DI PUSKESMAS SUMBERAJI
DI SUSUN OLEH :
Mu’awiyah
NIM : 2021080643
2022-2023
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia
dengan lebih dari 237 juta jiwa. Fertilitas atau kelahiran adalah salah satu
faktor penambah bagi jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut,
pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana (KB) yang
telah dimulai sejak tahun 1968 dengan didirikannya LKBN (Lembaga
Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian pada tahun 1970 diubah
menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan
tujuan dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Salah
satu dukungan dan pemantapan dari penerimaan gagasan KB tersebut adalah
adanya pelayanan kontrasepsi (Pratiwi, 2014).
Kontrasepsi suntik memiliki efek samping, efek samping dari
kontrasepsi suntik antara lain amenorea (tidak dapat haid),
perdarahan/perdarahan bercak (spotting), meningkatnya berat badan
(Irianto, 2012). Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi
frekuensinya adalah peningkatan berat badan. Beberapa studi penelitian
didapatkan peningkatan berat badan dihubungkan dengan kandungan pada
DMPA yaitu hormon progesteron, yang dapat merangsang pusat
pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan nafsu makan (Pratiwi, 2014).
Pada tahun 2013 telah dilakukan penelitian oleh Dhania Pratiwi
dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik
DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di Puskesmas Lapai Kota
Padang”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik
observasional dan teknik pengambilan sampel purposive sampel. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya korelasi antara pemakaian
kontrasepsi hormonal suntik DMPA dengan peningkatan berat badan.
Kenaikan berat badan merupakan masalah yang sangat banyak dan sering
dipertanyakan oleh pasien jika mengalami kegemukan. Menjadi gemuk
1
merupakan mimpi yang buruk bagi sebagian orang terutama bagi mereka
yang sangat memperhatikan bentuk tubuh. Kegemukan juga akan menguras
kepercayaan diri seseorang (Mardiyaningsih, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik?
2. Apa saja jenis KB Suntik?
3. Bagaimana mekanisme keja suntik KB?
4. Apa saja keuntungan KB suntik 3 bulan?
5. Apa saja kerugian KB Suntik 3 bulan?
6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi suntik 3 bulan?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan pada
Ny. “D” dengan Akseptor Baru KB Suntik 3 Bulan
. 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan
b. Menginterpretasikan data dengan merumuskan diagnose kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada NY. “D” dengan akseptor Kontrasepsi
suntik 3 bulan
c. Mengidentifikasi diagnose potensial pada Ny. “D” dengan akseptor
KB Suntik 3 bulan
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada akseptor
Kontrasepsi suntik 3 bulan
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada akseptor Kontrasepsi suntik 3
bulan
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2
a. Sebagai pegembangan bahan masukan atau pengkajian baru
khususnya ilmu kebidanan tentang asuhan kebidanan keluarga
berencana.
b. Dapat menjadi acuan bagi pengkajian selanjutnya.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi institusi
Askeb ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa pendidikan profesi bidan Sekolah Tinggi Ilmu
Ksehatan (STIKES) Husada Jombang
b. Bagi Mahasiswa
Askeb ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa tentang asuhan kebidanan keluarga
berencana.
c. Bagi Petugas Kesehatan
Askeb ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan keluarga berencana.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi KB Suntik
efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi,
cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi Air Susu Ibu
intramuscular.
efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per
tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
4
C. Mekanisme kerja kontrasepsi suntik DMPA
rendah, berkisar antara 0,0 hingga 0,7 / 100 wanita/ tahun, hal ini dapat
dikarenakan beberapa wanita mungkin tidak kembali tepat waktu atau sama
sekali tidak melakukan injeksi ulang. Tidak ada kegagalan kontrasepsi yang
DMPA adalah:
5
1. Mudah digunakan, tidak ada tindakan harian
endometriosis.
kenaikan berat badan, dan depresi. Sejauh ini, masalah yang paling umum
adalah perubahan pada menstruasi (Speroff & Darney, 2011). Dalam sebuah
(2,3%), penambahan berat badan (2,1%), pusing (1,2%), nyeri perut (1,1%),
juga dijumpai, namun apakah DMPA menyebabkan efek samping ini sulit
diketahui karena mereka adalah keluhan yang sangat umum terjadi pada non
tulang jangka pendek, hal ini dikaitkan dengan fakta bahwa kadar estrogen
dalam darah dengan DMPA relatif lebih rendah dibandingkan dengan siklus
6
menstruasi normal, sebuah penjelasan yang didukung oleh demonstrasi
dan memperingatkan bahwa metode ini tidak boleh digunakan lebih dari 2
tahun kecuali itu satu-satunya pilihan (Speroff & Darney, 2011). Efek pada
Menurut Donna, (2011) efek samping yang paling sering dikeluhkan oleh
berat badan selain itu terdapat efek samping lain seperti seperti sakit kepala,
7
G. Indikasi dan kontraindikasi
8
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Indentitas
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
2. Keluhan Utama
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
c) Teratur/tidak : teratur
e) Bau : khas
9
f) Konsistensi : encer
b. Keluhan
n n
s g t L K M t I
B 0 k3
bulan
10
Pasien mengatakan baik dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan DM, Asma, Jantung, Leukemia dan tidak ada penyakit menular
7. Riwayat KB
pertama.
8. Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
b. Pola Istirahat
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas
dan mencuci
e. Personal Hygine
Mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, mengganti pakaian 2 kali
f. Aktifitas Seksual
11
9. Data Psikosial
Ibu mengatakan bahwa tidak ada yang menghambat kebiasaan makan dan
minum (Tarak)
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
d. BB : 48 kg
e. TB : 153 cm
f. TTV
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,4°C
RR : 20x/menit
g. LILA : 24 cm
2. Pemeriksaan fisik :
12
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pengeluaran atau
sekret
Telinga : Tidak ada serumen pendengaran baik
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Gigi : Tidak ada karies
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar lympe, tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada bendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak
ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Dada : Nafas normal, tidak ada wheezing, tidak ada ronchi
Perut : Tidak ada pembesaran, tidak kembung
Kaki : simetris, pergerakan baik, tidak ada odem, tidak ada
varices
C. ANALISA
PENATALKSANAAN
13
5. Menjelaskan kepada ibu mengenai efek samping penggunaan KB
Suntik 3 bulan yaitu terjadinya spotting.
6. Memberi tahu ibu untuk datang sesuai tanggal
BAB IV
PEMBAHASAN
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16