Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI

PSIKOLOGI ASPEK DARI KEHAMILAN

Dosen Pembimbing : Catur Prasastia Lukita Dewi S. Kep. Ners M. Kes

Disusun Oleh Kelompok 9 : 3/5B

S1 Keperawatan

1. Imrotun Niza ( 201401041)


2. Dia Kusuma Dewi ( 201401042)

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

Jl.Raya Jabon Km 06 Mojokerto 61364 Telp/Fax: (0321)3902203

Website: stikes-ppni.ac.id E-mail:stikesppni@yahoo.co.id

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, tuntunan serta hidayahnya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Psikologi
Aspek dari Kehamilan, ini dengan baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada :
 Ibu Catur Dewi Lukita, M.Kes selaku Dosen Mata Kuliah Sistem
Reproduksi I.
 Petugas perpustakaan di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto.
 Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
termasuk rekan – rekan dari kelas III B
Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar pembaca dapat memperoleh
informasi tentang keadaan psikologis ibu hamil selama masa kehamilan dalam
proses keperawatan dan maupun kehidupan sehari - hari. Selain itu juga makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem Reproduksi.
Penulis sangat mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat
konstruktif, mengingat penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Mojokerto, Oktober 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujusn......................................................................................................5
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Psikologi................................................................................6
2.2 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan......................................7
2.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Psikologis Kehamilan................8
2.4 Teori Psikologi Aspek dari Kehamilan...................................................9
BAB 3 : PENUTUP15
3.1 Kesimpulan............................................................................................20
3.2 Saran .....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesejahteraan ibu hamil dan melahirkan bergantung pada kebijakan
Negara, organisasi kesehatan, dan kondisi masyarakat tempat wanita tersebut
tinggal. Kesehatan dan penggunaan kemampuan untuk mengikuti nasihat yang
dianjurkan dipengaruhi oleh lingkungan sosial, keuangan, dan kebijakan
perawatan kesehatan. Kehamilan memberi dampak pada seluruh anggota
keluarga. Masing-masing keluarga beradaptasi dan berinterpretasi berbeda,
bergantung pada budaya dan pengaruh tren sosial. Perawat/bidan harus
beradaptasi pada kondisi ini agar dapat berperan sesuai dengan harapan
keluarga.
(Sharon Reeder dkk, 2011)
Kehamilan terjadi karena direncanakan ataupun tidak direncanakan.
Kesulitan untuk hamil dapat juga terjadi. Menurut Cartwright (1979), Bowne
(1975), dan Dakley (1980), dari sampel beberapa wanita, ada yang 6 bulan 10
bulan sampai 1 tahun setelah menikah baru hamil. Hanya sebagian kecil
wanita yang bermasalah dalam memutuskan untuk menjalani pengobatan
fertilitas.
(Ahnad Darho,2012)
Periode antenatal adalah kondisi yang dipersiapkan secara fisik dan
psikologis untuk kelahiran dan menjadi orang tua. Pada periode ini, terutama
wanita yang sehat akan mencari petunjuk dan perawatan secara teratur.
Kunjungan antenatal biasanya dimulai segera setelah terlambat haid sehingga
diidentifikasi diagnosis dan dilakukan perawatan terhadap kelainan yang
mungkin berkembang pada ibu hamil. Perawatan didesain untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan janin dan menemukan keadaan abnormal
untuk mengatisipasi kelahirannya.
(Salmah, 2006))

4
Kehamilan membutuhkan waktu 9 bulan kalender atau 40 minggu.
Kehamilan dibagi tiga periode, yaitu trimester I dari minggu ke-1 sampai
minggu ke-13, trimester II dari minggu ke-14 sampai minggu ke-26, trimester
III dari minggu ke-27 sampai ke-38-40 (akhir kehamilan).
(Asrinah dkk, 2010)
.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari psikologi kehamilan?
.2.2 Bagaimana perubahan dan adaptasi pada psikologi kehamilan?
.2.3 Apa saja faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam kondisi
psikologis kehamilan?
.2.4 Jelaskan teori yang mendukung adanya psikologi aspek dari
kehamilan!
.3 Tujuan
.3.1 Untuk mengetahui definisi dari psikologi kehamilan.
.3.2 Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi pada psikologi
kehamilan.
.3.3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam
kondisi psikologis kehamilan.
.3.4 Untuk mengetahui teori yang mendukung adanya psikologi aspek
dari kehamilan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Aspek Kehamilan

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos =


kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung
karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi
dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan
proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental(DahroAhmad, 2012)

Selain faktor fisik, hal-hal yang dapat berpengaruh pada wanita selama
kehamilan adalah faktor psikologis, karena adanya perubahan-perubahan
psikis yang terjadi pada wanita selama masa hamil (Liana Merry, 2013).

Beberapa faktor psikologis yang dapat berpengaruh dalam kehamilan


yaitu:

a. Support Keluarga

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh


sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi
keadaan keluarga.Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari
masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis
bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan.

b. Substance Abuse

Pola psikoaktif dari penggunaan zat/bahan yang berisiko secara fisik


bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat memberikan pengaruh juga
sacara psikologis.Pengaruh psikologis tersebut dalam bentuk
ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan.

6
c. Partner Abuse
Merupakan kekerasan/penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu
hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan. Kekerasan
tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik, kekerasan
seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat.Kekerasan psikologis,
seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang
pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
(pemabuk, penjudi, pemarah).
2.2 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan
.2.1 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester I
Reaksi psikologi dan emosional wanita yang pertama kali
hamil ditunjukkan dengan adanya rasa kecemasan, kegusaran,
ketakutan, dan kepanikan. Diantara mereka ada yang berpikiran bahwa
kehamilan merupakan ancaman maut yang menakutkan dan
membahayakan bagi diri mereka. Bahkan, ada pula yang mengalami
kecemasan yang berlebihan saat menjaga kehamilannya karena takut
mengalami keguguran. Salah satu upaya untuk mengatasi perubahan-
perubahan psikologi yang terjadi diawal kehamilan adalah mengikuti
kursus program orang tua di beberapa rumah sakit.
.2.2 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester II
Pada periode ini, umumnya wanita hamil sudah bisa meneri,a
kehamilannya dengan baik. Secara fisik, sang ibu sudah merasakan
gerakan dan denyut jantung janin. Pada periode ini, dukungan sang
suami kepada istri sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi berbagai
perubahan psikologi, wanita hamil pun dapat mengikuti senam hamil.
Akan tetapi, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter/bidan yang menangani kehamilan untuk mengetahui ada
tidaknya kontra indikasi.
.2.3 Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan
yang tidak nyaman dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini,

7
seorang wanita akan disibukkan oleh persiapan-persiapan
kebutuhan bayi. Selain itu, akan disibukkan pula oleh pengontrolan
kehamilan yang lebih ketat. Menjelang 2 minggu kelahiran
bayinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan
menyentuh banyinya.
Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi
persalinan akan muncul dan mulai dirasakan. Bayangan-bayangan
negatif mulai menghantuinya. Untuk mengatasi perubahan
psikologi pada periode ini, berilah rasa aman pada istri dan
dukunganlah istri untuk melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara
ini, akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan
memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinannya.
Selain dari suami, dukungan positif keluarga sangat berarti.
(Indah Irianti, 2011)

.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Psikologis Kehamilan


Kehamilan belum terjamin aman, karena memerlukan adaptasi. Proses
adaptasi tersebut mungkin mengalami kegagalan atau mungkin juga berhasil
hingga hamil dan berlangsung proses persalinan degan aman.
Proses adaptasi dapat terganggu dalam bentuk gangguan psikosomatik
dan somatopsikologis :
1. Ketidakharmonisan dan ketidakseimbangan psikologis dan somatik,
khususnya pada wanita yang mengandung, atau kematangan jiwanya.
2. Kurangnya dukungan psikologis dan sosial budaya dari keluarga yang
paling dekat, khususnya dari suami.
3. Rasa khawatir akan kelangsungan kehamilan :
a. Apakah akan dapat berlangsung dengan baik ?
b. Apakah tidak ada gangguan tumbuh kembang di dalam uterus yang
dapat menimbulkan cacat bawaan ?
c. Makin tua kehamilan kekhawatiran berubah menjadi rasa takut akan
sakitnya prosess persalinan.

8
4. Faktor kehamilan yang diinginkan atau tidak diinginkan.
5. Pengalaman menghadapi riwayat hamil, persalinan terdahulu dapat
memberikan dampak keuntungan atau kurang menyenangkan.
6. Faktor usia muda atau tua dan jumlah anak.
7. Hamil muda sering menimbulkan gangguan berupa emesis gravidarum.
8. Makin tua kehamilan terjadi komunikasi antara janin dan ibu, yang akan
menimbulkan perubahan sikap pada wanita hamil dan keluarga.
(Ni Nengah Susanti, 2008)
.4 Teori Psikologi Aspek dari Kehamilan
1. Teori Reva Rubin
Rubin adalah eorang erawat bidan di USA. Rubin menegmbangkan
penetilitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu
bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih 20 tahun
dengan lebih dari 6000 responden. Dia membedakan antara konsep dari
posisi yaitu status sosial yang diberikan kepada seseorang (missal guru
atau ibu) dan konsep dari peran yang dilukiskan oleh individu tersebut
yang menentukan bahwa dalam dia memempunyai posisi tertentu.
Seseorang mempunyai posisi berbeda dalam tahapan hidupnya yang
berbeda dan juga dapat mempunyai posisi yang ganda pada waktu yang
bersamaan sebagai anak perempuan, istri dan ibu juga sebagai bidan,
pelajar juga sebagai pahlawan. Tindakan-tindakan yang diatur sekitar
posisi, terdiri dari peran.
Tujuan riset rubin adalah mengidentifikasi bagaimana wanita
tersebut mampu mengambil peran seorang ibu dan hal apa saja yang dapat
membantu dan menghambat atau memberi efek negative terhadap proses
pencapaian peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar
berupa latihan-latihan. Dalam proses ini wanita diharapkan mampu
mengidentifikasi bagaimana wanita tersebut mampu mengambil peran
sebagai ibu. Teori ini sangat berate pula bagi calon ibu untuk mempelajari
peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan
perubahan dalam kehamilan dan setelah menikah.

9
Penelitian ini dibantu oleh para siswa bidan. Data dikumpulkan
melalui wawancara langsung dan melalui telepon yang berlangsung
selama 1-4 jam. subjek penelitian didapatkan di klinik atetanatal dan
postnatal. Data-data yang berkaitan dengan masalah yang timbul dalam
pencapaian peran menjadi ibu diberi kode kemudian dianalisi.
Menekan ada pencapaian peran sebagai ibu,dimana untuk
mencapai peran ini seseorang wanita memerlukan proses belajar melalui
serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian seorang wanita
terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak
sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi
khususnya perubahan psikosial dalam kehamilan dan persalinan.
Menurut rubin seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan,
antara lain :
a. Kesejahteraan ibu dan bayinya
b. Penerimaan dari masyarakat
c. Penentuan identitas diri
d. Mengerti arti memberi dan menerima
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah :
a. Ibu lebih cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan janinnya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi.
Arti dan efek kehamilan pada pasangan :
a. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8
bulan sampai 3 bulan setelah melahirkan.
b. Pria juga bisa mengalami perubahan fisik dan psikososial selama
pasangannya hamil.
c. Anak yang dilahirkan merupakan gabungan dari perbedaan yang ada
yaitu :
a) Hubungan ibu dengan pasangan.
b) Hubungan ibu dengan janin yang berkembang.

10
c) Hubungan individu dengan individu yang unik dan anak.
d. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri.
e. Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam
kehamilan :
a) Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu
tubuh.
b) Persiapan terhadap pemisahan terhadap pemisahan fisik pada
kelahiran janin.
c) Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran
transisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga.
Dalam penelitian dan observasinya lebih dari 20 tahun Rubun
menyimpulkan bahwa tujuan dari usaha ibu selama kehamilan adalah :
a. Meyakinkan adanya kenyamanan bagi diri dan bayinya selama
kehamilan dan persalinan.
b. Meyakinkan adanya enerimaan social bagi diri dan bayinya.
c. Meningkatkan tarik menarik dalam konstruksi dari image dan identitas
dari saya dan anda.
d. Mencari kedalaman dari aarti tindakan transif dari member dan
menerima.
Tugas atau tujuan dari aktivitas selama hamil, bersalin dan
puerperium digambarkan lebih ringkas oleh josen (1981) sebagai berikut:
a. Memastikan kesejahteraan fisik untuk dirinya dan bayinya.
b. Penerimaan social untuk dirinya dan bayinya oleh orang-orang berarti
bagi mereka.
c. Keterikatan kepada si bayi.
d. Pemahaman dan kerumitan menjadi seorang ibu.
Dari data itu Rubin mengidentifikasikan 3 aspek yang meliputi
reaksi umum pada kehamilan, biasanya sebagai berikut :
a. Trimester I
Ambiven, takut, fantasi, khawatir.
b. Trimester II

11
Perasaan lebih enak, meningkatkan kebutuhan untuk mempelajari
tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik,
pasif, introvert, kadang egosentrik dan self centered.
c. Trimester III
Berperasaan aneh,semberono jelek. Menjadi lebih introvert.
Mereflesikan tahapan pengalaman masa kecil.
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu hamil :
a. Gambaran tentang idaman (image idea)
Sebuah gambaran ideal atau positif mengenai perempuan yang
berhasil melaksanakan peran sebagai ibu yang baik. Seorang ibu muda
akan mempunyai seseorang yang dijadikan contoh bagaimana
seharusnya menjadi seorang ibu.
b. Gambaran tentang diri (image diri)
Gambaran mengenai dirinya sendiri dihasilkan melalui pengalaman.
Gambaran diri seorang perempuan adalah bagaimana seorang
perempuan tersebut memandang dirinya, sebagai bagian dari
pengalaman diri, terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan.
c. Gambaran tubuh (body image)
Perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan selama proses
kehamilan dan perubahan spesifik yang terjadi selama kehamilan serta
setelah melahirkan.

(Indah Irianti, 2010)

Tahap-tahap psiko sosial yang biasa dilalui seorang ibu dalam


mencapai perannya:

a. Anticipatory stage
Seseorang ibu mulai melakukan peran dan memerlukan interaksi
dengan anak yang lain.
b. Honey moon

12
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada
tahap ini memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.
c. Plateustage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu.
Tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian
melanjutkan sendiri.
d. Disenganget
Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah
berakhir.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi
ibu.
a. Taking on (tahapan meniru)
Selanjutnya wanita dalam mencapai peran sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. Dalam
tahap taking on terdapat kegiatan mimicry (peniruan) yaitu perempuan
meniru perilaku perempuan lain yang pernah hamil dengan cara
melihat, mendengar, dan melaksanakan pengalaman menjadi seorang
ibu.
b. Taking in
Taking in meliputi kegiatan berfantasi. Fantasi perempuan tidak hanya
meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan di
masa yang akan dating, misalnya: akan seperti apa proses persalinan
nanti atau baju yang akan dikenakan bayinya nanti. Dan kegiatan
introjemion, projection, dan rejection yang merupakan tahap dimana
perempuan menirukan model-model yang ada sesuai dengan
pendapatnya. Dalam tahap ini, bisa terjadi proses penerimaan dan
penolakan.
c. Lettin go
Merupakan fase dimana perempuan mengingat kembali proses dan
aktivitas yang sudah dilaksananakannya. Perempuan tersebut

13
mengevaluasi hasil tindakannya di masa lalu dan menghilang tindakan
yang dia anggap sudah tidak tepat lagi.
2. Teori Ramona Mencer

Mencer merupakan seorang perawat yang sangat perhatian terhadap


proses persalinan. Dia adalah salah satu murid dari Reva Rubin yang telah
menghasilkan banyak karya ilmiah. Sepanjang karirnya selama 30 tahun,
Mencer melakukan 2 penelitian penting yaitu efek stress antepartum pada
keluarga dan pelaksanaan ibu. Teori Mencer lebih menekan pada stress
antepartum dan mencapai peran ibu. Ia mengidentifikasi seorang
perempuan pada awal postpartum, yang menunjukkan bahwa perempuan
akan lebih mendekatkan diri pada bayinya dibandingkan dengan
melakukan tugas sebagai seorang ibu pada umumnya.

Teori ini lebih menekankan pada stress ante partum dalam pencapaian
peran ibu. Mencer membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan:

1) Efek stress ante partum


Stress ante partum dijelaskan sebagai komplikasi dari
kehamilan atau kondisi beresiko tinggi dan peristiwa atau
pengalaman atau pandangan negatif tentang peristiwa
kehidupan. Keluarga digambarkan sebagai satu sistem yang
dinamik yang meliputi subsistem – individu (bapak, ibu, janin
atau bayi) dalam sistem keluarga seara keseluruhan.
Riser Mercer dkk menjelaskan tentang efek stress ante
partum terhadap fungsi keluarga sebagai satu keutuhan, fungsi
pasangan individual (hubungan timbl balik ibu – ayah, ibu –
bayi, ayah - bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan
sebagai variable dependen dan depresi.
Mercer kemudian mempresentasikan 3 model yang
mendukung hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen di atas, yaitu:

14
a. Hubungan stress antepartum dengan individu
b. Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual
c. Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga

Tahun 1988 Mercer mengumukakun hasil risetnya tentang


efek stress antepartum fungsi keluarga yaitu bahwa variabel-
variabel mempunyai efek negatif atau positif terhadap fungsi
keluarga, yang dapat diuraikan sebagai berikut: stress dari
peristiwa kehidupan yang negatif dan resiko atau komplikasi
kehamilan di prediksi harga diri dan status kesehatan. Harga
diri dan status kesehatan, dan support sosial diprediksi
mempunyai efek positif langsung terhadap rasa penguasaan
(sense of mastery). Sense of mastery diperkirakan mempunyai
efek negative langsung terhadap kecemasan, yang pada
akhirnya efek negatif langsung terhadap keluarga.

Mercer kemudian menguji coba model efek stress ante


partum terhadap fungsi keluarga pada para wanita yang
dirawat di RS dengan resiko atau komplikasi kehamilan resiko
rendah. Hasilnya ternyata bahwa wanita dengan kehamilan
resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang optimal dari
pada keluarga para wanita dengan kehamilan resiko rendah.

Stress ante partum adalah komplikasi dari resiko kehamilan


dan pengalaman negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan
asuhan yang diberikan adalah memberikan dukungan selama
hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Penelitian
Mercer menunjukkan ada 6 faktor yang berhubungan dengan
status kesehatan ibu, yaitu:

a) Hubungan interpersonal
b) Peran keluarga
c) Stress ante partum

15
d) Dukungan sosial
e) Rasa percaya diri
f) Penguasaan rasa tukut, ragu, dan depresi

Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seseorang


ibu memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran
dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya sendiri.

2) Pencapaian Peran Ibu


Salah satu dari penekanan dari karya Mercer adalah
mengambil suatu peran ibu “menjadi seorang ibu berarti
mengambil identitas baru”. Mengambil suatu identitas baru
mencakup suatu pemikiran kembali secara menyeluruh dan
mendefinisikan kembali mengenai dirinya sendiri.
Bidan di Amerika menaruh perhatian pada pencapaian
peran ibu karena menurut Mercer minat peran ini adalah
penting karena beberapa orang mengalami kesulitan dating
memikul peran ini dimana menurut Mercer ada
konsekuensinya untuk anak-anak mereka.
Mercer seperti rubin mengambil pendekatan saling
mempengaruhi (interactionist) dalam memahami proses
dimana seseorang mengambil suatu peran baru. Pandangan
dari interactionist adalah bahwa cara seseorang berperan dan
bertindak dalam suatu peran eran tergantung dari reaksi dan
interaksi yang mereka alami dengan orang-orang disekitarnya,
misalnya suaminya, keluarganya, dan orang lain.
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan
bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan enghargaan
peran. Lebih lanjut Mercer menyebutkan tentang stress ante
partum terhadap fungsi keluarga baik yang positf maupun

16
negatif. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat
mengatasi stress antepartum. Stress antepartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status
kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu
dapat mengurangi atau mengatasi rasa tidak percaya dirinya
selama kehamilan atau mengatasi stress ante partum.
Perubahan yang dialami oleh ibu, selama kehamilan
terkadang dapat menimbulkan stress antepartum, sehingga
bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu
dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal),
perubahan yang dialami oleh ibu antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih
memerlukan perhatian sehingga dapat berperan
sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan bayinya.
b. Ibu memerluka sosialisasi.
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan
yang terjadi pada tubuhnya.
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu masa menerima
kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan
menerima bayinya.

Empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu menurut Mercer:

a. Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita
mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologi
dengan mempelajari segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

17
b. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya,
bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi
sistem sosial.
c. Informal
Dimana wanita sudah mampu menentukan jalan
yang unik dalam melaksankan perannya.
d. Personal
Merupakan tahap terakhir, dimana wanita sudah
mahir melakukan perannya sebagai ibu.
Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu:
a. Faktor ibu
a) Umur ibu pada waktu melahirkan
b) Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama
kali
c) Stress sosial
d) Memisahkan ibu dan anak secepatnya
e) Dukungan sosial
f) Konsep diri
g) Sfat pribadi
h) Sikap terhadap membesarkan anak
i) Status kesehatan ibu
b. Faktor bayi
a) Temperamen
b) Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lainnya
a) Latar belakang etnik
b) Status perkawinan
c) Status ekonomi

18
Dari faktor sosial support, Mercer mengidentifikasi adanya
4 faktor pendukung diantarantaranya:

a. Emotional support, yaitu perasaan mencintai penuh


perhatian, percaya diri, mengerti.
b. Informational support, yaitu memberikan informasi
yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat
membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.
c. Physical support, misalnya dengan membantu merawat
bayi dan meberikan tambahan dana.
d. Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiri dalam pencapaian peran
ibu.

Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu


sudah dimulai sejak ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah
melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah
setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan).

Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalah teorinya adalah


membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi
peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

Stress dari pengalama hidup yang buruk dan kehamilan


beresiko membawa akibat negatif secara langsung pada
penghargaan diri, status kesehatannya: penghargaan diri, status
kesehatan, dan dukungan sosial membawa akibat positif secara
langsung pada penguasaan perasaan akibat negatif secara
langsung pada kegelisahan dan kehilangan dimana akhirnya
juga membawa akibat negative secara langsung pada fungsi
keluarga.

(Batsinal Sayyid, 2010)

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Psikologi merupakan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku dan proses mental. Hal-hal yang dapat berpengaruh pada
wanita selama kehamilan yaitu faktor psikologis.
Perubahan psikologi kehamilan pada trimester I, reaksi psikologi
wanita yang pertama kali hamil ditunjukkan dengan adanya rasa
kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan kepanikan. Pada trimester II, wanita
hamil sudah bisa menerima kehamilannya dengan baik. Pada trimester III,
seorang wanita akan disibukkan oleh persiapan-persiapan kebutuhan bayi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi psikologis kehamilan :
ketidakharmonisan dan ketidakseimbangan psikologis dan somatik,
kurangnya dukungan psikologis dan sosial budaya dari keluarga yang
paling dekat, khususnya dari suami, rasa khawatir akan kelangsungan
kehamilan, faktor kehamilan yang diinginkan, pengalaman menghadapi
riwayat hamil, persalinan terdahulu dapat memberikan dampak
keuntungan atau kurang menyenangkan.
Teori Reva Rubin,dia membedakan antara konsep dari posisi yaitu
status sosial yang diberikan kepada seseorang (missal guru atau ibu) dan
konsep dari peran yang dilukiskan oleh individu tersebut yang menentukan
bahwa dalam dia memempunyai posisi tertentu. Sedangkan teori Ramona
Mencer lebih menekan pada stress antepartum dan mencapai peran ibu.
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang tenaga
kesehatan, harusnya lebih mempelajari dan memahami bagaimana
perubahan fisiologis dan psikologis selama masa kehamilan. Oleh karena
itu peran tenaga kesehatan sangatlah penting dalam memberikan konseling
pada ibu hamil mengenai perubahan-perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan. Sehingga, ibu hamil bisa mengatasi perubahan-perubahannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Darho, Ahmad. 2012. Psikologi Kebidanan: Analisis Perilaku Wanita untuk

Kesehatan. Edisi I. Jakarta: Salemba Medika.

Asrinah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Hj. Saminem, SKM. 2006. Kehamilan Normal: Seri Asuhan Keperawatan.

Jakarta: EGC

Irianati, Indah. 2011. Buku Jar Psikologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:

EGC

Huliana, Mellyna, Amd. Keb. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat.

Depok: Wisma Hijau

21

Anda mungkin juga menyukai