Anda di halaman 1dari 105

SKRIPSI

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL

DENGAN BERAT BAYI LAHIR (BBL) DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS BARA BARAYA MAKASSAR

OLEH :

FARIA RENWARIN

NIM : BK1606013

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

STIKES GRAHA EDUKASI

MAKASSAR

2020
2

HALAMAN JUDUL
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA
HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA

MAKASSAR TAHUN 2020

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Terapan


Kebidanan (S.Tr.Keb)

OLEH :

FARIA RENWARIN

NIM : BK1606013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI PROGRAM

STUDI ILMU DIV KEBIDANAN MAKASSAR

2020

2
3

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL

DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMA

SBARA-BARAYA KOTA MAKASSAR 2020

Telah Berhasil Dipertahan kan Di Hadapan Dewan Penguji

pada : senin

tanggl : 30 november 2020

Dan Diterima Sebagai Persyaratan Yang Diperlukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Terapan Kebidanan Program Studi Diploma DIV Kebidanan

Dewan Penguji

1. Muldaniyah S.ST,M.Keb (...................................)

(Pembimbing)

2. Ekayanti S,ST.M.Keb (..................................)

(Penguji I)

3. Reskiawati Azis S.ST,M.Keb (....................................)

( Penguji II)

Mengetahui

Wakil ketua bidang akademik

3
4

4
5

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

SKRIPSI

HUBUNGAN PERTAMBAHAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU

SELAMA HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BARA-BARAYA KOTA MAKASSAR 2020

Telah Berhasil Di Pertahankan Pada Seminar Hasil

Hari : Rabu

Tanggal : 05 November 2020

Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Dilakukan Pada Ujian Tutup

Dewan Penguji

1. Muldaniyah S.ST,M.Keb (...................................)

(Pembimbing)

2. Ekayanti S,ST.M.Keb (..................................)

(Penguji I)

3. Reskiawati Azis S.ST,M.Keb (....................................)

( Penguji II)

Mengetahui

Ketua Stikes Graha Edukasi Makassar Ketua Program DIV kebidanan

5
6

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Faria Renwarin

Nim : BK1606013

Program Studi : Diploma IV Kebidanan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi

Dengan judul “Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama hamil

Dengan Berat Bayi Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Bara-Baraya

Kota Makassar” Adala benar hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip mau pun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan dengan benar, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR.

Makassar,November 2020

Faria Renwarin

6
7

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Faria Renwarin

Nim : BK1606013

Program Studi : Diploma IV Kebidanan

Judul : “HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN

IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-
BARAYA KOTA MAKASSAR”

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Dipertahankan pada

Sidang Skripsi Di Hadapan Dewan Penguji

Ditetapkan di : Makassar 30 November 2020

Pembimbing

Muldaniyah, S.ST., M.Keb

Ketua Program Studi IV Kebidanan

Sukmawati, S.ST, M.Keb

7
8

DATA PENULIS

I. Identitas

Nama : Faria Renwarin

Nim : BK1606013

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgllahir : waisamu,08 Desember 1997

Agama : Islam

Alamat : Jl. Perintis kemerdekaan km 13, Makassar

II.Riwayat Pendidikan

a.Tahun 2003-2009 : SD LKMD Jakarta Baru, Seram Bagian Barat

b.Tahun 2010-2013 : SMP Huamual Lokki, Seram Bagian Barat

c.Tahun2014-2016 : SMA N 3 Seram Bagian Barat

d.Tahun2016-2020 : Diploma IV Kebidanan Stikes Graha Edukasi

Makassar

8
9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah

dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi di program Studi Ilmu

Kebidanan Stikes Graha Edukasi Makassar dengan judul “Hubungan

pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir (BBL)”

Dalam hasil ini penulis telah mendapatkan banyak masukan, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini

dengan besar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih setulusnya

dan sebesar-besarya kepada :

1. Ibu Juliani Sirajuddin, SKM, M.Kes selaku ketua Yayasan Graha

Edukasi Makassar

2. Ibu Dr. Nurhikmah SKM, S.ST, M.Kes selaku ketua Stikes Graha

Edukasi Makasar.

3. Ibu sukmawati S.ST, M.kep selaku ketua prodi DIV kebidanan Stikes

Graha Edukasi Makassar.

4. Bpk Rusli Taher S.Kep, Ns, M.Kes selaku wakil ketua Stikes Garaha

Edukasi Makassar.

5. Ibu Muldaniyah, S.ST., M.Keb selaku pembibing yang telah memberi

banyak masukan, saran dan kesediaan meluangkan waktu, pikiran dan

tenaga dalam menyusun proposal ini.

9
10

6. Bpk dr. Fauziah Dachlan saleh M.Kes selaku ketua Puskesmas bara

baraya Makassar yang sudah memberi izin untuk pengambilan data

awal.

7. Para dosen dan staf yang banyak memberikan bantuan dan motivasi

selama penulis mengikuti pendidikan di Stikes Graha Edukasi

Makassar.

8. Teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta bapak Saban Renwarin

dan ibu Jamila Renwarin, kakak saya Atika Renwarin serta adik-adik

saya, Farida Renwarin, Fida Iis Renwarin, Rifai Renwarin dan Afika

Renwarin. Yang selama ini mencurahkan doa, serta memberikan

perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis dan juga memberikan

bantuan moral dan material tanpa mereka penulis tidak dapat

menempuh pendidikan sampai sekarang.

9. Terimakasih juga saya ucapkan kepada keluarga besar saya atas doa

dan dukungan yang diberikan kepada saya selama proses perkuliahan

dan pembuatan proposal.

10. Teristimewa juga untuk sahabat saya Nona Difinubun, Ati Hitimala,

Helma Kaimudin, Ernawati Abdullah, Ade Irma Darwis dan Irma

Kahar, yang telah memberikan dukungan, semangat, doa Dan telah

menemani penulis dalam suka maupun duka dari awal hingga akhir.

11. Terimakasih untuk sahabat saya Syafa Madubun dan Nirma tuhuteru

yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa kepada penulis.

10
11

12. Terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ilmu DIV

Kebidanan Stikes Graha Edukasi Makkassar Angakatan 2016 yang

tidak dapat disebutkan satu persatu namanya. Yang telah membantu

dalam penyusuna proposal ini.

13. Terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu atas motivasi dan dukungannya.

Dengan Kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca akan sangat membantu. Semoga proposal ini bisa

bermanfaat bagi kita semua dan pihak-pihak yang terkait.

Makassar, 1 November 2020

Mengetahui :

Faria Renwarin

11
12

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................i

HALAMAN JUDUL.........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................iv

LEMBARAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................v

DATA PENULIS..............................................................................vi

KATA PENGANTAR.......................................................................vii

DAFTAR ISI.....................................................................................x

DAFTAR TABEL.............................................................................xii

DAFTAR GAMBAR........................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................xv

ABSTRAK ....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................4

C. Tujuan Penelitian................................................................4

D. Manfaat Penelitian..............................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12
13

A. Tinjauan Umum Tantang Kehamilan...................................6

B. Tinjauan Umum Tentang

Pertambahan Berat Badan Selama Hamil...........................9

C. Tinjauan Umum Tentang Bayi Baru Lahir..........................13

D. Tinjauan Umum Tentang Berat Bayi Lahir.........................16

E. Tinjauan Umum Tentang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi BBL............................22

F. Tinjauan Umum Tentang Paritas........................................28

G. Tinjauan Umum Tentang Hubungan Pertambahan

Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan BBL.....................29

H. Tinjauan Umum Tentang Penelitian Terkait.........................30

BAB III KERANGKAH KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI

OPERASIONAL

A. Kerangkah Konsep..............................................................41

B. Hipotesis..............................................................................42

C. Defenisi Operasional............................................................42

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian....................................................................45

B. Tempat dan waktu penelitian...............................................45

C. Populasi dan sampel...........................................................46

D. Variabel penelitian...............................................................48

E. Instrumen penelitian............................................................49

13
14

F. Pengumpulan data..............................................................49

G. Pengelolahan hasil penelitian..............................................49

H. Rencana analisa data..........................................................50

I. Penyajian data.................................................................... 52

J. Etika penelitian.....................................................................53

K. alur penelitian......................................................................55

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian..................................................56

B. Gambaran Umum Karakteristik Responden............................58

C. Analisa Univariat....................................................................59

D. Analia Bivariat........................................................................60

BAB VI PEMBAHASAN

A. Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Dengan Berat Bayi Lahir..........................................................62

B. Berat Bayi Lahir.......................................................................63

C. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Dengan Berat Bayi Lahir...........................................................65

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................68

B. Saran .........................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

14
15

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 IMT sebelum hamil .................................................................

Tabel 2.1 Penelitian terkait....................................................................30

Tabel 3.1 Defenisi Operasional..............................................................42

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden..........................58

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan.......58

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan.........59

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil.......59

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi Lahir.............................60

Tabel 5.6 Hasil Uji Fisher’s Exact Test....................................................60

15
16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangkah Konsep...........................................................41

Gambar 4.1 Alur Penelitian...................................................................55

16
17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 Master Data

Lampiran 3 Analisa Univariat

Lampiran 4 Analisa Bivariat

Lampiran 5 Surat Dari Penanaman Modal

Lampiran 6 Surat Dari Kesabang

Lampiran 7 Surat Dari Dinkes

Lampiran 8 Surat Dari Puskesmas Bara_baraya Makassar

Lampiran 9 Lembar konsul

17
18

18
19

ABSTRACT

Midwifery Science Study Program

GRAHA EDUCATION STICKES

Thesis, November 2020

Faria Renwarin (Bk1606013)

"The Relationship between Maternal Weight Gain During Pregnancy


and Birth Weight in the Work Area of the Bara-Baraya Community
Health Center, Makassar City"

Guided by Muldaniyah.,S.ST,M.Keb

(Xix, + 68 page + 9 attahment)

Background: Abnormal maternal weight gain can lead to abortion,


prematurity, low birth weight (LBW), and postpartum bleeding. Pregnant
women with an increase in body weight <250 grams / week during the II
and III trimesters have a risk of giving birth to a baby with LBW by 7.1
times. Objective: To determine whether there is a relationship between
maternal weight gain during pregnancy and birth weight.
Methods: This research is a descriptive observational study, with a
cross sectional approach. The target population in this study were all
women who gave birth and their babies who were in the working area of
the Puskesmas Baraya as many as 108 people. So the total number of
samples that met the inclusion criteria in this study was 33 samples. This
research was conducted in October-November 2020
Results: Based on the results of the Test fhiser exact, the value of
p = 0.000 <α = 0.05, which means that there is a significant relationship
between maternal weight gain during pregnancy and birth weight.
Conclusion: There is a relationship between maternal weight gain during
pregnancy with birth weight babies in Puskemas Baya-Baraya, Makassar
City. Suggestion: For health workers, expect to improve midwifery care
services for pregnant women, especially those related to nutrition for
pregnant women such as providing counseling on nutrition for pregnant
women and providing supplements for pregnant women

Keywords: Maternal Weight, Birth Weight, Pregnant Women


Reference: 10 (2015-2020)

19
20

ABSTRAK

Program Studi Ilmu Kebidanan

STIKES GRAHA EDUKASI

Skripsi, November 2020

Faria Renwarin ( Bk1606013)

“Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan


Berat Bayi Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Bara-Baraya Kota
Makassar”

Di Bimbing Oleh Muldaniyah.,S.ST,M.Keb

(Xix, + 68 halaman + 9 tabel + 9 lampiran)

Latar Belakang : Peningkatan berat badan ibu yang tidak normal


dapat menyebabkan terjadinya abortus, prematuritas, berat badan lahir
rendah (BBLR), dan perdarahan setelah melahirkan. Ibu hamil dengan
peningkatan berat badan <250 gram/minggu selama trimester II dan III
mempunyai risiko melahirkan bayi dengan BBLR sebesar 7,1 kali. Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pertambahan
berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
observasional, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi target
dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dan bayinya yang berada
di wilayah kerja puskesmas bara-baraya sebanyak 108 orang. Jadi
jumlah sampel total yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah 33 sampel. Peneitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November
2020
Hasil penelitian : Berdasarkan hasil uji statistik fhiser exact Test
diperoleh nilai p= 0,000 <α=0,05 yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan
berat bayi lahir. Kesimpulan : Ada hubungan antara pertambahan berat
badan ibu selama hamil dengan Berat Bayi Berat Lahir di Puskemas
Baya-Baraya Kota Makassar . Saran : Bagi tenaga kesehatan harapkan
untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan bagi ibu hamil terutama
yang berhubungan dengan gizi ibu hamil seperti memberikan penyuluhan
tentang gizi ibu hamil dan pemberian suplemen bagi ibu hamil

Kata Kunci : Berat Badan Ibu, Berat Bayi Lahir, Ibu Hamil
Pustaka : 10 (2015-2020)

20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan akan

masalah gizi. Hal tersebut bisa berakibat fatal bukan hanya untuk ibu

tetapi juga membahayakan untuk janin yang dikandungnya. Dengan

kata lain status gizi ibu hamil merupakan hal yang sangat berpengaruh

terhadap kesehatannya sendiri sebagai prediksi pregnancy outcome

untuk ibu dan status gizi bayi baru lahir. Berat lahir dapat terjadi karena

berbagai faktor, salah satunya adalah faktor ibu, yaitu: berat badan

sebelum hamil, pertambahan berat badan pada trimester pertama,

pertambahan berat badan pada trimester kedua, pertambahan berat

badan pada trimester ketiga (Sari & Sudiarti, 2013).

Peningkatan berat badan ibu yang tidak normal dapat

menyebabkan terjadinya abortus, prematuritas, berat badan lahir

rendah (BBLR), dan perdarahan setelah melahirkan (Proverawati,

2011). Ibu hamil dengan peningkatan berat badan <250 gram/minggu

selama trimester II dan III mempunyai risiko melahirkan bayi dengan

BBLR sebesar 7,1 kali. Peningkatan berat badan yang rendah selama

kehamilan berhubungan dengan kejadian BBLR. (Damayanti, 2011.,

Ghani 2013).

1
2

Menurut data World Health Organization (WHO) yang

dilaporkan oleh United Nations Childrens Fund (UNICEF) tahun 2014,

bahwa prevalensi bayi berat lahir rendah di dunia adalah 15%. Dimana

di Afrika Sub-Sahara 13%, Afrika Bagian Timur dan Selatan 11%,

Afrika Bagian Barat dan Tengah 14%, Asia Selatan 28%, Asia Timur

dan Pasifik 6%, Amerika Latin dan Karibia 9%, dan negara-negara

berkembang 13%.5 Kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi

antara satu daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 %

dan hasil studi di 7 daerah multicenter di dapatkan angka BBLR

berkisar 2,1- 17,2%.

Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab utama

kematian prenatal (Nursusila, 2017). Sebagian besar bayi dengan

BBLR dilahirkan di negara berkembang yaitu 96,5%, khususnya di

daerah yang populasinya rentan. Angka BBLR di Indonesia adalah

sekitar 11,1% pada tahun 2011, termasuk tinggi jika dibandingkan

angka BBLR di negara tetangga seperti Vietnam (5,3%) dan Thailand

(6,6%). Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di

Sumatera Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah

(16,9%). Variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di

Sumatera Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah

(16,9%). (

Provinsi Sulawesi Selatan menempati peringkat tujuh tertinggi

terjadinya prevalensi BBLR yaitu 12% (Kemenkes RI, 2016). Pada


3

tahun 2015, persentase bayi dengan BBLR di Sulawesi Selatan

meningkat yaitu 4.697 kasus (3,23%), dengan jumlah lahir hidup

sebesar 149.986 dan jumlah bayi lahir hidup ditimbang sebesar

120.293 dan tertinggi di Kota Makassar sebesar 690 kasus (Dinkes

Sulsel, 2015).

Berdasarkan data profil kesehatan kota Makassar tahun 2014,

menunjukan angka kejadian BBLR sebsar 690 dari 24.590 bayi lahir

hidup (2.80%)dengan kematian 17 (2,46%), tahun 2015 sebesar 660

dari 25181 bayi lahir hidup (2,62%), dengan kematian 13 (1,96%), dan

pada tahun 2016 sebesar 842 dari 25614 bayi lahir (3,29%) dari 46

puskesmas di kota makassar tahun 2016, terdapat 6 puskesmas

dengan presentase BBLR tertinggi yaitu puskesmas Antang sebesar

63 dari 566 bayi lahir hidup (11,13%),puskesmas Tamangapa sebesar

22 dari 210 bayi lahir hidup (10.47%),puskesmas Kaluku Bodoa

sebesar 121 dari 1.279 kelahiran hidup (9,46%), puskesmas Minasa

Upa sebesar 47 dari 544 bayi lahir hidup (8,64%), puskesmas

Rappokaling sebesar 55 dari 739 bayi lahir hidup (7,44%) dan

puskesmas Pattingalloang sebesar 25 dari 345 bayi lahir hidup

(7,42%) (Dinkes Kota Makassar, 2016).

Data yang didapat dari puskesmas bara-baraya makassar,

pasien ibu bersalin di puskesmas bara-baraya pada tahun 2018

berjumlah : 549 orang, tahun 2019 berjumlah : 315 orang, dan pada

tahun 2020 sampai bulan oktober berjumlah : 188 orang.


4

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian apakah ada hubungan pertambahan berat

badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir bayi Di Puskesmas

Bara-Baraya.

B. Rumusan Masalah

Uraian ringkasan dalam latar belakang di atas memberikan

dasar bagi peneliti untuk merumuskan penelitian sebagai berikut:

apakah ada hubungan pertambahan berat badan ibu selama hamil

dengan berat bayi lahir bayi Di Puskesmas Bara-Baraya.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pertambahan

berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir bayi di

puskesmas bara-baraya.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pertambahan berat badan

ibu sebelum dan sesudah hamil di puskesmas bara-baraya

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi berat badan bayi lahir di

puskesmas bara-baraya

c. Untuk mengetahui hubungan antara pertambahan berat badan

ibu selama hamil dengan berat badan bayi lahir di puskesmas

bara-baraya.
5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat aplikatif

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya pengetahuan

bahwa pertambahan berat ibu selama hamil dapat

mempengaruhi Berat bayi lahi (BBL).

b. Sebagai masukan kepada puskesmas bara-baraya bahwa

pentingnya penyuluhan kepada ibu hamil untuk lebih

meningkatkan gizi agar tidak mengalami kurang gizi saat hamil,

sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan

kandungannya.

2. Manfaat Bagi Pengembang Ilmu Pengetahuan

a. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat sebagai masukan

dalam pengembang ilmu penegtahuan mahasiswa yang akan

melakukan penelitian selanjutnya.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan yang

diperoleh di bangku perkuliahan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

Kehamilan adalah prosess dimulainya ovuasi sampai lahirnya

janin, lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7

hari). Kehamilan adalah masa di mana wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya, dan dapat terjadi jika ada pertemuan antara

sel telur dansel sperma. Masa kehamilan di bagi menjadi 3 trimester

yaitu trimester pertama saat mulai konsepsi sampai 3 bulan, trimester

kedua dari bulan ke-4 sampai bulan ke-6, trimester ketiga dari bulan

ke-7 sampai bulan ke-9. Kehamilan lebih dari 43 minggu di sebut

postmature dan kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan

premature (Wiknjosastro, 2011).

Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologi yang menjadi

dambaan setiap pasangan suami istri. Pada masa kehamilan ibu

harus mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran bayinya, tidak

hanya gangguan psikilogis yang dapat terjadi pada wanita namun juga

adanya perubahan sense dan identitas pada dirinya. (Trand, 2012;

susiana, 2013). Prose kehamilan di awali denganbproses persalinan

(Guyton, 2011 ).

Tanda dan gejalah kehamilan terbagi menjadi 3 bagian yaitu :


7

1. Tanda dan gejalah kehamilan tidak pasti

a. Amenorhoe (tidak dapat haid).

b. Mual dan muntah

c. Mengidam (ingin makanan khusus)

d. Payudara tegang dan membesar

e. Anoreksia (tidak ada selera makan)

f. Sering Buang Air Kecil (BAK)

g. Konstipasi atau Obstipasi

h. Pigmentasi kulit pada areola mamae, genital, cloasma, linea

alba yang berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap

terdapat pada perut bagian bawah

i. Varises (pemekaran vena-vena)

2. Tanda dan gejalah mungkin kehamilan

a. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan

konsistensi dari rahim.

b. Tanda Hegar, yaitu konsistensi rahim dalam kehamilan berubah

menajdi lunak, terutama daerah ismus. Pada minggu–minggu

pertama, ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri.

Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus

menjadi panjang dan lebih lunak.

c. Tanda Chadwik, yaitu perubahan warna menjadi kebiruan atau

keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini

disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.


8

d. Tanda Piscaseck, yaitu uterus mengalami pembesaran,

kadang–kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur

bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus

membesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.

e. Tanda Braxton Hicks ditemukan bila uterus dirangsang, akan

mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa

kehamilan.

f. Tanda Goodell, yaitu serviks menjadi lunak pada perabaan

selunak vivir atau ujung bawah daun telinga.

g. Reaksi kehamilan positif dengan menentukan adanya human

chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air seni

pertama pada pagi hari. Dengan tes ini, dapat membantu

menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. Tanda dan gejalah pasti kehamilan

a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga

bagian-bagian janin.

b. Denyut jantung janin

1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec.

2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler.

3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

4) Dilihat pada ultrasonograf.


