DI SUSUN OLEH:
DEA DAOSIA (P00324021006)
IRNAYATHUL KHATIMAH (P00324021015)
NUR ASIVA(P00324021024)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini dapat tersusu
n hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yan
g telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.Kami b
erharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pemb
aca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktek kan dalam
kehidupan sehari-hari.Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapka
n kritik dan saran yang membangun dari pembaca
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Kata Pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.........................................................................................................................
1.2Rumusan Masalah....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Defenisi KB.............................................................................................................................
2.2 Tujuan KB...............................................................................................................................
2.3 Sasaran KB..............................................................................................................................
2.4 Ruang lingkup KB..................................................................................................................
2.5 Manfaat pelayanan KB di pandang dari segi Kesehatan.........................................................
2.6 Akseptor KB...........................................................................................................................
2.7 Pasangan usia subur................................................................................................................
2.8 Kontrasepsi..............................................................................................................................
2.9 Mutu pelayanan KB................................................................................................................
3.0 Sistem Rujukan.......................................................................................................................
3.1 Penyelengaraan pelayanan kontrasepsi berdasarkan pemenkes RI No.21 Tahun 2021..........
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berencana secara umum adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumla
h kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu dan bayinya dan bagi ayah serta keluarganya a
tau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung
dari kelahiran tersebut (Irianto, 2014), Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengatur
jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu pemerintah mencanang
kan program Keluarga Berencana sebagai cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sul
istyawati, 2013).
Pentingnya program keluarga berencana (KB) untuk menekan ledakan penduduk. Pro
gram ini mengamanahkan batasan tertentu jumlah anak. Tak hanya terkait pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, peran KB turut mencegah bertambahnya jumlah angka kematian ib
u (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Seperti diketahui, dekatnya jarak kelahiran antara a
nak yang satu dengan lainnya, serta jumlah anak yang terlalu banyak sedikit banyak akan me
mpengaruhi peningkatan AKB dan AKI. Persentase pemakaian kontrasepsi cara modern adal
ah persentase pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan suami istri berstatus kawin, istrinya
berusia 15-49 tahun, yang sedang menggunakan alat/cara KB modern berupa sterilisasi wanit
a (MOW), sterilisasi pria (MOP), Pil, IUD, Suntik, Susuk KB (Implant) dan kondom. Berdas
arkan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Tahun 2017, realisasi pemakaian kont
rasepsi cara modern pada tahun 2017 adalah 57,6% dari target 60,9% (BKKBN, 2017)adalah
57,6% dari target 60,9% (BKKBN, 2017).
Banyak pilihan alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh aksepstor, dan saat ini pe
merintah sedang gencar meningkatkan capaian peserta KB jangka panjang, Intra Uteri Device
(IUD) merupakan salah satu jenis alat kontasepsi jangka panjang. IUD berfungsi mencegah at
au mengatur kehamilan, sehingga ibu dan pasangannya bisa merencanakan keluarga yang sej
ahtera. IUD yang merupakan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) -KNIK KES merupaka
n salah usaha manusia untuk menekan kesuburan sejak berabad-abad yang lampau (Wiknjosa
stro, 2009).
Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) di Indonesia masih di angka 2,40 ata
u rata-rata Wanita Usia Subur (WUS) memiliki tigtinggi dibandingkan target pemerintah yan
g menargetkan angka TFR sebesar 2,33. Angka kelahiran total (TFR) adalah jumlah anak rat
a-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya apabila p
erempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung atau rata-rata anak yang d
ilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya (BKKBN, 2017).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2017, cakupan peserta KB aktif metode
kontrasepsi jangka panjang di Jawa Tengah yaitu 20,15 %. Dalam pemilihan alat kontrasepsi.
IUD 7,15% menempati urutan ke-3 terbanyak setelah suntik 62,77% dan pil 17,24%. Menuru
t data Dinas Pengendalian Penduduk Kota Semarang. target pemakaian IUD di Jawa Tengah t
ahun 2018 sebesar 80.541. Sampai dengan bulan September 2018 baru tercapai 45.525 (52%).
Upaya untuk meningkatkan capaian KB juga dilakukan oleh Puskesmas Gayamsari ya
itu dengan mengadakan pelayanan KB gratis setiap Selasa ke-4 tiap bulan. Selain itu Puskes
mas Gayamsari juga memberikan penyuluhan melalui program Komunikasi, Informasi dan E
dukasi (KIE) dalam kelas ibu hamil tentang KB yang diadakan di setiap kelurahan dengan me
dia lembar balik ataupun lear leaflet. Kegiatan KIE dilakukan agar program KB dapat dipaha
mi, dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap keluarga. Melalui kegiatan KIE diharapkan dapat
meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Keluarga Berencana serta jenis layanannya.
Lebih jauh daripada itu diharapkan dengan pemahaman
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang dapat dibuat mengenai pembuatan maka
lah ini, di antaranya:
A. Apa itu defenisi Kb?
B. Apa tujuan Kb?
C. Apa saja yang mencangkup sasaran Kb ?
D. Ruang lingkup Kb
E. Jelaskan manfaat pelayanan kb di pandang dari segi kesehatan?
F. Apa itu aseptor kb?
G. Apa itu pasangan usia subur (pus)?
H. Jelaskan apaitu kontrasepsi?
I. Bagaimana mutu pelayanan kb.
J. Jelaskan sestem rujukan?
K. Jelaskan tentang pelayanan kontrasepsi berdasarkan pemenkes RI No.21Tahun 2021?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB
KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.KB mencakup layanan, kebijakan, informasi, sikap, p
raktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang memberi wanita, pria, pasangan, dan remaj
a kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan memilih apakah dan /
atau kapan memiliki anak.” Program KB adalah suatu langkah-langkah atau suatu usaha kegi
atan yang disusun oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk
mencapai rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan. K
B adalah mengatur jumlah anak sesuai dengan keinginan dan menentukan kapan ingin hamil.
Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk menjarangkan ata
u merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewuj
udkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
2.2 Tujuan KB
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomer 87 tahun Keluarga. Keluarga Bere
ncana, dan Sistem Informasi Keluarga,2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Peng
embangan KB bertujuan untuk:
1) Mengatur kehamilan yang diinginkan,
2) Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak.
3) Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling,Dan pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi
4) Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga Berencana, d
an
5)Mempromosikan Penyusuan Menjarangkan jarak kehamilan.
Sasaran KB adalah orang yang dapat berperan sebagai objek maupun subjek dalam ge
rakan keluarga berencana terutama pasangan usia subur yang berusia 15-49 tahun.
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Ter
gantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (P
US) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi
secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola
KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependu
dukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
a) Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahun, Kare
na kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap keg
iatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi pese
rta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi
Keluarga berencana
Pemerintah telah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB), yakni dua anak l
ebih sehat. Sebenarnya, apa saja manfaat KB dari sisi kesehatan? Yuk, cari tahu!
Tak Cuma Mengatur Kehamilan, Ini Manfaat KB bagi Kesehatan
Program Keluarga Berencana (KB) telah dicanangkan pemerintah selama lebih dari satu deka
de. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi saa
t berhubungan seksual.
Namun, hingga tahun 2017, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) melaporkan bahwa hanya 61 persen pasangan usia subur di Indonesia yang mengg
unakan kontrasepsi.
Dari seluruh pengguna kontrasepsi, sepertiganya menggunakan secara putus-sambung.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang belum memahami benar manfaat kontrasepsi
dan program KB.
Padahal, apabila dilakukan dengan baik dan benar, manfaat KB yang dirasakan bisa sangat be
ragam. Berikut beberapa di antaranya:
Macam-macam Akseptor KB yang diikuti oleh PUS dapat dibagi menjadi Tiga macam:
a) Akseptor atau peserta KB baru, yaitu PUS yang pertamakali menggunakan kontrasepsi se
telah mengalami kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau persalinan.
b) Akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih kontrasepsi tanpa diselingi keh
amilan
c) Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti Pemakaiannya metode
kontrasepsi ke metode kontrasepsi lainnya.
C. Faktor Pendorong
Dukungan dari pasangan
Informasi dari Tenaga Kesehata
2.8 Kontrapsepsi
Kontrasepsi adalah upaya yang diambil dalam mengatur dan mengontrol angka kelahi
ran bayi dalam masyarakat. Dalam hal ini kontrasepsi ditujukan untuk membentuk keluarga y
ang bahagia dan sejahtera dengan terpenuhinya semua kebutuhan kesehatan anak-anak dan an
ggota keluarga lainnya. Terdapat beberapa jenis alat kontrasepsi yang dapat dipilih. Alat kont
rasepsi pada setiap pasangan berbeda satu sama lain atau dapat tepat hanya dalam periode wa
ktu tertentu. Untuk membantu menentukan pilihan maka dapat mempertimbangkan gaya hidu
p dan riwayat kesehatan. Ketika akan menentukkan pilihan alat kontrasepsi, berikut beberapa
hal yang perlu menjadi pertimbangan :
Efektifitas alat kontrasepsi.
Kemungkinan terjadinya efek samping.
Rencana kehamilan selanjutnya.
Kenyamanan pribadi.
Kondisi kesehatan yang mungkin dapat mempengaruhi efektifitas alat kontrasepsi.
Interaksi obat yang kemungkinan dapat terjadi.
A. Kombinasi Hormon
Hormon kombinasi adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan kombinasi horm
on esterogen dan progesteron. Terdapat dua jenis sediaan untuk hormon kombinasi, yaitu sedi
aan pil dan sediaan injeksi.
Pil KB
Kelebihan Pil KB :
a) Sangat efektif.
b) Efek samping jarang terjadi.
c) Tidak mengganggu kegiatan seksual.
d) Mudah dihentikan setiap saat.
e) Kesuburan akan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
f) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
g) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
h) Membantu meringankan nyeri yang terjadi pada saat menstruasi.
i) Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium, kanker rahim, kehamilan ektopik, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara dan
jerawat.
j) Efek positif dan negatif akan segera hilang ketika obat dihentikan.
Kekurangan Pil KB :
a. Membosankan karena harus menggunakan setiap hari.
b. Tidak boleh diberikan kepada wanita yang sedang menyusui.
c. Terdapat resiko terjadi masalah kecil seperti pembekuan darah.
d. Pada beberapa wanita mengalami efek samping seperti pendarahan, perubahan suasana h
ati dan nyeri payudara.
e. Harus mengingat waktu untuk penggunaan obat.
f. Tidak dapat digunakan oleh wanita dengan kondisi tertentu, seperti penyakit hipertensi/ t
ekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, migrain, dan wanita yang memiliki riwayat ma
salah dengan pembekuan darah.
g. Tidak mencegah terjadinya infeksi menular seksual.
Keterbatasan MAL :
Perlu persiapan sejak perawataan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pa
sca persalinan.Kemungkinan akan sulit dilaksanakan karena kondisi sosial.Efektifitas tinggi h
anya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan.
Hormon Progestin
Hormon progestin adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin yang m
erupakan senyawa tiruan dari hormon progesteron. Hormon progestin dibagi menjadi beberap
a bentuk sediaan yaitu pil, injeksi/suntikan, dan implan.
Pil Progestin
Kelebihan Pil Progestin :
a. Efektif bila dikonsumsi setiap hari di waktu yang sama (dalam 1 tahun penggunaan pil pr
ogestin pada 100 wanita terjadi 5 kehamilan).
b. Tidak diperlukan pemeriksaan panggul.
c. Tidak mengganggu hubungan seksual.
d. Segera dapat kembali subur ketika penggunaan dihentikan.
e. Mudah digunakan dan nyaman.
f. Efek samping kecil.
g. Aman digunakan bagi beberapa wanita yang tidak dapat menggunakan pil KB karena m
asalah medis.
h. Aman digunakan bagi ibu menyusui dan tidak mempengaruhi ASI.
Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau
alat untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan seks
ual. Memiliki cara kerja menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebu
t tidak tercurah ke dalam reproduksi wanita.
Kelebihan Kondom :
Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar.
Tidak mengganggu produksi ASI.
Tidak mengganggu kesehatan pengguna.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Murah dan dapat dibeli secara umum.
Tidak memerlukan resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.
Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik e
ksogen pada serviks).
Mencegah penularan infeksi menular seksual, HIV.
Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
Mencegah ejakulasi dini.
Keterbatasan Kondom :
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
1. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).
2. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
3. Rasa malu membeli kondom ditempat umum.
4. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah.Penguata
n Mutu Pelayanan KB
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.KB mencakup layanan, kebijakan, informasi, sikap, p
raktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang memberi wanita, pria, pasangan, dan remaj
a kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan memilih apakah dan /
atau kapan memiliki anak.” Program KB adalah suatu langkah-langkah atau suatu usaha kegi
atan yang disusun oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk
mencapai rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan. K
B adalah mengatur jumlah anak sesuai dengan keinginan dan menentukan kapan ingin hamil.
Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk menjarangkan ata
u merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewuj
udkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk menekan laju pertu
mbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.Program KB mempunyai lebih ba
nyak keuntungan daripada kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerint
ah untuk melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, i
kut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa ke desa.Pemerintah harus
menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk mensukseskan program KB, seperti pembenah
an infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan program KB dll, dan semua hal yang dipe
rlukan setelah program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa mene
kan angka pengangguran di Indonesia.
pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan progra
m KB dari desa ke desa.Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk men
sukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan
program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti penye
diaan lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.
B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu dibutuhkan sumberyang berag
am sebagai penunjang kelengkapan dari penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://images.app.goo.gl/uVwN7sKA1y5wi7jC6
https://www.slideshare.net/martaagustinasirait/ruang-lingkup-program-keluarga-beren
canappt
https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/tak-cuma-mengatur-kehamilan-ini-
manfaat-kb-bagi-kesehatan
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2309/3/BAB%20II.pdf
https://paralegal.id/pengertian/pasangan usia-subur/
https://repisiotory.poltekkes.denpasar.ac.id/7591/3/BAB%.2011.pdf
https://www.academia.edu/378.316/mutu-pelayanan_kebidanan
https://www academia.edu/2037584//pengertian_sistem_rujukan