AKSEPTOR SUNTIK
DISUSUN OLEH :
2A
MERLINA ANDRIANI (P17310213039)
KHARIDAH IFFAH (P17310213038)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia Nya. Kita masih diberi kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen kami yaitu Ibu Didien Ika
Setyarini, SST., M.Keb yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang dapat membantu dalam penyelesaian kurikulum.Kami menyadari dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang membantu
kami dalam menyelesakan makalah ini, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan
semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Suntik Progestin…..............................................5
2.1.1 Definisi Kontrasepsi…...........................................................................5
2.1.2 Definisi Kontrasepsi Suntik Progestin…...............................................5
2.1.3 Jenis Kontrasepsi Suntik Progestin…....................................................5
2.1.4 Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progestin…..........................................5
2.1.5 Keuntungan Kontrasepsi Suntik Progestin….........................................6
2.1.6 Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progestin….......................................6
2.1.7 Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin…...............6
2.1.8 Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progestin…................................7
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan….........................................................................................12
4.2 Saran…....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUA
4
3. Mengetahui bagaimana cara kerja, keuntungan, keterbatasan suntik progestin.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasisperma
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Saifuddin, 2010).
7
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapatdiberikan setiap saat, asalkan ibu
tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak bolehmelakukan
hubungan seksual
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal laindan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan.Bila ibu tidak hamil, suntikan pertama dapat
segeradiberikan atau tidak perlu menunggu sampai haidberikutnya datang.
5. Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi suntikanjenis lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsisuntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yangakan
diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsisuntikan yang sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantikannya
dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan
diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
7. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama
dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat
diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut
tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual (Saifuddin, 2010).
2.1.8 Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progestin
Cara penggunaan kontrasepsi DMPA menurut Saifuddin (2010) adalah :
1. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intramuscular (IM) dalam daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu
dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan
efektif. Suntikan diberikan tiap 90 hari.
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil/
isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kering baru
disuntik.
3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan putih pada
dasar ampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.
8
BAB III
TINJAUAN KASUS
9
1.5 Cara KB terakhir (bagi akseptor KB lama) : KB 3 bulan
1.6 Riwayat Obstetri :
Jumlah anak lahir hidup 3
Jumlah anak lahir mati :-
Jumlah abortus :-
Usia anak terkecil : 4 bulan
Persalinan terakhir : 23 Desember 2011
Menyusui : tidak
1.7 Status kehamilan saat ini : tidak hamil
1.8 Sikap pasangan terhadap KB : setuju
1.9 Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulan , pil
1.10 Riwayat penyakit yang diderita klien :
Ibu mengatakan dirinya dan keluarga tidak pernah menderita penyakit /
memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, hepatitis, asma, TBC, HIV
AIDS, dan kanker.
.2 DataObyektif
2.1 Pemeriksaan Umum
10
Ekstrimitas : tidak oedema.
.3 Assessment
Diagnosa aktual : Ny. “S” akseptor KB suntik 3
bulan. Masalah :-
.4 Planning
1. Beritahu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
R/ informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas dan klien
selanjutnya
2. Cek jadwal kunjungan ulang yang tertera pada kartu KB ibu.R/
memastikan tanggal suntikan ulang sesuai jadwal.
3. Jelaskan kembali tentang kelebihan KB suntik 3 bulan :
Kontrasepsi jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak berpengaruh pada prosuksi ASI
Klien tidak perlu menyimpan obat
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
Mencegah anemia, kanker jinak payudara dan kanker endometrium.
R/penjelasan tentang keuntungan KB suntik 3 bulan memberikan informasiyang
mungkin belum diketahui ibu
4. Jelaskan kembali tentang kekurangan/kerugian serta efek samping yang
mungkin terjadi pada akseptor KB suntik 3 bulan :
Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan karena
haruskembali setiap 12 minggu.
Tidak melindungi dari IMS
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat dipakai pada
pascapersalinan (Manuaba,2010).
Namun, masih banyak penggunaan alat kontrasepsi suntik yang salah atau tidak
memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik sehingga masih ada kejadian
kehamilan/komplikasi tidak tertangani pada akseptor KB suntik . Selain itu juga masih
banyak kejadian drop out pada akseptor KB, terutama KB progestin, akibat adanya efek
samping yang tidak dimengerti oleh akseptor. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian
edukasi, konseling, dan peningkatan keterampilan penyedia layanan, yang juga dapat
meningkatkan penerimaan akseptor terhadap alat kontrasepsi (Wulansari, Pita & Huriawati
Hartanto, 2006).
Oleh karena itu dibutuhkan asuhan kebidanan dan konseling yang tepat untuk
meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dari pemakaian kontrasepsiterutama
kontrasepsi suntik progestin.
4.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi.
Jakarta : EGC
14