Disusun Oleh :
SUSANTI
NIM. P27824208037
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan pada
Ny.”T” dengan KB Suntik Depo Progestin di BPS Ny. Sulastri, Amd.Keb. Panekan,
Magetan.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pengalaman belajar
lapangan di Program Studi Kebidanan Magetan.
Dalam menyusun laporan ini, penyusun mendapat bantuan, bimbingan dan
saran dari pembimbing. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Nani Surtinah, SST,SSiT,M.Pd., selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Magetan.
2. Ibu Sulastri, Amd.Keb., Selaku Pembimbing Praktek.
3. Ibu Siti Widajati, S.Pd,MMKes., Selaku Pembimbing Akademik.
4. Ibu Tulis, yang bersedia menjadi obyek dalam pembuatan Askeb KB ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Askeb ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun
memohon kritik dan saran dari pembaca untuk dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. KB suntik adalah suatu cara kontrasepsi yang tersedia dalam laritan
mikrokristaline, dimana setelah satu minggu penyuntikan 150 mg, tercapai
kadar puncak sampai 2-3 bulan, lalu menurun kembali (Hartanto, 2004:165).
2. KB suntik (depo provera) adalah suntikan medrolesi progesteron astat yang
biasanya diberikan pada hari ke-3 sampai 5 pasca persalinan, segera setelah
keguguran dan pada masa intervas sebelum sebelum hari ke-3 haid
(Wiknjosastro, 2007:921).
3. KB suntik Depot Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan suatu
progestin yang mekanisme kerjanya menghambat sekresi hormon pemicu
filikes (FSH) dan LH serta lonjakan LH (Varney, 2007:481).
I. Diagnosa Kebidanan
P>10001, umur 15-49 tahun akseptor KB suntik jenis ….., jumlah anak …., keadaan
umum baik, tidak ada kontraindikasi untuk diberikan KB suntik, dengan masalah:
a. Gangguan rasa nyaman (pada genetalia) berhubungan dengan sekresi vagina
yang berlebihan.
b. Gangguan rasa nyaman (pusing) berhubungan dengan pengaruh hormonal.
c. Gangguan body image berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh.
J. Perencanaan
1. P…….., umur 15-49 tahun akseptor KB suntik jenis ….., jumlah anak ….,
keadaan umum baik, tidak ada kontraindikasi untuk diberikan KB suntik.
Tujuan :- Tidak ada keluhan atau efek samping yang berat.
- Ibu suntik sesuai jadwal.
Intervensi :
a. Lakukan pengkajian ulang mengenal KB suntik pada ibu.
R/ Menggali pengetahuan ibu tentang KB suntik.
b. Jelaskan efek samping dan alternatif tindakan.
R/ Ibu mampu mengenali efek samping dan alternatif tindakan.
c. Beritahu ibu datang kembali untuk suntik KB sesuai dengan jadwal.
R/ Jadwal penyuntikan yang terlambat dapat menyebabkan kadar hormon
dalam tubuh menurun yang memungkinkan resiko terjadi kehamilan
sangat besar.
(Suryono, 1996:176)
K. Implementasi
Tindakan asuhan yang kita lakukan terhadap klien sesuai dengan masalahnya
mencakup tindakan mandiri dan kooperatif dengan melibatkan klien dan keluarga
secara langsung untuk mencapai hasil sesuai kriteria yang diinginkan.
(Cunningham, 2006:1714)
L. Evaluasi
Merupakan hasil tahap akhir dari proses askeb untuk menilai tentang kriteria hasil
yang dicapai, apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Dalam evaluasi dilakukan
dengan SOAP.
S : Data Subyektif
Yang didapatkan dari keluhan pasien.
O : Data Obyektif
Yang didapatkan dari hasil pemeriksaan.
A : Assesment
Berisi kesimpulan dari data subyektif dan obyektif yang menunjukkan
tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan maupun masalah yang
baru.
P : Planning
Merupakan perencanaan lanjutan tindakan yang sudah dilakukan dengan
berpedoman pada tingkat keberhasilan yang dicapai.
