Disusun Oleh :
Kelompok : 6
Kelas : 3B
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya kita dapat menyusun laporan Asuhan Keperawatan. Asuhan
keperawatan ini adalah berisi mengenai tentang Asuhan Keperawatan Keluarga
dengan Dewasa yang akan mempermudah dalam penyusunan laporan kasus sesuai
dengan keadaan pasien. Selain itu asuhan keperawatan keluarga ini juga
digunakan sebagai acuan pencapaian target praktek Keperawatan Keluarga. Ilmu
keperawatan kini telah berkembang sangat pesat, oleh karena itu pembaca atau
pembimbing dengan rendah hti diharapkan dapat memberikan bimbingan untuk
perbaikan.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang................................................................................................ 5
1.2 RumusanMasalah........................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Teori Perkembangan Keluarga.......................................................................5
2.1.1 Pengertian dan Perkembangan Keluarga.....................................................5
2.1.2 Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Dewasa........................................8
2.2 Teori Proses Keperawatan Keluarga...............................................................9
A. Pengkajian.................................................................................................9
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan.........................................................17
C. Perencanaan Keperawatan Keluarga.......................................................21
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Triger Case ...................................................................................................29
3.2 Asuhan Keperawatan Keluarga..................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................48
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah
berkisar diatas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang penuh
tantangan, penghargaan, dan krisis. Selain itu, masa dimana mempersiapkan
masa depan, penentu karir dan masa usia memasuki dunia pekerjaan dan masa
usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi kerja di masyarakat, masa
merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa kebal, dan masa jaya dan masa
merasakan hasil perjuangan.
5
perubahan fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti latihan fisik diet
seimbang, tidur yang adekuat dan melaksanakan hygiene yang baik.
a. Teori – teori tentang masa dewasa tengah
1) Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang
utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas(Erikson,
1982). Generatifitas adalah keinginan untuk merawat dan
membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapai
generatifitas dengan anak – anaknya melalui bimbingan dalam
interaksi social dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah
gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini
ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau
perilaku merusak anak – anaknyadan masyarakat
2) Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh
perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972).
Tugas perkembangan tersebut meliputi :
a) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
b) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
c) Membantu anak – anak remaja tanggungjawab dan bahagia
d) Mengembangkan aktivitas luang
e) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
f) Menerima dan menyesuaikan perubahan sisiologis pada usia
pertengahan
g) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia
b. Tahap perkembangan
1) Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi usia 40-60 tahun. Perubahan ini
yang paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut,
dan pinggang yang membesar. Kebotakan biasanya terjadi pada
pria dewasa awal. Penururnan ketajaman penglihatan dan
pendengaran sering terlihat pada periode ini.
2) Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali
sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempel;ajari keterampilan
dan informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti program
6
pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki
pasar kerja atau perubahan pekerjaan.
3) Perkembangan psikososial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi
kejadian yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah atau
peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian teman.
Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat
memperngaruhi seluruh tingkat kesehatan dewasa
3. Fase dewasa akhir
Fase dewas akhir (41-50/55 tahun) ditandai karya produktif, sukses
berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat
dicapai kalua status pekerjaan dan social seseorang sudah mantap.
Masalah – masalah yang mungkin timbul :
a. Menurunnya keadaan jasmaniah
b. Perubahan sususnan keluarga
c. Terbatasnya kemungkinan perubahan – berubahan baru dalam bidang
pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu
d. Penurunan fungsi tubuh
Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi pegawai
menghadapi sepi dan masa memasuki pension. Biasanya ada PPS (Post
Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak,
rasanya seperti ada perasaan down syndrome.
7
ketidakmampuan menentukan sampai mana perubahan gaya hidup akan
terjadi.
9. Tingkat kesejahteraan
Perawat mengkaji status kesehatan pada klien dewasa tengah. Pengkajian
tersebut memberi arah untuk merencanakan asuhan keperawatan dan
berguna dalam mengevaluasi keefektifan intervensi keperawatan.
10. Membentuk kebiasaan yang sehat dan positif
Kebiasaan adalah sikap atau perilaku seseorang yang biasa dilakukan. Pola
perilaku ini didorong oleh seringnya pengulangan sehingga menjadi cara
perilaku individu yang biasa.
2.1.2 Tahap perkembangan keluarga dengan dewasa
Menurut Erikson, tugas perkembangan keluarga yang utama pada usia
baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas adalah
keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat
mencapai generatifitas dengan anak – anaknya melalui bimbingan dalam dalam
interaksi social dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengah gagal mencapai
generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini ditunjukkan dengan perhatian yang
berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas – tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase – fase atau periode kehidupan tertentu dan
apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan
Masa usia dewasa
1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
2. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
3. Membantu anak – anak remaja bel;ajar menjadi orang dewasa yang
bertanggungjawab danb berbahagia
4. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan
5. Mengembangkan kegiatan – kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa
6. Mencapai tanggungjawab social dan warga negara secara penuh
7. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia
2.2 Teori proses keperawatan keluarga
A. Pengkajian
8
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujung
kaki
d. Data sekunder, contoh : hasil laboratorium, hasil X- Ray, pap smear
dan sebagainya
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah – masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
7) Tipe bangsa
Menikah Cerai Cerai
Pisah
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut dengan kesehatan
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan
9) Status social ekonomi keluarga
Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status
social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan
9
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki
oleh keluarga.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti
Contoh : keluarga bapak A mempunyai 2 anak, anak pertama berumur
7 tahun dan anak ke dua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi
oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan
yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman – pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami istri
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septik tank, Jarak septik
dengan sumber air, air minum yang digunakan serta denah rumah.
10
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunikasi
setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan/kesepakatan penduduk setempat, bedaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur keluarga
11
c) Apakah anggota keluarga memperoleh dan memeriksakan
respon dengan baik terharap pesan ?
3) Struktur peran
12
keluarga melakukan peran-peran formal mereka. Adakah konflik
peran dalam keluarga.
b. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikasi yaitu gambaran dari anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
13
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan-lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat
14
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
15
e) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal yang dikaji adalah :
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
1. Fungsi Pendidikan
2. Fungsi religious
16
Menjelaskan tentang kegiatan keaga,aan yang dipalajari dan
dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
3. Fungsi rekreasi
d. Pemeriksaan fisik
17
e. Harapan keluarga
Contoh :
18
keluarga merawat anggota keluarga merawat anggota keluarga
dengan gangguan mobilisasi”
Contoh :
Contoh :
19
1) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil
(Ibu M) keluarga Bapak K
2) Risiko cedera
3) Resiko infeksi
20
1) Berduka dan diantisipasi
2) Berduka disfungsional
3) Isolasi social
1) Perubahan perkembangan
2) Kurang pengetahuan
3) Isolasi sosial
21
e. Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan kesehatan
22
5) Sebaiknya rencana keperawatan dibuat secara tertulis hal ini selain
berguna untuk perawat juga berguna untuk anggota tim kesehatan
lainnya,khususnya dalam mengingat perencanaan yang telah disusun
keluarga tersebut. Disamping itu juga dapat membantu dalam
mengevaluasi perkembangan masalah keluarga.
23
c. Menghubungkan antara kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang
telah ditentukan
d. Menunjang sikap atau emosi yang sehat dalam menghadapi masalah
24
Agar dapat membantu keluarga dalam rangka memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.maka perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan
tepat tentang sumber daya yang ada dimasyarakat dan cara
memanfaatkannya.Sumber-sumber yang terdapat dimasyarakat antara lain :
instansi-instansi kesehatan,program-program peningkatan kesehatan,organisasi-
organisasi masyarakat.
25
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara: memberikan informasi,
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan dan
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara-cara perawatan yang
tepat dengan cara :mengidentifikasi konsekuensi tiap tindakan.
