DI RSUD M HAULLUSY
AMBON
OLEH :
NAMA : ROSINA
- NURYADI
- ARIUS
- TETI .P
- ISWANDI
- SHARLI
- HENDRA K.
Laporan praktek klinik Asuhan Keperawatan ini telah di setujui dan di ketahui
oleh pembimbing klinik lapangan dan pembimbing klinik institusi pendidikan serta di
sahkan oleh kaur praktek
DI KETAHUI OLEH :
MENGETAHUI :
DJ . KELREY S.SIT
Nip : 140 057 142
LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM
I .LANDASAN TEORI
A. Pengertian Medis
Post partum / puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik fisik
maupun psikososial terhadap proses melahirkan. Dimulai segera setelah bersalin
sampai tubuh menyesuaikan secara sempurna dan kembali mendekati keadaan
sebelum hamil 6 minggu ( Hanifa Wiknjosasto,2002)
3. Serviks
Segera setelah post partum bentuk servik agak menganga seperti corong. Bentuk ini
disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan servik
uteri tidak berkontraksi, sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan
servik uteri terbentuk semacam cincin
4. Ligamen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang selama kehamilan
dan partus, setelah jalan lahir, berangsur-angsur ciut kembali seperti sediakala. Tidak
jarang ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan uterus jatuh ke
belakang. Tidak jarang pula wanita mengeluh “kandungannya turun” setelah
melahirkan karena ligamenta, fasia, jaringan alat penunjang genetalia menjadi
menjadi agak kendor. Untuk memulihkan kembali jaringan-jaringan penunjang alat
genitalia tersebut, juga otot-otot dinding perut dan dasar panggul dianjurkan untuk
melakukan latihan-latihan tertentu.Pada 2 hari post partum sudah dapat diberikan
fisioterapi. Keuntungan lain ialah dicegahnya pula stasis darah yang dapat
mengakibatkan trombosis masa nifas.
C.perubahan fisik pada masa nifas
a.Inkolusio adalah proses kembalinya alat alat nkandungan dan jalan kelahiran setelah
persalinan sehingga mencapai keadaan sebelum lahir hal ini terjadi karena :
autolisi,aktifitas otot;iskemia
Masa post partum,dinding perut sering lembek dan kendur karena selama hamil
otot abdomen tegang
1. Fase taking in
3.Fase letinggo
a. Bonding adalah daya tarik awal dan dorongan untuk terjadinya ikatan batin antara
orang tua dengan bayinya (Bobak,2000)
b. Attechmen adalah suatu korban perasaan satu sama lain yang paling mendasar
ketika ada perasaan keterkaitan tanggung jawab dan kepuasan (stauton,1983)
F Penatalaksanaan
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu, yaitu:
1.Kebersihan Diri
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sanun dan air.
Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih
dahulu dari depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau
besar.
c. sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya duakali.
d. sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh daerah luka.
2. Istirahat
a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri.
3. Latihan
a. Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali
normal. Ibu akan merasakan lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya
b. menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung
c. Jelaskan bahwa latuhan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat membantu
mempercepat mengembalikan otot-otot perut dsan panggul kembali normal, seperti:
1). Tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik
nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai
lima. Rileks dan ulangi 10 kali.
2). Ubtuk memperkuat otot vagina, berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan
otot-otot pantat dan dan panggul tahan sampai 5 kali hitungan. Kendurkan dan ulangi
latihan sebsnyak 5 kali.
3). Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu
naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu
harus mengerjakan latihan sebanyak 30 kali.
4. Gizi
Ibu menyusui harus:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin
yang cukup
c. minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin
e. minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bias memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASInya.
5. Perawatan Payudara
a. menjaga payudara tetap bersih dan kering
b. Mengenakan BH yang menyokong payudara
c. Apabila putting susus lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada sekitar
putting susu setiap kali seleswai menyusui. Menyusu tetap dilakukan dari putting susu
yang tidak lecet.
d. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan sendok.
e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
1). Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hanagat selama 5
menit.
2). Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk
mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.
3). Keluarkan ASI sebagian dari nagian depan payudara sehingga putting susu
menjadi lunak.
4). Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI
keluakan dengan tangan.
5). Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
6). Payudara dikeringkan.
7. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil
kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka
ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun, petugas kesehatan dapat
mem,Bantu merencanakan keluarganyadengan mengajarkan kepada mereka cara
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya wanita tidak menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi
haidnya selama menyusui. Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat dipakai
sebelum haid pertamakembali untukmencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko cara
ini adalah 2 % kehamilan.
Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko, menggunakan kontrasepsi tetap
lebih aman, terutama apabila ibu telah haid lagi.
Pada ibu nifas juga ter jadi perubahan psikologi, seperti:
a. Taking in : focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri, pengalaman waktu
melahirkan diceritakannya, kelelahan membuat ibu cukup istirahat untuk mencegah
gejala kurang tidur,.
b. Taking hold : ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggungjawab
merawat bayi, perasaan sangat sensitive sehingga mudah tersinggung jadi komunikasi
kurang hati-hati, ibu butuh dukungan untuk merawat diri dan bayinya.
c. Letting go : ibu sudah mulai menerima tanggung jawab akan peran barunya, ibu
sudah menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya, keinginan untuk merawat
bayinya sudah meningkat pada fase ini.
II. LANDASAN TEORI KEPERAWATAN
-Mencegah hemoragi
-Memberikan motivasi kepada ibu dan keluarga untuk mengintegritas proses persalin
an sebagai penghalaman hidup
Tujuan :nyeri teratasi dengan kriteria: ekspresi wajah ceria,klien merasa nyaman
intervensi rasional
1. Kaji sifat dan lokasi nyeri dan 1. membantu mengidentifikasi faktor-faktor
faktor pemberat yang memperberat nyeri
4.kolaborasi dalam pemberian obat 4.analgetik bekerja pada otak lebih tinggi
analgetik sesuai kebutuhan untuk menurunkan persepsi nyeri
Post Partum
Pembukaan Lengkap
Ketuban Pecah
Resiko ionfeksi
ASUHAN KEPERAWATAN
IBU POST NATAL (NIFAS)
I. IDENTITAS PASIEN
Kronologi:
Pada tanggal 15/08/2010 pukul 05 : 15 WIT pasien melahirkan seorang
anak perempuan dengan berat badan 3100 gr, PB 49 cm,dengan
perdarahan post partum Kurang lebih 200 cc,Tinggi Fundus 3 jari di
bawah pusat,pasien mengeluh rasa sakit pada daerah perut bagian bawah
sampai kemaluannya,lemas dan keluar keringat.
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 120x/m
S :36,5 OC
R :24x/m
C. Riwayat obstetri
G :1
P :0
A :0
Ibu hamil pertama belum pernah partus dan belum pernah abortus
G. Riwayat imunisasi
1. Imunisasi TT1 : pernah waktu hamil
2. Imunisasi TT2 :-
3. Imunisasi Boster :-
4. Berapa kali mendapat imunisasi : 1x
5. Usia kehamilan saat Imunisasi :28 minggu / 4 Bulan
Genogram 3 Generasi
56 Fa 47 44
5 kt
or
Pr
esi
23 pit
18 18
asi 88
88
88
53
2H
r
Keterangan:
:perempuan
:laki-laki : pasien
J. Pola kegiatan sehari-hari
b. Minum
Frekuensi minum 6-7 gelas/hari 6 gelas/hari
Jenis minuman Air putih,susu Air putih,Teh gula
Minuman pantangan Tidak ada Tidak ada
c. Mual/muntah
Sejak kapan Tidak ada Tidak ada
Frekuensi muntah Tidak ada Tidak ada
Isi muntah Tidak ada Tidak ada
f. Masalah
mengunyah/menelan Tidak ada Tidak ada
g. Pantangan
makanan/minuman Tidak ada Tidak ada
2. Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2x/Hari 1x/Hari
Karakteristik Lembek Lembek
Hemaroid Tidak ada Tidak ada
Diare Tidak ada Tidak ada
Penggunaan laktasif Tidak ada Tidak ada
Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi 5-6x/Hari 2x/Hari
Karakteristik urine Kuning Kuning
Keluhaan lain Tidak ada Tidak ada
3. Personal hygiene
a.Mandi 2x/Hari 2x/Hari di lap
b. Oral hygiene 2-3x/Hari 2x
c.Rambut 3x/Minggu -
4. Aktivitas
a.Jenis pekerjaan yang Masak,beres-beres Tidak Ada
dilakukan rumah dll
b.Waktu bekerja 3-4 jam/hari Tidak Ada
c.Hobby masak Tidak Ada
d.Aktivitas sehari-hari Mandiri Di Bantu keluarga
dan Bidan
6. Kebiasaan yang
mempengaruhi
a. Merokok Tidak pernah Tidak pernah
b. Minuman keras Tidak pernah Tidak pernah
c.Ketergantungan obat Tidak pernah Tidak pernah
Riwayat spiritual
-pasien merasa bersukur kepada tuhan,karena dapat melahirkan dengan selamat
B. Sistem pernapasan
Jalan napas :baik
Pernapasan :baik
Frekuensi :20x/m
Irama :teratur
Suara nafas,richi, rales :tidak ada
Kedalaman : tidak ada
C. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut :baik
Gigi :ada karies
Stomatitis :tidak stomatitis
Lidah : baik
Adakah giggi palsu : tidak ada
Bau mulut : tidak ada
Keluhan lain : tidak ada
D. Sistem Neurosensori
Status mental :sedikit cemas
Gangguan bicara : tidak ada
Pusing/pingsan : ya, pusing
Kesemutan/kelelahan :ya, kelelahan,lemas
E. Sistem Endokrin
Gula darah : tidak ada
Ganggren : tidak ada
Napas bau : tidak ada
F. Sistem Urogenital
Pola Urine :baik
Warna :kuning
Distensi ketegangan :tidak ada
Keluhan lain : ada rasa sedikit sakit
G. Sistem Integumen/musculoskeletal
Turgor Kulit :baik
Warna Kulit :tidak sianosis
Keadaan Kulit :baiki
Pergerakan :lemah
Ekstremitas : lemah
Masa/Tonus Otot : lemah
Tremor :tidak tremor
Kekuatan otot :lemah
V. Pengobatan
KLASIFIKASI DATA
DS : Pasien mengatakan.
DO:
Ku lemah
Kesadaran CM
Ekspresi wajah meringis saat aktivitas
Nadi 120 x/mnt
Klien berkeringat
Terpasang IVFD RL 28tts/m
Aktivitas di bantu perawat ‘keluarga
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah
VI.ANALISA DATA
Ku lemah
Kesadaran CM
Ekspresi wajah
meringis saat
aktivitas
Nadi 120 x/mnt
Klien berkeringat
DS : Pasien mengatakan
Kelemahan fisik Intoleransi aktivitas
Klien Merasa
lemas dan lelah
Sedikit pusing
DO :
KU lemah
Terpasang IVFD
RL 28tts/m
Aktivitas di bantu
keluarga
DS : Pasien mengatakan
Klien Merasa lemas dan lelah
Sedikit pusing
DO :
KU lemah
Terpasang IVFD RL 28tts/m
Aktivitas di bantu keluarga
3. Resiko infeksi b/d prosedur infasif dan peningkatan pemajanan lingkungan yang
ditandai dengan
DS : Pasien mengatakan
Pembalut di ganti 3 kali
Rasa sakit pada kemaluan
DO :
Ku lemah
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat
VIII.PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri b/d trauma mekanis
2. Intoleransi aktivitas b/d kelelahan fisik
3. Resiko infeksi b/d prosedur infasif dan peningkatan pemajanan lingkungan
IX NCP
Pukul :09.20wit
2. Mengajarkan tehnik relaksasi A: masalah Nyeri belum teratasi
dengan cara menarik nafas dalam
dan menghembuskannya lewat
mulut
hasil :
klien melakukanya dan nyeri P : intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
berkurang
pukul :12,00wit
3. kolaborasi dalam pemberian obat
analgetik sesuai kebutuhan
hasil :
asam mefenamat 1x1 tab dihabiskan
Nama :ny A no reg :121675
Umuir :18th ruang :obstetri
Jk :perempuan Dx: :partus normal
NCP
pukul :11.00wit
3. meningkatkan istirahatdan tidur
pasien
hasil :
pasien mengerti dan melaksanakanya
untuk menambah waktu istirahatya
pukul:12,00wit
4.kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian vitamin
NCP
5.kolaborasi 5. pemberian
dalam antibiotik dapat
pemberian obat mencegah
antibiotik proses
sesuai instruksi penyembuhan
dokter dan mencegah
infeksi.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal :16.08.2010
Pukul :09 45WIT Tanggal :16.08.2010
Pukul :13.00WIT
Hasil :
Klien mengerti dan melakukanya A : masalah resaiko infeksi tidak
Vulva menjadi besih terjadi
Pukul :10.00wit
1. mengobservasi pengeluaran
lochia P : intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
hasil :
lochio bau amis, warnanya merah
kehitaman
pukul :10,15wit
2. mengajarkan dan mengunakan
teknik mencuci tangan dan
membuang pembalut yang kotor
dengan tepat dan selalu
menggantin pembalut 2-3x
Hasil :
Setiap mengganti pembalut klien
mencuci tangan dan pembalut yang
kotor di buang pada tempatya.
Pukul;10.30wit
3. Memberikan Head Education
kepada klien untuk makan makanan
yang bergizi dan tinggi protein
Hasil: pasien mengerti dan mau
mengikuti anjuran dari perawat
Pukul :11.00wit
4.kolaborasi dalam pemberian obat
antibiotik sesuai instruksi dokter
hasil : obat telah diberikan
cefotaxim2x500mg iv
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
NAMA : ROSINA
- NURYADI
- ARIUS
-TETI .P
-ISWANDI
- SHARLI
- HENDRA K