DI SUSUN OLEH :
NIM : 1240212017007
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
.Ambon, 30-Mei-2020
Pembuat Pernyataan,
Aldi Umalekhay
Mengetahui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(F.Kelrey, S.kep,Ns,M.kep)
(B.Latuminasse,S.kep,Ns,M.kep)
i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
ini telah disetuji oleh dosen pembimbing Akademi Keperawatan Rumkit TK III
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(F.Kelrey, S.kep,Ns,M.kep)
(B.Latuminasse,S.kep,Ns,M.kep)
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Oleh Aldi Umalekhy 1240212017007 dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA TN. S PADA NY S DENGAN BAYI KURANG DARI 6
Keperawatan Rumkit TK III dr. J.A. Latumeten Ambon, pada tanggal Juni 2020
Tim Penguji
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti kepada Allah SWT atas segala karunia Nya
bahwa dalam penyusunan proposal KTI ini tidak akan terwujud tanpa
kepada:
ini.
iv
v
e. Orang tua saya yang senantiasa mendoakan saya yang banyak memberikan
waktunya.
pene
liti
Aldi Umalehkay
v
vi
DAFTAR ISI
BAB II.................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................8
A. KONSEP DASAR STUNTING..............................................................8
1. Pengertian Stunting.............................................................................8
2. Etiologi................................................................................................9
3. Klasifikasi Stunting...........................................................................12
4. Faktor Resiko Terjadinya Stunting...................................................15
5. Upaya Pencegahan Stunting.............................................................18
6. Upaya Mengatasi Stunting................................................................20
B. KONSEP DASAR ASI EKSKLUSIF...................................................23
1. Pengertian Asi Eksklusif...................................................................23
2. Asi Menurut Stadium Laktasi...........................................................23
3. Jenis – Jenis Asi................................................................................28
4. Kandungan Asi..................................................................................29
vi
vii
BAB III..............................................................................................................76
METODE PENELITIAN..................................................................................76
1. Desain Studi Kasus................................................................................76
2. Tempat Dan Waktu Studi Kasus...........................................................76
3. Subjek Penelitian...................................................................................77
4. Defenisi Operasional Fokus Studi.........................................................78
5. Metode Pengumpulan Data Dan Instrumen Studi Kasus......................79
6. Metode Analisa Data.............................................................................80
7. Etika Penelitian......................................................................................80
8. Instrumen Penelitian..............................................................................81
vii
viii
DAFTAR TABEL
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9: Dokumentasi
ix
x
INTISARI
x
xi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebapkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak
Stunting terjadi mulai janin masi dalam kandungan dan mulai nampak saat anak
berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini mengakibatkan angka kematian
bayi dan anak, menyebapkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh
tak maksimal saat dewasa. Kemampuan kognitif para penderita juga berkurang,
ada 165 juta (26%) balita dengan stunting di seluruh dunia. Indonesia termasuk
dalam 5 negara dengan angka balita stunting tertinggi yaitu ada 7,5 juta balita
2013, pervalensi pendek secara nasional adalah 37,2%, yang berarti terjadi
1
2
Riskesdas tahun 2017 Maluku juga ditetapkan sebagai Provinsi dengan angka
stunting yang cukup tinggi yakni 30% dari tahun sebelumnya (Riskesdas, 2017).
langsung. Penyebab langsung dari kejadian stunting salah satunya adalah asupan
gizi (Bappenas R.I, 2013). Penyebap kekurangan gizi sangat kompleks, namun
salah satu faktor yang dominan adalah akibat perilaku pemberian makanan atau
pola asuh gizi yang salah. Pola asuh gizi meliputi perilaku yang berkaitan dengan
pemberian makanan pada anak baik dari segi jumlah maupun jenis makanan yang
diberikan. Khusus untuk anak 0-24 bulan peran Air Susu Ibu sangat penting. ASI
adalah makanan yang aman untuk bayi, mempunyai komposisi gizi yang sesuai
meningkatkan resiko obesitas, karena orang dengan tubuh pendek berat badan
idealnya juga rendah. Kenaikan berat badan beberapa kilogram saja bisa
menjadikan Indeks Masa Tubuh (IMT) orang tersebut naik melebihi batas normal.
rendahnya pemberian ASI (Susanty, Mery dkk 2012). Pemberian Air Susu
Ibu adalah salah satu faktor penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak (Ahmad dkk, 2010).Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI yang tepat
pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat dapat menurunkan Stunting 19,8%
pengetahuan tentang manfaat ASI eklusif pada orang tua bayi khususnya ibu.
penyakit, riwayat imunisasi, asupan protein dan pendidikan ibu. Salah satu
faktor determinan kejadian Stunting pada anak dibawah lima tahun adalah
pengetahuan ibu.
dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari,
mengerti atau mengenali terlebih dahulu suatu ilmu pengetahuan agar dapat
informasi tentang manfaat ASI dari perawat namun belum spesik tentang
manfaat ASI dapat mencegah stunting hal ini yang membuat penulis tertarik
Pendidikan Kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang penulis
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kesehatan
Pendidikan Kesehatan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada ibu menyusui yang memiliki bayi kurang dari 6 bulan dalam upaya
mencegah Stunting.
2. Manfaat Praktik
ibu menyusui yang memiliki bayi kurang dari 6 bulan dalam upaya
mencegah Stunting.
Karya Tulis lmiah ini diharapkan menjadi bahan refrensi bagi profesi
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Keluarga
E. Keaslian Penelitian
peneliti terdahulu hanya ada beberapa perbedan yaitu Sri Indrawati, 2016
dimana dalam penelitian ini berfokus pada masalah bagaimana ‘pada ibu
mencegah Stunting.
F. Sistematika Penulisan
Proposal Karya tulis ilmiah ini disusun dalam bentuk ilmiah, dengan
sistematika penelitian yang terdiri dari bagian awal, bagian utama dan bagian
akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, kata
pengentar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar bagian lampiran
8
utama dibagi dalam lima bab, yang terdiri dari: BAB I, yang berisi: latar
teoritis dan berbagai konsep yang relevasi dengan penelitian ini dan kerangka
konsep penelitian. BAB III yang merupakan metode penelitian meliputi jenis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Stunting
Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status gizi
yang didasarkan pada Indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau
(pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Balita pendek adalah balita
dengan status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur
dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika nilai Z-scorenya kurang
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar
10
oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi
mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia
2. Etiologi
dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin dan masa bayi/balita,
pengembangan sel-sel tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh lainnya.
pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan
sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan
Gillespi, 2015).
sebagai berikut:
13
1. Faktor biologis:
a. Ras/Suku
b. Jenis kelamin
c. Status gizi
a. Sanitasi
b. Keadaan rumah
c. Radiasi
3. Faktor keluarga:
a. Pendapatan keluarga
b. Pendidikan ibu
c. Pola pengasuhan
3. Klasifikasi stunting
standar median WHO. Penilaian status gizi balita yang paling sering
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U),
dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik
didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi
a. Faktor genetik
dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditetukan kualitas dan
termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang
Negara maju lebih sering disebabkan oleh faktor genetik ini. Sementara
oleh faktor genetik tapi juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan
dapat dikurangi antara lain dengan memberikan gizi yang baik termasuk
c. Status gizi
(Soetjininsih, 2017).
Masalah kurang gizi sampai saat ini terutama diderita oleh anak-
d. Pendapatan keluarga
baik akan dapat memperoleh pelayanan umum yang lebih baik seperti,
mempengaruhi status gizi anak. Selain itu, daya beli keluarga akan
menjadi lebih baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
e. Pendidikan Ibu
untuk tumbuh kembang anak. pendidikan yang baik, orang tua dapat
dapat melakukan perawatan anak dengan lebih baik dari pada orang tua
mungkin (Suhardjo, 2003). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
sebagai berikut:
19
b. Balita
d. Remaja
20
narkoba dan
e. Dewasa Muda
merokok/mengonsumsi narkoba.
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
payudara ibu, yang berguna sebagai makanan utama bagi bayi. Eksklusif
adalah terpisah dari yang lain, atau disebut khusus. Menurut pengertian
lainnya, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan
nasi tim. Pemberian ASI ini dianjurkan dalam jangka waktu 6 bulan
21
Menurut stadium laktasinya ASI dibedakan menjadi tiga bagian berikut ini
a. Kolostrum
kuning (dapat pula jernih) dan lebih menyerupai darah daripada susu
karena mengandung sel hidup menyerupai sel darah putih yang dapat
yang ideal untuk membersihkan meconeum usus bayi yang baru lahir.
mungkin hanya sesendok teh saja. Pada hari pertama pada kondisi
lemak lebih rendah. Komposisi dari kolostrum dari hari ke hari selalu
3,5%, corpusculum colostrums, garam mineral (K,Na, dan Cl) 0.4% air
85,1% leukosit sisa-sisa epitel yang mati, dan vitamin yang larut dalam
lemak lebih banyak. Selain itu, terdapat zat yang menghalangi hidrolisis
protein sebagai zat anti yang terdiri atas protein tidak rusak (Astutik,
2014).
Fungsi kolostrum adalah memberikan gizi dan proteksi yang terdiri atas
Kandungan zat besi yang rendah pada kolostrum dan air susu ibu
susu jauh lebih besar kadarnya dibanding susu sapi (Astutik, 2014).
terdapat di dalam kolostrum dan air susu ibu. Faktor bifilus tidak
sebelum menjadi ASI yang matang/matur (Astutik, 2014 :). Ciri dari air
2) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. Teori
lain, mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ke-3
3) Kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut air lebih tinggi, dan kadar
4) Volume ASI juga akan makin meningkat dari hari ke hari (Marmi,
Setianingsih, 2017 :). Ciri dari susu matur adalah sebagai berikut :
b. Pada ibu yang sehat, produksi ASI untuk bayi akan tercukupi. Hal ini
dan cukup untuk bayi sampai usia enam bulan (Astutik, 2017 ).
25
g. Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah, dan adanya
Berikut ini adalah jenis – jenis ASI berdasarkan sifat dan kandungan
a. Foremilk
Foremilk adalah ASI yang encer yang di produksi pada awal proses
protein, laktosa, serta nutrisi lainnya tetapi rendah lemak (Depkes RI,
awal menyusui. Foremilk merupakan ASI yang keluar pada lima menit
2014 ).
b. Hindmilk
hidangan utama setelah hidangan pembuka. Jenis air susu ini sangat
4. Kandungan ASI
a. Protein
sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi, karena pada saat
ini pertumbuhan bayi paling cepat. Air susu ibu mengandung protein
protein lebih rendah tetapi lebih banyak protein yang halus, lembut dan
lunak yang mudah dicerna dan diserap oleh bayi (Haryono, dan
b. Lemak
27
sederhana struktur zatnya (jika dikaji dari sisi ilmu kimia) tidak
c. Karbohidrat
sapi. Laktosa ini jika telah berada di dalam saluran pencernaa bayi akan
galaktosa). Kedua zat inilah yang nanti akan diserap oleh usus bayi, dan
d. Mineral
28
rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Kadar kalsium,
dengan susu sapi, tetapi dengan jumlah itu sudah cukup untuk
seng (Zn). Senyawa ini dibutuhkan oleh tubuh bayi untuk mendukung
e. Vitamin
Bayi mendapatkan manfaat yang besar dari ASI. Selain mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan bayi, ASI juga berperan penting dalam melindungi dan
29
meningkatkan kesehatan bayi. Berikut ini beberapa fakta peran ASI dalam
1) Bayi yang diberi ASI 17 kali lebih jarang menderita pneumonia / radang
2) Bayi yang diberi ASI lebih terlindungi dari penyakit sepsis/infeksi dalam
oleh Patel (dalam Monika, 2017). Selain itu, para dokter sepakat bahwa
(Ratih, 2015 ).
mengisap dan bernafas menjadi lebih sempurna dan bayi menjadi lebih
5) Waktu menyusui yang panjang dapat melindungi bayi dan anak dari
2017).
30
6) Menyusui dengan waktu yang lebih panjang (lebih dari 6 bulan) dapat
melindungi bayi adan anak dari penyakit rhinitis oleh Ehlayel (Monika,
2017).
7) Bayi yang diberi ASI eksklusif lebih terlindungi dari infeksi telinga
8) Bayi prematur yang memiliki berat badan lahir sangat rendah yang diberi
sebasar 35% di masa yang akan datang (3-5 tahun) oleh Carol (Monika,
2017).
10) Pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi resiko bayi kekurangan gizi
11) Pemberian ASI ekslusif mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan
HDL (kolestrol baik) yang lebih rendah. LDL merupakan salah satu
12) Bayi prematur menerima ASI memiliki tekanan darah yang lebih
(dalam Monika, 2017 ). Karies gigi pada bayi yang diberi ASI eksklusif
2015).
15) ASI selalu tersedia dalam keadaan bersih dari payudara ibu (Monika,
16) ASI mudah dicerna dan diserap oleh pencernaan bayi yang belum
bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena
2015).
32
17) Dapat membantu perkembangan gigi dan rahang bayi karena bayi
Sandi, Mera & Nisman, 2017). Kontak kulit ibu dengan bayi saat
psikomotorik dan sosial yang lebih baik (Monika, 2017:). Bayi merasa
Jika bayi tidak diberikan ASI dan diganti dengan susu formula, maka
gizi. Dengan tidak adanya zat antibodi, maka bayi akan mudah terkena
(Raith, 2015).
diproduksi pankreas belum tersedia secara cukup ketika bayi belum berusia
maltase dan sukrase juga enzim pencerna lemak yaitu lipase dan bilt salts.
eksklusif dapat menurunkan resiko alergi terhadap makanan. Pada usia 4-6
bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”. Saat itu antibodi (sigA) dari ASI
usus terjadi. Produksi antibodi tubuh bayi sendiri dan penutupan usus tejadi
a. Pendidikan
Setianingsih, 2017 ).
b. Pengetahuan
ASI eksklusif.
satu adat budaya yang masih banyak dilakukan di masyarakat yaitu adat
selapanan, dimana bayi diberi sesuap bubur sengan alasan untuk melatih
alat pencernaan bayi. Padahal hal tersebut tidak benar, namun tetap
35
d. Ketersediaan waktu
merupakan alasan untuk tidak memberikan ASI secara eksklusif. Bagi ibu-
ibu yang bekerja, ASI bisa diperah setiap 3 sampai 4 jam sekali untuk
e. Kesehatan Ibu
bayi dan lihat pada status atau kartu KMS bayi berat badan sebelumnya.
Bila kenaikan berat badan bayi cukup, maka bayi mendapatkan cukup
ASI. Bila tidak ada catatan sebelumnya dan tidak dapat mengetahui
( Umar, 2017 ).
Bayi mengompol atau buang air kecil (BAK) minimal 6 kali setiap hari,
dan membuang air besar (BAB) sekitar 1-3 kali selama sehari semalam,
warna air besar bayi kuning dan tampak seperti biji (Rosita, 2018 ).
Bayi tumbuh sehat sesuai usianya dan tampak bahagia. Bayi menyusu
paling sedikit 8 kali dalam 24 jam. Bayi nampak puas dengan saat-saat
d. Kepuasan ibu
Payudara ibu terasa kosong dan lunak setelah menyusui. Ibu dapat
merasakan turunnya ASI ketika bayi pertama kali menyusu, dan dapat
1. Pengertian pengetahuan
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
anak balita.
d. Memahami (comprehension)
e. Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
f. Analisis (Analysis)
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
g. Sintesis (synthesis)
h. Evaluasi (evaluation)
3. Kriteria Pengetahuan
produktif secara sosial dan ekonomi, dan menurutWHO yang paling baru
sempurna, baik fisik maupun mental dan tidak hanya bebas dari penyakit
(Notoatmodjo, 2012).
perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku
41
sehat. Seperti kita ketahui bila perilaku tidak sesuai dengan prinsip
kesehatan di semua tingkat dan jajaran, sebab istilah sehat, bukan sekedar
apa yang terlihat oleh mata yakni tampak badannya besar dan kekar.
jiwa yang menyebabkan ia tidak stabil, tingkah laku dan sikapnya. Untuk
berbagai latihan atau mengetahui apa saja yang harus dilakukan agar
apalagi adat kepercayaan yang telah menjadi norma atau nilai di suatu
sikap dan perilaku serta cara berpikir orang yang terjadinya melalui
proses belajar.
diarahkan agar dikelola sendiri oleh masyarakat, dalam hal bentuk yang
penyakit.
mestinya.
adalah:
maupun negeri.
Wawancara (interview)
b. Metode Kelompok
Kelompok besar
1) Ceramah
rendah.
2) Seminar
3) Kelompok kecil
44
a) Diskusi kelompok
sebagai narasumber.
c.Metode Massa
(billboard).
a. Media cetak
46
membaca.
gambar tersebut.
umum.
b. Media elektronik
2) Radio :bisa dalam bentuk ceramah radio, sport radio, obrolan tanya
1. Pengertian
a. Tujuan umum
secara mandiri
b. Tujuan khusus
kesehatan keluarga
keluaraga
keluarga)
pohon masalah.
c. Penyusunan perencanaan.
keluarga.
abaikan.
50
4) Pendokumentasian implementasi
e. Evaluasi
1) Evaluasi formatif
2) Evaluasi sumatif
dan evaluasi.
51
a. Pengkajian Keluarga
A. Pengumpulan data
keluarga adalah:
2. Data umum
(b) Genogram
7. Tipe keluarga
8. Suku bangsa
dengan kesehatan
9. Agama
aktivitas rekreasi.
terpenuhi
belum terpenuhi
kesehatan
penularan DBD
mempengaruhi kesehatan.
sebagainya.
5. Struktur keluarga
masyarakat setempat
keluarga
6. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
menghargai
b. Fungsi sosialisasi
dilingkungan setempat.
d. Fungsi reproduksi
keluarga adalah:
anggota keluarga?
e. Fungsi ekonomi
adalah:
kesehatan keluarga?
8. Pemeriksaan fisik
klinik.
9. Harapan keluarga
gangguan
d) Penerapan prioritas
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Skala prioritas keperawatan keluarga
Sifat Masalah
1. Tidak/Kurang Sehat 3 1
2
2. Ancaman Kesehatan 1
3. Keadaan Sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah 2 2
D. Mudah 1
E. Sebagian 0
F. Tidak Dapat
Potensi Masalah Untuk dicegah 3 1
2
F. Tinggi 1
G. Cukup
H. Rendah
a. Skoring
berikut:
Skor
x bobot
Angka tertinggi
penanganan.
63
I. Kerangka konsep :
Ket :
: independen
: dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
2020.
3. Subjek Penelitian
1. Kriteria
Ingklusi :
2. Kriteria ekslusi:
1. Pengkajian adalah
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
bagi bayi. Eksklusif adalah terpisah dari yang lain, atau disebut
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
67
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan nasi
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum
peranan tertentu.
a. Wawancara / anamnesa
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
2. Sumber data
7. Etika Penelitian
persetujuan)
memungkinkan.
2. Anonytimy (tanpanama)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
permusnahan.
8. Instrumen penelitian
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian
Nama KK : Tn. S.
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Wirasuasta
Pendidikan : SMA
Tabel 2.1
Komposisi Keluarga Tn.”S”
Hub
Jenis
NO Nama Dengan Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
Kelamin
KK
1 Tn.”S” L Suami 38 Thn SMA Islam Wirasuasta
2 Ny.”Sw” P Istri 33 Thn SD Islam IRT
3 An.“Sa” P Anak I 2,5 Thn - Islam -
4 An.“Si” P Anak II 14 hari - Islam -
71
Gambar 3.1
Genogram
Keterangan :
= Laki - Laki
= Perempuan
istri (Ny. S) dan dua orang anak terdiri dari anak Sa berumur
bahasa Indonesia.
(f) Agama
Agama yang dianut oleh keluarga ini adalah agama Islam dan
hanya sekali.
formal sebagai ayah, ibu, dan anak masing – masing anggota keluarga
disebabkan oleh perilaku hidup yang kurang baik dan penyakit dapat
kesehatannya.
Tabel 4.2
Masalah Tindakan
Keadaan
No Nama Umur Imunisasi Kesehatan yang
Kesehatan
saatPengkajian dilakukan
1 Tn. S 38 Thn Sehat - - -
2 Ny. Sw 33 Thn Sehat - - -
3 An. Sa 2,5 Thn Sehat Lengkap - -
4 An. Si 14 hari Sehat - - -
Sumber : Data primer
e. Pengkajian lingkungan
1) Perumahan
dari semen serta peletakan perabot rumah tangga baik dan kondisi
rumah bersih.
1. 2 kamar
2. 1 ruang tamu
3. 1 ruang keluarga
4. 3 pintu
5. 4 jendela
6. 1 wc
8. 1 teras
Keluarga mengambil air untuk masak dan minum dari air PAM
Tabel 4.3
77
Nama Anggota Keluarga
No Variabel
Tn.S Ny. “S” a.”Sa” a.“Si”
78
1 Riwayat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit saat
ini
2. Keluhan yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dirasakan
3. Tanda dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gejala
4. Riwayat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit
sebelumnya
5. Kepala Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
keadaan rambut keadaan rambut keadaan rambut keadaan rambut bersih,
bersih, Keadaan bersih, Keadaan bersih, Keadaan keadaan kulit kepala bersih,
kulit kepala kulit kepala bersih, kulit kepala bersih, Kepala botak, keluhan tidak
bersih, warna warna rambut warna rambut ada
rambut hitam , hitam, keluhan hitam, keluhan
keluhan tidak tidak ada tidak ada
ada
6. Mata Ketajaman mata Ketajaman mata Ketajaman mata Ketajaman mata
baik, baik, konjungtiva baik, konjungtiva baik, konjungtiva tidak
konjungtiva tidak anemis, tidak anemis, anemis, kelainan : tidak ada
tidak anemis, kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan
kelainan : tidak kelainan kelainan
ada kelainan
7. Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada perdarahan dan peradangan,
perdarahan dan perdarahan dan perdarahan dan fungsi penciuman baik,
peradangan, peradangan, fungsi peradangan, fungsi kelainan lain tidak ada
fungsi penciuman baik, penciuman baik,
penciuman baik, kelainan lain tidak kelainan lain tidak
kelainan lain ada ada
tidak ada
8. Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
fungsi fungsi pendengaran fungsi pendengaran fungsi pendengaran baik,
pendengaran baik, kelainan lain baik, kelainan lain kelainan lain tidak ada
baik, kelainan tidak ada tidak ada
lain tidak ada
9 Mulut Keadaan gigi Keadaan gigi masih Keadaan gigi masih Keadaan gigi masih utuh, dan
masih utuh, dan utuh, dan tampak utuh, dan tampak tampak bersih, masalah
79
i. Pola kebiasaan keluarga sehari-hari
hampir setiap hari dan protein nabati tidak menentu. Kedua anak
g. Pola minum
jam, tidur siang 1-2 jam dan anak pertama tidur terpisah dengan
81
82
6) Aktivitas
Anak pertama Tn.S bekerja dari pagi sampai sore sejak pukul
makanan.
kedua anak
2. Klasifikasi data
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
ke II
3. Analisa Data
klasifikasi data subjektif dan objektif yang kemudian akan di analisa guna
Ta bel 4.4
ANALISA DATA
b. data Objektif
1 Ny . Sw terlihat
memberikan susu
formula dengan dot
kepada anak ke II
2. Anak ke II terlihat aktif
meminum susu formula
3. ASI Ny Sw 420 Cc {ASI
normal 800cc)
4.Terdapat banyak bungkusan
dos susu formula milik
anak di dapur
84
Berdasarkan hasil analisa data sesuai dengan pengkajian yang peneliti lakukan
sebagai berikut :
85
86
A. Kurang pengetahuan b.d Jumat 1o juli 2020 Hari /tanggal jumat 10 juli 2020
ketidak mampuan keluarga Pukul 17.00-17.05 pukul 18:00 wit.
mengenal ASI ekslusif 1. Membina hubungan saling percaya dan S:
sebagai salah satu cara menanyakan kesediaan pasangan untuk 1. Pasangan menjawab salam
pencegahan stunting mengikuti penyuluhan 2. Pasangan bersedia untuk
Hasil:pasangan percaya dengan peneliti mengikuti penyuluhan
bahwa tindakan yang dilakukan tidak
akan merugikan keluarga dan bersedia O:
1. Pasangan tampak antusias
mengikuti.
.
selama 3 hari penelitian, maka pada bagian ini peneliti akan membahas
1. Pengkajian
dan gejala yang sama pada klien. Salah satunya yaitu: Ny. S belum
mencegah stunting
88
89
2. Diagnosa keperawatan
a. Teori :
3. Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
4. Implementsi
jelas.
mencegah stunting
5. Evaluasi
BAB V
A. Kesimpulan
kebiasaan memberikan susu formula mulai dari kelahiran anak pertama hingga
anak keduaa
disusun. Semua implementasi dapat berjalan dengan baik berkat kerja sama
Hasil
pencegahan stunting tanggal 10 juli 2020 sampai dengan 12 Juli 2020 adalah
penyuluhan kesehatan.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
keluarga.
2. Bagi Keluarga
Lampiran 1
NIDK/NIP :
Dengan ini, bahwa mahasiswa tersebut diatas telah layak dan disetujui oleh
F.Kelrey, S.kep,Ns,M.kep.
97
Lampiran 2
NIDN/NIP :
Menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini;
NAMA : Aldi Umalekhay NIM: 1240212017007
Dengan ini, bahwa mahasiswa tersebut diatas telah layak dan disetujui oleh
pembimbing 1 & 2 untuk melakukan ujian KTI.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
F.Kelrey, S.kep,Ns,M.kep.
98
Lampiran 3
B.Latuminasse,S.kep,Ns,M.kep
99
Lampiran 4
PERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Aldi umalekhay dengan Judul Asuhan Keperawatan Keluarga
Tn “S” Pada Ny.S dengan bayi kurang dari 6 bulan dalam upaya meningkatkan
pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat asi ekslusif dalam mencegah stunting
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sangsi apapun.
Saksi Responden
( Tn.S) (Ny.S )
Peneliti
Aldi umalekhay
Nim: 1240212017007
100
Lampiran 5
JADWAL PENELITIAN
Lampiran 6
101
lengkapi
lampiran-
lampiran
8. Selasa 21 Juli Konsul via Pengecekan - Siapkan PPT,
2020 WhatsApp akhir pelajari dan
tetap
semangat siap
ujian, ACC
*)diisi sesuai dengan kegiatan konsultasi yang telah dilakukan : lewat Email
ataupun tatap muka
Lampiran 7
*)diisi sesuai dengan kegiatan konsultasi yang telah dilakukan : lewat Email