9

Persalinan dan kelahiran adalah suatu proses fisiologi yang

normal. Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa sosial yang

ibu dan keluarga nantikan selama 9 bulan. Persalinan adalah

proses pengeluaran hasil konsepsi yangd apat hidup dalam uterus

melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2011 ). Persalinan

yang normal atau fisiologis dapat menjadi sebuah persalinan

patologis, oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kehamilan

dan persalinan untun mendeteksi dini adanya komplikasi. Salah

satu penyulit persalinan yang dapat terjadi adalah makrosomia

( cunningham, 2013 ).

B. Tinjauan Umum Tentang Pertambahan Berat Badan Ibu Selama

Hamil

Semua zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan janin

terdapat dalam makanan yang dikonsumsi ibu. Makanan yang

dikonsumsi ibu akan disimpan secara teratur dan terus menerus

sebagai glikogen, protein, dan kelebihannya sebagi lemak. Hal

tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan energi, kebutuhan ibu

untuk kehamilannya, dan pertumbuhan janin (Cunningham, 2015).

Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan

protein meningkat hingga 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan

zat besi 200-300%. Bahan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil

harus meliputi enam kelompok makanan yaitu makanan yang


10

mengandung protein hewani maupun nabati, susu dan olahannya, roti

dan bebijian, buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, sayuran hijau,

serta kelompok buah dan sayur lainnya (Arisman, 2013).

Kekurangan nutrisi pada wanita pada masa reproduksi dapat

mempengaruhi kesehatan ibu baik sebelum hamil, selama kehamilan,

dan setelah masa kehamilan. Pada masa sebelum kehamilan dapat

mengakibatkan rendahnya berat badan dan berkurangnya cadangan

lemak. Pada masa kehamilan dapat mengakibatkan berkurangnya

durasi kehamilan dan rendahnya pertambahan berat badan selama

hamil. Serta pada masa setelah kehamilan dapat mengakibatkan

berkurangnya produksi Air Susu Ibu (ASI) (Sato., dkk, 2012).

Penyimpanan lemak ibu selama kehamilan akan mencapai

puncaknya pada trisemester kedua dan akan menurun seiring dengan

meningkatnya kebutuhan janin pada akhir kehamilan. Hal ini tentu

akan berpengaruh terhadap berat badan ibu selama kehamilan

(Cunningham, 2011). Asupan makanan ibu yang terganggu akan

mempengaruhi penyimpanan dan kebutuhan energi bagi ibu dan janin

yang sedang dalam pertumbuhan. Selain peningkatan deposit,

penambahan berat badan ibu selama kehamilan juga disebabkan oleh

pertumbuhan uterus dan isinya (Mochtar, 2012).

Pertambahan berat badan ibu hamil tidak hanya dipengaruhi

oleh perubahan fisiologis ibu, tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik

lain dan faktor biologis (metabolisme plasenta). Fungsi plasenta adalah


11

sebagai organ endokrin dan zat perantara ibu dan janin. Perubahan

homeostatis dapat merubah struktur dan fungsi plasenta yang

berdampak terhadap kondisi pertumbuhan janin. Plasenta dapat

mempengaruhi sistem metabolisme ibu karena adanya perubahan

hormon insulin dan sistem peradangan, sehingga berakibat pada

pertambahan berat badan ibu hamil (Kathlen., dkk, 2013).

Di Indonesia, standar pertambahan berat badan ibu hamil yang

normal adalah sekitar 9-12 kg (Kemenkes, 2011). (Abeyes, 2011) di

Kota Gampaha Srilangka menunjukan bahwa hampir sebagian besar

(45,5%) ibu yang memiliki IMT overweight sebelum hamil

memiliki pertambahan berat badan normal selama masa kehamilan.

Berikut standar pertambahan berat badan ibu hamil selama masa

kehamilan sesuai dengan IMT sebelum hamil :

Standar Pertambahan Berat Total Pertambahan Berat

Badan Selama Masa Kehamilan Badan (Kg)

IMT Sebelum Hamil


Kurang (<18,5 kg/m²) 12,5-18
Normal (18,5-24,9 kg/m²) 11,5-16
Overweight (25-29,9 kg/m²) 7-11,5
Obesitas (≥30 kg/m²) 5-6

Perubahan berat badan yang tidak sesuai akan berdampak bagi

janin. Peningkatan BMI ≥ 25% pada masa kehamilan akan

meningkatkan resiko kelahiran berat bayi besar yaitu bayi dengan


12

berat lahir lebih dari 4000 gram. Demikian juga pertambahan berat

badan yang tidak sesuai juga akan mempengaruhi pertumbuhan pada

janin. Pertambahan berat badan ibu sangat berpengaruh pada

trisemester I karena pada waktu ini janin tumbuh cepat dan perlu gizi

(Asplun, 2011; Morgan, 2012). Jika pertambahan berat badan ibu

selama kehamilan rendah maka dapat berpengaruh terhadap kondisi

kesehatan janin (Sato., dkk, 2012). Bayi dengan gangguan

pertumbuhan seperti pada bayi dengan berat lahir rendah memiliki

resiko kematian yang tinggi (Hall, 2014).

Menurut proverawati dana asfuah (2012), proporsi pertambahan

berat badan adalah sebagai berikut :

1. Janin 25-27 %

2. Plasenta 5%

3. Cairan amnion 6%

4. Ekspansi volume darah 25-27 %

5. Peningkatan lemak tubuh 25-27 %

6. Peningkatan cairan ekstra seluler 13 %

7. Pertumbuhan uterus dan payudara 11 %

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan ibu selama

hamil adalah umur kehamilan, gizi, berat badan ibu sebelum hamil,

umur ibu waktu hamil, tinggi badan ibu, paritas, ras, dan etnis, indeks

masa tubuh sebelum hamil ( Saidah,2011 ). Berat badan ibu hamil,


13

tinggi badan ibu hamil dan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan

hubungan berat lahir secara signifikan ( Budiman, 2011).

C. Tinjauan Umum Tentang Bayi baru lahir

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa pertama neonatus

pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi

perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi

luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir disemua

sistem (cunningham, 2012).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur

kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram

sampai 4000gram ( Saifudin, 2012)

Menurut (rohan, 2013) ciri-cciri bayi normal adalah lahir aterm

antara 37 minggu sampai 42 minggu, berat badan 2500-4000 gram,

panjang lahir 48-52 cm. Lingkar dada 30-38cm, lingkar kelapa 33-38

cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160 kali/

menit, kulit kemerah-merahan dan licin karena subktan yang

cukup,rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya tellah

sempurnah, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR > 7, gerakan

aktif, bayi langsung menangis kuat, genetalian pada laki-lki

kematangan di mulai dengan testis yang berada pada stroktum dan

penis yang berlubang sedang genetalia pada perempuan kematangan

dengan vaginadan uterus yang berlubang labia mayora menutup labia


14

minora, refleks rooting ( mencari putting susu) terbentuk dengan baik,

refleks sucking sudah terbentuk dengan baik, refleks grasping sudah

baik, eleminasi baik, urine dan mekanium keluar 24 jam pertama.

1. Penampilan pada bayi baru lahir :

a. Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu dikurangi

rangsangan terhadap reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit,

atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan.

b. Keaktivan, bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan

yang simestris pada waktu bangun. Adanya tumor pada bibir,

kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila

hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu

kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan leih anjut.

c. Simetris, apakah secara keseluruhan badan seimbang, kepala:

apakah terlihat simetris, benjolan seperti tumor yang lunak di

belakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang

ini di sebabkan akibat proses kelahiran, benjolan pada kepala

tersebut hanya terdapat di belahan kiri atau kanan tapi tidak

melampaui garis tengah bujr kepala, pengukuran lingkar kepala

dapat di tundah sampai kondisi benjol (capput sucsedenaum)

dikepala hilang dan jika terjadi moulase, tunggu hingga kepala

bayi kembali padabentuknya semula.

d. Muka wajah: bayi tampak ekspresi;mata: perhatikan

kesimetrisan antara mata kanan dan kiri, perhatikan adanya


15

tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan

menghilang dalam waktu 6 minggu.

e. Mulut: penampilannya harus simetris, mulut tidak mencucu

seperti mulut ikan, tidak ada tanda kebiruan pada mulut bayi,

saliva idak terdapat pada bayi normal, bila terdapat secret uang

berlebihan, kemungkinan dan kelainan bawaan saluran cerna.

f. Leher,dada,abdomen: melihat adanya cedera akibat persalinan;

perhatikan adanya tidaknya kelainan pada pernafasan bayi,

karena bayi biasanya bayi masih ada pernafasan perut.

g. Punggung: adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung

dengan lekukan kurang sempurna; bahu, tangan, sendi, tungkai:

perlu di perhatikan bentuk, gerakannya, faktur (bila ekstremitas

lunglai/ kurang gerak), farices.

h. Kulit dan kuku: dalam keadaan normal kulit berwarna

kemerahan, kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas

ringan, pengelupasan yang berlebihan harus di pikirkan

kemungkinan adanya kelainan, waspada timbulnya kulit dengan

warna yang tak rata (“cutis marmorata”) ini dapat disebabkan

karena temperatur dingin, telapak tangan, telapak kaki atau

kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat dan kuning, bercak-

bercak besar biru yang sering terdapat disekitar bokong

(mongolian spot) akan menghilang pada umur 1 (satu) sampai 5

(lima) tahun.
16

i. Kelancaran menghiasap dan pencernaan: harus di perhatikan:

tinjah dan kemih: diharapkan keluar dalam 24 jam pertama.

Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa

keluarnya tinja, disertai muntah, dan mungkin dengan kulit

kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih

lanjut, untuk kemungkinan hirschprung/congenital megacolon.

j. Refleks: refleks rooting, bayi menoleh ke arah bendah yang

menyentuh pipi; refleks isap, terjadi apabila terdapat bendah

menyentuh bibir, yang disertai refleks menelan; refleks morro

ialah timbulnya pergerakan tangan yang simetris s perti

merangkul apabila kepala tiba-tiba digerakan; refleks

mengeluarkan lidah terjadi apabila diletakan benda di dalam

mulut, yang serig di tafsirkan bayi menolak makanan / minuman.

k. Berat badan: sebaiknya tiap hari dipantau penurunan brat

badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukan

kekurangan cairan. (Prawirohardjo,Tahun 2012).

D. Tinjauan Umum Tentang Berat bayi lahir

Berat badan merupakan ukuran antropometri terpenting dan

paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Pada masa bayi sampai

balita, berat badan digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik dan

status gizi,
17

Terdapat beberapa kategori BBL sesuai dengan berat lahir

pertama kali, diantaranya yaitu (CDC, 2011; Joyce., dkk, 2012;

Kemenkes, 2014) : kecuali apabilah terdapat kelainan klinis seperti

dehidrasi, asites, edema, atau tumor.(Hall jg,2011). Pada umumnya

bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim

ibu saat lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3kg dan panjang

badan sekitar 50cm. Berat bayi yang normal adalah antara 3000gr

samapi 4000gr, berat badan bayi kurang dari 2500gr dikatakan

sebagai berat bayi lahir rendah (BBLR) (Soetjiningsih,2012).

`Terdapat beberapa kategori BBL sesuai dengan berat lahir

pertama kali, diantaranya yaitu (CDC, 2011; Joyce., dkk, 2012;

Kemenkes, 2014) :

1. High Birth Weight (HBW) atau berat lahir tinggi (≥4000 gram). HBW

dapat meningkatkan resiko cedera kelahiran seperti distosia bahu

(ketidakmampuan melahirkan bahu dengan mekanisme kelahiran

secara biasa), selain itu angka kematian bayi dengan berat lahir

tinggi mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan

bayi dengan berat lahir 3000 gram.

2. Berat bayi lahir normal sebesar 2500-3999 gram.

3. Berat bayi lahir rendah yaitu sebesar ≥1500-2400 gram. Bayi lahir

dengan berat lahir rendah membutuhkan pelayanan kesehatan

khusus seperti pemeriksaan atau pengobatan secara rutin.


18

4. Very Low Birth Weight (VLBW) atau berat bayi lahir sangat rendah

(<1500 gram). Bayi lahir dengan berat lahir sangat rendah dapat

meningkatkan resiko terjadinya permasalahan pada saluran

pernafasan, pertumbuhan post natal yang buruk, gangguan otak

dan penyakit infeksi.

5. Extremely Low Birth Weight (ELBW) atau bayi lahir sangat rendah

(<1000 gram), dapat mengakibatkan terjadinya Intelligence

Quotient (IQ) bayi di bawah rata-rata.

a. Berat Bayi Lahir Rendah

WHO mendefinisikan BBLR adalah bayi yang lahir

dengan berat kurang dari 2500 gram (WHO, 2011). Adapun

pengertian BBLR menurut Kementerian Kesehatan RI (2011)

adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam setelah

lahir. BBLR merupakan indikator penting untuk mengukur

kesehatan bayi karena adanya hubungan antara berat lahir

dengan kematian maupun kesakitan pada bayi (OECD dan

WHO, 2013).

Kejadian BBLR menjadi salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap kesakitan, kematian, maupun kecacatan

pada saat bayi maupun anak-anak. Selain itu, dalam waktu

yang lama BBLR juga turut berpengaruh terhadap kesehatan

ketika dewasa (WHO, 2014). Bayi dengan BBLR memiliki resiko


19

kematian tinggi selama bulan maupun tahun kehidupannya

(UNICEF, 2013). Berat badan bayi yang rendah seringkali

mengalami kesulitan dalam mengkonsumsi makanan dan

melawan berbagai penyakit infeksi yang menyerang.

Bila dibandingkan dengan bayi berat badan normal, bayi

berat badan rendah cenderung akan mengalami perkembangan

kognitif yang lambat dan berdasarkan penelitian dalam jangka

waktu panjang, bayi tersebut dapat mengalami penyakit kronis

serta penurunan fungsi tubuh pada masa kanak-kanak (Boulet.,

dkk, 2011). Berdasarkan penelitian Frontini., dkk, (2014) dengan

mengontrol variabel ras dan jenis kelamin, diketahui bahwa

berat badan lahir rendah berhubungan dan dapat memperburuk

tekanan darah sistolik, trigliserida, dan glukosa, di mana

hubungan tersebut dapat diperburuk dengan peningkatan usia.

BBLR memiliki hubungan dalam peningkatan angka

kejadian hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes

(Longo dan Mbenza., dkk, 2014; WHO, 2011). Hal tersebut

karena berat badan bayi lahir yang rendah dapat dikaitkan

dengan peningkatan konsentrasi glukosa dan peningkatan

resiko intoleran glukosa ketika dewasa (Norris., dkk, 2012).

Selain itu, berdasarkan penelitian Huxley., dkk, (2017) diketahui

bahwa erdapat hubungan yang konsisten antara kenaikan 1 kg


20

berat lahir dengan penurunan resiko sebesar 10%-20%

terhadap kejadian jantung iskemik.

b. Berat Bayi Lahir Besar

Berat bayi lahir besar atau yang biasa disebut dengan

bayi makrosomia adalah bayi dengan berat lahir lebih dari 4000

gram. Semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau

lebih dengan tanpa memandang usia kehamilan dikategorikan

menjadi makrosomia (Cunningham, 2015).

Penelitian menyebutkan bahwa pertumbuhan janin

makrosomia di dalam rahim cenderung semakin cepat setelah

38 minggu, sedangkan pertumbuhan janin normal lebih bersifat

linear selama masa kehamilannya. Tujuan utama mengurangi

kejadian makrosomia adalah untuk mengurangi terjadinya

trauma yang berkaitan dengan ibu maupun janinnya. Cedera

yang dapat terjadi yaitu distosia bahu, fraktur klavikula, cedera

pleksus brakialis, interval persalinan yang lama, dan adanya

kebutuhan penanganan gawat darurat untuk bayi makrosomia

(Tanya, 2011).

Ibu hamil dengan riwayat pernah melahirkan bayi

makrosomia sebelumnya, beresiko 5-10 kali lebih tinggi untuk

melahirkan bayi makrosomia kembali dibandingkan dengan ibu

yang tidak mamiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia

sebelumnya (Tanya ,2017). Ross (2006) menyatakan bahwa


21

indeks massa tubuh (IMT) ibu yang tinggi sebelum kehamilan

sejalan dengan pertambahan berat badan selama masa

kehamilan juga merupakan salah satu penentu yang penting

terjadinya makrosomia.

Janin dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai resiko 2

kali lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan,

karena tanpa memandang usia kehamilan dikategorikan

menjadi makrosomia (Cunningham, 2016).

Penelitian menyebutkan bahwa pertumbuhan janin

makrosomia di dalam rahim cenderung semakin cepat setelah

38 minggu, sedangkan pertumbuhan janin normal lebih bersifat

linear selama masa kehamilannya. Tujuan utama mengurangi

kejadian makrosomia adalah untuk mengurangi terjadinya

trauma yang berkaitan dengan ibu maupun janinnya. Cedera

yang dapat terjadi yaitu distosia bahu, fraktur klavikula, cedera

pleksus brakialis, interval persalinan yang lama, dan adanya

kebutuhan penanganan gawat darurat untuk bayi makrosomia

(Tanya, 2011).

Ibu hamil dengan riwayat pernah melahirkan bayi

makrosomia sebelumnya, beresiko 5-10 kali lebih tinggi untuk

melahirkan bayi makrosomia kembali dibandingkan dengan ibu

yang tidak mamiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia

sebelumnya (Tanya , 2011). Ross (2016) menyatakan bahwa


22

indeks massa tubuh (IMT) ibu yang tinggi sebelum kehamilan

sejalan dengan pertambahan berat badan selama masa

kehamilan juga merupakan salah satu penentu yang penting

terjadinya makrosomia.

Janin dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai resiko 2

kali lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan,

karena rata-rata berat janin laki-laki 150gram lebih berat

dibandingkan janin perempuan (Dechemey, dkk, 2017). Selain

itu jumlah paritas dan umur ibu di antara 35-39 tahun juga

berpengaruh terhadap indensi makrosomia.

E. Tinjauan Umum Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat

Bayi Lahir

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir.

Tiga faktor diantaranya adalah faktor kesehatan ibu, faktor sosio-

demografi, dan faktor perilaku. Faktor kesehatan ibu meliputi IMT

sebelum hamil, jumlah paritas, kehamilan ganda, penyakit penyerta

selama masa kehamilan ( penyakkit infeksi, hipotensi, hipertensi,

diabetes mellitus gestasional), jarak kehamilan yang terlalu pendek,

anemia, dan pertambahan berat badan yang rendah selama masa

kehamilan. Faktor sosio-demografi meliputi usia kehamilan, status

pendidikan, dan status ekonomi (IOM, 2011). Penjelasan dari faktor-

faktor terkait adalah sebagai berikut :


23

1. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil

Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan adalah sekitar

10-12,5 kg, termasuk penimbunan lemak pada ibu ± 3,5 kg yang

setara dengan 30.000 kkal. Pada trisemester ketiga sekitar 90%

dari kenaikan berat badan ibu digunakan untuk pertumbuhan janin,

plasenta, dan cairan amonion (Kemenkes RI, 2011).

Berat badan sebelum hamil lebih dari 40 kg akan

menghasilkan bayi dengan berat lahir yang optimal (Kumar., dkk,

2016). Penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat badan

trisemester pertama mempunyai pengaruuh lebih besar terhadap

berat lahir (Brown., dkk, 2012). Pertambahan berat badan pada

trisemester kedua juga mempunyai hubungan dengan berat lahir,

pertambahan berat badan ibu yang rendah pada trisemester kedua

mempunyai resiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah

(Pressman, 2011).

Seorang ibu hamil yang berat badannya kurang dari normal

dan selama kehamilan beratnya tidak bertambah/ kurang dari

seharusnya menyebabkan berat badan bayi yang dilahrikan akan

kurang. Peningkatan berat badan ibu kurang dari 3,5 kg pada usia

kehamilan 29 minggu perlu mendapatkan perhatian. Berat badan

ibu hamil diharapkan bertambah 0,45 kg setiap minggunya

(Sayoga, 2017).
24

Berat badan ibu sebelum hamil dan peningkatan berat

badan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Ibu

dengan pertambahan berat badan kurang dari 10-12,5 kg selama

kehamilan dan LILA kurang dari 23 cm, seringkali melahirkan bayi

dengan berat badan yang lebih kecil dibandingkan dengan bayi

yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami pertambahan normal

(Klausa dan Famaroff, dalam Suroso, 2014).

Menurut Arisman (2017) kecukupan gizi selama hamil dapat

dipantau melalui parameter kesehatan ibu dan berat lahir janin.

Berat badan rendah sebelum konsepsi, serta pertambahan berat

yang adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan

untuk memperkirakan laju pertumbuhan janin. Berat lahir

berkolerasi positif dengan pertambahan berat badan total selama

hamil.

2. Jarak Kehamilan

Sesuain yang dianjurkan Badan Koordinasi dan Keluarga

Berencana (BKKBN) jarak kehamilan yang ideal adalah 2 tahun

atau lebih (BKKBN, 2012). Jarak kehamilan yang terlalu dekat (<1

tahun) mengakibatkan nutrisi pada ibu kurang adekuat sehingga

dapat mengganggu pertumbuhan janin. Gangguan perutmbuhan

janin dapat mengakibatkan berat bayi lahir rendah (Bener., dkk,

2012).
25

Penelitian yang dilakukan (Darmayanti, 2011) menunjukkan

tidak ada hubungan antar jarak kehamilan dengan berat bayi lahir

rendah. Berbeda dengan penelitian (Negi, 2016) yang

menunjukkan jarak kehamilan kurang dari 12 bulan meningkatkan

resiko melahirkan BBLR sebesar 2,58 kali dibandingkan dengan ibu

yang memiliki jarak kehamilan ≥ 24 bulan.

3. Status Anemia Ibu

Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah

merah dalam tubuh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis tubuh seseorang tergantung

pada usia, jenis kelamin, dan usia kehamilan. Secara umum, tatus

anemia dikaitkan dengan kurangnya konsumsi zat besi. Akan

tetapi, kekurangan vitamin A, vitamin B12, asam folat, dan infeksi

parasit juga dapat menyebabkan anemia (WHO, 2011). Berikut

klasifikasi kadar hemoglobin pada ibu hamil (Manuaba, 2012) .

Ibu Hamil Kadar Hemoglobin Kategori Anemia


> 11 g/dl Tidak Anemia
9-10,9 g/dl Anemia Ringan
7-8 g/dl Anemia Sedang
<7 g/dl Anemia Berat
Bahwa kadar hemoglobin pada ibu hamil berhubungan

secara sognifikan dengan BBLR. Berbeda dengan hasil penelitian

Sunare (2016) yang menunjukkan bahwa status anemia pada ibu

hamil tidak memberikan resiko terhadap BBLR.

4. Antenatal Care (ANC)


26

Anjuran kunjungan antenatal pada ibu hamil adalah minimal

empat kali yang terbagi pada tiap trisemester (Kemenkes, 2011) :

a. Satu kali pada trisemester ke-1 (kehamilan hinggga 12 mingu)

b. Satu kali pada trisemester ke-2 (kehamilan >12-24 minggu)

c. Dua kali pada trisemester ke-3 (kehamilan >24 minggu dan

minggu ke-36)

Hasil penelitian Fonseca (2014) dan Negi (2015)

menunjukkan bahwa jumlah kunjungan antenatal berhubungan

dengan kejadian BBLR. Hal ini dikarenakan ibu yang melakukan

kunjungan antenatal secara rutin dapat mendapatkan informasi

kesehatan secara detail oleh petugas kesehatan, baik kesehatan

ibu maupun untuk janinnya. Kunjungan antenatal dipengaruhi oleh

pendidikan yang rendah. Hasil penelitian Low., dkk (2015)

menunjukkan bahwa pendidikan yang rendah beresiko terhadap

kepatuhan kunjungan antenatal.

5. Jumlah Paritas

Secara nasional, pemerintah memberikan aturan kepada

pasangan suami istri bahwa mempunyai 2 anak pada masing-

masing suami istri sudah cukup (BKKBN, 2012). Hal ini bertujuan

untuk pemerataan jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu, jumlah


27

paritas yang terlalu banyak berdampak yang tidak baik bagi

kesehatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Aminian (2014),

menunjukkan bahwa ada hubungan antara jumlah paritas dengan

BBLR. Negi (2013) menunjukkan bahwa paritas pertama

meningkatkan resiko 3,2 dibandingkan paritas kedua dan

selanjutnya. akan tetapi, pada penelitian yang dilakukan

Darmayanti (2011) menunjukkan paritas tidak meningkatkan resiko

BBLR.

6. Sosio-Demografi

Secara umum faktor sosio demografi meliputi usia ibu dan

pendidikan ibu. Dalam hal ini usia saat melahirkan mempunyai

pengaruh terhadap kondisi janinyang akan dilahirkan. Penelitian

Ahmed (2012) di Pakistan menunjukkan ada hubungan antara usia

ibu saat melahirkan dengan terjadinya BBLR. Penelitian Esimai

(2014) di Nigeria menunjukkan ada hubungan antara usia ibu

dengan antara usia ibu dengan berat bayi yang dilahirkan. Faktor

sosio demografi yang lain adalah pendidikan.

7. Penyakit Penyerta Selama Kehamilan

Penyakit yang dialami ibu selama masa kehamilan dapat

berpengaruh terhadap gangguan pertumbuhan Intraurine Growth

Retardation (IUGR). IUGR merupakan salah satu penyebab

kurangnya asupan energi dan protein pada ibu selama masa


28

kehamilan (Gribble, 2013; Gross 2011). Hasil penelitian (Aea,

2013) menggunakan desain case control menunjukkan bahwa ada

hubungan antara penyakit diabetes yang dialami ibu selama masa

kehamilan dengan berat bayi yang dilahirkan.

F. Tinjauan Umum Tentang Paritas

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dimiliki oleh

seorang ibu (Sarwono, 2012). Jumlah Paritas terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Primipara

Primipara adalah wanita yang pertama kalinya melahirkan seorang

anak yang mampu bertahan hidup di dunia luar.

2. Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih

dari satu kali.

3. Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang

anak atau lebih.

Ibu primipara memiliki resiko yang lebih besar untuk

terjadinya BBLR dikarenakan kurangnya pengalaman dalam

kehamilan dan persalinan sehingga seorang ibu kurang

mengetahui asupan gizi yang baik untuk kehamilan dan kunjungan

Antenatal Care (ANC) yang kurang sehingga menyulitkan dalam

deteksi dini penyulit kehamilan. Terkait dengan fungsi organ dalam


29

menerima kehamilan, ibu yang pernah melahirkan beberapa kali

akan menyebabkan kejadian BBLR meningkat, karena kehamilan

berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada dinding

pembuluh darah uterus, keadaan ini akan menyebabkan

terganggunya nutrisi untuk janin selanjutnya dan mengganggu

pertumbuhan janin (Siti., dkk, 2013).

G. Tinjauan Umum Tentang Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu

selama hamil dengan Berat Bayi Lahir

Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubunan

langsung dengan berat badan bayi yang dilahirkan, resiko melahirkan

BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikan berat badan selama

kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir

(Handayani, 2013).

Secara umum, beberapa penelitian menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara pertambahan berat badan ibu hamil

dengan berat bayi yang dilahirkan. Penilitan Aea (2013) menunjukkan

pertambahan berat badan yang rendah selama kehamilan

berhubungan dengan kejadian BBLR. Selain itu, pertambahan berat

badan mencapai 10 kg selama kehamilan dapat menjadi proteksi

terhadap kejadian BBLR. Penelitian Mumbari (2012) menunjukkan


30

terdapat hubungan antara pertambahan berat badan selama hamil

dengan BBLR.

Pernyataan tersebut didukung dengan alasan secara biologis

bahwa berat badan yang kurang selama kehamilan terjadi karena

kurangnya nutrisi atau asupan makanan, sehingga berpengaruh

terhadap pertumbuhan janin (Han, 2011). Pertambahan berat badan

pada seorang wanita dipengaruhi oleh status gizi atau IMT pada

seorang wanita.

H. Tinjauan Umum Penelitian Terkait

Hasil

No Nama Judul Metode penelitian

penelitian
1 Cinde Hubungan Jenis penelitian Adanya

Puspitasari, pertambahan yang dilakukan hubungan

Tri Anasari berat badan yaitu survey antara

Dan Dya selama hamil analitik. kenaikan

Fajarsari dengan Pendekatan berat

2011-2012 Wilayah yang digunakan badan

Kerja dalam penelitian selama

Puskesmas ini adalah hamil

Rawalo Kab. secara dengan

Banyumas retrospektif. berat bayi

berat bayi Metode lahir.


31

lahir di pengumpulan

data yang

dilakukan

dengan

menggunakan

sumber data

sekunder.

Populasi pada

penelitian ini

yaitu semua ibu

yang sudah

bersalin dari

bulan juni 2011

sampai dengan

bulan juli 2012

sebanyak 101

kelahiran hidup,

sampel yang

diambil untuk

penelitian ini

adalah 50 ibu

yang pernah

bersalin di desa
32

RAWALO bulan

juni2011-bulan

jubi 2012.

Pengambilan

sampel pada

penelitian ini

dilakukan

dengan

menggunakan

random

sampling.

Teknik yang

digunakan yaitu

pengambilan

sampel secara

acak sederhana

(simple random

sampling).

Analisa data

yang digunakan

untuk melihat

hubungan

antara dua
33

variabel

menggunakan

uji chi square


2. Juminten pertambahan Penelitian ini Terdapat

saimin, berat badan merupakan hubungan

muhammad ibu hamil penilitian analitik antar

faisal dan mempengaru observasional peningakat

asmarani. hi berat dengan metode an berat

2018 badan bayi cross sectional. badan ibu

lahir Di Populasi hamil

Daerah penelitian ini dengan

Pesisir. adalah semua berat bayi

ibu yang berusia lahir Di

20-35 tahun daerah

yang melahirkan pesisir.

Di Puskesmas

Mata,

Puskesmas

Nambo Dan

Puskesmas

Kendari

Sulawesi

Tenggara pada

bulan januari
34

sampai oktober

2016.

Pengambilan

sampel secara

simple random

sampling,

dengan jumlah

sampel

sebanyak 215.

Analisa data

menggunakan

uji chi-square
3. Rr. Dewi Hubungan Jenis penelitian Dengan uji

susilajati & pertambahan bersifat analitik kendalls

handayani berat badan dengan tau

2013 ibu saat pendekatan dihasilkan

hamil retroseptik. koeficient

berdasarkan Populasi pada korelasi

indeks penelitian ini sebesar

massa tubuh adalah semua 0,399.

dengan berat ibu-ibu Artinya

bayi lahir postpartum dan memiliki

bayi baru lahir hubungan

yang tercatat yang


35

menjadi pasien signifikan.

RB Harmoni

Ambarawa dari

bulan januari

hingga april

2012 berjumlah

108 orang,

jumlah sampel

85 orang.

Teknik sampling

yang digunakan

adalah simple

random

sampling. Alat

yang diguankan

berupa rekam

medis pasien.

Uji statisti yang

digunakan

kendall tau
4. Sofia Hubungan Penelitian ini Adanya
bersifat
mawaddah pertambahan hubungan
kuantitatif
2018 berat badan kenaikan
dengan desain
ibu hamil penelitian berat
36

terhadap analitik badan ibu


observasional.
berat lahir selama
Pendekataan
bayi Di Kota kehamilan
yang digunakan
Palangkaray cross sectional. dengan
Populasi pada
a berat bayi
penelitian ini
lahir.
yaitu semua ibu
yang telah
bersalin di PMB
Kota
Palangkaraya
periode januari-
desember 2017.
Sampel dalam
penelitian ini
adalah ibu yang
telah bersalin
dan dipilih
menggunakan
metode
conseutive
sampling yang
memenuhi
jumlah kriteria
dan inklusi dan
eksklusi dan
jumlah sampel
sebanyak 72
responden.
Pengambilan
37

sampel ini
dilakukan
dengan non
random
sampling
menggunakan
non secutive
sampling.
Analisa data
yang digunakan
pada penelitian
ini uji Chi-
square
5 Eka nuryati, Indeks Penelitian ini Hasil
Massa menggunakan analisis
2015
Tubuh (IMT) data sekunder, kenaikan
Pra Hamil Populasi berat
dan penelitian ini badan
Kenaikan adalah selama
Berat Badan ibu yang hamil
Ibu melahirkan bayi dengan
Selama dalam rentang berat
Hamil waktu badan lahir
Berhubunga dari bulan juga
n dengan Desember 2014 menunjukk
Berat Badan sampai bulan an
Bayi Lahir Mei 2015 adanya
yang bertempat hubungan
tinggal di yang
wilayah kerja signifikan
Puskesmas dengan
38

Sewon Bantul p-
Yogyakarta. value=0,02
Sampel dalam 4 dengan
penelitian OR:3,3
ini ibu yang (95% CI:
memiliki bayi 1,00-13,4)
usia 0 sampai yang
dengan 6 artinya ibu
bulan yang yang
datanya berhasil mempunya
dikumpulkan i kenaikan
melalui berat
KMS. badan
Pengambilan tidak
sampel sesuai
dilakukan rekomenda
dengan cara si
purposive mempunya
sampling yaitu i peluang
sampel dipilih melahirkan
sesuai bayi
dengan dengan
persyaratan berat
sampel dengan badan lahir
memenuhi rendah
kriteria inklusi dibandingk
yaitu ibu yang an dengan
bertempat ibu yang
tinggal di mengalami
wilayah kerja kenaikan
puskesmas berat
39

sewon yang badan


melahirkan bayi sesuai
tunggal cukup rekomenda
bulan (>37 si.
minggu).
Sampel
penelitian
diperoleh dari
daftar nama di
Puskesmas
Sewon. Alat
pengumpulan
data berupa
buku KIA yang
dimiliki
oleh ibu. IMT
pra hamil dan
kenaikan berat
badan
hamil ibu
dihitung dengan
menggunakan
formulasi
estimasi
berdasarkan
dua data berat
badan hamil
dengan selang
waktu
pengukuran
minimal 11
40

minggu.
BAB III

KERANGKAH KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangkah Konsep

Kerangkah konsep penelitian pada dasarnya adalah

kerangkah hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati

atau di ukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan

(Notoadmojo, 2011, p69)

Kerangkah konsep pada penelitian ini adalah:

pertambahan Berat
Berat bayi
badan ibu selama
lahir
hamil

Keterangan :

: variabel yang diteliti

: Variabel yang berhubungan

: Variabel terikat
42

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari penelitian, patokan

duga atau dalil sementara yang kebenarannya akan di buktikan

dalam penelitian tersebut. (Notoatmodjo,2011) hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

1. Ha :

terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu

selama kehamilan dengan berat bayi lahir.

2. Ho :

tidak terdapat hubungan antara pertambahan berat badan

ibu selama kehmailan dengan berat bayi lahir

C. Defenisi Operasional

operasional adalah mendefisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengamatan secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena

(Hidayat, 2014) defenisi operasional yang terlibat dalam penelitian

ini dapat diuraikan sebagai berikut :

Vari

N abel Defenisi Kriteria Alat Skala

o Objektif ukur
1 Indenpend Pertambah  Berat Buku Nominal
43

en : an berat badan khort

Pertambah badan ibu normal atau

an berat ibu dari sebelum buku

sebelum trimester 1 hamil register

dan hingga IMT

sesudah trimester 3 18,5-

kehamilan yang diukur 24,9 kg

menggunak  Berat

an badan

timbangan normal

dengan selama

skalah 1kg. hamil

11,5-16

kg.
2 Dependen Berat bayi  Berat Buku Nominal

: yang bayi KIA

Berat bayi ditimbang rendah atau

lahir dalam kurang buku

waktu 1 jam dari status

pertama 2500 pasien.

setelah gram

lahir.  Berat

bayi

lahir
44

normal

2500-

4000

gram

.
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional,

dengan pendekatan Cross Sectional. Rancangan Cross Sectional

yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat

atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi

hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.

(sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif untuk mengetahui hubungan pertambahan berat badan

ibu selama hamil dengan berat bayi lahir.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di puskesmas bara-baraya kota

makassar sulawesi selatan.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanaan pada tanggal 21 oktober- november

2020
46

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua

ibu bersalin dan bayinya yang berada di wilayah kerja

puskesmas bara-baraya sebanyak 108 orang. Populasi

terjangkau dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dan

bayinya yang tercatat lengkap dalam data rekam medik

puskesmas bara-baraya pada bulan januari - oktober 2020.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu

bersalin dan bayinya yang tercatat di data rekam medik

puskesmas bara-baraya.

Perhitungan besar sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

N
n=
1+ N ( d 2 )

50
n=
1+50 ( 0,12 )

50
¿
1+ 0,5
47

50
¿ =33,333333333
1,5

Keterangan :

n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan

N : populasi

d2 : toleransi kesalahan (0,1)

Jadi jumlah sampel total yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 33 sampel.

3. Tekhnik pengambilan sampel

Purposive sampling adalah teknik untuk menentukan

sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang

bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih

representatif (Sugiono, 2013)

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel

menggunakan non rendom samping adalah teknik sampling

yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap

anggota populasi untuk di jadikan penelitian. Sedangakan criri

khusus sengaja dibuat oleh peneliti agar sampel yang di ambil

nantinya dapat memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. (sugiono,

2012).
48

4. Kriteria inklusi dan eksklusi

Untuk mendapatkan sampel peneliti dengan mengetahui

pengaruh dan mewakili populasi, maka dilakukan kriteria inklusi

dan esklusi.

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu yang melahirkan di puskesmas bara-baraya pada

tahun 2020.

2) Persalinan normal dan aterm

3) Ibu bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

1) Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan riwayat diabetes

mellitus

2) Ibu tidak bersedia menjadi responden

3) Kehamilan gemelli

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas adalah

variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pertambahan berat badan ibu selama

hamil.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,


49

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah kejadian BBL

E. instrumen penelitian

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Kohort Retrospektif, dibutuhkan data yang telah

tersedia dalam rekam medis. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

digunakan instrumen berupa lembar pencatatan untuk

mendapatkan data berat bayi lahir, berat badan ibu sebelum hamil,

tinggi badan ibu, dan pertambahan berat badan ibu selama hamil.

Data dikumpulkan berdasarkan pencatatan rekam medis

Puskesmas Bara-baraya kota makassar

F. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti, data yang dikumpulkan merupakan data

yang langsung diperoleh dari responden meliputi semua jawaban

yang diberikan responden terhadap pernyataan yang ada pada

kuesioner dengan cara wawancara oleh peneliti.

G. Pengelolahan Hasil Penelitian

Pengelolahan hasil penelitian dilakukan dengan sistem

komputerisasi yaitu engan menggunakan program SPSS.

1. Tabulasi (Tabulating)
50

Untuk memudahkan tabulasi data maka dibuat table untuk

menganalisa data tersebut menurut yang dimiliki sesuai tujuan

penelitian.

2. Editing

Memeriksa kelengkapan data yang telah dikumpulkan dari hasil

observasi terhadap pasien , hal ini dilakukan saat masih di

lokasi penelitian.

3. Coding

Tahap ini adalah mengisi daftar pasien yang melakukan dan

tidak melakukan mobilisasi untuk mengetahui keadaan luka

operasi.

4. Entry data

Kegiatan masukan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau data base komputer dibuat pada program

SPSS sesuai dengan variabel yang diteliti untuk mempermudah

proses analisis.

H. Rencana Analisa Data

Setelah seluruh data diperoleh telah akurat,maka diadakan proses

analisa dengan dua cara yaitu :

1. Analisa Unvariat

Variabel penelitian dideskripsikan dan disajikan dalam distribusi

frekuensi.

f
p xk
n
51

keterangan :

p : persebtase

f : frekuensi

n : jumlah populasi

k : konstanta

2. Analisa bivariat

Data yang dikumpulkan dalam penelitian diproses secara ana

litik dengan uji Chi square (x2)dengan men ggunakan rumus :

( ad −bc ) 2
x2
( a+ c ) ( b+ d ) ( a+ b ) ( c+ d )

Keterangan :

X2 : nilai chi square

N : jumlah sampel penelitian

ad : jumlah sampel yang mengalami perubahan

bc : jumlah subjek yang tidak mengalami perubahan tetap

(Budiman, 2013).

Selanjutnya, hasil penelitian tersebut akan diolah untuk

menentukan adanya hubungan antara kedua variabel

indenpenden dan dependen yang dihubungaan

menggunakan chi square

3. Interprestasi

a. Hipotesi alternatif (Ha)


52

Bila pvalue ≥ 0,5 maka Ho di terima, artinya ada hubungan

pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat

bayi lahir

b. Hipotesis null (Ho)

Namun sebaliknya jika pvalue ≤ 0,5 maka Ho ditolak, artinya

tidak ada hubungan pertambahan berat badan ibu selama

hamil dengan berat bayi lahir.

I. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam

pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat

dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 

Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.

Penyajian data akan dilakukan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi, kemudian dinarasikan atau di interprestasikan secara

sistematis dan kronologis berdasarkan masalah sehingga diperoleh

kesimpulan penelitian.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menurut (Notoatmodjo, S. 2012).

1. Prinsip menghormati harkat martabat manusia.

Merupakan bentuk penghormatan terhadap harkat

martabat manusia sebagai pribadi yang memiliki kebebasan

berkehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab


53

secara pribadi terhadap keputusannya sendiri. Penelitian yang

dilakukan harus menghormati otonomi responden dan

melindungi responden terhadap otonominya yang terganggu

atau kurang. Peneliti menghormati hak subjek penelitian,

apakah subjek tersebut bersedia untuk ikut serta dalam

penelitian atau tidak, dengan memberikan Informed Consent

(lembar persetujuan) pada subjek penelitian.

2. Beneficence (Prinsip etik berbuat baik)

Penelitian yang dilakukan dengan mengupayakan

manfaat maksimal dengan kerugian minimal, risiko penelitian

harus wajar dibanding manfaat yang diharapkan, memenuhi

persyaratan ilmiah, peneliti mampu melaksanakan penelitian

dan sekaligus mampu menjaga kesejahteraan subjek penelitian

serta tidak mencelakakan atau melakukan hal-hal yang

merugikan (no maleficence, do no harm) subjek penelitian.

3. Justice (Prinsip etik keadilan)

Penelitian yang dilakukan memperlakukan subjek

penelitian dengan moral yang benar dan pantas,

memperhatikan hak dari subjek penelitian serta distribusi

seimbang dan adil dalam hal beban dan manfaat keikutsertaan

dalam penelitian.

4. Privasi (Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi)


54

Penelitian perlu memastikan bahwa penelitian yang

dilakukan tidak menginvasi melebihi batas yang diperlukan dan

privasi subjek tetap dijaga selama penelitian, invasi terhadap

privasi dapat terjadi bila informasi bersifat pribadi dibagikan

kepada orang lain tanpa pengetahuan subjek atau

bertentangan dengan keinginan, informasi tersebut meliputi.

Sikap, keyakinan, perilaku, pendapat, dan catatan dalam

aplikasinya.
55

K. Alur Penelitian

Pengumpulan data awal di Puakesmas


Bara-Baraya Makassar

Populasi : ibu bersalin dan bayi baru lahir

Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan


Eklusi

Pengumpulan Data : Kuesioner

Variabel independen : Variabel dependen :


pertambahan berat
Berat bayi lahir
badan ibu selama hamil

Analisa Data dengan chi


Square

Penyajian data
BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan hasil penelitian tentang hubungan

pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir (BBL)

di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makssaar pada bulan Oktober –

November 2020. Penelitian mengambil sampel sebanyak 33 orang dari

populasi yang berjumlah 108 orang dengan metode purposive sampling

atau sesuai kriteria inklusi.

A. Gambaran Lokasi Penelitian


57

Gambaran umum Puskesmas Bara - Baraya Makassar

mempunyai letak lokasi yang strategis, yaitu ditepi jalan abu bakar

lambago nomor 143 dan tidak begitu jauh dari jalan A.P pettarani

vetran yang merupakan salah satu jalan induk provensi. Puskesmas

Bara - Baraya adalah salah satu dari 3 Puskesmas yang terletak di

kecamatan Makassar merupakan Puskesmas yang melayani

kesehatan rawat jalan maupun rawat inap dan mewilayahi 6 kelurahan

yaitu:

2
1. Keluraha Bara - Baraya timur dengan luas wilaya 0,15 km

yang mencakup 5 RW.

2. Kelurahan Bara - baraya barat dengan luas wilayah 0,16 km 2

yang mencakup 5RW.

3. Kelurahan Bara - Baraya selatan dengan luas wilayah 0,14 km 2

yang mencakup 4 RW.

4. Kelurahan Bara - baraya utara dengan luas wilayah 0,11 km 2

yang mencakup 5 RW.

5. Kelurahan lariang bangi dengan luas wilayah 0,20 km 2 yang

mencakup 4 RW.

6. Kelurahan barana dengan luas wilayah 0,22 km 2 yang

mencakup 4 RW.
58

B. Gambaran Umum Karakteristik Responden

Karakteristik demografi responden meliputi usia ibu, pendidikan

dan ppekerjaan. Distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia Ibu Di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar

Usia N (%)
20-35 Tahun 31 94
>35 Tahun 2 6
Total 33 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas usia


responden adalah usia 20-35 tahun sebanyak 31 orang (96%), dan
usia >35 tahun sebanyak 2 orang (4%).

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Ibu Di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar

Pendidikan N (%)
SD 1 3.0
SMP 5 15.2
SMA 14 42,4
Perguruan Tinggi 13 39,4
Total 33 100
Sumber : Data Primer 2020

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dari 33


responden, Pendidikan terbanyak adalah SMA 14 orang (42,4%),
perguruan tinggi 13 orang (39,4%) dan terendah SD 1 orang (3,0%),
SMP 5 orang (15,2%).
59

Tabel 5.3

Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


ibu di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar

Pekerjaan N (%)
PNS 6 33,3
Karyawan 5 15,2
IRT 22 66,7
Wiraswasta 0 0

Total 33 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan pekerjaan responden sebagian besar pekerjaan responden

sebagai IRT 22 orang (66,7%), PNS 6 orang (18,2%) dan karyawan 5

orang (15,2%).

C. Analisis Univariat

Gambaran karakteristik BB ibu dikategorikan menjadi 2 kategori

yaitu normal dan tidak normal, sedangkan berat bayi lahir di bagi

menjadi 2 yaitu BBLN dan BBLR. Pembagian tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 5.4
Distribusi frekuensi Pertambahan Berat Badan Ibu
Selama Hamil

BB Ibu N %
Normal 22 66,7

Tidak Normal 11 33,3


Total 33 100
Sumber : Data sekunder 2020
60

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa dari 33 responden

masuk kategori normal sebanyak 22 orang (66,7%) dan kategori tidak

normal sebanyak 11 orang (33,3%).

Tabel 5.5
Distribusi frekuensi Berat Badan Bayi Lahir

BBL N (%)
Normal 25 75,8
BBLR 8 24,2
Total 33 100
Sumber : Data sekunder 2020

Berdasarkan tabel diatas berat Bayi lahir kategori Normal

sebanyak 25 bayi (75,8%) dan kategori BBLR sebanyak 8 bayi

(24,2%).

D. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan

pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir

(BBL).

Tabel 5.6 hasil analisis uji Fisher’s Exact Test


Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu selama Hamil Dengan
Berat Badan Bayi Lahir Di Puskesmas Bara-Baraya Makassar
Berat Bayi Total Exact
Pertambaha Lahir Sig.
n BB ibu (2-tailed)
Normal BBLR n (%)
selama hamil
n (%) n (%)
Nomal 17 33,4 5 33,3 22 66,7

Tidak Normal 8 24,2 3 9,1 11 33,3 0,000

Total 25 25,0 8 8,0 33 100

Sumber : uji Chi-Square Test


61

Berdasarkan tabel 5.6 hasil uji fisher’s Exact menunjukan nilai p

value= 0,000 < α=0,05) yang berarti Ho di tolak dan Hα diterima

sehingga ada hubungan pertambahan berat badan ibu selama

hamil dengan berat badan bayi lahir di Puskesmas Bara-Baraya

Kota Makassar.
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 33 responden, ibu hamil

yang mengalami pertambahan berat badan normal sebanyak 22 orang

(66,7%) dan ibu hamil yang mengalami pertambahan berat badan

tidak normal sebanyak 11 orang (33,3%). Hasil penelitian ini didukung

dengan teori menurut Budiman (2011), semakin berat badan ibu hamil,

semakin bertambah juga berat bayi lahir. Sejalan dengan teori menurut

Waryana (2010), kecukupan gizi selama hamil dan penambahan berat

badan yang sesuai selama hamil akan berpengaruh terhadap proses

perkembangan bayi di dalam rahim.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ratnasari (2016) dari 120 responden, penambahan berat badan ibu

yang normal sebanyak 47 responden (39,17%) dan penambahan berat

badan ibu yang tidak normal sebanyak 73 responden (60,83%).

Hasilpenelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh dwi susilojati dan sri handayani bahwa ibu yang mengalami

pertambahan berat badan normal sebagian besar berat badan bayinya

normal yaitu sebayak 50 orang (58,8%). Sedangkan ibu yang

mengalami pertambahan berat badan tidak normal sebagian besar

berat badan bayinya juga normal yaitu sebanyak 22 orang (25%).


63

Dengan uji Kendalls Tau dihasilkan koeficient korelasi sebesar

0.399. Artinya memiliki hubungan yang signifikan yaitu nilai τhitung=

0.399 >τtabel= 0,185 dan nilai probabilitas sebesar 0.0001 < ά (ά =

0.05) maka Ho ditolak.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori, peneliti berasumsi bahwa

sesuai hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata ibu (66,7%)

memiliki pertambahan berat badan selama hamil normal, artinya

sebagian besar ibu memiliki status gizi yang cukup baik. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian ibu hamil dapat memenuhi kecukupan

gizi dengan baik.

B. Berat Bayi Lahir

Hasil penelitian berdasarkan tabel 5.2, bayi dengan berat badan

normal sebanyak 25 bayi (75,8%) dan bayi dengan berat lahir rendah

sebanyak 8 (24,2%). Menurut Khoiriah et al (2016) menyatakan bahwa

pertambahan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan

langsung dengan berat badan bayinya dan risiko melahirkan BBLR

meningkat dengan kurangnya kenaikan berat badan selama

kehamilan. Berdasarkan Teori Nadesul 2008, kehamilan menyebabkan

meningkatkatnya metabolisme energi dan zat gizi lainnya.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoiriah et al

(2016) yaitu, rerata pertambahan berat badan ibu selama hamil di

wilayah Kecamatan Metro Pusat tergolong sesuai yaitu sebesar 12,60

kg, rerata berat badan bayi baru lahir di wilayah Kecamatan Metro
64

Pusat tergolong normal yaitu sebesar 2.726 gram dan prevalensi

kejadian BBLR di Wilayah Kecamatan Metro Pusat sebanyak 34,3%.

Terdapat hubungan antara pertambahan berat badan ibu selama hamil

dengan kejadian BBLR di wilayah Kecamatan Metro Pusat dengan

nilai p = 0,000.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Rr dewi susilojati dansri handayani bahwa ibu yang mengalami

pertambahan berat badan normal sebagian besar berat badan bayinya

normal yaitu sebayak 50 orang (58,8%). Sedangkan ibu yang

mengalami pertambahan berat badan tidak normal sebagian besar

berat badan bayinya juga normal yaitu sebanyak 22 orang (25%).

Dengan uji Kendalls Tau dihasilkan koeficient korelasi sebesar 0.399.

Artinya memiliki hubungan yang signifikan yaitu nilai τhitung= 0.399

>τtabel= 0,185 dan nilai probabilitas sebesar 0.0001 < ά (ά = 0.05)

maka Ho ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Candrasari. A dkk (2013) di Semarang dalam studinya

yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

pertambahan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi.

Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Wahyuni S dan Kadariyah Y

(2010) dalam studinya di BPS Bekti Sayekti S.Sit Tarubasan Karang

Anom Klaten. Studinya menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan

antara peningkatan berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi
65

baru lahir. Begitupun dengan studi yang dilakukan oleh Meydi. M dkk

(2015-2016) di Puskesmas Kombos Manado, dimana didapatkan

kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pertambahan berat

badan ibu saat hamil dengan berat badan lahir.

Asumsi peneliti sesuai teori dan hasil penelitian bahwa , ibu

yang memiliki pernambahan berat badan selama kehamilan tidak

normal akan sangat berpeluang untuk melahirkan BBLR dan ibu yang

memiliki penambahan berat badan normal akan melahirkan bayi

dengan berat badan normal.

C. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan

Berat Bayi Lahir

Berdasarkan hasil uji fisher’s Exact Test diperoleh nilai p= 0,000

<α=0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir di

Puskemas Baya-Baraya Kota Makassar. Pada ibu dengan

penambahan berat badan normal selama hamil dengan berat bayi lahir

normal sebesar 75,8% sedangkan angka kejadian BBLR pada ibu

dengan penambahan berat badan tidak normal selama hamil 24,2%.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ibu dengan berat badan normal

selama hamil berpeluang besar melahirkanberat bayi lahir normal.

Sesuai dengan teori Achadi (2016), pertambahan berat badan

ibu selama hamil berhubungan dengan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR). Pertambahan berat badan selama hamil dipengaruhi oleh


66

uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta

cairan eksternal ekstravaskuler. Sebagian kecil dari peningkatan ini

dihasilkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatan

air sel dan 51 pengendapan lemak dan protein yang disebut dengan

cadangan ibu (maternal reserves) (Achadi, E.L,2016). Pada penelitian

Ratnasari (2017), dikemukakan bahwa ibu dengan pertambahan berat

badan yang kurang selama hamil berisiko 8 kali lebih besar untuk

melahirkan bayi BBLR.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Sowwam dan Subiyanto (2013), terdapat hubugan

antara pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan kejadian

Bayi Berat Lahir Rendah dengan p-value 0,001 (<0,05). Diperkuat

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mugfiroh (2015), bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara pertambahan berat badan

ibu selama hamil dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah dengan p-

value 0,000 (<0,05).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitianyang

dilakukan oleh fauzi (2011) yang melaporkan bhwa tidakterdapat

hubungan bermakna antara pertambahan berat badan ibu selama

hamil dengan berat bayi lahir.

Sesuai dengan hasil penelitian menurut pendapat peneliti

pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi

selama kehamilan. Ibu hamil yang memiliki pertambahan berat badan


67

kurang, akan menyebabkan ukuran plasenta lebih kecil dan suplai

nutrisi dari ibu ke bayi berkurang, sehingga bayi dengan berat lahir

rendah. Ibu hamil yang memiliki status gizi normal atau pertambahan

berat badannya normal, cenderung akan memiliki bayi baru lahir

dengan berat normal.


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang

“Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil dengan Berat

Bayi Berat Lahir di Puskesmas Bara-Baraya Tahun 2020”, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara pertambahan berat badan ibu selama hamil

dengan Berat Bayi Berat Lahir dengan p-value 0,000(<0,05).

2. Ibu hamil di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar sebagian

memiliki usia awal hamil 20-35 tahun, pertambahan berat badan

normal, dan memiliki bayi lahir normal

3. Angka kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada ibu yang memiliki

pertambahan berat badan selama hamil normal sebesar 75,8,%.

4. Angka kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada ibu yang memiliki

pertambahan berat badan selama hamil tidak normal sebanyak

24,2%.

B. Saran

1. Bagi Bidan Pelaksana dan Tenaga Kesehatan Terkait Hasil

penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi bidan

pelaksana dan tenaga kesehatan terkait. Diharapkan mampu

meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan bagi ibu hamil

terutama yang berhubungan dengan gizi ibu hamil seperti


69

memberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan pemberian

suplemen bagi ibu hamil.

2. Bagi Peneliti Lain Banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini

diharapkan tidak terulang bagi peneliti selanjutnya. Bagi peneliti

selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini dapat menggunakan

metode pengumpulan data primer, dengan design kohort, dan

dapat meneliti variabel lain seperti IMT, usia, dan status anemia

lalu kendalikan variabel usia, keadaan psikososial, dan

penggunaan obat-obatan terlarang selama hamil.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS),

Laporan Nasional. Jakarta;2013.

Fajrina, Adiba. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan

Karakteristik ibu dengan Berat Lahir di Cibinong Tahun 2004.

2011.

Victor,2011. Berat Badan Ibu mempengaruhi Pertumbuhan Janin.Tersedia

dalam http:/victor-health.blogspot.com.html. (diakses 25

november 2020 jam 18.00)

Bascommetro,2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi Berat Bayi Lahir.

Tersedia dalam www.bascommetro.com/2011/home.html

(diakses 25 november 2020)

Dinas Kesehatan Kota Mataram. 2013. Laporan Kasus BBLR 2013

Dorland, W. A. Newman, 2012 : Kamus Saku Kedokteran Dorland.

Ernawati, Fitrah. 2013, Hubungan Antenatal Care dengan Berat Badan

lahir di Indonesia. Jurnal Gizi Indonesia. Vol.1, No.34

Fikawati S, dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers.

Fajrina, A. (2012). Hubungan pertambahan berat badan selama hamil dan

faktor lain dengan berat badan lahir di Rumah Bersalin Lestari

Ciampea Bogor Tahun 2010-2011. Skripsi. Depok: Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia..


69

Moehji, S. (2013). Ilmu gizi penanggulangan gizi buruk. Jakarta: Papas

Sinar Sinanti, 109-11.

Juminten,S.2013. Hubungan antara Bayi Baru Lahir dengan Status Gizi

Ibu berdasarkan Lingkar Lengan Atas. Skripsi.FK UNHAS.

Makasar.

Wiknjosastro, H. (2015). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Puspitasari, C., Anasari, T., & Fajarsari, D. (2011). Hubungan Antara

pertambahan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Berat Bayi

Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalo Kabupaten

Banyumas Tahun 2011-2012. Bidan Prada: Jurnal Publikasi

Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 2(01).

Bascommetro,2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi Berat Bayi Lahir.

Tersedia dalam www.bascommetro.com/2011/home.html

(diakses 25 november 2020).

Fajriana, A. 2012. Hubungan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil

dan Faktor Lain Dengan Berat Badan Lahir di Rumah Bersalin

Lestari Ciampea Bogor Tahun 2010-2011. Depok : Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

BKKBN. (2012). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2011.


70

Dorland, W. A. Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi ke

28. Diterjemahkan oleh:Albertus Agung Mahode, dkk. Jakarta:

EGC Medical Publisher

Fikawati S, dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers

Cunnningham, 2015. Pertambahan berat badan ibu selama hamil. Jakarta

CDC, 2011 ; Joyce., dkk, 2012, Kemenkes.

Susilojati, Dewi R, Handayani S. 2013. Hubungan Pertambahan Berat

Badan Ibu Saat Hamil Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir. Jurnal Kebidanan, Vol.

2,No. 02.

Lusa,2011. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil. Tersedia dalam

http://www.lusa.web.id/ (diakses 28 november 2020).


71

Lampiran 1

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang terhormat

Saya Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Faria Renwarin

Nim : BK1606013

Adalah mahasiswa progran studi imlu kebidanan stikes gaha

edukasimakassar, yang akan melakukan penelitian yang berjudul

“hubungan pertambahn berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi

lahir” sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan anda

untuk menjadi responden dalam penelitian ini kerahasiaan smua informasi

akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian,saya

berharap ibu yang akan menjadi responden dapat menjawab dengan

jawaban ang jujur tanpa menutupi halyang sebenarnya.

Demikian surat permohonan ini saya buat atas kesediaan dan

bantuan serta kerja samanya saya ucapkan banyak terimkasih.

Makassar 2020

Peneliti Responden
72

(..............................) (..................................)
1

Hubungan
Pertambahan
       
Koding Berat Badan Ibu Kodin Kodin
Berat
No Reg Badan
Usia Ibu Ibu
Pendidikan Koding Pekerjaan   Sebelum Hamil Selama Hamil g BB Bayi g
1 Selama 30 Hamil Perguruan Tinggi 5 Karyawan 4 52 64 1 2700 mg 1
2 25 SMA 4 IRT 2 40 57 1 3500 mg 1
3 Dengan32 Berat
Perguruan Tinggi 5 PNS 5 70 82 1 2600 mg 1
4 Bayi LahirPerguruan Tinggi
32 5 Karyawan 4 58 68 1 2500 mg 1
5 32 Perguruan Tinggi 5 PNS 5 55 68 1 2600 mg 1
6 33 Perguruan Tinggi 5 Karyawan 4 49 60 2 2500 mg 1
7 35 Perguruan Tinggi 5 PNS 5 53 64 2 2600 mg 1
8 28 Perguruan Tinggi 5 IRT 2 58 64 2 2100 mg 2
9 31 Perguruan Tinggi 5 PNS 5 55 65 2 2200 mg 2
10 24 SMA 4 IRT 2 55 62 2 2100 mg 2
11 26 SMA 4 IRT 2 48 60 2 2000 mg 2
12 29 Perguruan Tinggi 5 IRT 2 56 63 2 2300 mg 2
13 32 Perguruan Tinggi 5 PNS 5 47 56 2 2100 mg 2
14 30 Perguruan Tinggi 5 PNS 5 54 62 2 2000 mg 2
15 33 Perguruan Tinggi 5 Karyawan 4 55 64 2 2100 mg 2
16 27 SMA 4 IRT 2 56 67 2 3200 mg 1
17 22 SMA 4 IRT 2 60 74 1 3500 mg 1
18 28 SMA 4 IRT 2 70 81 1 2600 mg 1
19 27 SMA 4 IRT 2 70 84 1 3500 mg 1
20 24 SD 2 IRT 2 40 51 1 2700mg 1
21 37 SMA 4 IRT 2 64 74 1 2500 mg 1
2

22 27 SMA 4 IRT 2 42 56 1 3200 mg 1


23 27 SMA 4 IRT 2 42 56 1 3300 mg 1
24 25 SMA 4 IRT 2 74 85 1 3000 mg 1
25 35 SMA 4 IRT 2 47 60 1 2900 mg 1
26 23 SMA 4 IRT 2 50 64 1 2700 mg 1
27 20 SMP 3 IRT 2 47 61 1 3000 mg 1
28 32 SMA 4 IRT 2 47 55 1 2500 mg 1
29 38 SMP 3 IRT 2 62 72 1 2900 mg 1
30 35 SMP 3 IRT 2 62 71 1 2600 mg 1
31 33 Perguruan Tinggi 5 Karyawan 4 53 63 1 2700 mg 1
32 28 SMP 3 IRT 2 54 62 1 2500 mg 1
33 22 SMP 3 IRT 2 60 70 1 2600 mg 1

Keterangan :

Pendidikan Pekerjaan Berat Badan Ibu Berat Bayi Lahir


1 : Tidak Sekolah 1 : Tidak Bekerja 1 : Normal 1 : BBLN
2 : SD 2 : IRT 2 : Tidak Normal 2 : BBLR
3 : SMP 3 : Wiraswasta
4 : SMA 4 : Karyawan
5 : Perguruan Tinggi
1

Hasil Uji SPSS Univariat


2
3
4
5
6
7

Hasil Uji SPSS Bivariat dan Uji Chi-Square Test

BBIbu * BeratBayiLahir Crosstabulation

Expected Count

BeratBayiLahir

Normal BBLR Total

BBIbu Normal 16.7 5.3 22.0

Tidak Normal 8.3 2.7 11.0

Total 25.0 8.0 33.0

Chi-Square Tests
Asymptotic Significance
Value df (2-sided) Exact Sig. (2-side
Pearson Chi-Square 21.120a 1 .000
Continuity Correctionb 17.346 1 .000
Likelihood Ratio 23.664 1 .000
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association 20.480c 1 .000
N of Valid Cases 33
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,67.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 4,525.
8

Anda mungkin juga menyukai