Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH: PROMOSI KESEHATAN

Materi :

"PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)"

NAMA :RENI PITALOKA

NIM : B.21.12.015

Dosen pengampu : DONA TRI SUNDARI,M.Tr.Keb

YAYASAN MITRA ADIGUNA PALEMBANG SEKOLAH TINGGI ILMU

KESEHATAN STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG PROGRAM

STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “program KB” sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.

Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu
sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besar buat mereka yang
telah berjasa membantu kami selama proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum sempurna dan luput
dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya. Oleh
karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.

Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para
pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu pengetahuan.

Palembang, Oktober 2022

Penyusun

Reni Pitaloka
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................


2.1 Rumusan Masalah.........................................................................................................
3.1 Tujuan makalah.............................................................................................................
4.1 Manfaat makalah...........................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN.........................................................................................................

2.1 Pengertian KB ………………………………………………………………………..


A. Sejarah singkat dan pengertian KB………………………………………………

BAB III

6 LANGKAH ADVOKASI.......................................................................................

A. Melakukan Analisis.......................................................................................................
B. Menyusun Strategi........................................................................................................
C. Menggalang Kemitraan (Mobilisasi).............................................................................
D. Pelaksanaan/Tindakan...................................................................................................
E. Evaluasi.........................................................................................................................
F. Kesinambungan Proses.................................................................................................

BAB IV

PENUTUP.................................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.


Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa
menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi
tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban
negara juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak
disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh
angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas, yang bersinggungan pula
dengan rusaknya moralitas masyarakat.

Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan


penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan
serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi
ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah
adalah dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana). Program KB pertama
kali dilaksanakan pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat Orde Baru. Melalui KB
masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran anak, yaitu setiap keluarga
memiliki maksimal dua anak. Tidak tanggung-tanggung, KB diberlakukan kepada
seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat.
Oleh sebab itu makalah ini disusun untuk mengetahui seluk beluk mengenai
penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari sejarah, proses pelaksanaan, kelebihan
dan kekurangan dari KB, serta dampak positif maupun dampak negatf dari pelaksanaan
KB.

2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah adanya program KB di Indonesia?


2. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam program KB?
3. Bagaimana gambaran program KB di Indonesia?

3.1 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian KB
2. Untuk mengetahui peran dari pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan
program KB
3. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program KB di Indonesia

4.1 Manfaat Makalah

1. Menambah wawasan kepada para pembaca khususnya para remaja masa kini

2. Menambah rasa kesadaran terhadap para remaja

3. Membuat strategi untuk pencegahan kenakalan remaja masa kini


BAB II
PEMBAHASAN

2.2 Pengertian Keluarga Berencana

A. Sejarah singkat dan pengertian KB


Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi. Keluarga
Berencana yaitu membatasi jumlah anak dimana dalam satu keluarga hanya
diperbolehkan memiliki dua atau tiga anak saja. Keluarga berencana yang
diperbolehkan adalah suatu usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri karena situasi dan
kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga, masyarakat, maupun negara.
Dengan demikian KB disini mempunyai arti yang sama dengan pengaturan
keturunan. Penggunaan istilah keluarga berencana juga sama artinya dengan istilah
yang umum dipakai di dunia internasional yakni family planning atau planned
parenthood, sepert yang digunakan oleh International Planned Parenthood Federation
(IPPF) nama sebuah organisasi KB internasional yang berkedudukan di London. KB
juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah anak
sesuai dengan kemampuan serta sesuai dengan situasi masyarakat dan negara.
Dengan demikian KB berbeda dengan birth control yang artinya pembatasn atau
penghapusan kelahiran. Istilah birth control dapat berkonotasi negatif karena bisa
berarti aborsi atau sterilisasi (pemandulan).
BAB III
6 LANGKAH ADVOKASI

A. Melakukan Analisis
Minim nya minat serta pengetahuan pasangan suami istri tentang penggunaan KB.
Contohnya pasangan usia pinggiran kota (pedesaan) tergolong ke dalam pasangan yang
paling banyak usia muda yang sekitaran antara 18 sampai 45 tahun dimana antara laki -
laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pasangan usia subur(PUS) harus dapat
menjaga dan memanfaatkan reproduksinya yaitu dengan menekanangka kelahiran dengan
metode keluarga berencana sehingga jumlah dan intervalkehamilan dapat diperhitungkan
untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitasgenerasi yang akan datang.
1) Berikut Beberapa faktor yang mendorong para pasangan muda usia subur tidak
menggunakan KB adalah sebagai berikut:
 Karena Kehidupan yang masih jauh dari kota sehingga sulit mendapatkan alat
kontrasepsi kb
 Kurangnya Perhatian pemerintah dgn keadaan masyarakat
 Kurang nya pengetahuan tentang hal-hal mengenai kb

2) Dampak dari tidak menggunakan KB adalah sebagai berikut:


 Berdampak bagi kesehatan ibu dan anak dan sangat merugikan baik fisik dan
mental.
 Dampak pada kualitas pendidikan
 Berdampak untuk perekonomian
 Berdampak pada lingkuan dan pergaulan

B. Menyusun Strategi

1) Menerapkan program KB dengan memperhatikan hal² sebagai berikut:

 Lakukan pernikahan di usia yang ideal.


 Mengatur jarak kelahiran anak 3-5 tahun dengan pemakaian alat kontrasepsi.
 Buatlah rencana jumlah anak yang akan Anda dan pasangan miliki.
 Memberi tahu berbagai jenis KB dan pastikan jenis KB yang dipakai cocok.
2) Penyuluhan tentang alat kontrasepsi
 metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.

C. Menggalang Kemitraan (Mobilisasi)

 Kepala desa
 Tenaga kesehatan
 Kader
 Tokoh Agama setempat
 Tokoh masyarakat setempat

D. Pelaksanaan/Tindakan

1. Program KB Gratis

 Untuk Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara nasional


menjadi satu, 14% per-tahun.
 Menurunkan angka kelahiran total FertililtyRate (TFR) menjadi 2,2 perperempuan.
 Meningkatnya peserta KB Pria menjadi 4,5 %.
 Meningkatnya pengguna metode Kontrasepsi yang efektif dan efisisen
 Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
 Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluaga sejahtera 1 yang aktif dalam
usaha ekonomi produktif.
 Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggraan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
2. Penyuluhan dan konseling secara gratis

 Menjelaskan bahwa KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB


dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan
keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu
mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya,

 Dan menjelas kan bahwa KB merupakan salah satu upaya pemerintah yang
dikoordinir oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
(BPPKB), dengan program untuk membangun keluarga-keluarga bahagia dan
sejahtera serta menjadikan keluarga yang berkualitas.
 membuat program Kampung Keluarga Berencana

E. Evaluasi

 Mengevaluasi tentang kemjuan dari program KB bagi masyarakat dan terus


memberikan pemaparan mengenai program KB
 Pemberian dukungan pada peserta program KB .
 Pelaksanaan bimbingan terhadap kader dan pelatihan serta menjadkan masyarakat
sebagai subjek.

F. Kesinambungan Proses

Sudah di jelas kan di evaluasi bahwa hasil dari program keluarga berencana
berjalan dengan baik namun harus dilakukan perubahan pada sisi pemberdayaan dan
pelatihan serta sosialisasi kader mengenai KB sebagai ujung tombak dalam pemerataan
imformasi kepada masyarakat. Kader, kemudian pengurus perlu adanya informasi seperti
pelatihan dan sosialisasi secara khusus dalam program KB ini, para pelaksana dianggap
perlu menguasai petunjuk teknis yang ada, Dalam pelaksanaan program KB juga sangat
diperlukan, karena dengan adanya standar, yakni Juklak (Petunjuk Pelaksanaan),
diharapkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam program KB berjalan baik, maka dari itu
pelatihan dilakukan harus berkesinambungan dan merata baik dari anggota
pengurus,tenaga kesehatan sampai masyarakat.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan


penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan
serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan
penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana).

B. Saran

 Meningkatkan sosialisasi agar semua yang teribat dan target dari sasaran program
Kampung KB dapat mengetahui dan paham dengan kebijakan yang dikeluarkan

 Perlu mengeluarkan dan menambah aturan terkait dengan yang lebih mampu
menjelaskan Program Kampung KB, tidak hanya sebatas surat edaran saja,
melainkan juga perlu adanya sanksi yang mengikat atas setiap pelanggaran ketika
implementor tidak menjaalankan tugas pokok dan fungsi yang sudah di berikan.
Sehingga tidak hanya sekedar teguran saja
DAFTAR PUSTAKA

Abd ar-Rahim ‘Umran. 1997. Islam dan KB. Jakarta: Lentera

Hartanto, Hanafi. 2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Masjfuk Zuhdi. 1991. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan


Bina Pustaka

Prihatmiati, Atiek. 2003. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Pemilihan Type Alat
Kontrasepsi Suntik pada Ibu Menyusui 1q1q. 2 mei 2008. Kekurangan

Anda mungkin juga menyukai