A
DENGAN IKTERUS NEONATORUM DERAJAT II
DI RSUD KARANGANYAR
Disusun oleh:
Rode Hulda Nimsi Lasboy
NIM B13131
Diajukan Oleh:
Rode Hulda Nimsi Lasboy
NIM B13131
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru lahir pada Bayi Ny. A
dengan Ikterus Neonaturum Derajat II di RSUD Karanganyar”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Ketua STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, S. ST, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Direktur RSUD Karanganyar yang telah bersedia memberikan ijin pada
penulis dalam melakukan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Rode Hulda Nimsi Lasboy
B13131
INTISARI
Latar Belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi
(0-11 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Studi
pendahuluan dari rekam medik di RSUD Karanganyarjumlah bayilahir selama 1
tahun dari bulan September 2014-September 2015 sebanyak 4758 kelahiran,
jumlah bayi dengan ikterus sebanyak 652 (20,9%), bayi ikterus derajat I sebanyak
285 (43,8%), bayi ikterus derajat II sebanyak 350 (53,6%), bayi ikterus derajat III
sebanyak 17 (2,6%). Apabila tidak segera dilakukan penanganan akan
mengakibatkan terjadinya kern ikterus
Tujuan: Untuk melaksanakan ashuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
ikterus neonatorum derajat II melalui pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah
Varney.
Metodologi: Karya Tulis Ilmiah menggunakan metode deskriptif dengan studi
kasus, dilakukan di RSUD Karanganyar subjek studi kasus adalah Bayi Ny. A
dengan ikterus derajat II dan dilakukan pada tanggal 23-27 April 2016 dengan
menggunakan format asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan 7 langkah Varney.
Teknik pengumpulan data meliputi Data Primer yang terdiri dari Pemeriksaan
Fisik, Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Wawancara, Observasi dan Data Sekunder terdiri
dari Studi dokumentasi dan Studi kepustakaan.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 5 hari didapatkan hasil
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, kadar bilirubin turun, bayi dapat
menyusu dengan baik.
Kesimpulan: Dari asuhan kebidanan 7 langkah varney tidak terdapat kesenjangan
antar teori dan praktek dilapangan.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan, bayi baru lahir, Ikterus derajat II.
Kepustakaan : 30 buku ( 2007-2015).
v
MOTTO
1 Masa depanku sungguh ada dan harapanku tidak akan hilang (Penulis)
2 Masalah bukanlah cobaan yang harus dihindari, namun tantangan yang wajib
dihadapi (Penulis)
3 Selama masih ada tekat yang terpelihara dalam semangat maka tidak ada kata
terlambat dalam hidup (Penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan teruntuk:
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikanku kesehatan, kekuatan
dan kesabaran serta kelancaran dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Kepada Bapakku Nikodemus Lasboy dan Ibuku Filpina Kolimon serta seluruh
keluarga yang selalu mendoakanku, mendukungku dan mengkhawatirkan
kesehatanku. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang selalu kalian
berikan.
3. Kepada kakakku dan adik-adikku tercinta.
4. Untuk saudaraku Dony Kolimon dan Murny Kolimon yang setia menemaniku,
mendengarkan keluh kesahku dan selalu ada buat aku. Terimakasih ya kalian
luar biasa.
5. Kepada ibu Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes. Terimakasih karena sudah
dengan sabar membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini sehingga dapat terselesaikan.
6. Kepada seluruh dosen-dosenku yang sudah menjadi orang tua kedua ku yang
mendidik dan membimbingku dengan penuh kesabaran dan ketulusan,
terimakasih tak terhingga atas ilmu yang telah kalian diberikan.
7. Sahabat-sahabatku seperjuangan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
8. Untuk Almamaterku tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan :
1. SD N 1 Oele’u Selatan LULUS TAHUN 2007
2. SMP Kristen 2 Banat LULUS TAHUN 2010
3. SMA N 1 Amanuban Tengah LULUS TAHUN 2013
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
INTISARI ..................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... vi
CURICULUM VITAE .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Studi Kasus................................................................. 3
D. Manfaat Studi kasus ............................................................... 4
E. Keaslian Stusi Kasus .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ............................................................................ 7
1. Bayi Baru Lahir (BBL) ...................................................... 7
2. Ikterus ................................................................................ 9
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 17
C. Landasan Hukum .................................................................... 32
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus .................................................................... 33
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 33
C. Subjek Studi Kasus ................................................................. 33
viii
D. Waktu Studi Kasus ................................................................. 34
E. Instrumen Studi Kasus ............................................................ 34
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan..................................................... 38
H. Jadwal Penelitian .................................................................... 38
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ....................................................................... 39
B. Pembahasan ........................................................................... 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 69
B. Saran ...................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Rumus Kramer ............................................................................... 14
Tabel 2.2 Pedoman pengelolaan ikterus......................................................... 16
Tabel 4.1 Tabel Sistem Apgar Score ............................................................ 44
Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan Laboratorium ................................................... 46
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Derajat dan daerah ikterus .......................................................... 14
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per
1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun (Dinkes, 2012)
hidup, sedangkan kasus kematian bayi per Keresidenan Pekalongan 774 kasus
(20,87%), Semarang 739 kasus (19,92%), Surakarta 681 kasus (18,36%), Pati
565 kasus (15,23%), Banyumas 421 kasus (11,35%), Kedu 529 kasus
berat bayi lahir rendah (BBLR), tetanus, ikterus, asfiksia (Rahardjo dan
Marmi, 2012)
terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya hiperbilirubinemia. Ikterus ini
1
2
infeksi, kelainan sel darah merah, dan toksin dari luar tubuh serta dari tubuh
Karanganyar, diketahui bahwa jumlah bayi baru lahir selama 1 tahun dari
lahir normal 1627 (34,20%), jumlah bayi patologi 3131 (65,8%), bayi asfiksia
ringan sebanyak 952 (30,4%), bayi asfiksia sedang sebanyak 900 (28,8%),
bayi asfiksia berat sebanyak 115 (3,7%), berat badan lahir rendah (BBLR)
sebanyak 512 (16,3%) dan pembagian untuk bayi dengan ikterus sebanyak
652 (20,9%), bayi ikterus derajat I sebanyak 285 (43,8%), bayi ikterus derajat
komplikasi yang timbul apabila bayi tidak segera ditangani akan menjadi kern
kasus pada bayi dengan ikterus neonatorum derajat II. “Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.A dengan Ikterus Neonatorum Derajat II di
Varney”.
3
B. Perumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi. Ny. A dengan
1. Tujuan Umum
Untuk melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Bayi. Ny. A
langkah varney.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
derajat II.
derajat II.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
b. Pendidikan
jam, mengobservasi posisi bayi saat dilakukan terapi sinar setiap 4 jam
“Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. S dengan Ikterus
Logafox 2x20 gram, Ottogenta 2x20 gram, Neo K 2x0,5 gram tiap 12
1,75 mg%.Setelah diberi asuhan selama 4 hari keadaan umum bayi sudah
sehat.
Perbedaan studi kasus diatas dengan studi kasus yang dilakukan oleh
persamaan studi kasus diatas dengan studi kasus yang dilakukan oleh
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
a. Definisi
1) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu.
2012).
2) Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan genap
4000 gram, nilai Apgar lebih dari 7 dan tanpa cacat bawaan
7) Gerakan aktif
7
8
24 jam pertama.
259 hari)
lebih)
1) Asfiksia
pernapasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau
8
9
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan
3) Ikterus
4) Tetanus Neonatorum
2. Ikterus
a. Pengertian
1) Ikterus adalah gejala kuning pada sklera kulit dan mata akibat
(Dewi, 2013).
b. Klasifikasi Ikterus
yaitu:
c. Etiologi
Menurut Kusuma dan Nuraif (2015), penyebab ikterus pada bayi baru
d. Patofisiologis Ikterus
retikuloentelial.
hepatik.
sebelumnya.
e. Manifestasi klinis
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis, atau ibu dengan
diabetik atau infeksi. Jaundice yang tampak pada hari kedua atau
hari ketiga, dan mencapai puncak pada hari ketiga sampai hari ke
empat dan menuurun pada hari ke lima sampai hari ke tujuh yang
atau keruh. Perbedaan ini hanya dapat dilihat pada ikterus yang
berat.
Gambar 2.1
a) B
b) S
pagi agar bayi tidak kepanasan, atur posisi kepala agar wajah
2. Terapi Medis
pada nilai tertentu berdasarkan usia bayi dan apakah bayi lahir
sinar khusus. Sinar ini akan mampu untuk menembus kulit bayi
transfusi tukar.
Tabel 2.2 Pedoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbulnya dan kadar bilirubin
<5 Pemberian
makanan yang dini
5–9 Terapi sinar bila Kalori cukup
Hemolisis
10 – 14 Transfusi tukar* Terapi sinar
Bila hemolisis
15 – 19 Trnsfusi tukar* Transfusi tukar Terapi sinar+
Bila hemolisis
>20 Transfusi tukar +
Sumber : Prawiroharjo, (2009)
tindakan dalam urutan yang logis untuk keuntungan pasien dan tenaga
antara lain :
dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data
1) Data subjektif
18
dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau keluarga dan tenaga
a) Biodata Pasien
(5) Alamat
sebagai penanggungjawab
(8) Pekerjaaan
(9) Pendidikan
19
(10) Agama
(Sondakh, 2013)
2009)
2) Data objektif
Setelah data subjektif kita dapatkan untuk melengkapi data kita dalam
meliputi :
1. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Suhu
4) Nadi
2013)
5) Pernapasan
kali/menit
pemeriksaan fisik
tidak kebiru-biruan.
22
1) Kepala
terlihat kuning.
2) Muka
3) Mata
4) Hidung
kuning.
5) Mulut
kuning.
6) Telinga
7) Leher
8) Dada
1) Reflek Morro/Terkejut
biasanya lemah.
2) Reflek Grasping/Menggenggam
biasanya lemah.
3) Reflek Rooting/Mencari
4) Reflek Sucking/Menghisap
e. Pemeriksaan Antropometri
1) Berat Badan
2) Panjang Badan
2013).
3) Lingkar Kepala
2013).
f. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnosa Kebidanan
b. Masalah
dkk, 2010). Masalah yang sering dijumpai pada bayi dengan ikterus
Nurarif, 2015).
26
c. Kebutuhan
Diagnosa potensial pada kasus bayi baru lahir dengan ikterus derajat
pasien, namun kadang juga berada pada situasi pasien yang memerlukan
tidak menjadi ikterus derajat III yaitu pemberian ASI yang cukup, jemur
bayi dibawah matahari antara jam 7-8 pagi selama 30 menit, 15 menit
Langkah V Perencanaan
dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh
terbuka untuk mendapat matahari pagi antara jam 7-8 pagi agar bayi
tertentu berdasarkan usia bayi dan apakah bayi lahir cukup bulan atau
akan mampu untuk menembus kulit bayi dan akan mengubah bilirubin
menjadi lumirubin yang lebih mudah di ubah oleh tubuh bayi. Selama
kadar bilirubin, maka bayi akan di tempatkan pada selimut fiber optic
e. Jika gagal dengan terapi sinar maka dilakukan transfusi tukar yaitu
penggantian darah bayi dengan darah donor. Ini adalah prosedur yang
Langkah VI Pelaksanaan
dan anggota keluarga yang lain. JIka bidan tidak melakukannya sendiri ia
mutu dan asuhan pada bayi baru lahir dengan ikterus (Sulistyawati, 2009).
29
terbuka untuk mendapat matahri pagi antara jam 7-8 jam pagi agar
bayi tidak kepanasan, atur posisi kepala agar wajah tidak menghadap
tertentu berdasarkan usia bayi dan apakah bayi lahir cukup bulan atau
akan mampu untuk menembus kulit bayi dan akan mengubah bilirubin
menjadi lumirubin yang lebih mudah di ubah oleh tubuh bayi. Selama
kadar bilirubin, maka bayi akan di tempatkan pada selimut fiber optic
f. Jika gagal dengan terapi sinar maka dilakukan transfusi tukar yaitu
penggantian darah bayi dengan darah donor. Ini adalah prosedur yang
30
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assesment
disimpulkan. Karena keadaan klien yang terus berubah dan selalu ada
a Diagnosa/Masalah
kondisi klien.
P : Planning
C. LANDASAN HUKUM
aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dengan hukum
antaranya :
Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
Pasal 11
penyuluhan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi
Jenis laporan ini adalah studi kasus dengan latar belakang asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan Ikterus Neonatorum derajat II. Jenis
studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang
kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. A dengan Ikterus Neonatorum
Karanganyar.
Subjek studi kasus adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.
Jika kita bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang
unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat penelitian atau sasaran peneliti
(Arikunto, 2013). Subjek dalam studi kasus ini adalah bayi baru lahir pada
33
34
Suatu penelitian sering kali memerlukan waktu yang lebih lama dari
yang telah dtentukan, sehingga menjadi kendala bagi semua peneliti terutama
RSUD Karanganyar.
1. Data Primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
jaaringan atau organ (Priharjo, 2007). Pada kasus bayi baru lahir
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
Suriadi, 2010)
37
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
(Saryono, 2011).
a. Studi Dokumentasi
Karanganyar.
b. Studi Kepustakaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain:
1. Untuk wawancara
b. Buku tulis
2. Untuk pemeriksaan
a. Termometer
b. Stetoskop
c. Jam tangan
3. Untuk dokumen
a. Buku referensi
b. Komputer
H. Jadwal Penelitian
menyusun proposal studi kasus, sampai dengan penulisan laporan studi kasus,
(Notoatmodjo, 2012).
BAB IV
Ruang : Dahlia
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS BAYI
2. Umur : 2 hari
39
40
PADA IBU
c. Keluhan-keluhan pada
teratur.
24mg.
dan 38mg.
komplikasi.
d. Plasenta
cm
e. Lama Persalinan
3. Riwayat Penyakit
pilek/ flu.
42
a) Jantung :
b) Ginjal :
c) Asma :
d) TBC :
darah.
e) Hepatitis :
f) Diabetes Melitus :
pada malam hari dan tidak sering BAK lebih dari 6x pada
malam hari.
43
g) Hipertensi :
h) Epilepsi :
i) Lain – lain :
HIV/AIDS dll.
e. Riwayat operasi :
Tabel 4.1
Riwayat Pemeriksaan Khusus (Apgar Score)
Aspek yang NILAI JUMLAH
Dinilai
0 1 2 Mnt 5Mnt 5Mnt
I I II
Appearance Biru / Badan merah Badan dan 1 2 2
(Warna Kulit) Pucat muda, eks ekstermitas
termitas biru merah muda
Pulse (Denyut Tidak <100 >100 2 2 2
Jantung) teraba
Grimace Tidak Lambat Menangis 2 2 2
(Reflek) ada kuat
Activity Lemas/ Gerakan Aktif/fleksi 2 1 1
(Aktivitas) lumpuh sedikit/fleksi tungkai baik
tungkai /reaksi melawan
Respiratory Tidak Lambat, tidak Baik, 1 2 2
(Pernapasan) ada teratur menangiskuat
JUMLAH 8 9 9
Sumber : Data Primer
Tanggal 21 April 2016, Pukul 21.30 WIB
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu : 36,60c
b. Pernapasan : 42 x/menit
berwarna hitam.
b. Ubun-ubun : Berdenyut.
kuning.
nampak kuning.
kuning.
o. Anus : Berlubang.
3. Reflek
sentuhan.
4. Antrapometri
a. Lingkar Kepala : 32 cm
b. Lingkar Dada : 33 cm
c. LLA : 11 cm
5. Eliminasi
konsistensi lembek.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil
Bilirubin direk 0,70 mg/dl
Bilirubin indirek 8,45 mg/dl
Bilirubin total 9,15 mg/dl
Golongan darah O
Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 April2016
47
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Data dasar :
DS
21.30 WIB.
DO
2. Kesadaran : Composmentis
4. Pernafasan : 42 x/menit
5. Suhu : 36,60C
7. Lingkar Kepala : 32 cm
8. Lingkar Dada : 33 cm
9. LLA : 11 cm
13. Kulit kering, tugor jelek dan kelihatan kuning pada daerah
Golongan Darah :O
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
V. RENCANA TINDAKAN
1. Pukul 10.45 WIB Memberi tahu ibu dan keluarga bahwa bayi masih
reflek menghisap.
6. Pukul 11.20 WIB Menjaga lingkungan sekitar bayi agar tetap bersih
dan hangat.
VII.EVALUASI
lemah.
320C.
7. Pakaian bayi yang basah dan kotor sudah diganti dan bayi tampak
nyaman.
DATA PERKEMBANGAN I
Data Subjektif
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 370C
4. Nadi : 128x/menit
5. Pernafasan : 48 x/menit
Assesment
Planning
keadaan lemah.
keadaan bayinya.
320C.
dot.
53
kotor.
diganti.
jam.
hitam.
54
DATA PERKEMBANGAN II
Data Subjektif
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 36,4o C
5. Pernapasan : 44 x / menit
Assesment
Planning
kuning.
bayi.
dot.
32o C.
kotor.
56
diganti.
terapi 24 jam.
sudah di lakukan .
57
Data Subjektif
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis.
3. Suhu : 36.9oC.
5. Pernafasan : 44 x / menit
Assesment
Planning
keadaan baik.
keadaan bayinya.
32oC.
kuat.
59
kotor.
diganti.
jam.
warna hitam.
tidak dilakukan.
60
DATA PERKEMBANGAN IV
Data Subjektif
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Suhu : 37oC.
5. Pernafasan : 44 x / menit
Assesment
Planning
menit, R: 44 x / menit.
demand.
Eksklusif.
bayinya.
hari.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas asuhan kebidanan pada Bayi Ny.
manajemen asuhan kebidanan menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah
sebagai berikut :
1. Pengkajian
data penunjang. Keluhan utama pada bayi baru lahir dengan Ikterus
Neonatorum derajat II adalah tubuh bayi terlihat kuning mulai dari muka
Rumus Kremer bagian tubuh bayi yang tampak kuning dimulai dari
kepada, leher sampai perut adalah derajat II dan kadar bilirubin 9 mg/dl
malas minum dan pada muka, leher sampai perut tampak kuning. Pada
Neonatorum pada kepala, leher sampai perut nampak kuning dan hasil
bilirubin total 9,15 mg/dl, bilirubin direk 0,70 mg/dl, bilirubin indirek
64
8,45 mg/dl. Sehingga pada tahap ini tidak ada kesenjangan antara teori
2. Interpretasi Data
Derajat II. Masalah yang sering dijumpai pada bayi dengan ikterus adalah
2015). Kebutuhan yang harus diberikan pada bayi dengan ikterus adalah
Pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu maka
Neonatorum derajat II. Dalam kasus ini pada Bayi Ny. A ditemukan
pemenuhan nutrisi yang adekuat. Pada tahap ini tidak ada kesenjangan
3. Diagnosa Potensial
pada bayi baru lahir dengan ikterus derajat II akan muncul apabila kadar
penanganan yang tepat dan pada hasil pemeriksaan kadar bilirubin yang
4. Antisipasi
tidak menjadi ikterus derajat III yaitu pemberian ASI yang cukup, jemur
bayi dibawah matahari antara jam 7-8 pagi selama 30 menit, 15 menit
ASI yang adekuat, pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat/ dalam
Foto terapi dengan program penyinaran selama 2x24 jam, area yang
5. Perencanaan
kadar bilirubin maka bayi akan ditempatkan pada selimut fiber optic
5) jika gagal dengan terapi sinar maka dilakukan transfusi tukar yaitu
6. Implementasi/Pelaksanaan
Pada bagian pelaksanaan ini tindakan tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
7. Evaluasi
reflek menghisap dan menelan baik, bayi bergerak aktif, warna kuning
pada kepala, leher dan badan bagian atas sudah tidak terlihat, menetek
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan dalam studi kasus dan
pembahasan pada asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. A
ibu mengatakan bayinya berwarna kuning pada hari kedua kelahiran, data
kepala, leher dan badan bagian atas serta data penunjang yang diperoleh
dari hasil laboratorium yaitu bilirubin total : 9,15 mg/dl, bilirubin direk :
yaitu masalah reflek hisap lemah. Kebutuhan yang harus diberikan pada
69
70
3 Diagnosa potensial pada kasus ini tidak muncul karena penanganan yang
umum dan vital sign bayi, observai keadaan ikterik bayi dan reflek
yaitu foto terapi, jaga kehangatan suhu inkubator, pemberian minum ASI
keadaan ikterik dan reflek menghisap, kolaborasi dengan dr. Sp.A untuk
hasil warna kuning pada kepala, kulit dan badan bagian atas sudah tidak
tampak lagi serta kebutuhan ASI terpenuhi ditandai bayi dapat minum
71
dengan baik dan hasil laboratorium kadar bilirubin total 2,91 mg/dL,
bilirubin indirek total 2,51 mg/dL, bilirubin direk total 0,40 mg/dL.
8 Dalam pembahasan teori dan praktek yang penulis lakukan terhadap bayi
asuhan.
B. SARAN
dengan cara menjemur bayi setiap pagi sekitar jam 7-8 selama ±30 menit
tercukupi.
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
asuhan kebidanan harus berpegang pada teori yang ada agar lebih
b. Pendidikan