PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan
ibu dan anak, terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil, angka
morbiditas dan mortalitas cukup tinggi dan juga kemungkinan anak yang
sementara, dapat pula bersifat permanen. Namun sampai saat ini belum ada
suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal, karena idealnya suatu kontrasepsi
1
dilihat dari daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak
2012).
pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
bidan.
2. Tujuan Khusus
Akseptor Suntikan
Suntikan
Suntikan
2
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna
Akseptor Suntikan
Akseptor Suntikan
Akseptor Suntikan
C. Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teoritis Kasus
1. Definisi
aman.
sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
maksimal 5 tahun.
2. Jenis KB suntik
4. Cara Kerja
4
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua
Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel
sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel
telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima
hasil pembuahan
kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons
dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK),
5
kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan
keadaan hipo-estrogenik.
tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan
6
5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SERTA EFEK SAMPING
a. KEUNTUNGAN
peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap
cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35
7
b. KERUGIAN
panjang
6. EFEK SAMPING
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena
seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air,
8
mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi
a. INDIKASI
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap.
Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang
suntik.
b. KONTRA INDIKASI
atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok
9
berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak
8. CARA PEMBERIAN
a. Waktu Pemberian
berproduksi
3) Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
1) Daerah bokong/pantat
c. Teknik Suntikan
10
d. Interaksi Obat :
e. Cara Penyimpanan :
dengan urutan logis dan perilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan yang
berikut :
1. Langkah I : Pengkajian
lengkap.
11
1) Pemeriksaan umum
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
b) Pemeriksaan rontgen
c) Pemeriksaan USG
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau
spesifik.
12
berdasarkan kondisi klien. Setelah itu mengidentifikasi perlunya tindakan
segera oleh bidan atau dokter dan/ untuk dikonsultasikan atau ditangani
bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan,
penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-
dan aman. Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti
yang telah di uraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya. Walau bidan tidak
13
melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengerahkan
terlaksana).
Pada langkah ketujuh, ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah
boleh menuliskan lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari.
Selain itu juga, seorang bidan harus melihat catatan-catatan SOAP terdahulu
sekarang.
14
S : Subjektif
O : Objektif
laboratorium dan uji diagnosis lain yang dirumuskan dalam data fokus
A : Pengkajian / Assessment
a. Diagnosis / masalah
P : Plan
catatan kemajuan.
15
BAB III
KOTA LHOKSEUMAWE
I. Pengkajian
a. Data Subjektif
I. Identitas
2. Anamnesa
Tanggal : 12-05-2018
Oleh : Bidan
bulan
b. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
16
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Warna : Merah
c. Riwayat Perkawinan
Kawin ke : 1 ( pertama )
Abortus :0
e. Riwayat KB sebelumnya
17
Alasan berhenti menjadi aseptor :-
g. Riwayat Social
h. Riwayat Psikologis
l. Dukunga Keluarga :
18
b. Data Objektif (Pemeriksaan fisik)
b.Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
POLS : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36 °C
TB : 155 cm
BB : 58kg
c.Inspeksi :
Sclera :Putih
Mulut :Bersih
19
Perut :Tidak ada benjolan
Payudara :
Alat kelamin
e.Palpasi :
f. Auskultasi
20
DX : Ny.E umur 25 tahun dengan aseptor KB suntik 1 bulan
(cyclofem)
DO : Vital sign
TD : 110/ 80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36 °C
TB : 155 cm
BB : 58 kg
Tidak ada
Tidak ada
V. RENCANA MENAJEMEN
21
d) Sampaikan kepada ibu setiap akan melaksanakan tindakan yang akan
diberikan kepadanya
dialami.
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
diberikan kepadanya
sedang dialami.
VII. EVALUASI
22
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang KB yang disuntikan
Catatan Perkembangan :
O :
TD : 110/ 80 mmHg
PLOS : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36 °C
TB : 155 cm
BB : 58 kg
P :
23
f) Memberi suntikan cyclofem secara intramuskular.
hormonal .
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil
pasien dan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dan selanjutnya melakukan
penyuntikan intramuscular.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepada klien.
B. Saran
1. Untuk Klien
25
b) Ibu harus mengerti dan mengetahui dengan jelas efek samping dari alat
2. Untuk Bidan
kepada mekanisme kerja dan efek samping yang ditimbulkan oleh alat
kontrasepsi.
pada khususnya.
3. Untuk Institusi
26
DAFTAR PUSTAKA
PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi
suntik/
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa,
Jakarta
27