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara : mendemonstrasikan cara perawatan,menggunakan
alat atau fasilitas yang ada dirumah dan mengawasi keluarga
melakukan perawatan.
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara : menemukan sumber-sumber
yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan
keluarga seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada,dengan cara : mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada.
26
1. Petugas cenderung menggunakan satu pola pendekatan atau
petugas kaku dan kurang fleksibel
2. Petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap
faktor-faktor sosial budaya
3. Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan atau
menggunakan bermacam-macam teknik dalam mengatasi masalah
yang rumit
6. Tahap evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan,dilakukan penilaian untuk
melihat kebersihannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana
baru yang sesuai.Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilakukan dalam satu kali kunjungan keluarga. Untuk itu dapat
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga .Langkah-langkah dalam mengevaluasi pelayanan keperawatan
yang diberikan baik kepada individu maupun keluarga adalah :
1) Tentukan garis besar masalah kesehatan yang dihadapi dan bagaimana
keluarga mengatasi masalah tersebut
2) Tentukan bagaimana rumusan tujuan perawatan yang akan dicapai
3) Tentukan kriteria dan standart untuk evaluasi. Kriteria dapat
berhubungan dengan sumber-sumber proses atau hasil,tergantung
kepada dimensi evaluasi yang diinginkan
4) Tentukan metode atau teknik evaluasi yang sesuai serta sumber-sumber
data yang diperlukan
5) Bandingkan keadaan yang nyata (sesudah perawatan) dengan kriteria
dan standart evaluasi
6) Identifikasi penyebab atau alasan penampilan yang tidak optimal atau
pelaksanaan yang kurang memuaskan
7) Perbaiki tujuan berikutnya,bila tujuan tidak tercapai perlu ditentukan
alasan : mungkin tujuan tidak realistik,mungkin tindakan tidak
tepat,atau mungkin tindakan tidak tepat,atau mungkin ada faktor
lingkungan yang tidak dapat diatasi
1) Evaluasi kuantitatif
27
Evaluasi kuantitatif dilaksanakan dalam kuantitas atau jumlah
pelayanan kegiatan yang telah dikerjakan. Contoh : jumlah keluarga
yang dibina,jumlah imunisasi yang telah diberikan. Evaluasi kuantitatif
sering dipakai dalam kesehatan karena lebih mudah dikerjakan bila
dibandingkan dengan evaluasi kuantitatif.pada evaluasi kuantitatif
jumlah kegiatan dianggap dapat memberikan hasil yang memuaskan
2) Evaluasi kualitatif
Evaluasi kualitatif merupakan evaluasi mutu yang dapat difokuskan
pada salah satu dari tiga dimensi yang saling terkait yaitu :
a. Struktur atau sumber
Evaluasi struktur atau sumber terkait dengan tenaga
manusia,bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan.Dalam upaya keperawatan hal ini menyangkut antara
lain :
Kecakapan atau kualifikasi perawat
Minat atau dorongan
Waktu atau tenaga yang dipakai
Macam dan banyaknya peralatan yang dipakai
Dana yang tersedia
b. Proses
Evaluasi proses berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan.Misalnya mutu penyuluhan
kesehatan yang diberikan kepada keluarga lansia dengan masalah
nutrisi
c. Hasil
Evaluasi ini difokuskan kepada bertambahnya kesanggupan
keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
a. Luasnya evaluasi
Evaluasi sebagai proses dipusatkan pada pencapaian tujuan
dengan memperhatikan keberhasilan dan tindakan keperawatan
yang telah diberikan.Evaluasi dapat dipusatkan pada tiga
dimensi :
1. Efisiensi dan ketepatgunaan
Evaluasi ini dikaitkan dengan sumber daya yang digunakan
misalnya :uang,waktu,tenaga,atau bahan.
2. Adequacy atau kecukupan
28
Evaluasi ini dikaitkan dengan adakah kesesuaian antara
tindakan keperawatan yang dilakukan dengan pertimbangan
profesional.
3. Adequacy atau kecukupan
Evaluasi ini dikaitkan dengan kelengkapan tindakan
keperawatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau
hasil yang diinginkan.
b. Kegiatan dan evaluasi
Kegiatan adalah tindakan untuk mencapai tujuan.dalam
keperawatan kegiatan adalah hal-hal yang dikerjakan oleh
perawat untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.sedangkan
hasil adalah akibat dari kegiatan yang telah dilakukan.Hasil
dari keperawatan pasien dapat diukur melalui 3 bidang :
1) Keadaan baik
Pada keadaan fisik baik dapat diobservasi melalui suhu
tubuh turun,berat badan naik,perubahan tanda klinik.
2) Psikologik sikap
Seperti perasaaan cemas berkurang,keluarga bersikap
positif terhadap petugas kesehatan.
3) Pengetahuan perilaku
Misalnya keluarga dapat menjalankan petunjuk yang
diberikan keluarga ,dapat menjelaskan manfaat dari
tindakan keperawatan.
29
BAB III
30
A keluarg Ketapan
a rame
RT.018/
RW.07
2. Ibu C Istri 40th SMA - Sun Ds.
tik Ketapan
rame
RT.018/
RW.07
3. An. B Anak 22 th - Lengkap - Ds.
Ketapan
rame
RT.018/
RW.07
c. Genogram
45th
40t
h
Keterangan :
= laki laki
= perempuan
= menikah
31
= anggota keluarga yang meninggal
d. Tipe keluarga : keluarga inti (nuckear family) yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak – anak
e. Suku/bangsa : keluarga Bpk. A berasal dari suku jawa/Indonesia
f. Agama : Keluarga Bpk. A menganut islam
g. Status sosial ekonomi : dalam keluarga Bpk. A yang ,encari nafkah adalah
Bpk. A. Penghasilan satu bulan adalah Rp.3.500.000 serta pengeluaran
teratur untuk memenuhi kebutuhan keluarga Bpk. A
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga Bpk. A dengan anak pertama berumur 22
tahun, berarti saat ini keluarga Bpk. A pada tahap perkembangan
keluarga dewasa muda.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tidak ada
c. Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : puskesmas
d. Riwayat keluarga inti
1) Riwayat penyakit keturunan : tidak ada
2) Riwayat masing – masing anggota keluarga terlampir dalam tabel
berikut :
3. Ibu C 40 th 55 Sehat - - -
32
Bpk. A mempunyai saudara 3 orang Bpk. A anak pertama, ke-2
saudaranya masih hidup. Bpk. A tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan. Ibu C mempunyai saudara 1. Ayah Ibu C
meninggal pada usia 87 tahun.
3. Lingkungan
a. Denah rumah
RT KA
RK
KO
TS DP + TM
KM
NB:
: pintu
b. Karakteristik rumah
1. Riwayat rumah yang ditempati
2. Luas rumah 55 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m. terdiri dari
33
rumah terdapat di setiap ruangan. Secara umum sistem ventilasi di
ruang keluarga, ruang tamu, ruang tidur sangat cukup. Barang-
barang diletakkan di ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur dan
dapue. WC permanent di buat saluran pembuangan / septic tank.
Sumber air minum dari sumber air pegunungan. Sumber air bersih
untuk mencuci baju dijadikan 1, seminggu 2x. Kebiasaan memasak
menggunakan kompor. Peralatan makan dan minum digunakan
secara bersama-sama dan bergantian. Lantai rumah terbuat dari
tegel dengan kebiasaan keluarga keluar masuk rumah tanpa
melepas alas kaki sehingga kesannya banyak debu dan tanah.
3. Sanitasi dan penggunaan sarana air bersih
Sumber air minum dan keperluan lain yang digunakan oleh
keluarga Bpk. A adalah air yang bersumber dari pegunungan.
Penggunaan air minum dimasak terlebih dahulu, keluarga memiliki
kebiasaan baik yaitu membuang sampah pada tempat pembuangan
umum yang sudah disediakan oleh desa.
4. Karakteristik tetangga dan komunikasi
Lingkungan sekitar rumah keluarga Bpk. A bersih, mayoritas
tetangga Bpk. A beragama islam dan dari suku jawa. Hubungan
Bpk. A dengan tetangga baik.
5. Mobilitas geografis warga
Bpk. A dan Ibu C setelah awal menikah tinggal di desa
Ketapanrame RT.018 RW.07 sampai sekarang.
6. Perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat waktu yang
digunakan bila sedang berkumpul yaitu saat melaksanakan ibadah
7. Sistem pendukung keluarga : kebutuhan hidup setiap hari dibiayai
oleh Bpk. A
4. Sturktur keluarga
a. Struktur peran
Peran Bpk. A sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab
menafkahi anggota keluarganya, dan ibu C sebagai seorang ibu yang
merawat anak, dan rumah serta menyiapkan keperluan suaminya dan
anak B membantu ibu dirumah.
b. Struktur sistem nilai dalam keluarga
34
Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan
kepercayaan mereka. Antara ayah, ibu, dan anak saling menghormati
dan menyayangi. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti
mencuci tangan sebelum makan.
c. Proses komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga Bpk. A adalah
komunikasi yang terbuka dan pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan kesepakatan bersama.
d. Struktur kekuasaan
Dalam keluarga Bpk. A yang paling sering mengungkapkan ide adalah
istrinya, ibu B
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Antara ayah, ibu, dan anak, mereka saling ingat kapan anggota
keluarga yang lain ulang tahun. Ibu C masih ingat tanggal
pernikahannya dengan Bpk. A, begitu juga sebaliknya. Ibu C
mengatakan pada saat ulang tahun pernikahannya, Bpk. A memberikan
kejutan dengan mengajak makan keluar bersama dengan An. B. Ibu C
mengatakan tidak ada masalah dalam keluarganya.
b. Fungsi sosialisasi
Ibu B memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar.
Biasanya Ibu C mengikuti kegiatan arisan dilingkungan rumahnya
setiap hari kamis pukul 16.00
c. Fungsi reproduksi
Keluarga Bpk. A merupakan pasangan yang produktif. Saat melakukan
hubungan suami istri, baik Bpk. A maupun Ibu C tidak mengeluh
apapun.
d. Fungsi ekonomi
Pendapatan Bpk. A sebesar Rp. 3.500.000. untuk keperluan belanja,
Ibu C rata rata menghabiskan uang sebanyak Rp. 600.000 dan untuk
jajan sekolah anaknya Rp. 90.000/bulan, jarak tempat kerja dengan
rumah Bpk. A 10km
e. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya
tidak ada keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit
adalah apabila anggota keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil
35
pemeriksaan dokter menderita sakit. Sumber informasi kesehatan bagi
keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan apabila ke Puskesmas.
Keluarga tidak dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh
Bpk. A. Dibuktikan saat Bpk. A merasakan gejala hipertensi, baik Bpk.
A maupun keluarga hanya membelikan obat pusing kepala di toko
terdekat.
Pelayanan kesehatan yang pernah dipakai oleh keluarga adalah
puskesmas. Bpk. A dan keluarga tidak pernah memeriksakan
kesehatannya maupun keluhannya ke puskesmas. Menurut keluarga,
sakit itu datangnya dari Tuhan jadi tidak ada perencanaan yang
mengarah kesana.Transportasi yang digunakan oleh keluarga adalah
sepeda dan transportasi umum.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stress jangka pendek dan panjang
Keluarga Bpk. A memikirkan kondisi anaknya yang diare sejak
kemarin
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika dalam keluarga Bpk. A mengalami suatu masalah, keluarga Bpk. A
terbiasa untuk mencari jalan keluar masalahnya tersebut dengan cara
ber rembug secara bersama – sama.
Harapan keluarga
36
Respirasi 20x/menit 20x/menit 20x/menit
Suhu 360C 36,50C 360C
Kepala dan leher:
Rambut dan kulit Bersih, tidak Bersih, , tidak Bersih, , tidak
ditemukan ditemukan ditemukan
luka maupun luka pada area luka pada area
benjolan pada kepala kepala
area kepala
Mata
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Unikterik Unikterik Unikterik
Pupil Isokor Isokor Isokor
Fungsi penglihatan Dapat melihat Dapat melihat Dapat melihat
tanpa alat tanpa alat tanpa alat
bantuan bantuan bantuan
Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
peningkatan peningkatan peningkatan
vena vena vena
jungularis, jungularis, jungularis,
kaku kuduk kaku kuduk kaku kuduk
(-) (-) (-)
Hidung Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
terdapat terdapat terdapat
pernafasan pernafasan pernafasan
cuping hidung cuping hidung cuping hidung
Mulut dan gigi Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak lembab, tidak kering, tidak
terdapat luka terdapat luka terdapat luka
dibibir dibibir dibibir
maupun gusi. maupun gusi. maupun gusi.
Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
karies gigi karies gigi karies gigi
ataupun ataupun ataupun
perlukaan perlukaan perlukaan
37
pada gigi pada gigi pada gigi
Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
terdapat luka terdapat luka terdapat luka
maupun maupun maupun
benjolan benjolan benjolan
Dada Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak
terdapat terdapat terdapat
penarikan penarikan penarikan
sternum yang sternum yang sternum yang
berlebihan berlebihan berlebihan
Abdomen Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
pada pada pada
abdomen, abdomen, abdomen,
tidak tidak tidak
ditemukan ditemukan ditemukan
benjolan, benjolan, benjolan,
bising usus bising usus bising usus
16x/menit 16x/menit 35x/menit
Ekstermitas kanan : 5,5 kanan : 5,5 kanan : 5,5
kiri : 5, 5 kiri : 5, 5 kiri : 5, 5
Analisa data
38
memeriksakan diri dan kontrol mengambil
di Puskesmas
5. Saat ditanya keluarga tidak keputusan
paham betul mengenai cara apabila ada
merawat Bpk. A
6. Bpk. A mengatakan sering anggota keluarga
sakit kepala yang sakit
P : Bpk A mengatakan sakit 3. Ketidakmampuan
kepala biasanya dirasakan keluarga dalam
setelah makan makanan merawat anggota
jeroan keluarga yang
Q : Bpk. A mengatakan sakit
nysakit kepala yang
dirasakan seperti tertimpa
benda berat
R : Bpk. A mengatakan sakit
kepala dirasakan di area
tengkuk kepala
S : skala nyeri 5
T : sakit kepala dirasakan
sewaktu – waktu. Sakit
kepala dirasakan Bpk. A
sejak 1 bulan yang lalu
DO :
- Kesadaran : CM
- TD : 140/110
- HR : 110x/menit
- RR : 20x/menit
- Bpk. A tampak sering
memegang tengkuk.
- Bpk. A tampak
menyeringai menahan
sakit kepalanya
39
2. DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Bpk. A mengatakan sering keluarga dalam stroke pada Bpk. A
sakit kepala mengenal masalah keluarga Bpk. A
P : Bpk A mengatakan sakit kesehatan
kepala biasanya dirasakan
setelah makan makanan jeroan
Q : Bpk. A mengatakan nysakit
kepala yang dirasakan seperti
tertimpa benda berat
R : Bpk. A mengatakan sakit
kepala dirasakan di area
tengkuk kepala
S : skala nyeri 5
T : sakit kepala dirasakan
dada terasa berdebardebar.
DO :
Kesadaran : CM
TD : 140/110, HR : 110x/menit
RR : 20x/menit
40
Rumusan diagnosa keperawatan keluarga
1. Nyeri akut pada Bpk A keluarga Bpk. A b/d ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan hipertensi
41
Potensial masalah untuk Masalah lebih
x1
dicegah: lanjut belum
Cukup terjadi, adanya
keinginan
keluarga untuk
sembuh serta
adanya dukungan
dari keluarga
42
1. Sifat masalah: Bpk. A sering merasakan
x1
daerah dada nya
Resiko
berdebardebar
terutama saat
kambuh.
