Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KB SUNTIK 3 BULAN

TERHADAP NY.D. DI PUSKESMAS WAAI

Laporan Praktik Klinik Kebidanan 1

Di susun oleh

Nama : Krisandian Salmanu

Nim : B. 2012008

PROGRAM STUDI D III K KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA

AMBON 2021/2022
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KB SUNTIK 3 BULAN

TERHADAP NY''D DI PUSKESMAS WAAI

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN 1


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal

Disusun Oleh:

Nama:Krisandian Salmanu
NIM: B.2012008

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( ) ( )

Ketua Prodi DIII Kebidanan

STIKES Pasapua Ambon

( )
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .
Program KB (Keluarga Berencana) di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1965 yang
disponsori oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Keluarga berencana
merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun
tidak selalu diakui demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan tersebut
harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan reproduksi utama yang lain. Program KB merupakan salah satu strategi
untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di
bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua
melahirkan (diatas usia 35 tahun). KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan.
Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan
untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun
jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak. (Kemenkes RI. 2014 : 84)
Sesuai dengan arah pembangunan Pemerintahan periode 2015- 2019, Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L)
yang diberi mandat untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita), terutama
pada Agenda Prioritas nomor 5 (lima) yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia”
melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana”. (BKKBN. 2015 :
1) Berdasarkan data peserta Kb aktif dari hasil data badan kependudukan dan keluarga
berencana 2014 yaitu IUD 11,4%, MOW 3,5 %, MOP 0,69%,
2) Implan 9,75%, Kondom 3,22%, KB suntik 46,88% dan pil 24,54%. (Kemenkes. 2014 : 84)
Kontrasepsi KB suntik merupakan kontrasepsi yang sangat diminati oleh masyarakat yang
memiliki prensentasi cukup banyak, karena merupakan salah satu alat kontrasepsi yang berdaya
kerja panjang (lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. Kontrasepsi suntik
hormonal dinilai paling efektif dan memiliki resiko yang tidak terlalu besar. (Barahah, Vera
Farah. 2013) Walau kontrasepsi KB suntik dikatakan memiliki efek samping yang tidak terlalu
besar, namun apabila digunakan dalam waktu jangka panjang dapat menyebabkan tingginya
kolesterol, kerapuhan tulang, gemuk, dan menurunkan libido. Banyak Akseptor KB yang kurang
paham mengenai efek samping KB suntik jika digunakan dalam jangka waktu panjang, yang
akhirnya sering membuat akseptor bingung dan terkadang suka mengeluh dengan efek samping
yang terjadi setelah menggunakan kontrasepsi dalam waktu lama. (The Asian Parient Indonesia,
2015) Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu pada Akseptor KB dan yang dibutuhkan saat ini adalah informasi yang
lebih jelas kepada akseptor KB agar program KB terus berjalan dan efektif dalam mewujudkan
agenda “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui “Pembangunan
Kependudukan dan Keluarga Berencana” oleh BKKBN 2015. (Fatmanadia. 2012) Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB
suntik 3 bulan Terhadap Ny. A di Puskesmas Bojong Rawalumbu Tahun 2016.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum Mampu memberikan konsep dasar asuhan kebidanan pada Akseptor KB suntik 3
bulan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu Mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data yang terkumpul pada
akseptor KB suntik 3 bulan.
b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk diagnosa serta masalah
dan kebutuhan pada akseptor KB suntik 3 bulan.
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa serta masalah potensial pada akseptor KB suntik 3 bulan.
d. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan melakukan intervensi dan kolaborasi pada akseptor
KB suntik 3 bulan .
e. Mampu membuat rencana asuhan pada akseptor KB suntik 3 bulan.
f. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat pada akseptor KB suntik 3 bulan.
g. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan rencana manajement yang telah
dicapai pada akseptor KB suntik 3 bulan.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara) Institusi memperoleh gambaran
tentang sejauh mana para mahasiswa memahami ilmu yang diperoleh serta keterampilan
tentang asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan yang telah diberikan oleh institusi
pendidikan selama proses pembelajaran serta menambah bahan bacaan dan ilmu pengetahuan.
2. Bagi lahan praktek (Puskesmas Bojong Rawalumbu) Memberi masukan sebagai aplikasi antara
teori dan praktek serta menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
antara Institusi, Puskesmas dan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan tersebut.
3. Bagi penulis Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman tentang asuhan
kebidanan pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan, serta sebagai
penerapan ilmu yang telah didapat.
4. Bagi Akseptor KB Suntik 3 bulan Menambah pengetahuan kepada akseptor KB suntik 3 bulan
khususnya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelaksanaan KB
.
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Menurut WHO (World Health Organization), KB adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif- obketif tertentu, menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur
suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. (Pinem, Saroha. 2009 : 188) Salah satu
usaha mengatur jumlah anak sesuai kehendak akseptor, dan menentukan sendiri kapan
akseptor ingin hamil (Maryunani, Anik. 2015 : 56). Siklus reproduksi wanita memerlukan kira-
kira 28 hari untuk menyiapkan dan melepaskan ovum pada pertengahan siklus, mempersiapkan
lingkungan uterus dan bila tidak terjadi konsepsi pengeluaran darah dan jaringan dari uterus
yang dikenal sebagai haid. Meskipun kebanyakan wanita hanya mengetahui hasil akhir yang
dikenal sebagai haid saja sebenarnya puncak biologi dari siklus haid adalah ovulasi yaitu
pelepasan sel ovum yang sudah matang dari folikel De Graaf kira-kira 14 hari sebelum haid yang
akan datang. (Arianggara, Adiawilda. 2016).

B. Lokasi Penyuntikkan
Lokasi penyuntikan KB secara consensus international bahwa disuntikkan di bokong yaitu
musculus ventro gluteal dalam. Muskulas ini dapat diukur dari spina iliaca anterior (SIAS) sampai
dengan os coccygeus kemudian diambil 1/3 bagian SIAS. Jika dianalogikan dengan kotak,
kemudian kita bagi kedalam 4 bagian, maka yang akan kita suntikkan adalah bagian kuadran
luar.
C. Suntikan KB Progestin (3 Bulan)
Suntikan KB progestin yang banyak beredar dipasaran adalah yang mengandung Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA) dan diberikan 3 bulan sekali atau 12 minggu sekali pada bokong
atau musculus gluteus maximus (dalam). (Meilani, Niken. 2010 : 107) Ada beberapa suntik KB
yang mengandung hormone progesterone yaitu :
a. Depo Provero 150 mg.
b. Depo Progestin 150 mg.
c. Depo Geston 150 mg.
d. Noristerat 200 mg. (Suratun. Dkk. 2008 : 65)
D. Cara Kerja KB Suntik 3 Bulan
1. Mencegah ovulasi.
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
4. Menghambat transfortasi gamet ke tuba.

E.Efektivitas KB Suntik 3 Bulan


KB suntik 3 bulan memiliki aktifitas yang tinggi, dengan 0,5 kehamilan per 100 perempuan per
tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. (Saifudin,
Abdul Bari. 2010 : MK 42)
A. Keuntungan KB suntik 3 Bulan
1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah.
5. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
6. Sedikit efek samping.
7. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
8. Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai perimenopouse.
9. Membantu mencegah kangker endometrium dan kehamilan ektopik.
10. Menurunkan kejadianpenyakit jinak payudara.
11. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
12. Menurunkan krisis anemia bulan sabit.

B. Keterbatasan KB Suntik 3 Bulan

1. Sering menimbulkan gangguan haid seperti: Siklus haid yang memendek atau memanjang,
perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting) atau idak haid sama sekali.
2. Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntikan).
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
5. Tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi
virus HIV.
6. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadi kerusakan/kelainan pada organ
genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan).
7. Terjadi perubahanpada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
8. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).
9. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas dan jerawatan.

C. Syarat Menggunakan KB Suntik 3 Bulan

1. Usia reproduksi.
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi.
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5. Setelah abortus atau keguguran.
6. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi.
7. Perokok.
8. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
9. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin).
10. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.
11. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
12. Anemia defisiensi besi.
13. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.

D. Tidak Boleh Menggunakan KB Suntik 3 Bulan

1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran).
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
4. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
5. Diabetes militus disertai komplikasi.
E. Waktu yang Tepat untuk Mulai Menggunakan KB Suntik 3 Bulan
1. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
2. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan ibu tersebut tidak
hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi
suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu
tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai
haid berikutnya dating.
5. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi
hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan,
asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
haid. Bila di suntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual.
7. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan
pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-
7 haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan
setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selam 7 hari setelah suntikan tidakboleh
melakukan hubungan seksual.

F. Penanganan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan

1. Efek Samping KB Suntik 3 bulan yang sering Dijumpai Efek samping Penanganan Amenorea (tidak
terjadi pendaraahan / spoting) Perdarahan / Spoting

a. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul
dalam rahim nasehati untuk kembali ke klinik.
b. Bila terjadi kehamilan, rujuk klient, hentikan penyuntikan.
c. Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.
d. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan pendarahan karena tidak akan berhasil,
tunggu 3-6 bulan kemudian.
e. Bila tidak terjadi pendarahan juga, rujuk ke klinik.
a. Informasikan bahwa pendarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukan masalah yang serius, dan
biasanya tidak memerlukan Meningkatnya / menurunnya berat badan pengobatan, bila klient tidak
menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan

b.1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 mtiniletradiol) ibuprofen (sampai 800 mg, 3 x sehari untuk 5
hari). Atau obat jenis lain, jelaskan bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat terjadi
pendarahan, bila terjadi pendarahan banyak selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2
tablet pil kontrasepsi, kombinasi / hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi
hormonal atau diberi 50 mg etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen aquin konjugasi untuk 14-21 hari.
Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berat badan sebanyak1-2 kg dapat saja terjadi, perhatikan
diet klien Bila perubahan berat badan terlalu mencolok, bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan
dan anjurkan metode kontrasepsi lain.

Kontrasepsi Pasca Keguguran

1. Asuhan Pasca Keguguran Asuhan pasca keguguran mungkin merupakan kesepatan yang langka bagi
seorang perempuan terpapar dengan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, hal ini merupakan
kesempatan untuk member informasi dan pelayanan keluarga berencana.KB Pasca Keguguran
adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca keguguran sampai kurun waktu 42 hari
setelah keguguran.

Pelayanan kontrasepsi pascakeguguran mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Konseling tentang kontrasepsi b. Jaminan tersedianya pasokan kontrasepsi c. Akses terhadap asuhan
lanjutan d. Informasi tentang perlindungan terhadap IMS e. Hal-hal khusus berkenaan dengan
pribadi klien, kondisi klinis, dan kemampuan fasilitas kesehatan setempat 2. Waktu mulai
Kontrasespi pascakeguguran perlu dimulai segera. Karena ovulasi dapat terjadi 11 hari sesudah
terapi kehuhuran/abortus. Sekurang- kurangnya klien perlu mendapat konseling dan informasi agar
mereka mengerti bahwa :
a. .Klien dapat hamil lagi sebelum haid berikutnya dating
b. Ada kontrasepsi yang aman untuk menunda atau mencegah kehamilan
c. Dimana dan bagaimana klien dapat memperoleh pelayanan 3. Jenis kontrasepsi yang dapat
digunakan
b. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran trimester I, sama dengan yang dianjurkan pada
masa interval. Kontrasespsi yang dianjurkan sesudah keguguran trimester II, sama dengan yang
dianjurkan pada pasca persalinan.
Metode kontrasepsi pasca keguguran Metode kontrasespi Waktu mulai penggunaan Ciri-ciri khusus
Catatan Pil kombinasi Kontrasepsi progestin Suntikan kombinasi Implant :

a. Segera mulai
b. Dapat segera dimulai walaupun terdapat infeksi
c. Sangat efektif
d. Langsung efektif
e. Mengurangi kehilangan darah/anemia
f. Jika konseling dan informasi belum cukup, tunda suntikan pertama atau pemasangan implant,
Berikan metode sementara
g. Untuk implant, perlu tenaga terlatih AKDR Trimester I
h. AKDR dapat langsung dipasang jika tidak ada infeksi
i. Tunda pemasangan sampai luka atau infeksi sembuh, perdarahan diatasi, dan anemia
j. Jika konseling dan informasi belum cukup, tunda pemasangan.
k. Perlu tenaga terlath untuk pemsangan AKDR diperbaiki Trimester II tunda pemasaangan 4-6
minggu pascakegugur an kecuali jika tenaga terlatih dan peraltan untik insersi pascakegugur an
tersedia. Yakinkan jika ada infeksi. Jika ternyata ada infeksi, tunda pemasangan sampai infeksi
teratasi 3 bulan.Pada trimester II kemungkinan risiko perforasi sewaktu pemasangan lebih besar
Kondom/spermisida Mulai segera sewaktu mulai hubungan seksual Metode sementara sambil
menunggu metode lainnya Kb alamiah.
Waktu ovulasi dianjurkan pertama pascakegugura n sulit diperkirakan Tubektomi  Secara teknis,
tubektomi dapat langsung dikerjakan sewaktu terapi keguguran kecuali jika ada perdarahan banyak atau
infeksi.  Minilaparotomi sesudah keguguran trimester I sama dengan waktu interval  Sesudah
keguguran trimester II sama dengan prosedur pascapersalinan  Perlu konseling dan informasi yang
cukup.
BAB III TINJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan pada KB

Dengan Kasus: KB SUNTIK 3 BULAN

DI : PUSKESMAS WAAI

PADA :18 Maret 2022

WAKTU : 10:40 WIT

1.DATA SUBJEKTIF

A.Identitas/Biodata

Nama Pasien/Klien: NY.D Nama Suami :TN.G

Umur : 26 Tahun Umur:26 Tahun

Agama: Islam Agama: Islam

Suku:Ambon Suku:Ambon

Pendidikan:SMA Pendidikan:SMA

B.Keluhan Utama

Ibu datang dengan mengatakan ingin suntik KB 3 bulan

C.Riwayat Haid

Menarce:16 Tahun Banyak:2×ganti pembalut

Siklus:28 hari Keluhan: tidak ada

Lama: 7 hari Teratur/tidak: Teratur


D.Riwayat Obstetri

Jumlah anak hidup:2(dua)

Jumlah anak meninggal: tidak ada

Jumlah persalinan terakhir:2(dua)

Komplikasi: tidak ada

Keadaan Nifas terakhir: Normal

E.Riwayat penyakit lalu dan sekarang

o Hipertensi : Tidak ada


o Tuberkolosis : Tidak ada
o Hepatitis : Tidak ada
o Jantung : Tidak ada
o Diabetes Militus : Tidak ada
o Infeksi Urogenital : Tidak ada
o Salpingitis : Tidak ada
o Perdarahan : Tidak ada
o Adneksitis : Tidak ada
o Kelainan Pembekuan Darah : Tidak ada
o Endometritis : Tidak ada

F.Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun, menahun dan menular.

G.Data Psikologis

Ibu tidak mengalami gangguan psikologis

H.Riwayat KB Sebelumnya

Macam peserta KB:1 baru : Ya 2 Setelah bersalin:-


Pernah KB : Tidak Pernah

KB terakhir: -

Keluhan pemakaian alat kontrasepsi: tidak ada

I.Pola Kebiasaan Sehari-hari

 Seksualitas Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu


 Personal Hygiene Ibu mengatakan mandi 2x dalam sehari

II.DATA OBJEKTIF

1.Pemeriksaan Umum

BB/TB : 61 kg/150 cm

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Pernafasan : 22 x/m

Nadi : 82 x/m

Suhu : 36,5 C⁰

2.Pemeriksaan Kebidanan

Kepala Muka : Simetris

Mata : Simetris, tidak ada kelainan

Telinga : Simetris

Hidung : Tidak ada kelainan

Gigi dan Mulut : Normal, bersih, tidak ada caries

Leher Kelenjar Gondok/Tyroid : Tidak ada pembengkakan Pembesaran Kelenjar Limfa : Tidak ada
Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada

Dada Payudara : Simetris : Ya


Pembesaran : Tidak ada

Tumor/Benjolan : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

Paru-paru : Ronchi : Tidak ada

Jantung : Mur-mur : Tidak ada

Abdomen Pembesaran (ada/tidak) : Tidak ada

Bekas Luka Operasi : Tidak ada

Palpasi Hepar : Tidak ada pembesaran

Ano-Genital Inspeksi Keadaan vulva/vagina : o Radang/Infeksi : Tidak dilakukan o Pengeluaran


Pervaginam : Tidak dilakukan

o Tumor/Benjolan : Tidak dilakukan

o Varices (ada/tidak) : Tidak dilakukan

Inspekulo Cerviks dan portio

o Luka/tidak : Tidak dilakukan

o Tanda Radang/Infeksi : Tidak dilakukan

Pemeriksaan dalam (PD)/VT  Keadaan Vagina : Tidak dilakukan

Portio : Tidak dilakukan

Posisi : Tidak dilakukan

Nyeri tekan/Goyang : Tidak dilakukan

Anus Hemoroid : Tidak ada

Ekstremitas Atas o Refleksi : (+) positif, Odema : Tidak ada

o Varises : Tidak ada


Bawah o Refleksi : (+) positif, Odema : Tidak ada o Varises : Tidak ada

3.Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin (Hb) : Tidak dilakukan

Pap smear : Tidak dilakukan

III.ANALISA DATA

Diagnosa: NY.D Usia 26 tahun Suntik KB baru

Masalah: Tidak ada

Kebutuhan: Tidak ada

IV. PERENCANAAN/PLEANING

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, yaitu BB : 61 kg, TB : 150 cm, TD : 120/80 mmHg.
Ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan.
2. 2. Memberitahu ibu macam-macam KB pasca keguguran, kelebihan, efek samping tiap-tiap
kontrasepsi yang ada di puskesmas bojong rawalumbu seperti KB suntik 3 bulan depogestin,
kondom, IUD, implant dan KB Pil kombinasi. Ibu mengetahui macam-macam KB pasca
keguguran, kelebihan, efek samping dan ibu memilih KB suntik 3 bulan.
3. 3. Memberitahu ibu cara kerja KB suntik 3 bulan, yaitu menghalangi ovulasi, mengubah lender
servik menjadi kental, menghambat sperma masuk kerahim, mencegah pertemuan sel telur dan
sperma, mengubah kecepatan transportasi sel telur. Ibu mengerti mengenai cara kerja KB suntik
3 bulan.
4. 4. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk penyuntikan seperti spuit 3 cc, kapas
alkohol dan Depo Progestin. Alat telah disiapkan.
5. 5. Menyuntikkan KB suntik 3 bulan Depo Gestin 3 cc secara IM Intramuskuler (IM) di 1/3 SIAS
(Spina Iliaka Anterior Superior). Penyuntikan telah dilakukan.
6. Memberitahu ibu mengenai efek samping KB suntik 3 bulan yaitu sakit kepala, kenaikan BB,
payudara nyeri, perdarahan, dan menstruasi tidak teratur. Ibu mengerti mengenai efek samping
dari KB suntik 3 bulan.
7. Menjelaskan pada ibu tentang keuntungan KB suntik 3 bulan yaitu sangat efektif, pencegahan
kehamilan jangka panjang, tidak mempengaruhi terhadap hubungan seksual, klien tidak perlu
menyimpan obat. Ibu mengerti tentang keuntungan KB suntik 3 bulan.
8. Memberitahu ibu jika ada keluhan yang menggangggu aktivitas atau kenyamanan ibu,
sebaiknya ibu datang kepetugas kesehatan. Ibu bersedia datang kepetugas kesehatan apabila
ada kelkeluhan
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 bulan yang akan datang pada tanggal 29 Agustus
2016. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam asuhan kebidanan pada KB terhadap Ny. D asuhan kebidanan diberikan


sesuai dengan semua akseptor KB. Asuhan kebidanan pada KB terhadap Ny. D dilakukan
pengambilan data subjektif yaitu anamnesa seperti keluhan utama, riwayat haid,
persalinan, nifas yang lalu, riwayat penyakit sekarang didapatkan hasil Ny. D 26 tahun
P2A0 datang kunjungan pertama untuk mendapatkan KB. Pengambilan data objektif
pada akseptor KB terhadap Ny. D yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital, timbang berat,
dan pemeriksaan fisik. Maka dengan ini, sesuai dengan hasil anamnesa tersebut dapat
disimpulkan bahwa diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu 26 tahun akseptor
baru KB suntik 3 bulan Depogestin 3 cc, tidak didapatkan diagnosis potensial, masalah,
kebutuhan, dan kebutuan tindakan segera seperti mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Rencana asuhan terhadap Ny. D yaitu beritahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan baik, beritahu Ibu jenis-jenis alat kontrasepsi; jelaskan cara kerja, keuntungan,
dan efek samping dari jenis-jenis alat kontrasepsi, persilahkan Ibu memilih, siapkan
peralatan untuk melakukan pentuntikan, beritahu Ibu akan dilakukan penyuntikan,
kemudian lakukan penyuntikan di 1/3 SIAS dengan dosis 3 cc, dan anjurakan Ibu untuk
datang kepetugas kesehatan apabila ada keluahan yang mengganggu aktivitas atau
kenyamanan ibu, kemudian anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 bulan yang akan
datang pada tanggal 18 Maret 2022. Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan
terhadap Ny. D yaitu memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa Ibu dalam keadaan
baik, memberitahu Ibu jenis-jenis alat kontrasepsi seperti pil, suntik 3 bulan,
AKBK/implant, AKDR/IUD, memberitahu Ibu cara kerja, keuntungan, dan efek samping
dari masing-masing alat kontrasepsi, mempersilahkan Ibu untuk memilih salah satu dari
alat kontrasepsi, menjelaskan kembali cara kerja KB suntik 3 bulan yaitu menghalangi
ovulasi, mengubah lender servik menjadi kental, menghambat sperma masuk kerahim,
mencegah pertemuan sel telur dan sperma, mengubah kecepatan transportasi sel telur,
menyiapkan peralatan yang akan digunakan seperti spuit 3 cc, kapas alkohol, dan
Depogestin, memberitahu Ibu bahwa akan dilakukan penyuntikan, melakukan
penyuntikan Depogestin 3 cc secara IM di 1/3 SIAS, dan menganjurkan Ibu untuk
kunjungan ulang 3 bulan yang akan datang untuk dilakukan penyuntikan kembali.
Evaluasi dari asuhan yang dilakukan terhadap NY. D yaitu Ibu mengerti hasil
pemeriksaan, Ibu mengerti jenis-jenis alat kontrasepsi, Ibu mengerti cara kerja,
keuntungan, dan efek samping, Ibu memilih KB suntik 3 bulan, dan Ibu bersedia untuk
kunjungan ulang. Dalam praktek pemeriksaan akseptor KB baru 3 bulan tidak ada
kesenjangan praktek dan teori ataupun kurangnya pengetahuan Ibu pada jenis – jenis
alat kontrasepsi.

B. Saran
1. Bagi Institusi STIKES PASAPUA AMBON Institusi pendidikan diharapkan dapat
menambah buku atau referensi yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar
mengenai KB suntik 3 bulan.
2. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas Waai) Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga
kesehatan khususnya bidan dalam menangani asuhan kebidanan pada KB suntik 3
bulan.
3. Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar
didalam praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak didapatkan
di institusi pendidikan mengenai KB suntik 3 bulan.
4. Bagi Pasien/KlienKB Diharapkan menggunakan alat kontrasepsi secara teratur, agar
program KB berhasil, menjadi keluarga kecil sejahtera dan ikut serta dalam
memberantas kemiskinan.
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Bidan Bergambar dalam Asuhan Kebidanan

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.

Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.

Menstruasi dan Ovulasi.

Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.

Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Pelayanan Kontrasepsi.

Pelayanan Kebidanan yag Berkualitas. https://fatmanadia. Wordpress. Com/2012/09/02/ pelayanan-


kebidanan- yang-berkualitas/, diakses pada tanggal 13 Agustus 2016 The Asian Parient Indonesia, 2015.
KB Suntik 3 Bulan. https:// id.theasianparent.com/kb-suntik-3-bulan/2/.

Anda mungkin juga menyukai