1. PENGERTIAN
Dimaturitas adalah bayi yang lahir dengan BB kurang dari BB seharusnya untuk masa
kehamilan.Hal ini karena mengalami gangguan dalam kandungan dan merupakan bayi Kecil
untuk Masa Kehamilan (KMK).
2. ETIOLOGI
Setiap keadaan yang mengganggu pertumbuhan zat anatra ibu & janin sama dengan penyebab
PREMATURITAS murni
3. MANIFESTASI KLINIK
Page 1
Pada umumnya maturitas fisiolgik bayi ini sesuai dengan masa gestasinya dan sedikit
di pengaruhi oleh gangguan pertumbuhan didalam uterus.Bayi KMK lebih mudah hidup di luar
kandungan,walaupun demikian harus waspada aka terjadinya komplikasi.
a. Aspirasi mekonium yang sering di ikuti dengan pneumothoraks,ini disebabkan distress yang
sering dialami bayi pada persalinan
b. Usher (1970) melaporkan bayi KMK mempunyai HEMOGLOBIN sangat tinggi yang mungkin
di sebabkan oleh Hipoksia,Perdarahan paru,Hipotermia,Cacat bawaan karena infeksi
intrauterin.
5. PENATALAKSANAAN
Page 2
Sirkulasi :
Nadi apical mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas normal
( 120 – 160 dpm)
Makanan/Cairan
Tubuh panjang,kurus,lemas dengan perut agak gendut,ukuran kepala besar,didalam
hubungannya dengan tubuh sutura kemungkinan mudah digerakkan dan fontanela
kemungkinanan besar atau terbuka lebar
Dapat mendenmonstrasikan kedutan atau mata berputar.edema kelopak mata umum
terjadi,mata mungkin merapat ( Tergantung pada usia gestasi )
Pernapasan
- Apgar Score kemungkinan rendah
- Pernapasan mungkin dangkal,tidak teratur,pernapasan diafragmatik intermiten
periodic (40 – 60 x/Menit)
- Mengorok,pernapasan cuping hidung,retraksi suprasternal,atau substernal,atau
berbagai derajat cianosis mungkin ada.
Keamanan
- Suhu berfluktiasi dengan mudah
- Menangis suara kemungkinan lemah
- Wajah mungkin memar,mungkin ada kaput suksedeneum.
- Kulit kemerahan atau tembus pandang,warna mungkin merah muda/kebiruan
akrosianosis/pucat
- Lanugo terdistribusi secara luas di seluruh tubuh
- Ekstremitas mungkin tampak edema
Seksualitas
Page 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d Imaturitas
hasil yang diharapkan :
INTERVENSI RASIONAL
- Mengisap
- Menelan
- Batuk
-Pemberian ASI/PASI terlalu cepat dapat
menyebabkan respon balik cepat
Page 4
a.Defenisi
Ketidakseimbangan nuttrisi:kurang dari kebutuhan tubuh : keadaan ketika individu
yang tidak puasa mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolismeanutrien yang tidak
adekuat untuk kebutuhan metabolik.
b.Batasan karakteristik
Mayor (harus terdapat satu atau lebih)
Individu yang tudak puasa harus melaporkan atau mengalami:asupan makanan
yang tidak di kurang dari yang dianjurkan dengan atau tanpa penurunan berat
badan atau kebutuhan metabolik aktual atau potensial yang aupannya lebih.
Minor(mungkin terdapat)
Berat badan 10% sampai 20% atau lebih dibawah berat badan ideal
untuk tinggi dan kereangka tubuh
Lipatan kulit trisep,lingskar lengan tengah,dan lingkar otot lengan
tengah kurang dari 60% tandar pengukuran.
Kelemahan otot dan nyeri tekan
Peka rangsangkapaan mental dan kekacauan mental
Penurunan albumin serum
Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan besi
Page 5
INTERVENSI RASIONAL
1.Kaji suhu dengan sering periksa suhu - Hipotermia membuat bayi cenderung
rectal pada stress dingin,penggunaan
simpanan lemak tidak dapat di
perbaharui bila ada dan penurunan
sensitivitas untuk meningkatkan kadar
karbondioksida (hiperkapnie) atau
penurunan kadar O2 (hipoksia)
2.Tempatkan bayi pada penghangat
(inkubator)
-Mempertahankan lingkungan
terminetral,membantu mencegah
stress dingin
Page 6
a.Defenisi
Hipotermia:keadaan ketika seorang induvidu menglami atau beresiko mengalami
penurunan suhu tubuh terus menerus dibawah 35,5 c per rektal karna peningkatan
kerentanan tehadap faktor eksterna
b.Batasan karakteristik
Mayor(80%-100%)
Penurunan suhu tubuh dibawah 35,5 c per rektal
Kulit dingin
Pucat(sedang)
Menggigigil(ringan)
Minor(50%-79%)
Kekacauan mental,mengantuk,kegelisaan
Penurunan nadi dan pernafasan
Kekeksi,malnutrisi.
Ruangan : Perinatologi
A. PENGKAJIAN DATA
I. Data biografi
a) Identitas anak
Nama : A/tanan II
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat/tanggal lahir: ambon,31/07/2010 pukul 13.20 wit
ibu ayah
Page 7
c) Sumber biaya berasal dari ayah yang bekerja sebagai pegawai swasta di suatu
perusahaan.
5 menit II :9
Page 8
V. Pemeriksaan fisik
Pengukuran antropometri
BB saat ini 1700 gr.
PB 47 cm
LD 35 cm
LLA 10 cm
a. Refleks
Moro : Baik,pada bayi dikejutkan dengan membuat suara berisik
bayi terkejut
Menggenggam : Bayi menggenggam dengan kuat, pada saat jari perawat
dimasukkan kedalam tangan bayi,bayi menggenggam
dengan kuat.
Menghisap :Baik, pada saat diberikan PASI (susu SGM 30 cc) dengan
menggunakan alat bantu berupa dot bayi menghisap
dengan kuat.
Menelan : Baik, tidak ada hambatan pada bayi menelan susu yang
diberikan.
Komentar :Baik,tidak kelainan motorik yang ditunjukkan bayi.
Page 9
e. Wajah
simetris
tidak ada paralisis
tida ada edema
komentar : baik, tidak ada kelainan yg ditemukan saat pengkajian.
f. Mata
Kedua bola mata simetris
ada pengeluaran sekresi ( tai mata) mata terutama pada pagi sebelum
dimandikan.
ada pengeluaran air mata ketika bayi menangis.
Tidak ada ikhterus pada skelera.
Tidak ada edema kelopak mata
Bayi dapat menggerakan kedua bola matanya kekanan atau kekiri dan
keatas maupun kebawah.
Pupil mengecil ketika dirangsang dengan cahaya.
Tidak ada kelainan pada mata.
Komentar : kondisi mata baik tak ada kelainan pada mata.
Page 10
i. Mulut
1. bibir
warna bibir merah muda (normal)
bayi dapat menggerakan bibir seperti mencucut atau tersenyum.
Tidak ada kelainan
Bibir Nampak lembab
Komentar : baik
2. lidah
warna lidah merah muda (normal)
lidah tidak tremor
lidah tidak kotor
tidak ada kelainan
3. palatum
membentuk lengkungan setengah oval.
tekstur halus
tidak ada kelainan pada palatum
komentar : baik
4. ovula
bentuk simetris
ada pergerakan
j. dada
bentuk simetris
tidak ada retraksi dinding dada yang menunjukkan adanya sesak napas.
Page 11
m. jantung
S1 terdengar bunyi lup yang menandakan normal
S2 terdengar bunyi dup yang menandakan normal
Tidak ada bunyi Mur-mur
Komentar : tidak ada kelainan pada jantung.
n. abdomen
bentuk simetris
ukuran lingkaran 34 cm.
bunyi usus normal
keadaan tali pusar baik Nampak terawat dan sudah puput
tidak ada hernia
komentar : tidak ada kelainan ataupun masalah yang ditemukan pada
abdomen seperti kelainan dengan adanya lessi,strie, odema pada abdomen.
Page 12
q. suhu
1. suhu kulit teraba hangat (normal)
2. suhu lingkungan dalam inkubator 340C
b. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi BAK setiap harinya adalah 5-6 kali.
Dalam sehari popok yang dipakai 2-3 kali.
Pasien mengekspresikan ketidaknyamanan akibat penumpukan urin yang
berlebihan dengan menangis.
Page 13
Page 14
b. anak lain
Page 15
KLASIFIKASI DATA
Analisa data
Page 16
Ds : -
Do :
suhu 36,70C
1.Perubahan Nutrisi kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d imaturitas ditandai dengan :
DS : -
DO :
PB dan BB saat lahir : 47 cm/1600 gr
BB saat ini 1700 gr ( pada saat pengkajian )
PB 47 cm
Page 17
2.Resiko tinggi hipotermi b/d Perkembangan sistem saraf pusat (SSP) imatur (Pusat regulasi
suhu).
Ds : -
Do :
suhu 36,70C
suhu kulit teraba hangat (normal)
suhu lingkungan dalam inkubator 340C
lanugo paling banyak ditemukan pada punggung, dahi, telinga, pelipis, dan lengan.
fernix caseosa tipis
Bayi di keluarkan dari incubator pada saat memberikan pasi, dan dimandikan
Page 18
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Perubahan Nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji maturitas refleks,berkenaan 1. Menentukkan metode pemberian
kurang dari Kebutuhan tindakan dengan pemberian makan makan yang tepat untuk bayi.
Tubuh b/d imaturitas. keperawatan misalnya:
diharapkan
DS : - kebutuhan dasar - Mengisap
DO : nutrisi dengan
criteria : - Menelan
PB dan BB saat lahir : 2. Pemberian ASI/PASI terlalu cepat
Adanya peningkatan
47 cm/1600 gr dapat menyebabkan respon balik
BB
BB saat ini 1700 gr. cepat dengan regugitasipeningkatan
2.Berikan PASI dengan perlahan
PB 47 cm selama 20 menit dengan pemberian resiko aspirasi dan distensi
LD 35 cm abdomen,dapat menurunkan status
PASI 20 -30 cc/2 jam(24 jam).
LLA 10 cm pernapasan.
3. Kondisi dot yang kurang akan
menyebabkan mudahnya invasi
mikroorganisme kedalam tubuh
3. Jaga kondisi botol susu 120 ml hospes.
dan dot agar selalu dalam 4. Pemberian PASI yang tepat akan
membantu mempercepat peningkatan
keadaan bersih.
BB.
5. Pertumbuhan dan peningkatan BB
Page 19
Page 20
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO.
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 Resiko tinggi hipotermi b/d Setelah dilakukan tindakan MANDIRI : 1. Hipotermi membuat bayi cenderung stress
perkembangan SSP imatur keperawatan diharapkan 1. Kaji suhu dengan sering dingin, penggunaan simpanan lemak coklat
(Pusat regulasi suhu) yang resiko tinggi hipotermi periksa suhu aksila. yang tidak dapat diperbaharui bila ada, dan
ditandai dengan
dapat teratasi dengan penurunan sensivitas untuk meningkatkan
Ds : -
criteria : kadar c02 dan penurunan o2.
Do : Suhu aksila 36,8-37 0 c 2. Tempatkan bayi pada 2. Mempertahankan Lingkungan termonetral,
Kulit tetap dalam keadaan penghangat /incubator. membantu stress dingin.
suhu 36,70C hangat. 3. Ganti pakaian atau linen 3. Menurunkan kehilangan melalui evaporasi
suhu kulit teraba hangat tempat tidur bila
(normal)
basah.
suhu lingkungan dalam
4. Ganti pakaian bayi dan 4. Hipotermi dengan akibat peningkatan pada
inkubator 340C
lanugo paling banyak popok yang basah dan laju metabolism.Kebutuhan oksigen dan
ditemukan pada punggung, membendong bayi glukosa dan kehilangan air tidak kasat mata
dahi, telinga, pelipis, dan dapat terjadi bila suhu lingkungan yang
lengan. dapat dikontrol terlalu tinggi.
fernix caseosa tipis 5. Pantau sistim pengatur 5. Pemantauan yang baik akan membantu
Bayi di keluarkan dari suhu, penyebar hangat menstabilkan suhu tubuh bayi.
incubator pada saat atau incubator
membrikan pasi, dan
dimandikan.
Page 21
1.
Page 22
5.Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
direndam dalam air panas.
Page 23
Hasil : dokter menganjurkan agar pemberian ASI bila ibu bayi dating
berkunjung dan PASI untuk bayi dengan diagnose BBLR/BCB-KMK
adalah pemberian susu SGM BBLR dan dokter menyarankan bila bayi
telah mencapai BB 1800 gr bayi dapat diinkasikan untuk pulang dan
keluarga dapat melanjutkan perawatan bayi cukup dirumah saja.
8. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
direndam dalam air panas.
Page 24
Page 25
Page 26
Hasil : botol susu 120 ml dan dot bayi bersih. terjadi peningkatan
rais hamka
BB 50 gr.
Pukul 06.35 wit reflex menghisap
bayi baik, bayi
2. Memberikan PASI dengan perlahan dengan pemberian PASI 30 cc menghisap dengan
kuat tanpa adanya
Hasil : bayi menghabiskan makanan PASI yang diberikan sebanyak 30 CC kelemahan.
Bayi dapat menelan
Pukul 08.20 wit
dengan baik tanpa
3. Menjaga kondisi botol susu 120 ml dan dot agar selalu dalam keadaan mengalami gangguan
menelan seperti
bersih dengan cara membersihkan bagian dalam luar maupun dalam
muntah dan batuk.
dengan mengguanakan sabun yang telah disediakan diruangan kemudian
bayi menghabiskan
direndam dalam air panas. makanan PASI yang
diberikan sebanyak
Page 27
6. Mencatat pertumbuhan dan perkembangan dengan menimbang BB dan Jaga kondisi dot agar
mengukur PB dan LLA selalu dalam keadaan
bersih.
Hasil : BB masih 1750 gr
Catat pertumbuhan
PB 47 cm
dan perkembangan
LLA 11 cm dengan menimbang BB
dan mengukur PB dan
LK setiap 2 x sehari
Page 28
Catatan
Diag Hari/Ta Paraf dan nama
Implementasi (subjektif, objektif, analisa,
nosa nggal lengkap
planing)
Page 29
Page 30
Prof. dr. Hanifa Winkjosastro, SPOG, 2005. Ilmu kebidanan, yayasa Bina Sarwono
Prawiroharjo : Jakarta
Lynda Juall Carpenito –Moyet.Buku Saku Diagnosis Keperawatan ,Edisi 10.Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Page 31