Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KB SUNTIK

OLEH KELOMPOK 2

INDAH RESTU METUNGKU

SELA DESINTA RAMADIANTI

ANGGI APRILIA HASTUTI

NOVITA SY. MAHMUD

GITA PURWANTI

FARCE

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah KKPK (KB SUNTIK)
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya. Tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan Makalah KKPK ini dengan baik.

Kami tentu menyadari bahwa Makalah KKPK ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk Makalah KKPK ini
nantinya dapat menjadi Makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada Makalah ini kami memohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian, semoga Makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

29 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAULUAN

a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga Berencana


B. Pengertian Keluarga Berencana Suntik ( KB suntik )
C. KLASIFIKASI
D. CARA KERJA
E. EFEKTIVITAS
F. KEUNTUNGAN
G. EFEK SAMPING
H. INDIKASI
I. KONTRA INDIKASI
J. WAKTU MULAI PENGGUNAAN
K. CARA PENGGUNAAN
L. PERINGATAN BAGI AKSEPTOR

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau
melawan,sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana
modren mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli
kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu
masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Secara
ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti
kondom, pil KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu
kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan vasektomi.
Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Pengertian Keluarga
Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992 adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional
di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan
mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga
Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan
kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka
kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada
dasarnya kurang berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan,
tingkat pengetahuan ibu, sikap, jumlah anak, dukungan suami. Salah satu
yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian KB suntik salah
satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana
sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian
sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB
suntik juga akan berkurang.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik ?
2. Apa saja jenis-jenis KB suntik ?
3. Bagaimana Efektifitas dari KB suntik ?
4. Bagaimana cara kerja KB suntik ?
5. Apa saja kelemahan dan kelebihan KB suntik ?
6. Apa efek samping dari KB suntik ?
7. Bagaimana indikasi dan kontra indikasi KB suntik ?
8. Bagaimana cara pemasangan KB suntik ?
1.3 Tujuan penulis
1. Untuk mengetahui apa itu KB suntik
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis KB suntik
3. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas dari KB suntik
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja KB suntik
5. Untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan KB suntik
6. Untuk mengetahui apa saja efek samping dari KB suntik
7. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi KB suntik
8. Untuk mengetahui bagaimana cara pemasangaan dari KB suntik

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga Berencana


Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 2004:472).
Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
1) Mendapatkan objektif tertentu.
2) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4) Mengatur interval diantara kehamilan.
5) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
(Hartanto, 2003:14).

B. Pengertian Keluarga Berencana Suntik ( KB suntik )


Menurut beberapa pendapat tentang pengertian KB suntik yaitu :
a. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang
diberikan melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian
gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin
bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman, sederhana,
efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca
persalinan (Manuaba, 2002).
b. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif
yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau
tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka
kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat
kontrasepsi sederhana (BKKBN, 2002).
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan
dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon
progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI.
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya
berisi hormon progesteron disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh
dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
timbulnya kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah Noretisteron
Enantat, Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu
kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro
medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan.

C. KLASIFIKASI
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin,
yaitu:
1. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)
Yaitu depo provera yang merupakan 6-alfa-
medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral, mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
Obat ini termasuk obat Depo noristerat juga termasuk dalam golongan
ini (Wiknjosastro, 2006).
Mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan
dengan cara disuntik intra muskuler ( IM ). Depo provera atau depo
metroxy progesteron asetat adalah satu sintesa progestin yang
mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita. Obat ini
dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan
endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali
terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai
obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam
pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat
menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita
yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup
tegas, bahkan sebaliknya.
a. Mekanisme metode suntik keluarga berencana (KB) tribulanan
yaitu:
a) Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan
menekan pembentukan releasing factor dan hipotalamus.
b) Leher serviks bertambah kental, sehingga menghambat
penetrasi sperma melalui serviks uteri.
c) Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi.
d) Kecepatan transport ovum melalui tuba berubah.

b. Keuntungan metode suntik tribulanan


a) Efektifitas tinggi.

b) Sederhana pemakaiannya.

c) Cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4x


setahun).

d) Reversible (kesuburan dapat kembali).

e) Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak.

c. Kekurangan metode Depot medroxy progesterone acetate menurut


Wiknjosastro (2006) yaitu:
a) Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting
breakthrough bleeding).

b) Dapat menimbulkan amenorhoe.

c) Berat badan yang bertambah 2,3 kilogram pada tahun


pertama dan meningkat 7,5 kilogram selama enam tahun.

e) Sakit kepala.

f) Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit,


mungkin ada sedikit peninggian dari kadar insulin dan
penurunan HDL kolesterol.

2. Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)


Mengandung 200 mg Noratindron Enantat, diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntik intra muskuler ( IM ). Noristerat adalah
obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Noriterat berisi 200
mg Noratindron Enantat dalam larutan minyak. Larutannya merupakan
campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4 : 6.
Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui
lender cerviks. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas
biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada
beberapa kasus mungkin akan terjadi perdarahan-perdarahan yang
atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon
akseptor akan kemungkinan hal ini.

3. Kontrasepsi Kombinasi (Depo estrogen-progesteron )


Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat.

D. CARA KERJA

Secara umum kerja dari KB suntik adalah:


1. Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat
lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak
terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH
menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat
perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen
menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).
2. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan
mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan -
perubahan siklus yang normal pada lendir serviks. Sekret dari
serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron
hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
3. Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari
ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-
perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai
persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum
yang telah di buahi.
4. Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi
kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan
perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui
tuba.

E. EFEKTIVITAS
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.
Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan
mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan.
Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau
hipertensi. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit
metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan
darah serta riwayat strok. Tidak cocok buat wanita perokok, karena rokok
dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.Tersedia suntik 1
bulan ( estrogen + progesterone ) dan 3 bulan ( depot progesteron ). Cukup
praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan,
orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan
2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan ( Depoprovera ), setiap 10
minggu ( Norigest ), dan setiap bulan ( Cyclofem ).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi
ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid
yang keluar. Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan
meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid
sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat
kegagalannya hanya 3 - 5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam
setahun.

F. KEUNTUNGAN
a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari
dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian
atau faktor lupa dan sangat praktis.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh pada ASI, hormon progesteron dapat meningkatkan
kualitas air susu ibu ( ASI ) sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu
menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di
temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
i. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell ).

G. EFEK SAMPING
1. Gangguan haid seperti:
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting)
d. Tidak haid sama sekali atau amenorhoe
1) Pelayanan konseling.
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor keluarga
berencana suntik bahwa pada pemakaian suntik dapat menyebabkan
gejala-gejala tersebut yang merupakan akibat dari hormonal alat
kontrasepsi suntik.
2) Penanggulangan dan pengobatan.
Bila pasien ingin haid dapat diberikan keluarga berencana pil
hari I sampai II masing - masing tiga tablet. Selanjutnya hari IV 1x1
selama 4-5 hari. Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat
estrogen misalnya lynoral 2x1 sehari sampai perdarahan berhenti.
Setelah berhenti dapat dilaksanakan tapering of (1x1 tablet) selama
beberapa hari. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu.
2. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus
kembali untuk jadwal suntikan berikutnya)
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa
efektifnya habis (3 bulan)
4. Permasalahan berat badan merupakan efeksamping tersering.
Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, 2,3 kilogram pada
tahun pertama dan meningkat 7,5 kilogram selama enam tahun.
Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena
bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon
merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang
menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya.
Pengobatannya diet rendah kalori dianjurkan, disertai olah raga seperti
senam dan sebagainya. Bila terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi
kalori, bila berhasil dianjurkan untuk mengganti cara kontrasepsi non
hormonal.
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, hepatitis B dan
virus HIV
6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian bukan
karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia,
melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya
(tempat suntikan).
7. Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat:
a. Menurunkan kepadatan tulang ( densitas )
b. Menimbulkann kekeringan pada vagina.
c. Depresi.
1) Gejala dan keluhan.
Rasa lesu, tidak bersemangat dalam kerja atau kehidupan.
2) Penanggulangan dan pengobatan.
Menjelaskan pada calon akseptor guna menghindari perasaan bersalah
dari calon akseptor.
3) Pengobatan medis.
Terapi psikologis bagi yang menderita depresi. Pemberian vitamin-
vitamin seperti vitamin B 60 milligram.
d. Keputihan.
3) Gejala dan keluhan.
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama
dan terasa mengganggu. Berbahaya bila berbau, panas atau terasa
gatal.
4) Konseling.
Menjelaskan bahwa pada peserta KB suntik jarang terjadi keputihan.
Bila terjadi keputihan harus dicari penyebabnya dan diberikan
pengobatan.
5) Pengobatan medis.
Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat anti
cholinergic seperti Extract belladonna 10 milligram 2x1 tablet, untuk
mengurangi cairan tersebut.
e. Jerawat.
1) Gejala dan keluhan.
Timbulnya jerawat di badan atau wajah dapat disertai infeksi atau
tidak.
2) Penanggulangan dan pengobatan.
Pemberian vitamin A dan E dengan dosis tinggi, bila disertai infeksi
dapat diberikan preparat Tetracycline 25 milligram 2x1 kapsul selama
1 atau 2 minggu.
f. Perubahan libido.
1) Gejala dan keluhan.
Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor, hal ini bersifat
subjektif dan sulit dinilai.
2) Konseling.
Menjelaskan kepada pasien kemungkinan hal ini, dan sifatnya yang
subjektif.
g. Pusing dan sakit kepala.
1) Gejala dan keluhan.
Rasa berputar atau sakit pada kepala yang dapat terjadi pada satu sisi,
kedua sisi atau pada seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat
sementara.
2) Penanggulangan medis.
Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan, misalnya:
acetosal 500 milligram 3x1 table/hari atau paracetamol 500 milligram.
h. Hematoma.
1) Gejala dan keluhan.
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan
bawah kulit.
2) Penanggulangan.
Menjelaskan kepada calon akseptor kemungkinan terjadi hal ini.
3) Pengobatan medis.
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama dua hari, setelah
itu dirubah kompres panas hingga warna biru kekuningan hilang.
H. INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien
menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi
ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan
kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien
yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi
juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :
1. Usia reproduksi (20-30 tahun).
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
4. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
5. Pasca persalian dan tidak menyusui.
6. Perokok.
7. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalahgangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit.
8. Menggunakan obat epilepsi ( fenitoin dan barbiturat ) atau obat tuberculosis
( rifampisin )
9. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
11. Anemia defisiensi besi.
12. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi kombinasi.

I. KONTRA INDIKASI
1. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin 7 per 100.000
kelahiran)
2. Ibu menginginkan haid teratur
3. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4. Ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises,
hipertensi.
5. Kanker payudara atau organ reproduksi.
6. Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok
berat, sedang dalam persiapan operasi.
7. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini.
8. Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
9. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
10. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang
bukan disebabkan oleh estrogen.
11. Adanya penyakit kanker hati.
12. Depresi berat. (Everent,2007)

J. WAKTU MULAI PENGGUNAAN :


Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
Adapun waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah
sebagai berikut:
1) Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
2) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat,
asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
3) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi
hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan
pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid
berikutnya datang.
4) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
sebelumnya.
5) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya
dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang
akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
6) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan
pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan.
7) Bila suntikan pertama diberikan setelah haid ke 7 siklus haid, tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
8) Bila Ibu tersebut pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
9) Bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
10) Bila pasca persalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan
kombinasi.
11) Pasca keguguran suntikan suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau
dalam waktu 7 hari.
K. CARA PENGGUNAAN
a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan terlalu dankal,
penyerapan kontrasepsi suntikn akan lambat dan tidak bekerja segera dan
efaktif. Suntikan diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan
Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan
injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi
oleh etil atau isopropil alkohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum
disuntik, setelah kulit kering baru disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara,
kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar
vial, upayakan menghilangkannya dengan cara menghangatkannya.

L. PERINGATAN BAGI AKSEPTOR


a. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan
kehamilan.
b. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan
ektopik tergantung.
c. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
d. Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya
penglihatan.
e. Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali
lebih banyak dalam waktu 1 periode masa haid.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
 Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan
cara disuntik intra muskuler ( IM ) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari.
 Jenis – jenis KB suntik adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA),
Depo Noreterat Enantat (Depo Noristerat), kontrasepsi kombinasi. Efektif
bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti
diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat
stroke.
 Cara kerja KB suntik untuk mencegah ovulasi, Lendir serviks menjadi kental
dan sedikit, Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk
implantasi dari ovum yang telah di buahi, Menghambat transportasi gamet dan
tuba.
 Kekurangan dalam menggunakan KB suntik adalah dapat mengalami
perdarahan bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang. Setelah
Anda berhenti menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk
kembali pada siklus biasa.
 Kelebihan dalam menggunakan KB suntik adalah Sangat efektif,
Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Efek samping
sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan,Tidak
berpengaruh pada hubungan suami istri, dapat digunakan oleh perempuan usia
> 35 tahun sampai menopause, membantu mencegah kehamilan ektopik dan
kanker endometrium.
 Efek samping dalam mengguankan KB suntik adalah Gangguan haid, Tidak
dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya
habis (3 bulan), Berat badan bertambah, mual, muntah, sakit kepala, panas
dingin.
 Indikasi kontrasepsi suntik adalah Usia reproduksi (20-30 tahun), telah
memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak, Ingin mendapatkan
kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi, menyusui ASI pasca persalinan
lebih dari 6 bulan.
 Kontraindikasi kontrasepsi suntik adalah Menyusui dibawah 6 minggu pasca
persalinan, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises
(urat kaki keluar), Hipertensi (tekanan darah tinggi), kanker payudara atau
organ reproduksi.
 Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intromuskuler dalam di daerah pantat, Bersihkan kulit yang akan disuntik
dengan kapas alcohol, Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara

2. SARAN
Diharapkan pada seluruh tenaga kesehatan mampu melaksanakan
asuhan kebidanan yang kompeten khususnya pada kontrasepsi KB suntik,
sehingga dengan tenaga yang terlatih dapat menurunkan angka kelahiran
sesuai dengan tujuan umum dari ber-KB.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo,S.,.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo. 2011.

2. Hartanto H. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar


Harapan. 2010.

3. Yovinsa, W P A . Hubungan waktu pemakaian kontrasepsi dpo


medroksiprogesteron asetat (DMPA) dengan fungsi seksual akseptor
kontrasepse DMPA di BPS Kasih, kecamatan Sukun, Malang. 2013. diakses
pada tangggal 5 juni 2016 pukul 21.30. dari
http://documents.tips/documents/bab-i-disfungsiseksual.html

4. WHO. Family planning/contraception. diakses pada tangggal 4 mei 2016


pukul 21.00. di unduh dari : http://who.int/mediacentre/factsheets/fs351/en/

5. Affandi B,.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Edisi 3. Adriaans G,


Gunardi E R, Koesno H. Bina Pustaka, Jakarta ; Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2013.

6. Setyaningrum, A.C. & Sehmawati. Hubungan Lama Pemakaian Depo


Medroksiprogesteron Asetat dengan Gangguan Menstruasi Di Perumahan
Petragriya Indah Purwodadi Tahun 2008. Jurnal Keperawatan,
vol.1(12).p.151-156. 2008.
7. Oktariandini I. Efek samping penggunaan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di
kelurahanRappotaling kecamatan Tallo Makassar.2014. . diakses pada
tangggal 5 juni 2016 pukul 21.30. dari
http://repository.unhas.ac.id:4001/digilib/files/disk1/130/-- ikaoktaria-6469-1-
13-ika-i.pdf

8. Manuaba, I B. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan


bidan.Edisi : 4.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2005.

9. Fitriyah, A. Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi


Progesteron Asetat (DMPA) dengan Kejadian Metroragia pada Akseptor KB
Suntik DMPA di Puskesmas Kartasuro Kabupaten Sukoharjo. Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai