Dosen Pembimbing
Etin Rohmatin, SST, M.Kes
Disusun oleh
Kristina Lutfiah
P20624821060
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan Laporan Pendahuluan KB dan Kespro Stase 7
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Praktik
Kebidanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Program Profesi
Bidan. Laporan Pendahuluan ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Hj Ani Radiati R, S.Pd, M.Kes, selaku direktur Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya
2. Nunung Mulyani,APP,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
3. Dr. Meti Widiya Lestari, SST,M.Keb selaku ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan
4. Penganggung Jawab Praktek Fisiologi Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi Stase VII.
5. Etin Rohmatin SST, M.Kes selaku dosen pembimbing Stase VII.
6. Dwi Yunita L, SST selaku Pembimbing Lapangan di Puskesmas Bantar
7. Bidan di Puskesmas Bantar yang bersedia membimbing
8. Orang tua, kaka dan adik serta seluruh keluarga yang selalu memberi doa
dan dukungan baik moril ataupun materil.
9. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan
dan pengalaman. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Terimakasih.
Tasikmalaya, April 2022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dengan jumlah
pertumbuhan penduduk yang tinggi. World Population Data Sheet (2013)
menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara kelima di dunia dengan
jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta. Jumlah penduduk indonesia tahun
2025 di perkirakan mencampai 237,7 juta jiwa atau mengalami kenaikan 57,9
juta jiwa dari perkiraan penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8. Pada tahun 2025
angka harapan hidup penduduk Indonesia juga akan mengalami peningkatan
menjadi 73,2 tahun dari 69 tahun, sedang pada sensus tahun 1990 juta jiwa
(Irianto,2014).
Pemerintahan Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional akan melakukan penekanan jumlah angka kelahiran
dengan pengelolaan dan pelaksanaaan program Keluarga Berencana (KB)
dengan paragdigma baru. Pemerintah merencanakan program keluarga
berencana untuk mengatasi hal itu. (BKKBN,2016)
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 penggunaan
kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan
Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna
kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990
menjadi 57,4% pada tahun 2016. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia
telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan
Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0% (WHO, 2017).
Menurut BKKBN, KB aktif di antara PUS tahun 2019 sebesar 62,5%,
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 63,27%. Sementara
target RPJMN yang ingin dicapai tahun 2019 sebesar 66%. Sebagian besar
peserta KB Aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi bahkan
sangat dominan (lebih dari 80%) dibanding metode lainnya; suntikan (63,7%)
dan pil (17,0%). Cakupan KB aktif menurut kontrasepsi modern tahun 2019
suntik 63,7%, pil 17%, IUD/AKDR 7,4%, implan 7,4%, MOW 2,7%, kondom
1,2 %, MOP 0,5%. (Kemenkes, 2020)
Mengacu pada rekapitulasi Laporan Bulanan Pengendalian Lapangan
(Dallap) Perwakilan BKKBN Jawa Barat, sampai Desember 2019 jumlah
peserta KB aktif (PA) di Jabar mencapai 7.126.366 .Proporsi suntik sangat
besar. Dari 7.126.366 total peserta KB aktif, 3.822.938 di antaranya merupakan
pengguna KB suntik. Ini berarti ada 53,64% atau dari lebih setengah peserta
KB di Jabar adalah pengguna KB suntik.
Akseptor KB suntik di Kota Tasikmalaya sebanyak 58.033 peserta KB
aktif dan di Wilayah Kerja Puskesmas Bantar, akseptor KB suntik sebanyak
2.159 peserta KB aktif dan yang mengalami efek samping sebanyak 34 peserta
selama tahun 2022. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas mengenai
KB suntik di Puskesmas Bantar tahun 2022.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan Keluarga Berencana (KB) suntik di
Puskesmas Bantar?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui asuhan kebidanan Keluarga Berencana (KB) suntik di
Puskesmas Bantar
D. Manfaat Penulisan
Mampu melakukan asuhan kebidanan Keluarga Berencana (KB) suntik di
Puskesmas Bantar?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KB SUNTIK
SOP No dokumen :
No revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
UPTD H. Teddy Setyadi, SKM.,
PUSKESMAS M.Si
BANTAR NIP. 19740523 199503 1 001
1. Pengertian Pelayanan KB suntik adalah : memberikan suntikan obat KB pada
klien dengan tujuan untuk menjarangkan kelahiran
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam memberikan pelayanan KB suntik
yang berkwalitas
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Bantar tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Depkes , 2003
5. Alat dan Tempat cuci tangan
Bahan Timbangan berat badan
Tensimeter
Obat suntik KB
Spuit 3 cc
Kapas alcohol 70 %
Tempat sampah medis
ATK
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien dan mempersilakan untuk duduk
2. Petugas memberi salam dan memperkenalkan diri
3. Petugas melakukan anamnesa dan identifikasi pasien
4. Petugas menjelaskan perasat apa yang akan dilakukan
5. Petugas melakukan konseling tentang kontrasepsi KB Suntik
6. Petugas Melakukan informed consent
7. Petugas Mencuci tangan
8. Petugas melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik :
a. Berat badan
b. Takanan darah
c. Pemeriksaan payudara
d. Pemeriksaan abdomen
9. Petugas memberitahu klien akan dilakukan penyuntikan
10. Petugas melakukan penyuntikan secara I.M
11. Petugas memberitahu pasien sudah dilakukan penyuntikan
12. Petugas mencuci tangan
13. Petugas memberitahu pasien kunjungan ulang 3 bulan lagi
14. Petugas mencatat hasil dalam rekam medis
7. Hal yang Jangan menggunakan kontrasepsi bila :
harus a. Hamil/ dicurigai hamil
diperhatikan
b. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
c. Bila klien tidak bisa menerima gangguan haid terutama
d. Penderita kangkerpayudara/ riwayat kanker payudara
e. Penderita diabetes dengan komplikasi
8. Dokumen a. Status Rawat Jalan
terkait
b. Kartu Peserta KB
c. Buku Register KB
9. Unit terkait a. Pendaftaran
b. Apotek
c. Dokter
10. Rekaman No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
histori Tanggal
perubahan