(Depkes RI, 1995:11)
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Obyektif
Tanggal pendaftaran : 30 Mei 2010 pukul 18.30 WIB
Tempat : BPS Sulastri, Amd.Keb
a. Biodata Istri Suami
Nama : Ny.“T” Tn.“N”
Umur : 22 th 27 th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Swasta (Pedagang) Swasta (Pedagang)
Penghasilan : + Rp. 350.000,-/bln + Rp. 400.000,-/bln
Status Marital : Menikah Menikah
Lama/brp x menikah : 2 th/1 x 2 th/1 x
Alamat : Sadon 2/1, Panekan, Magetan
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan haidnya hanya sedikit (bercak merah) dan tidak teratur
siklusnya.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak perna menderita penyakit dengan gejala sering
pusing, tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung berdebar-debar saat
beraktivitas, cepat lelah (jantung), banyak makan, banyak minum,
sering kencing (DM), tidak ada benjolah abnormal pada payudara
(kanker), tidak keputihan yang berlebihan, berbau, berwarna dan gatal
(PMS), tidak perdarahan abnormal uterus.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit dengan gejala sering
pusing, tekanan darah tinggi (hipertensi), jantung berdebar-debar saat
beraktivitas, cepat lelah (jantung), banyak makan, banyak minum,
sering kencing (DM), tidak ada benjolah abnormal pada payudara
(kanker), tidak keputihan yang berlebihan, berbau, berwarna dan gatal
(PMS), tidak perdarahan abnormal uterus.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga tidak ada yang pernah menderita
penyakit dengan gejala sering pusing, tekanan darah tinggi
(hipertensi), jantung berdebar-debar saat beraktivitas, cepat lelah
(jantung), banyak makan, banyak minum, sering kencing (DM), tidak
ada benjolah abnormal pada payudara (kanker), tidak keputihan yang
berlebihan, berbau, berwarna dan gatal (PMS), tidak perdarahan
abnormal uterus.
d. Riwayat Kebidanan
1) Riwayat Haid
Ibu mengatakan setelah menggunakan KB suntik, siklus haid tidak
teratur dan hanya berupa spotting 1-3 hari, tidak disertai nyeri haid,
sebelum dan setelah haid terjadi keputihan, tidak gatal dan tidak
berbau serta jernih.
2) Riwayat Persalinan yang Lalu
Pada awal kehamilan, ibu mengeluh mual-mual dan pada akhir
kehamilan mengeluh sering kencing. Ibu mendapat tablet Fe dan
vitamin C. ibu ANC 2x pada TM I, 3x pada TM II dan 4x pada TM
III. Tidak terjadi komplikasi selama kehamilan. Ibu mendapat
penyuluhan tentang perawatan payudara, senam nifas, personal
hygiene, pola nutrisi, istirahat.
3) Riwayat Persalinan yang Lalu
Persalinan normal, ditolong bidan, BB : 3.500 gram, jenis kelamin
perempuan, langsung menangis, tidak terjadi perdarahan
hebat/komplikasi, plasenta lahir sendiri.
4) Riwayat Nifas yang Lalu
Tidak terjadi perdarahan atau infeksi selama masa nifas. Setelah bayi
lahir, langsung diberi susu formula karena ASI ibu belum keluar,
setelah ASI keluar, bayi diberi ASI sampai usia 19 bulan dengan
diselungi pemberian susu formula.
5) Riwayat KB
Klien menggunakan KB suntik depo progestin selama 1,5 tahun
setelah kelahiran anak pertama. Sekarang anak berumur 19 bulan, jenis
kelamin perempuan. Ibu menggunakan KB suntik dengan jarak 3
bulan sekali (depo progestin).
e. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi
- Setelah menggunakan KB suntik 3 bulanan:
Ibu makan sehari 2-3x dengan porsi sedang, dengan komposisi
nasi, lauk (tahu, tempe, telur, ayam, ikan), sayur (bayam, sawi,
wortel, kangkung), buah (jeruk, pepaya). Minum air 8-9 gelas per
hari.
- Selama menggunakan KB suntik:
Ibu mengatakan ada peningkatan nafsu makan. Ibu makan 3-4x
sehari dengan porsi sedang, dengan komposisi nasi, lauk (tahu,
tempe, telur, ayam, ikan), sayur (bayam, sawi, wortel, kangkung),
buah (jeruk, pepaya). Minum air 8-10 gelas per hari.
2) Istirahat
Tidak ada perubahan pola istirahat sebelum dan selama menggunakan
KB suntik 3 bulan, ibu tidur malam pukul 21.30 – 04.30 WIB, jarang
tidur siang.
3) Eliminasi
Tidak ada perubahan sebelum dan selama menggunakan KB suntik 3
bulan, BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning trengguli, tidak
ada keluhan, BAK 4-6x sehari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan.
4) Personal hygiene
Tidak ada perubahan sebelum dan selama menggunakan KB suntik 3
bulan, ibu mandi 2x sehari, gosok gigi saat mandi, keramas 2x
seminggu, ganti CD dan pakaian saat mandi.
5) Aktivitas
Tidak ada perbedaan sebelum dan selama menggunakan KB suntik 3
bulan. Ibu bersama suami berdagang dari pagi hingga sore, disamping
itu, ibu juga melakukna pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu,
masak, mencuci.
6) Kehidupan seksual
Hubungan seksual dengan suami normal, frekuensi 1-2x seminggu,
tanpa ada gangguan dari kedua belah pihak.
7) Latar belakang budaya
Di daerah klien, penggunaan kontrasepsi suntik sudah memasyarakat
dan dianggap tidak bertentangan dengan budaya atau adat setempat,
sehingga masyarakat sudah sadar ber-KB tanpa paksaan. Tidak ada
paham banyak anak banyak rejeki.
8) Keadaan psikososial
Selama menjadi peserta KB suntik, keadaan emosi ibu stabil,
hubungan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar juga baik.
9) Keadaan spiritual
Ibu menganut agama Islam dan dalam agama Islam memperbolehkan
penggunaan KB suntik 3 bulan.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran: komposmentis
3) Tanda-tanda vital
T : 120/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 19 x/menit
S : 36,80C
4) BB sekarang : 46 kg, BB pemeriksaan yang lalu : 46 kg.
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, tidak
mudah rontok.
Muka : Tidak sembab, tidak oedem, tidak terdapat cloasma
gravidarum.
Mata : Kelopak mata tidak oedem, sklera tidak ikterus,
konjungiva palpebra merah muda.
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada polip, fungsi baik.
Gigi dan mulut : Bersih, tidak ada karies, tidak ada stomatitis, tidak ada
karang gigi.
Telinga : Bentuk simetris, bersih, tidak ada sekret, fungsi
pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendunngan vena
jugularis.
Dada : Bentuk simetris, pernapasan normal, tidak ada
wheezing/ronchi, bunyi jantung normal. Payudara tidak
ada pembesaran, tidak ada hyperpigmentasi areola dan
papilla mammae, tidak ada benjolan abnormal, sulit
digerakkan.
Abdomen : Tidak ada pembesaran uterus, tidak teraba tumor, tidak
ada striae, tidak ada hyperpigmentasi linea alba, tidak
ada nyeri tekan di atas sympisis.
Genetalia : Bersih, tidak ada bengkak, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini atau kelenjar skene, tidak ada
kondiloma akuminata/matalata, fluor albus, jernih,
sedikit, tidak gatal, tidak berbau.
Ekstremitas : Tidak ada oedem, tidak ada varices pada tungkai.
3. Analisa Data
C. Perencanaan
1. Diagnosa : P10001, umur 22 tahun, peserta KB suntik 3 bulan jenis depo
progestin, jumlah anak 1, KU baik.
Tujuan : Setelah dilaksanakan tindakan konseling diharapkan klien
kooperatif.
Kriteria : Akseptor/klien mampu memahami konseling yang diberikan,
sehingga pengetahuan ibu bertambah.
Intervensi :
a. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
R/ Ibu mengetahui keadaan dirinya, sehingga kooperatif dengan tindakan
yang diberikan.
b. Kaji pengetahuan ibu tentang KB suntik.
R/ Mengetahui sejauh mana pengetauan ibu tentang KB suntik.
c. Anjurkan untuk menghubungi tenaga kesehatan bila timbul keluhan.
R/ Deteksi dini adanya kelainan dan pencegahan komplikasi.
d. Lakukan penyutikan jenis depo progestin secara IM.
R/ KB suntik jenis depo progestin sesuai dengan pilihan peserta KB.
e. Rencanakan ibu untuk datang kembali 3 bulan lagi.
R/ Jadwal penyuntikan yang terlambat dapat menyebabkan kadar hormon
dalam tubuh menurun memungkinkan resiko kehamilan.
2. Masalah : Gangguan pola haid dan spotting.
Tujuan : - Klien memahami bahwa gangguan pola haid dan spotting
pada KB suntik.
- Ibu merasa lebih tenang setelah mendapat penjelasan
mengenai gangguan pola haid dan spotting.
Kriteria : - Klien mengetahui tentang gangguan pola haid dan spotting
yang didalaminya.
- Klien terlihat tenang.
Intervensi :
a. Jelaskan kembali bahwa gangguan pola haid dan spotting yang dialaminya
termasuk salah satu efek samping alat kontrasepsi KB suntik.
R/ Klien akan mengerti dan akan memudahkan kerjasama dengan tenaga
kesehatan untuk tindakan selanjutnya.
b. Jelaskan mengenai spotting pada klien.
R/ Sewaktu haid, ibu akn mengeluarkan darah + 50 cc, sedangkan pada
penggunaan KB suntik, hal ini tidak terjadi, sehingga mengujrangi
resiko anemia.
c. Jelaskan kelebihan spotting yang lain secara nonmedis.
R/ Ibu mengurangi pembelian pembalut wanita setiap bulan, karena darah
haid yang dikeluarkan sedikit. Bila darah dikeluarkan sedikit/hanya
bercak merah saja dengan siklus pendek, maka peluang untuk
melakukan hubungan sex lebih besar.
D. Pelaksanaan
Tanggal 30 Mei 2010, pukul 18.35 WIB
1. Diagnosa
P10001, umur 22 tahun, peserta KB suntik1,5 tahun jenis depo progestin, anak
1, berumur 19 bulan, keadaan umum baik.
Implementasi :
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu diyakini tidak hamil
dan kondisi umumnya bagus, tensi : 120/70 mmHg.
b. Mengkaji pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 bulanan, yaitu tentang
efek samping, keuntungan dan kerugian.
c. Menganjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila timbul
keluhan, keluhan tersebut bisa karena efek samping. Efek samping KB
suntik 3 bulanan bisa berupa perubahan berat badan, peningkatan fluor
albus (keputihan), pusing, amenorea, spotting, haid tidak teratur, mual,
sakit kepala dan nyeri payudara.
d. Memberi kesempatan ibu untuk mengungkapkan kecemasannya, agar
bidan dapat membantu ibu mengatasi masalah dan menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu.
e. Memberikan suntikan KB depo progestin dengan mengocok dahulu obat
benar-benar larut, menghisap sampai benar-benar habis dan menyuntikkan
secara IM pada 1/3 atas SIAS ke os. cogsigeus dan tidak memassase bekas
suntikan.
f. Menganjurkan ibu datang lagi pada tanggal 22-08-2010 atau sewaktu-
waktu bila ada keluhan.
2. Masalah : Gangguan pola haid dan spotting.
Implementasi :
a. Menjelaskan pada ibu bahwa gangguan pola haid dan spotting yang
dialaminya merupakan efek samping hormonal dari KB suntik.
b. Menjelaskan pada ibu bahwa haid sedikit/bercak/spotting mengurangi
resiko anemia, karena jumlah darah yang dikeluarkan hanya sedikit.
c. Menjelaskan pada ibu keuntungan lain secara non medis, bahwa haid tidak
sedikit/spotting dapat menghemat pengeluaran pembelian pembalut.
Spotting dengan durasi pendek dan memperbesar peluang suami istri
untuk melakukan hubungan sex.
E. Evaluasi
Tanggal : 30 Mei 2010, pukul 18.40 WIB
1. Diagnosa : P10001, umur 22 tahun, akseptor KB suntik 1,5 tahun jenis depo
progestin, anak 1, berumur 19 bulan, keadaan umum baik.
S : - Ibu mengulang kembali penjelasan dari bidan mengenai keuntungan,
kerugian dan efek samping dari KB suntik.
- Ibu mengatakan sudah lega dan sudah tidak cemas lagi.
- Ibu mengatakan akan berkunjung untuk penyuntikan ulang depo
progestin pada tanggal 22 Agustus 2010.
O : - Ibu dapat mengulang kembali penjelasan bidan, mengenai keuntungan,
kerugian dan efek samping dari KB suntik.
A : P10001, 22 tahun, akseptor KB suntik 1,5 tahun, pasca pemberian suntik
depo progestin.
P : - Memotivasi ibu untuk tetap ber-KB.
- Mengingatkan ibu sekali lagi untuk datang berkunjung untuk
penyuntikan ulang depo progestin pada tanggal 22 Agustus 2010.
- Saat datang kunjungan, lakukan evaluasi : TD, BB, tanda kehamilan,
tanyakan keluhan tentang pola haid dan timbul keluhan yang lain.
2. Masalah : Gangguan pola haid dan spotting
S : - Ibu mengerti bahwa gangguan pola haid dan spotting merupakan efek
samping dari KB suntik.
- Ibu mengatakan sudah lega dan tidak cemas lagi.
O : Ibu mampu menjelaskan kembali bahwa gangguan pola haid dan spotting
merupakan efek samping dari KB suntik.
A : Gangguan pola haid dan spotting, pengetahuan ibu tentang penyebab
gangguan pola haid dan spotting bertambah.
P : - Rencana saat kunjungan yang akan datang (tanggal 22 Agustus 2010).
- Kaji keluhan gangguan pola haid dan spotting.
- Kaji timbulnya keluhan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1994. Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana.
Jakarta: Pusdiknakes
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan