Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

AKSEPTOR SUNTIK

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi dan KB

Dosen Pengampu: Ibu Naimah, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH :
2A
MERLINA ANDRIANI (P17310213039)
KHARIDAH IFFAH (P17310213038)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


MALANG JURUSAN D-III KEBIDANAN MALANG
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia Nya. Kita masih diberi kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen kami yaitu Ibu Didien Ika
Setyarini, SST., M.Keb yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.

Tujuan penulisan makalah ini agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang dapat membantu dalam penyelesaian kurikulum.Kami menyadari dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang membantu
kami dalam menyelesakan makalah ini, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan
semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua.

Malang, 27 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik Progestin…..............................................5
2.1.1 Definisi Kontrasepsi…...........................................................................5
2.1.2 Definisi Kontrasepsi Suntik Progestin…...............................................5
2.1.3 Jenis Kontrasepsi Suntik Progestin…....................................................5
2.1.4 Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progestin…..........................................5
2.1.5 Keuntungan Kontrasepsi Suntik Progestin….........................................6
2.1.6 Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progestin….......................................6
2.1.7 Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin…...............6
2.1.8 Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progestin…................................7
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan….........................................................................................12
4.2 Saran…....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana


nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan
KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat
dipakai pada pascapersalinan (Manuaba,2010).
Tingginya minat pemakai suntikan KB di Indonesia dapat dilihat dari
evaluasi hasil pencapaian program keluarga berencana nasional. Jumlah peserta
baru KB suntik di Jawa Timur pada Tahun 2011 mencapai 695.296 peserta atau
sudah melebihi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 662.100 peserta.
Sedangkan di Surabaya sendiri jumlah peserta baru KB suntik pada ahun
2011mencapai 52.118 peserta atau 60,61% dari seluruh metode kontrasepsi. Ini
menunjukkan bahwa alat kontrasepsi suntik masih menjadi favorit masyarakat di
Indonesia termasuk di Surabaya. (BKKBN, 2011).
Namun, masih banyak penggunaan alat kontrasepsi suntik yang salah atau
tidak memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik sehingga masih ada
kejadian kehamilan/komplikasi tidak tertangani pada akseptor KB suntik . Selain
itu juga masih banyak kejadian drop out pada akseptor KB, terutama KB
progestin, akibat adanya efek samping yang tidak dimengerti oleh akseptor. Hal
ini dapat diperbaiki dengan pemberian edukasi, konseling, dan peningkatan
keterampilan penyedia layanan, yang juga dapat meningkatkan penerimaan
akseptor terhadap alat kontrasepsi (Wulansari, Pita & Huriawati Hartanto, 2006).
Oleh karena itu dibutuhkan asuhan kebidanan dan konseling yang tepat
untuk meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dari pemakaian
kontrasepsiterutama kontrasepsi suntik progestin.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengaan kontrasepsi?
2. Jelaskan apa yang dimaksud kontrasepsi suntik progestin?
3. Bagaimana cara kerja, keuntungan, keterbatasan suntik progestin?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengaan kontrasepsi
2. Mengetahui apa yang dimaksud kontrasepsi suntik progestin

4
3. Mengetahui bagaimana cara kerja, keuntungan, keterbatasan suntik progestin.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik Progestin

2.1.1 Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk


pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual
(Saifuddin, 2010: U-46).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
spermayang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
matang dengan sel sperma tersebut (BKKBN, 2011).
2.1.2 Definisi Kontrasepsi Suntik Progestin
KB suntik (depo provera) adalah suntikan medroksi progesteron asetat yang
biasanya diberikan pada hari ke-3 sampai 5 pasca persalinan, segera setelah
keguguran dan pada masa interval sebelum hari ke-3 haid (Wiknjosastro, 2007:921).
KB suntik Depot Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) merupakan suatu
progestin yang mekanisme kerjanya menghambat sekresi hormon pemicu filikes
(FSH) dan LH serta lonjakan LH (Varney, 2007:481).

2.1.3 Jenis Kontrasepsi Suntik Progestin


Tersedia dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu
1. Depo provera 150 mg, depo provera berisi progestin, mengandung 150 mg
DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat).
2. Noristerat 200 mg, noristerat berisi progesterone 200 mg norethindrone
enanthate (Saifuddin, 2010:MK-41).

2.1.4 Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progestin


1. Mencegah ovulasi

6
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasisperma
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Saifuddin, 2010).

2.1.5 Keuntungan Kontrasepsi Suntik Progestin


1. Sangat efektif
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
4. Tidak mengandung estrogren
5. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
6. Sedikit efek samping
7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
8. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopouse
9. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
10. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
11. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (Saifuddin, 2010 : MK-42).

2.1.6 Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progestin


1. Sering ditemukan gangguan haid seperti:
 siklus haid yang memendek atau memanjang
 perdarahan yang banyak atau sedikit
 perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
 tidak haid sama sekali
2. Klien sangat bergantung pada tempat pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan.
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya
4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
5. Tidak menjamin terhadap perlindungan penularan IMS, Hep B/ HIV
6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7. Pada penggunaan jangka panjangdapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi ( jarang ), sakit kepala, jerawat

2.1.7 Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin


1. Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidakhamil

7
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapatdiberikan setiap saat, asalkan ibu
tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak bolehmelakukan
hubungan seksual
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal laindan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan.Bila ibu tidak hamil, suntikan pertama dapat
segeradiberikan atau tidak perlu menunggu sampai haidberikutnya datang.
5. Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi suntikanjenis lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsisuntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yangakan
diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsisuntikan yang sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantikannya
dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan
diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
7. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama
dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat
diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut
tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual (Saifuddin, 2010).
2.1.8 Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progestin
Cara penggunaan kontrasepsi DMPA menurut Saifuddin (2010) adalah :
1. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuscular (IM) dalam daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan
efektif. Suntikan diberikan tiap 90 hari.
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil/
isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kering baru
disuntik.
3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan putih pada
dasar ampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.

8
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANANPADA Ny.”S” AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULANDI


PUSKESMAS PACARKELING - SURABAYA

Tanggal pengkajian :16 April 2011 No.Reg. : 61/12


Pukul : 09.30 WIB
.1 Data Subjektif
1.1 Biodata
Nama Ibu : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “S”
Umur : 30 tahun Umur : 33 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa Suku/ bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
PabrikAlamat :Pacar Kembang Gang Kelinci / 3
1.2 Alasan Kunjungan :kunjungan rutin
1.3 Keluhan Utama : Ibu mengatakan bahwa hari ini (16 April 2012)
adalah jadwal ibu mendapatkan suntikan ulang KB 3 bulan. Ibu ingin pindah
tempat suntik KB di puskesmas pacarkeling. Sebelumnya ibu suntik KB 3
bulan di BPS.

1.4 Riwayat Menstruasi


 Menarche : 13 tahun
 Siklus : 30 hari
 Banyaknya : + 3 x ganti pembalut/hari
 Lamanya : 5-7 hari
 Sifat Darah : encer, merah
 Teratur/Tidak : teratur Dismenorhea : tidak
 Fluor Albus: tidak
- HPHT : 12 – 03 – 2012

9
1.5 Cara KB terakhir (bagi akseptor KB lama) : KB 3 bulan
1.6 Riwayat Obstetri :
 Jumlah anak lahir hidup 3
 Jumlah anak lahir mati :-
 Jumlah abortus :-
 Usia anak terkecil : 4 bulan
 Persalinan terakhir : 23 Desember 2011
 Menyusui : tidak
1.7 Status kehamilan saat ini : tidak hamil
1.8 Sikap pasangan terhadap KB : setuju
1.9 Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulan , pil
1.10 Riwayat penyakit yang diderita klien :
Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak pernah menderita penyakit /
memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, HIV
AIDS, dan kanker.

.2 DataObyektif
2.1 Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik


Kesadaran :composmentis
Tekanan Darah :110/70mmHg
Berat Badan : 50 kg
2.2 Pemeriksaan Fisik
 Wajah : tidak pucat , tidak oedem
 Mata : conjungtiva: merah muda; sklera : putih
 Leher : Bendungan Jugularis : tidak ada
Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada
Pembesaran Kelenjar tyroid : tidak ada
 Abdomen :tidak ada massa, tidak ada nyeri, tidak ada tanda – tanda
kehamilan, tidak ada bekas operasi.
 Genetalia :tampak bersih, tidak ada fluor albus, tidak ada infeksi
kelenjar bartholini& skene.

10
 Ekstrimitas : tidak oedema.

.3 Assessment
Diagnosa aktual : Ny. “S” akseptor KB suntik 3
bulan. Masalah :-

.4 Planning
1. Beritahu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
R/ informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas dan klien
selanjutnya
2. Cek jadwal kunjungan ulang yang tertera pada kartu KB ibu.R/
memastikan tanggal suntikan ulang sesuai jadwal.
3. Jelaskan kembali tentang kelebihan KB suntik 3 bulan :
 Kontrasepsi jangka panjang
 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
 Tidak berpengaruh pada prosuksi ASI
 Klien tidak perlu menyimpan obat
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
 Mencegah anemia, kanker jinak payudara dan kanker endometrium.
R/penjelasan tentang keuntungan KB suntik 3 bulan memberikan informasiyang
mungkin belum diketahui ibu
4. Jelaskan kembali tentang kekurangan/kerugian serta efek samping yang
mungkin terjadi pada akseptor KB suntik 3 bulan :
 Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan karena
haruskembali setiap 12 minggu.
 Tidak melindungi dari IMS

o Kemungkinan terjadi keterlambatan pemulihan kesuburan


setelahpenghentian pemakaian
o Dapat terjadi efek samping, terjadi perubahan pola haid :
perdarahan bercak (spotting) ataupun amenore (tidak haid) dan
penambahan beratbadan.
R/ penjelasan tentang kekurangan dan efek samping KB suntik 3 bulan dapat
menjadi pertimbangan ibu dalam menentukan kontrasepsi yang akan
digunakan.
 Berikan informed consent pada ibu.
11
R/ bukti persetujuan ibu dalam penggunaan KB suntik 3 bulan.
 Jelaskan prosedur penyuntikan KB.
R/ menghindarkan dari ketidakpahaman klien tentang prosedur penyuntikan.
 Pastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu)sebelum tindakan berikutnya terhadap ibu.
R/ menghindari kesalahan dalam proses penyuntikan.
 Atur posisi ibu senyaman
mungkin. R/
mempermudah proses
penyuntikan.
 Lakukan injeksi sesuai prosedur :
o siapkan alat (spuit 3 cc, kapas alcohol, obat yang
mengandung 150 mgDMPA (Depo Medroxy Progesterone
Asetat))
o Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang
dibasahi etil/isopropyl alcohol 70%.
o Injeksi pada daerah 1/3 SIAS-cocygis secara IM .
R/ Prosedur yang benar dapat menghindarkan kesalahan
penyuntikan
 Berikan HE kepada ibu bahwa bekas suntikan tidak boleh
dimasase.R/ Menghindari infeksi pada daerah penyuntikan
 Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang (12 minggu) yaitu tanggal 03-07-
2012 dan menganjurkan ibu untuk datang sesuai jadwal atau sewaktu-
waktu jika ada keluhan.
 R/ ibu mengetahui jadwal suntikan ulang dan datang sesuai jadwal atau
sewaktu-waktu jika ada keluhan.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat dipakai pada
pascapersalinan (Manuaba,2010).

Namun, masih banyak penggunaan alat kontrasepsi suntik yang salah atau tidak
memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik sehingga masih ada kejadian
kehamilan/komplikasi tidak tertangani pada akseptor KB suntik . Selain itu juga masih
banyak kejadian drop out pada akseptor KB, terutama KB progestin, akibat adanya efek
samping yang tidak dimengerti oleh akseptor. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian
edukasi, konseling, dan peningkatan keterampilan penyedia layanan, yang juga dapat
meningkatkan penerimaan akseptor terhadap alat kontrasepsi (Wulansari, Pita & Huriawati
Hartanto, 2006).

Oleh karena itu dibutuhkan asuhan kebidanan dan konseling yang tepat untuk
meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dari pemakaian kontrasepsiterutama
kontrasepsi suntik progestin.

4.2 SARAN

Diharapkan tenaga kesehatan menyadari pentingnya penerapan pemberian suntik KB


Progestin sesuai dengan teori dalam memberikan asuhan yang sesuai sehingga pasien
akan mendapatkan perawatan yang holistik dan komperhensif. Dari segi institusi
pendidikan, diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan propesional, guna terciptanya bidan bidan yang propesional, trampil,
cetakan dan handal dalam memberikan asuhan kebidanan.

13
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2011. Evaluasi Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Nasional


Januari – Desember 2011 Provinsi Jawa Timur. Surabaya :BKKBN

. . 2011b. Alat Kontrasepsi. http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-


jatim/html/cara.htm (Diakses 10 April 2012)

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Pustaka Rihama

Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : PustakaSinar


Harapan

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Varney, Helen. 2007. BukuAjarAsuhanKebidanan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. IlmuKandungan. Jakarta: YBPS

Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi.
Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai