Anda di halaman 1dari 4

Orogastric Tube (OGT)

Orogastric Tube atau Tabung Orogastrik adalah sebuah alat berupa selang kecil
yang fleksibel yang terbuat dari plastik yang dimasukkan dari mulut menuju lambung.
Alat ini biasanya digunakan pada bayi yang lahir secara premature maupun pada anak.
Indikasi pemakaian alat ini secara umum antara lain pada pasien dengan masalah saluran
pencernaan atas, pasien yang tidak mampu menelan, pasien pasca operasi pada hidung
dan saluran esofagus. Pemasangan OGT bertujuan untuk memasukkan makanan cair atau
obat-obatan ke pasien, mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada didalam
lambung, mengirigasi lambung karena pendarahan maupun keracunan, mencegah atau
mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan trauma. Dan untuk mengambil
specimen dalam lambung untuk pemeriksaan laboratorium.

Pada bayi yang lahir secara premature, pemasangan OGT diperlukan untuk
memasukkan ASI perah kedalam lambung. Pengoptimalan manajemen nutrisi pada bayi
yang lahir secara premature sangat penting bagi pencapaian kesehatan jangka panjang
bayi. Nutrisi Enteral lebih disarankan daripada Nutrisi Total Parenteral karena untuk
menghindari komplikasi yang berhubungan dengan katerisasi vaskular, sepsis, dan lain
sebagainya. Dikarenakan kemampuan bayi lahir premature untuk menelan, bernapas dan
sebagainya belum memadai, makan diperlukan feeding tube bagi bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 1500gram untuk memastikan toleransi pemberian makanan yang
cukup, pendukung bagi pertumbuhan yang optimal dan mengurangi resiko terjadinya
aspirasi. Oleh karena itu, pemberian makanan lewat orogastric tube menggunakan baik
pemberian ASI secara terus-menerus maupun intermiten adalah hal yang biasa untuk bayi
seperti ini. Menurut penelitian, pemberian ASI secara terus-menerus dapat diberikan
kepada bayi dengan berat lahir dibawah 1250gram atau bayi dengan gangguan
hemodinamik. Sedangkan, pada bayi yang tumbuh secara stabil, nutrisi dapat diberikan
secara intermiten.

Namun, penggunaan OGT dalam jangka waktu yang lama berisiko menimbulkan
infeksi dan komplikasi akibat tidak digunakannya struktur anatomis yang berperan pada
proses menelan. Motorik oral pada bayi yang tidak digunakan mengakibatkan kurangnya
pengalaman sensoris oral yang dapat menyebabkan masalah pada fungsi orang bayi. Oleh
karena itu, pemasangan OGT diintervensikan dalam jangka waktu yang seperlunya
dibarengi dengan intervensi yang lain yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan
bayi lahir yang rendah.

PMK (Perawatan Metode Kanguru)

Definisi perawatan metode kanguru (PMK) adalah suatu metode perawatan bayi
baru lahir dengan meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu sehingga terjadi kontak
langsung kulit ibu dengan kulit bayi. Pengertian lain tentang PMK adalah cara merawat
bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok dan topi), diletakkan secara
tegak/vertikal tengkurap di dada antara kedua payudara ibunya (ibunya telanjang dada)
kemudian diselimuti. Dengan demikian, terjadi kontak kulit bayi dan ibu secara kontinyu
dan bayi memperoleh panas (sesuai suhu tubuh ibunya) melalui proses konduksi.

Perawatan metode kanguru dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, secara terus-
menerus dalam 24 jam atau yang disebut juga dengan secara kontinu dan kedua secara
intermiten atau dengan cara selang-seling. PMK disarankan untuk dilakukan secara
kontinu, akan tetapi rumah sakit yang tidak menyediakan fasilitas rawat gabung dapat
menggunakan PMK secara intermiten. Pelaksanaan PMK secara intermiten juga
memberikan manfaat sebagai pelengkap perawatan konvensional atau inkubator.

PMK biasanya dilakukan pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah serta bayi
yang lahir secara premature. Bayi berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang
mempunyai kontribusi terhadap kematian dan kelahiran bayi khususnya pada masa
perinatal. Dampak kelahiran BBLR berpengaruh terhadap kualitas generasi mendatang,
ditandai dengan lambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak dan akan berpengaruh
penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2003). BBLR sering menghadapi berbagai masalah
yaitu: asfiksia, hipotermia, minum, ikterus dan gangguan pernafasan (IDAI, 2004). Bayi
prematur atau bayi berat lahir rendah secara umum mempunyai kematangan dalam system
pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bayi premature yang mempunyai
berat badan lahir rendah cenderung mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena
tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu
lingkungan. Pada umumnya bayi prematur dan mempunyai berat badan lahir rendah harus
dirawat dalam incubator (Priya, 2004).
Pada bayi premature, cenderung mengalami bradikardi. PMK akan mempunyai
pengaruh positif pada bayi prematur yang bradikardi karena bayi merasakan detak jantung
ibu sehingga bayi yang sedang bradikardi akan terstimulasi agar jantungnya kembali
berdenyut mengiringi detak jantung si ibu. Sebuah penelitian membuktikan bahwa PMK
dapat meningkatkan secara bermakna saturasi oksigen ke arah normal pada bayi dengan
berat badan lahir bahwa PMK dapat menjaga kestabilan saturasi oksigen. PMK secara
bermakna dapat mengurangi frekuensi nafas dan meningkatkan saturasi oksigen. Hal ini
dapat disebabkan oleh posisi bayi yang tegak sehingga gravitasi bumi mempunyai
dampak positif dan berefek pada ventilasi dan perfusi. Posisi tegak pada bayi dapat
mengoptimalkan fungsi respirasi.rendah.

Beberapa penelitian telah dilakukan tentang metode kanguru, hasilnya mengatakan


bahwa metode kanguru tidak hanya sekedar pengganti inkubator dalam perawatan BBLR,
namun juga memberi banyak keuntungan yang tidak bisa diberikan oleh perawatan
inkubator (Suradi & Yanuarso, 1996 dalam Perinasia, 2008). Perawatan metode kanguru
(PMK) bermanfaat dalam menstabilkan suhu tubuh bayi, stabilitas denyut jantung dan
pernafasan, perilaku bayi lebih baik, kurang menangis dan sering menyusu, penggunaan
kalori berkurang, kenaikan berat badan bayi lebih baik, waktu tidur bayi lebih lama,
hubungan lekat bayi – ibu lebih baik dan akan mengurangi terjadinya infeksi pada bayi.
(Perinasia, 2008).

Penelitian Ruth, et al (2002) mengatakan bahwa perawatan metode kanguru


mempunyai dampak positif dan signifikan terhadap perkembangan motorik dan persepsi
kognitif pada bayi dalam proses pengasuhan. Metode kanguru berdampak baik terhadap
perkembangan neuro fisiologis bayi, meningkatkan interaksi orangtua, dan membantu
kelurga dalam perkembangan bayinya. Penelitian Agudelo, Rosello, dan Belizan (2003)
bahwa perawatan metode kanguru merupakan salah satu alternatif untuk merawat BBLR
sehingga ibu dengan mudah menyusui bayinya lebih sering dan eksklusif.

Keuntungan dari perawatan metode kanguru adalah antara lain bermanfaat bagi
bayi dan orang tuanya. Manfaat bagi bayi yaitu keefektifan termoregulasi, frekuensi
denyut jantung yang stabil, frekuensi nafas teratur termasuk menurunkan apnea, saturasi
oksigen meningkat, penambahan berat badan dan perkembangan bayi lebih cepat,
menurunkan tangisan, mendukung ASI eksklusif, memperlama tidur nyenyak dan lain-
lain. Adapun manfaat yang dapat dirasakan oleh orang tua yaitu mempercepat bonding,
menambah kepercayaan diri untuk merawat bayinya yang kecil, menghilangkan perasaan
terpisah dan ketidakmampuan, serta orang tua merasakan kepuasan karena sudah
berpartisipasi dalam merawat bayinya (Priya, 2004).

SUMBER

Bozzeti, V., & Tagliabue, P. E. (2017). Enteral nutrition for preterm infants: by bolus or
continuous? La Pediatria Medica e Chirurgica 2017; volume 39:159, 67 - 70.

Deswita, Besral, & Rustina, Y. (2011). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap
Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.
5, No. 5, 227 - 233.

Syamsu, A. F. (2013). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Fungsi Fisiologis


Bayi Prematur dan Kepercayaan Diri Ibu dalam Merawat Bayi. Jurnal
Keperawatan Seodirman, Vol. 8, No. 3, 163 - 175.

Anda mungkin juga menyukai