan
sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan bayinya.
b. Ibu memerluka sosialisasi.
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan
yang terjadi pada tubuhnya.
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu masa menerima
kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan
menerima bayinya.
a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita
mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologi
dengan mempelajari segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
17
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya,
bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi
sistem sosial.
c. Informal
Dimana wanita sudah mampu menentukan jalan
yang unik dalam melaksankan perannya.
d. Personal
Merupakan tahap terakhir, dimana wanita sudah
mahir melakukan perannya sebagai ibu.
Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu:
a. Faktor ibu
a) Umur ibu pada waktu melahirkan
b) Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama
kali
c) Stress sosial
d) Memisahkan ibu dan anak secepatnya
e) Dukungan sosial
f) Konsep diri
g) Sfat pribadi
h) Sikap terhadap membesarkan anak
i) Status kesehatan ibu
b. Faktor bayi
a) Temperamen
b) Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
a) Latar belakang etnik
b) Status perkawinan
c) Status ekonomi
18
Dari faktor sosial support, Mercer mengidentifikasi adanya
4 faktor pendukung diantarantaranya:
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi merupakan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku dan proses mental. Hal-hal yang dapat berpengaruh pada
wanita selama kehamilan yaitu faktor psikologis.
Perubahan psikologi kehamilan pada trimester I, reaksi psikologi
wanita yang pertama kali hamil ditunjukkan dengan adanya rasa
kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan kepanikan. Pada trimester II, wanita
hamil sudah bisa menerima kehamilannya dengan baik. Pada trimester III,
seorang wanita akan disibukkan oleh persiapan-persiapan kebutuhan bayi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi psikologis kehamilan :
ketidakharmonisan dan ketidakseimbangan psikologis dan somatik,
kurangnya dukungan psikologis dan sosial budaya dari keluarga yang
paling dekat, khususnya dari suami, rasa khawatir akan kelangsungan
kehamilan, faktor kehamilan yang diinginkan, pengalaman menghadapi
riwayat hamil, persalinan terdahulu dapat memberikan dampak
keuntungan atau kurang menyenangkan.
Teori Reva Rubin,dia membedakan antara konsep dari posisi yaitu
status sosial yang diberikan kepada seseorang (missal guru atau ibu) dan
konsep dari peran yang dilukiskan oleh individu tersebut yang menentukan
bahwa dalam dia memempunyai posisi tertentu. Sedangkan teori Ramona
Mencer lebih menekan pada stress antepartum dan mencapai peran ibu.
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang tenaga
kesehatan, harusnya lebih mempelajari dan memahami bagaimana
perubahan fisiologis dan psikologis selama masa kehamilan. Oleh karena
itu peran tenaga kesehatan sangatlah penting dalam memberikan konseling
pada ibu hamil mengenai perubahan-perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan. Sehingga, ibu hamil bisa mengatasi perubahan-perubahannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC
Irianati, Indah. 2011. Buku Jar Psikologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC
21