Potensial masalah
3. Keinginan untuk
untuk dicegah:
2/3 x 1
berobat/memeriksakannya
Cukup
ke dokter sangat tinggi
tetapi takut kepikiran jika
di periksa
4. Menonjolnya masalah: Masalah yang harus
Total 3.1
Intervensi
43
DX Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Setelah Tujuan Khusus : Verbal Keluarga Diskusikan keluarga
dilakukan Setelah melakukan mampu tentang pengertian
tindakan kunjungan 2 x 60 menyebutkan hipertensi dan batas
keluarga menit keluarga pengertian normal tekanan darah
mampu dapat mencapai: hipertensi
merawat yaitu tekanan
anggota Tuk 1 : darah pada
keluarga Keluarga mampu jantung yang
yang mengenal melebihi batas
sakit masalah diare normal.
hipertensi dengan : Tekanan darah
a. Menyebutkan normal yaitu
pengertian 120/80mmHg
hipertensi dan
normal
tekanan darah
penyebab menjelaskan
hipertensi penyebab
terbagi terjadinya
menjadi 2, hipertensi
- Beri penguatan
yaitu
bagi keluarga
hipertensi
jika keluarga
primer dan
44
sekunder. dapat
Kalau menjelaskan
penyebab kembali tentang
hipertensi yang penyebab
primer hipertensi
contohnya
seperti
merokok,
kegemukan,
terlalu sering
mengonsumsi
garam, stres.
Sedangkan
kalau
hipertensi
sekunder
biasanya
disebabkan
akibat dari
suatu penyakit,
misalnya
masalah ginjal,
cacat bawaan
di pembuluh
darah, dll.
Tuk 2 Verbal Keluarga dapat - Jelaskan kepada
Keluarga mampu menjelaskan keluarga akibat
mengambil akibat terjadinya hipertensi
keputusan untuk terjadinya Diskusikan dengan
mengatasi hipertensi keluarga tentang
hipertensi yaitu sakit masalah yang
45
a. Menjelaskan kepala seperti terjadi akibat
kepada tertimpa beban hipertensi
keluarga berat dan Berikan kesempatan
akibat dari dalam jangka pada keluarga untuk
hipertensi waktu yang bertanya
lama hipertensi - Anjurkan pada
dapat keluarga untuk
mengakibatkan mengulangi apa
stroke, yang telah diketahui
penyakit tentang masalah
ginjal, dll. yang terjadi akibat
hipertensi
46
semua beban
yang ada
dipikiran, bisa
juga dengan
mengonsumsi
pisang, jalan
cepat. Jika
dengan
penanganan
tersebut nyeri
kepala berat
akibat
hipertensi
tidak kunjung
sembuh, maka
selanjutnya
bawa anggota
keluarga yang
hipertensi ke
fasilitas
pelayanan
kesehatan
Tuk 3 Verbal Keluarga - Ajarkan keluarga
bagaimana
Keluarga mampu mampu
cara perawatan
merawat dan menjelaskan
bagi
memenuhii cara merawat
penderitahipertensi.
kebutuhan dasar anggota - Ajarkan klien dan
anggota keluarga keluarga yang keluarga untuk pola
yang sakit. menderita hidup sehat dan
hipertensi cara mium obat
yaitu dengan dengan teratur.
47
membawa ke - Anjurkan klien
fasilitas untuk minum obat
pelayanan dengan teratur.
kesehatan, - Berikan penjelasan
minum obat,
dan rajin
oleahraga serta
menjaga pola
makan agar
tekanan darah
anggota
keluarga yang
sakit dapat
menurun dan
tetap stabil.
48
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga:Riset, Teori dan.
Praktek.Jakarta:EGC
Setiawati, santun. (2008).Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans info
media
Sari, I. P. (2015, April 10). Academia. Retrieved Mei 6, 2019, from Academia website:
https://www.academia.edu/36208771/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KELUARGA_DEW
ASA
49