Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS

Pada Ibu Hamil


Dosen pembimbing :

Dr. Indah Lestari, S.Kep.Ns., M.Kes

Disusun :

Happy Kurnia Sari

(202003109)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO

2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan Keperawatan ini diajukan oleh :

Nama : Happy Kurnia Sari

NIM : 202003109

Program Studi : Profesi Ners

Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan
maternitas.

Mojokerto, Desember 2020

Pembimbing Akademik

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP KEHAMILAN
1.      Pengertian Kehamilan
     Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum.
 Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari :
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm.
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280
hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
2.      Proses Kehamilan
a.       Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma
paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi 3 fase yaitu:
1.   Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2.   Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu
terlihat mampu menembus oosit.
3.   Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid
(44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita
dan XY untuk laki - laki)
b.      Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari).
Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk
kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar
sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut
trofoblas. Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat
lanjut.
c.    Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada
pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan
pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.

3.      Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio


a.   Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b.   Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam
bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.
Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c.   Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12   : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi secara
penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks menghisap dan menelan,
genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.

Minggu ke 16   : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan sehingga vaso
darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada
tubuh.
Minggu ke 20  : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata, telinga pada
tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna. Skeleton terlihat
pada pemeriksaan sinar X  kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan
melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18,
traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan setiap
24 jam.
Minggu ke 24   : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix kaseosa
meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
Minggu ke 28   : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik, rambut
menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan
kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan
disana, testis terus turun.
Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks kaseosa,
testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium
perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki
sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini
merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir. Sekarang
terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB
hampir 1 kg pada minggu tersebut.
4.      Tanda dan Gejala Kehamilan
1.   Tanda presumtif kehamilan
Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de


Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.

  Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

  Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan


pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

Sinkope atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf


dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.

 Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit


lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.

 Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.

  Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.

  Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.

  Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

  Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

-  Pipi  : Cloasma gravidarum

-  Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan


pigmentasi yang berlebihan pada kulit.

-  Perut : Striae livide

-  Striae albican

-    Linea alba makin menghitam

-    Payudara : hipepigmentasi areola mamae

Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah


vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.

2.      Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

· Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
· Tanda Hegar

Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

· Tanda Goodel

Pelunakan serviks

· Tanda Chadwiks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina


termasuk juga porsio dan serviks.

· Tanda Piskacek

Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi


pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.

· Kontraksi Braxton Hicks

Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam


otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan 8 minggu.

· Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam


cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.

· Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

3.      Tanda Pasti (Positive Sign)

· Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

· Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal


electrocardiograf ( misalnya doppler)
·  Bagian bagian janin

Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan
dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)

· Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

5.       Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a.   Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b.  Vagina
o   Elastisitas vagina bertambah
o   Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
o   Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c.  Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d.   Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e.   Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f.    Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g.   Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h.   Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin
dan persiapan pemberian ASI.
6.      Perubahan Psikologis Ibu Hamil

a.   Trimester Pertama

Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam


tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis
pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal
ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.

1.   Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,


kecemasan dan kesedihan

2.   Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan
orang lain apa yang dirahasiakannya

3.   Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.

4.   Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.

b.   Trimester Kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan
ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

c.   Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu 
merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga
apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan
sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.

7.      Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan


a.   Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan
oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal),
lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi
yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan: - Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
-  Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi
hari
-  Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
refleks gag.
-  Istirahat
-  Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda
kurang gizi
b.   Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda
hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya
tekanan langsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat
pada trimester  ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening
terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
- Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
-  Banyak minum di siang hari
-  Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c.   Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan
berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,  gunakan
mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d.   Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon
dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang
menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm
selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara
berkala dan mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat
sedang berdiri.
e.   Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema
pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-
vena panggul
f.   Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan
hingga trimester III.
Penyebab :
-    Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
-    Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan
uterus
-    Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
-    Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh
-    Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya
-    Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
-    Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.
g.  Konstipasi
 Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
-   Asupan cairan yang adekuat
-   Istirahat cukup
-   Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
-   Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
-   Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
-   Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh
yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian
bawah secara teratur
h.   Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
-    Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
-    Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
-    Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
-    Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i.   Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada
saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal
pada jari-jari
Cara penanganan :
-  Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
-  Berbaring rileks
8.    Kebutuhan Ibu Hamil
a.  Kebutuhan Fisik ibu Hamil
1.  Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%. Hal
ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan
diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-
paru berkurang 5%).
2.  Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi karbohidrat,
protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3.   Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi dan
mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4.   Kebutuhan eliminasi
o   Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester III
karena adannya penekanan kandung kemih  oleh uterus.
o   Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan serta
karena adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik
usus.
5.   Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan trimester III
sedangkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6.   Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko cidera
bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan berjalan-
berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7.   Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-11
jan pada malam hari.
8.   Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.

9.   Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu
dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
1.   Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan keluarga.
Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk membantu
ia dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya
karena sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di
sekitarnya.
2.   Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan
dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan dalam
mewujudkan kesehatan yang optimal.
3.  Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu
menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
4.  Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan untuk
memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap
kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.
9.   Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
memastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan laboratorium.
1.   Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a.   Terhentinya menstruasi/amenore
b.   Mual dan muntah
c.   Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara, dan
pelebaran puting susu.
d.   Peningkatan frekuensi berkemih
e.   Kelelahan
f.    Perubahan warna pada payudara
g.   Menonjolnya kelenjar Montgomery
h.   Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i.    Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j.    Salivasi berlebihan
k.   Tanda chadwick
l.    Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m.   Pigmentasi kulit.
2.    Pemeriksaan Fisik
a.    Pengeluaran kolostrum
b.    Perubahan warna pada payudara
c.    Pembesaran pada abdomen
d.    Teraba garis janin
e.    Ballotement
f.    Gerakan janin
g.    Bunyi jantung janin
3.    Pemeriksaan Pelvis
a.    Pembesaran uterus
b.    Perubahan bentuk uterus
c.    Tanda piskacek
d.    Tanda hegar
e.    Tanda goodell
f.    Teraba kontraksi baxton hicks
g.    Tanda chadwick
4.    Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
a.    Tes kehamilan positif
b.    USG tampak keberadaan janin
c.    Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)

B. KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)


1.   Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2.   Tujuan ANC
a.   Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
b.   Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan
kala nifas.
c.   Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d.  Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
3.   Kebijakan program
a.   Standart minimal asuhan antenatal (7T)
-     Timbang berat badan
-     Ukur tekanan darah
-     Ukur tinggi fundus uteri
-     Imunisasi TT
-    Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai usia
kehamilan 20 minggu)
-    Test terhadap PMS
-    Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
b.   Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan , yang
terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
-    1 kali pada trimester I
-    1 kali pada trimester II
-    2 kali pada trimester III
c.       Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjuga
n Waktu Informasi Penting
·         Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil
·         Mendeteksi masalah dan
menanganinya
·         Melakukan tindakan
pencegahan seperti tetanus
Sebelum
Trimester neonatorum, anemis kekurangan
minggu
Pertama zat besi, penggunaan praktik
ke 14
tradisional yang merugikan
·         Memulai persiapan kelahiran
bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
·         Mendorong perilakuk yang
sehat (giat, latihan dan
kebersihan, dsb)
Trimester Sebelum Sama seperti diatas ditambah
kedua minggu kewaspadaan khusus mengenai
ke 28 preeklampsia ( tanya ibu tentang
gejala – gejala preeklapmsia,
pantau TD, evaluasi edema,
periksa untuk mengetahui
proteinuria)
Sama seperti diatas, ditambah
Antara
Trimester palpasi abdominal untuk
minggu
ketiga mengetahui apakah ada
28 – 36
kehamilan ganda
Sama seperti diatas, ditambah
deteksi letak bayi yang tidak
Trimester
normal, atau kondisi lain yang
ketiga
memerlukan kelahiran dirumah
sakit.

4.   Penapisan Ibu Hamil


Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
a.   Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau
Kehamilan normal tanpa masalah/faktor resiko
Kemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada komplikasi persalinan Ibu
dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.
b.   Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning
Kehamilan dengan faktor resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar menyebabkan
komplikasi persalinan. Dampak kematian / kesakitan / kecacatan pada ibu dan
atau bayi baru lahir.
c.   Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah
Kehamilan dengan faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau janinnya
yang dapat menyebabkan
- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi

SKOR POEDJI ROCHJATI


I
I III IV
I
S
Masalah
Kelo K
/Faktor TRIBULAN
mpo O
Resiko
k R
N
 Fak Skor 2 I I
o
tor Awal I I
I
Resi Ibu I I I
I
ko Hamil . .
1 2
1 Terlalu 4
Muda
Hamil I
< 16
tahun
2 Terlalu 4
Tua
Hamil I
>35
tahun
Terlalu
Lambat
Hamil I,
kawin  >
4 tahun
3 Terlalu 4
lama
hamil
lagi (>10
tahun)
4 Terlalu 4
cepat
hamil
lagi (< 2
tahun)
5 Terlalu 4
banyak
anak, 4
atau
lebih
6 Terlalu 4
tua umur
> 35
tahun
7 Terlalu 4
pendek <
145 cm
8 Pernah 4
gagal
hamil
9 Pernah
melahirk 4
an 4
dengan 4
a.       Tarika
n
tang/vak
um
b.      Uri
dirogoh
c.       Diberi
Infus/tra
nfusi
1 Pernah 4
0 Sectio
caesarea
1 Penyakit
1 pada ibu 4
hamil
a.       Kuran 4
g darah
b.      Malari 4
a
c.       TBC
paru
d.      Payah
jantung
e.       Kenci
ng manis
f.       PMS
1 Bengkak 4
2 pada
muka/tu
ngkai
dan
tekanan
darah
tinggi
1 Hamil 4
3 kembar
2 atau
lebih
1 Hamil 4
4 kembar
air
(hydram
nion)
1 Bayi 4
5 mati
dalam
kandung
an
1 Kehamil 4
6 an lebih
bulan
1 Letak 8
7 sungsan
g
1 Letak 8
8 lintang
1 Pendara 8
9 han
dalam
kehamila
n ini
2 Preekla 8
0 mpsi
berat/
kejang -
kejang
C. KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL
I.       Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1.   Biodata.
Nama suami/istri   :  Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan
Umur                     :  kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita
usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia
reproduksi (20-35 tahun)
Agama                   :  Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan            :  Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan konseling
sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya.
Pekerjaan               :  Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian menunjukkan
bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu
yang tidak bekerja
Alamat                  :  Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan.
Penghasilan           : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu
– waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil
2.   Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan ulang
ataupun ada keluhan.
3.   Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil
adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III), Keputihan
(TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak
(TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II
dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)
4.   Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya
embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan
dan dapat menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media utama seperti
DM, jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
-     Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
-     TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi
lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
-     Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/
lahir mati
-     Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
-     HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.
5.   Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.
6.   Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-     Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis,
perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak – bengkak
ditangan dan wajah.
-     Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan ditolong
oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar,
untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini
tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah
melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
-     Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan
7.   Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan, meliputi
hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12 – 16
tahun), lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid ( lebih awal
atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah, HPHT(membantu
penetapan tanggal perkiraan kelahiran), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan
dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan atau
jumlah darah yang banyak)
8.   Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan berapa
lama menikah. Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak diharapkan,
maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.
9.   Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I    :  berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta
KIE yang didapat.
Trimester II  :  berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil
muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah atau belum merasakan
gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan pertama fetus pada
primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta
imunisasi yang didapat. (marjati dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil
muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
10.  Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis
apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor
gagal KB atau tidak.,
11.  Pola kebiasaan sehari-hari.
a.   Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan
vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi,
satu entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran
dan satu gelas susu dan buah. (Ari S,2009; 63)
b.   Pola Istirahat
            Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk
menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:
            Malam + 8-10 jam/hari
            Siang  + 1-2 jam/hari
c.    Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus
bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III
mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d.   Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan
berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan
komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e.    Pola seksual
Trimester I    :  Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus
Trimester II  :  Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang
mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi tentang
hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan
keluarga. adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilannya akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
13.  Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada
trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
tubuhnya.

B.  Data Obyektif.


1.   Pemeriksaan Umum.
K/U                     : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien
secara keseluruhan
Kesadaran          : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
TD                        : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg
dengan diastole  maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. Pada ibu
hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik
menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin
Nadi                   : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit.
Suhu                     : Normal (36,5oC-37,5oC) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C
dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR                      : Normal (12-20 x/menit)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh
selama kehamilan berlangsung. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25
% dari biasanya
BB                        : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah
0,5kg/hari)
TB                        : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul)
Lila                     : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2.   Pemeriksaan  Fisik.
a.   Inspeksi.
      Rambut        : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka            : muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan
ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata             : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung         :  Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi  :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.
Leher            : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan
iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
Dada            :  bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
Genetalia      :  bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
Ekstremitas  : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki
sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.
b.  Palpasi.
Tujuan:
-  Untuk mengetahui umur kehamilan
-   Untuk mengetahui bagian bagian janin
-   Untuk mengetahui letak janin
-   Janin tunggal atau tidak
-   Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
-   Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
-   Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala         : adakah benjolan abnormal
Leher           :  Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh
pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada
jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran
prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai
penyakit misal TBC, radang akut dikepala
Dada           :  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara dan
menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu
tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen    : Leopold I  : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.

Pengukuran tinggi fundus uteri


·  Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
·  12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
·  16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
·  20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
·  24 minggu TFU setinggi pusat
·  28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
·  32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
·  36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
·  40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II     : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan
menentukan letak kepala pada ketak lintang
                      Leopold III  : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah sudah
masuk PAP atau belum.
                    Leopold IV    : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya
hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c.   Auskultasi
Tujuan : menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak tunggal/
kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
      Dada            : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC
yang dapat memperberat kehamilan.
      Abdomen     : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d.      Perkusi.
                     Reflek patella     :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1

3.    Pemeriksaan Penunjang.


a.   Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella
Tes Lab Nilai Nilai Diagnosis
Normal Tida Masalah
k Terkait
Nor
mal
Hemogl 10,5-14,0 <10, Anemia
obin 5

Protein Terlacak/ne Protein


Urin gatif urine
Bening/neg
atif
Glukosa Warna hijau Kuni Diabetes
dalam ng,
urin oran
ge,
cokla
t
VDRL/ Negatif Posit Syphilis
RPR if
Faktor Rh + Rh- Rh
rhesus sensitizatio
n
Golonga A B O AB - Ketidakcoc
n Darah okan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Posit Anomali
if pada janin
jika ibu
terinfeksi
Feses Negatif Posit Anemia
untuk if akibat
ova/telur cacing
cacing
dan
parasit

b.   Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka
janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
·  Diperlukan tanda pasti hamil
·  Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
·  Mencari sebab dari hidraamnion
·  Untuk menentukan kelainan anak
c.    Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
·  Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
·   Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
·   Mengetahui posisi plasenta
·   Mengetahui adanya IUFD
·   Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin
II.     Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa
ibu dan  janin baik dengan kehamilan normal
Ds                    : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do                   : kesadaran         : composmentis/letargis/koma
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 60-96x/menit
                          RR                    : 12-20x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
TB                    : ...
BB hamil         : ...
TP                    : ...
LILA               :   cm
Leopold I         : ...
Leopold II       : ...
Leopold III      : ...
Leopold IV      : ...
      Masalah

1. Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat banyak
Do:
- Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut

2. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala

III.       Intervensi
Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine, keadaa
ibu dan  janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan             :
- Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
-  Keadaa nibu dan janin baik
Do                   : kesadaran         : baik
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 80-90x/menit
                          RR                    : 16-24x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
Lila                  : ...
TFU                 : Sesuai usia kehamilan
DJJ                   : 120 – 160x/menit
Intevensi.
1.   Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janin
sehingga lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2.   Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester II
R : adanya respon  positif dari ibu terhadap perubahan – perubahan yang terjadi dapat
mengurangi kecemasan dan dapat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang
terjadi.
3.   Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang sangat
penting bagi kesehatan ibu dan janin
4.   Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester II seperti perdarahan,
sakit kepala yang hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari pertolongan
segera jika hal itu terjadi
5.   Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu menonjol
6.   Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan kehamilan
Masalah
1.   Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH      : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan sering terjadi pada
ibu hamil
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan pada ibu
2. Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
R: dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
R: penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat sehingga
daerah genitalia tak lembab
4. Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
R: penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin terlalu lama,
sebagau tempat berkembangnya bakteri
2.   Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH      : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan ibu
2. Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga
mempermudah penegaluaran feses
3. Anjurkan ibu untuk minum air  hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah
konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang
pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah
timbulnya reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)
IV.       Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.

V.        Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS (OBSTETRI)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKes BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO

PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN :
- Nama : Ny. E
- Umur : 28 th
- Suku/Bangsa : Jawa
- Bahasa : Indonesia dan jawa
- Pekerjaan : IRT
- Status : Kawin
- Alamat : Ds.G
- Nama Suami : Tn. A
- Pekerjaan : PNS
- Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2020, jam 09.00

B. STATUS KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan mual muntah tadi pagi muntah 3x
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien mengatakan saat ini suami berada di luar kota. Sejak 2 minggu yang lalu
mengeluh mual dan muntah setiap kali makan . pada tanggal 14 desember 2020
pasien memutuskan untuk periksa ke bidan setempat dengan keluhan mual
muntahnya
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis sejak kuliah
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan.
5. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan Sekarang : G1 P0 A0
HPHT : 11 Oktober 2020
Gerakan Janin :
Keluhan Tiap Semester : Baru mual muntah
Riwayat Nifas : tidak ada keluhan……………………………..
Imunisasi TT : sudah diberikan 1x sebelum menikah

Obat yang Dikonsumsi : Kapsul asam folat…………………………..

6. Riwayat Haid
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Desmenorhoe : Jarang terjadi

7. Riwayat Kehamilan, Nifas Dan Persalinan Yang Lalu


Hamil pertama
8. Riwayat Kb
Belum pernah KB sama sekali

C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. POLA NUTRISI
Pasien tidak nafsu makan karena setiap kali makan dan minum selalu muntah, minum
sedikit, makan hanya beberapa sendok langsung muntah, dan sampai sekarang sedikit
ada perubahan porsi setiap dalam sehari 8-9 sendok nasi putih, sayur, lauk-pauk.
Minum kurangg lebih sehari 1500 cc karena masih mual dan muntah jenis minuman
teh hangat dan susu bumil

2. POLA ELIMINASI
Sebelum terjadi mual muntah BAK 8x/hari warna kuning bau khas BAB sekali sehari
warna kuning kecoklatan bau khas. Setelah terjadi mual muntah BAK 6 kali sehari
warna kuning bau khas dan BAB sekali dalam 3 hari bau khas dengan warna kuning
kecoklatan

3. POLA PERSONAL HYGIENE


Tidak ada masalah

4. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


Sebelum terjadi mual muntah lamanya istirahat tidur pasien kurleb 8 jam. Sedangkan
setelah terjadi mual muntah lama istirahat tidurnya kurleb 6 jam dan nyenyak

5. POLA AKTIFITAS DAN LATIHAN


Kegiatan dalam pekerjaan pasien membersihkan rumah, memasak dan melakukan
kegiatan rumah tangga lainnya, kegiatan olahraga pasien biasanya jalan-jalan pada
pagi hari jam 5. Kegiatan waktu luang menonton televisi Bersama keluarga

6. POLA KEBIASAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Kebiasaan sehari-hari pasien yang mempengaruhi kesehatan, pasien tidak merokok,
minum-minuman keras dan tidak ketergantungan obat

PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran
 Compos Mentis

2. Tanda - Tanda Vital


Tensi 115/80 mmHg
Nadi 80x/ Menit
Respirasi 20x/ Menit
Suhu 36,4OC
3. Kepala
Rambut : Hitam, tidak kering, tidak berketombe.....................................................
Mata : Konjungtiva : anemis……..................................................................
Sclera : putih.............................................................................
Penglihatan : normal tidak berkacamata.............................................
Telinga : Bersih tidak kotor juga tidak ada gangguan............................................
Hidung : Reaksi alergi tidak ada bentuk simetris, tidak ada sumbatan benda asing.
Mulut: Mukosa bibir kering, gigi lengkap tidak berlubang, tidak ada kesulitan menelan
Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid............................................

4. Thorax
Dada : Bentuk simetris :  Ya
Mamae : Bentuk simetris :  Ya
Puting susu : Lebar pendek
Benjolan : Tidak ada benjolan
Paru – paru : Normal simetris......................................................................................
Jantung : Normal tidak ada gangguan.....................................................................

5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Abdomen sedikit membesar dan gak membuncit ................
Palpasi: TFU belum teraba
Perkusi : Suara tympani
Auskultasi : terdengar bising usus 5x/ menit
pada kuadran 4 abdomen
6. Genetalia Luar : tidak ada gangguan

7. Ekstremitas (Tangan & Kaki) : tidak ada gangguan

8. Kulit
Warna : Kuning langsat
Tugor : Elastis, tidak adanya tanda-tanda dehidrasi
Tidak ada edema pada eksermitas kanan dan kiri
ANALISA DATA

Nama Pasien: Ny.E No. Reg:


NO
DATA ETIOLOGI MASALAH TTD
Dx

1 Ds : Mual Muntah Defisit Nutrisi


 Klien mengatakan masih mual
dipagi hari
 Klien mengatakan berat badannya Ketidakmampuan
sedikit ada penurunan mencerna makanan
 Klien mengatakan makan 8-9 dengan baik
sendok dalam sehari dan minum
kurang lebih 1,5 L
 Klien mengatakan bahwa Nafsu makan
badannya lemas, mudah lelah, menurun
lesu
DO :
 Klien terlihat lemah dan tidak Berat badan menurun
bersemangat
 Konjungtiva anemis
Defisit nutrisi
 Bibir kering

TD : 115/80 mmHg
Nadi : 90x/m
RR : 20x/m
S : 36,4oc
DAFTAR DIAGNOSIS

Nama Pasien: Ny. E No. Reg:


NO DIAGNOSIS TTD
KEPERAWATAN
Defisit Nutrisi (D.0019)
1
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.S No. Reg:


NO Dx. Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Defisit Nutrisi (D.0019) Tujuan : setelah dilakukan Tindakan Defisit Nutrisi (D. 0019)
keperawatan …x24 jam diharapkan
nafsu makan bertambah Tindakan

Kriteria Hasil : Observasi:

1.Porsi makanan yang dihabiskan -Identifikasi status nutrisi


meningkat -Identifikasi alergi dan
2.Pengetahuan tentang pilihan intoleransi makanan
makanan yang sehat -Identifikasi makanan
3.Pengetahuan tentang pilihan yang disukai
minuman yang sehat -Identifikasi kebutuhan
4.Pengetahuan tentang standar asupan kalori dan jenis nutrient
nutrisi yang tepat -Monitor asupan
5.Sikap terhadap makanan/minuman makanan
sesuai dengan tujuan Kesehatan -Monitor berat badan

Terapeutik :

-Lakukan oral hygiene


sebelum makan jika perlu
-Fasilitasi menentukan
pedoman diet
-Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
-Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
-Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.E


No Waktu Dx Keperawatan Implementasi
1 14 Desember 2020 Defisit Nutrisi Defisit Nutrisi (I.03119)
jam 09.00 1.Observasi :

- Nafsu makan bertambah


-TD : 118/85 mmHg
N: 88x/m
RR : 20x/m
S : 36,5oc

2.Terapeutik :
- Fasilitasi menentukan pedoman
diet
- Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen makanan jika
perlu

3.Edukasi :
Ajarkan diet yang diprogramkan
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien: Ny.S


NO EVALUASI TTD
Dx S-O-A-P

1 14-12-20020 (pukul 09.00 wib)

S : Klien mengatakan masih mual dipagi hari


Klien mengeluh BB turun (dari 68 jadi 66 kg) selama trimester pertama ini

O : Klien tampak lesu


Konjungtiva masih anemis

A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1
14-12-2020 (pukul 20.00 wib)

S : klien mengatakan masih tidak nafsu makan, mual muntah berkurang

O : mukosa mulut klien tampak kering


Klien tampak tidak menghabiskan makanannya, hanya 7 sendok saja

A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
Anjurkan makan sedikit tapi sering

15-12-2020 (pukul 10.00 wib)


1 S : klien mengatakan nafsu makan sudah membaik, sudah tidak terlalu mual

O : mukosa mulut klien masih kering. Klien juga molai makan sedikit tapi sering

A : masalah Sebagian teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1 16-12-2020 (pukul 09.00 wib)

S : klien mengatakan nafsu makan molai membaik, juga tidak terlalu mual

O : mukosa mulut klien sudah kembali normal, Klien saat sekali makan bisa menghabiskan 1 piring
penuh

A : masalah defisit nutrisi teratasi

P : intervensi dihentikan, dilanjutkan dengan HE


Dianjurkan makan makanan yang tinggi serat, kalori, juga protein
Fasilitasi menentukan pedoman diet (piramida makanan)

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai