Anda di halaman 1dari 12

Strength (S) Weakness (W)

1. Adanya laporan jaga setiap pergantian 1. Belum optimalnya timbang terima


sift diruangan

2. Timbang terima sudah merupakan 2. Pemberian obat tidak sesuai SPO


kegiatan rutin yang telah di lakukan 3. Belum optmal penerapan SPO cuci

3. Jumlah perawat 13 orang, lulusan tangan

S1+Ners : 10 orang (termasuk kepala 4. Tidak terdapat etiket pada drip infus/

ruangan) dan D3 : 3 orang plabot infus

4. Ruang gideon merupakan ruangan 5. Tingkat kedisiplinan para perawat

Kelas II dan III dengan kategori kurang baik (ketepatan waktu datang)

pelayanan penyakit dalam 6. Ruang Gideon memiliki tempat

5. Ruang Gideon memiliki Ruang Isolasi penyimpanan obat yang belum sesuai

Khusus, Isolasi TB Paru, Dan Isolasi dengan kapasitas BOR yang

GE. diruangan.

6. Perawat di ruang gideon paling lama 7. Komunikasi yang terjalin di ruangan


dengan masa kerja 24,6 tahun dan kurang baik (perawat-perawat,
ketua tim dengan pengalaman kerja 7 perawat-medis lainnya, perawat-
tahun pasien)
7. Ruang Gideon memiliki tenaga kerja
dengan kualifikasi pendidikan
S1+Ners 10 orang dan D-III
Keperawatan 3 orang
8. Ruang Gideon memiliki tenaga
perawat yang telah mengikuti
pelatihan yang di programkan dari
rumah sakit seperti (BHD, PPGD,
ENIL Patient Safety, APAR dan Lain
– lain)
9. Ruang Gideon memiliki Standar
Prosedur Operasional (SPO)
10. Terdapat alat / sarana komunikasi
seperti computer dan telepon ruangan
11. Ruang Gideon memiliki O2 sentral
memudahkan penanganan emergancy
pada pasien gangguan pola
pernapasan.
12. Terdapat mahasiswa yang praktik di
Ruang Gideon (STIK Immanuel
Bandung) sehingga dapat membantu
perawat di ruangan

Opportunities (O) : SO Strategi: WO Strategi :


1. Adanya UUD no.38 tahun 2014 1. Melakukan koordinasi dan diskusi 1. Dengan adanya penilaian mutu dalam
tentang perawat dalam melakukan dengan kepala ruangan terkait masalah pemberian pelayanan, RSI Immanuel
pelayanan keperawatan yang ditemukan Salamun menuntut tiap ruang
2. Adanya UUD No.11 tagun 2017 yang 2. Berkoordinasi dengan kepala ruangan perawatan agar meningkatkan fasilitas
mengatur tentang keselamatan pasien agar melakukan coaching terkait belum ruangan, dan melaksanakan semua
3. Adanya organisasi PPNI sebagai optimalnya penerapan SOP dalam tindakan keperawatan sesuai dengan
badan yang menaungi profesi pemberian obat oral di setiap operan standar operasional prosedur.
keperawatan shift perawat 2. Meningkatkan pengalaman perawat
4. Adanya penyelengggara dibidang 3. Dengan dijadikannya ruang Gideon ruangan dengan menangkap peluang
kesehatan khususnya dibidang sebagai lahan praktik pendidikan, dapat kebijakan rumah sakit dalam
keperawatan yang diselenggarakan membantu perawat dalam melakukan mengadakan dan mengikuti pelatihan
oleh RS Immanuel yang diikuti oleh setiap tindakan sesuai dengan Standar serta melanjutkan studi ke jenjang
perawat diruangan Operasional Prosedur. yang lebih tinggi.
5. Adanya lokasi perguruan tinggi yang
dekat dengan rumah sakit Immanuel
sehingga memudahkan perawat dalam
melanjukan pendidikan perawat ke
jenjang yang lebih tinggi
6. Meningkatkan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan
berbuhungan dnegan meningkatnya
angka kesakitan
7. Adanya kerjasama dengan BPJS
Threats (T) : ST Strategi: WT Strategi :
1. Teknologi yang semakin berkembang 1. Adanya perawat dengan kualifikasi 1. Terkait dengan belum optimalnya
membuat pasien menjadi kritis pendidikan Ners, S-1 dan D-III penerapan SOP dalam pemberian obat
tentang pelayanan di Rumah sakit merupakan sebuah kekuatan dalam oral, maka kepala ruangan perlu
2. Adanya rumah sakit swasta (RS. memenuhi hak-hak konsumen. melakukan coaching bagi perawat di
Santosa yang memiliki tipe B, dengan 2. Adanya perawat dengan kualifikasi setiap operan shift
tingkat paripuna, serta Rumah sakit pendidikan Ners, S-1 dan D-III 2. Terkait dengan tingginya tuntutan
Ibu dan Anak dijalan Kopo) merupakan kekuatan untuk memperkecil masyarakat mengenai pemberian
3. Adanya mea (masyarakat ekonomi persaingan antar rumah sakit yang pelayanan kesehatan yang
asean) dapat menjadi persaingan semakin kuat. professional dan berkualitas, maka
dalam dunia kesehatan semakin tinggi 3. Ruang Gideon memiliki tenaga perawat ruangan perlu meningkatkan sumber
4. Masyarakat semakin kritis terkait yang telah mengikuti pelatihan yang daya manusia dalam ruangan
dengan pelayanan kesehatan disertai diprogramkan dari rumah sakit (BHD, sehingga dapat melakukan pelayanan
tingkat kemajuan teknologi yang PPGD, ENIL, Patien safety, APAR). yang maksimal terhadap pasien
semakin canggih memudahkan Dengan mengikuti pelatihan tersebut 3. Terkait dengan tingginya tuntutan
masyarakat mengetahui segala masyarakat dapat mendapatkan masyarakat mengenai pemberian
informasi dengan cepat pelayanan kesehatan profesional dan pelayanan kesehatan yang
5. Persaingan antar RS yang mempunyai berkualitas. professional dan berkualitas, maka
tenaga perawat yang professional perawat perlu memperhatikan hal
semakin kuat terkait dengan penggunaan alat
pelindung diri (APD) dan disesuaikan
dengan SOP yang telah ditetapkan di
rumah sakit.

E. Fish Bone

MAN MATERIAL
-Jumlah Perawat 13
-Kurangnya Membaca SPO
-S1 : 10, D3 : 3
- Kurang Optimalnya dalam
- Memiliki STR penggunaan Etiket Obat

Belum optimalnya
pemberian obat per IV

Pelaksanaan pemberian Obat


tidak mengkonfirmasi sesuai
Pasien merupakan 6 benar.
pasien BPJS, Tunai,
dan Asuransi

MONEY ENVIRONMENT

F. Fish Bone
MAN MATERIAL
MACHINE

Jumlah perawat 13
orang, Seluruh perawat
S1+Ners 10 Orang memiliki STR
D3 Kep. 3 orang (-)

Jumlah pasien Kurangnya


14 Orang Membaca SPO

Belum optimalmya
cuci tangan yang
baik dan benar

SPO tidak di lakukan Kurang optimalnya dalam


dengan benar mencuci tatangan
Kurangnya penggunaan (-) pengadaan
APD handrub dari
Cuci tangan dengan cara Tidak beraturanya dalam rumah sakit
demonstrasi mencuci tangan (6 Langkah)

METHODE ENVIRONMENT MONEY

G. Fish Bone

MAN MATERIAL
Buku catatn
Perawat per sift
Jumlah perawat 13 Papan
berjumlah 3 orang
orang

Buku operan sift

Kurang optimalnya
timbang terima

Lingkungan kurang tenang


Operan di
Diskusi mandiri
laksanakan di ners
stesion Tidak focus dalam operan
sift (Main Hp)

METHODE ENVIRONMENT

No Masalah Tujuan strategi Kegiatan Sasaran Method Indicator keberhaslian Waktu PJ


1 Belum 1. Mengoptimalkan 1. Melakukan 1. Melakukan Semua resosialisasi 1. Kegiatan mulai Senin, 16- Kelompok 1
optimalnya prinsip 6 benar perawat 03-2020
koordinasi dan Resosialisasi tepat waktu
penerapan SOP pemberian obat
diskusi dengan yang didampingi 2. Kegiatan
pemberian IV 2. Meningkatkan standar
mutu pelayanan kepala ruangan KARU atau PJ diikuti oleh 6
keperawatan
terkait masalah
Shift kepada orang perawat
perawat 3. Hasil
yang ditemukan
pelaksana perubahan
2. Berkoordinasi
2. Mengevaluasi yang
dengan kepala kegiatan
didapatkan
ruangan agar
sebanyak 50%
melakukan

coaching terkait

belum

optimalnya

penerapan SOP

dalam

pemberian obat

oral di setiap

operan shift

perawat
2 Belum 1. Mengurangi resiko 1. Berkoordinasi 1. Melakukan Seluruh Redemonstrasi 1.Kegiatan mulai Selasa- Kelompok 1
optimalmya cuci infeksi dengan keplala redemonstrasi perawat sesuai sasaran 17-maret-
tangan yang baik
2. ruangan dan pj tentang 6 langkah 2.Kegiatan diikuti 2020
sift untuk cuci tangan yang oleh perawat yang
dan benar melakukan baik dan benar berdinas
redemonstrasi
3 Belum 1. Timbang terima di 1. Menentukan 1. Melaksanaka Seluruh desiminasi 1. Perawat Senin 16- Kelompok 1
optimalnya lakukan secara efektif penanggung n timbang perawat dapat maret-
timbang terima dan sesuai konten jawab timbang terimah mengikuti 2020
terima setiap metode
2. Menyusun pergantian sif desiminasi
format timbang 2. Timbang
terima terima di
lakukan di
nurse station
3. Isi timbang
terima
tentang
masalah
keperawatan
yang sudah
dan belum
teratasi
4. Dokumentasi
H. Prioritas Masalah
1. Perumusan Masalah
Dari kajian situasi yang telah dilakukan, maka masalah-malasah yang ditemukan antara
lain :

1) Belum optimalnya penerapan SOP pemberian IV


2) Belum optimalmya cuci tangan yang baik dan benar
3) Belum optimalnya timbang terima

I. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, menggunakan rumus CARL. Rumusnya adalah
(Supriyanti, 2007) :

CxAxRxL

C : Ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan prasarana)


A : Kemudahan masalah yang ada (mudah di atasi atau tidak)
R : Kesiapan dari tenaga pelaksana
L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang
Lain

No Alternatif pemecahan Masalah C A R L Score Ket


1. Belum optimalnya penerapan SOP
pemberian IV 5 3 3 3 135 II

2 Belum optimalmya cuci tangan yang


baik dan benar 5 3 3 3 135 III

2. Belum optimalnya timbang terima


5 5 5 4 500 I
Keterangan :
a. Sangat Penting :5
b. Penting :4
c. Cukup Penting :3
d. Kurang Penting :2
e. Sangat Kurang Penting :1

Berdasarkan skoring yang telah dilakukan terhadap alternatif penyelesaian masalah atau
rencana strategi diatas maka didapatkan rencana strategi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang ditemukan di Ruang Gideon antara lain:

1) Belum optimalnya timbang terima

2) Belum optimalnya penerapan SOP pemberian IV


3) Belum optimalmya cuci tangan yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai