Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


( PENYAKIT DBD )

DISUSUN OLEH:

NAMA: ADILAH AGUSTIN (NIM.B.21.12.001)


DOSEN PENGAMPU : DONA TRI SUNDARI M,TR.KEB

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MITRA


ADIGUNA PALEMBANG PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga MAKALAH yang berjudul DBD ini telah
dapat diperbuat. Mudah-mudahan MAKALAH ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan bidan di
Indonesia umumnya, serta dapat digunakan oleh para mahasiswa dan staf pengajar dalam menjalankan
dan menyelenggarakan proses belajar-mengajar di Akademi Kebidanan Stikes mitra adiguna palembang
MAKALAH ini disusun dengan tujuan untuk memudahkan proses pembelajaran, yang diharapkan
mahasiswa banyak membaca dan berlatih untuk materi STRATEGI PROMOSI KESEHATAN (DBD)
untuk dapat memberikan pelayanan yang service excellent untuk kesehatan masyarakat dan kita semua .
Setelah mempelajari dan membaca makalah l ini, diharapkan tujuan dan kompetensi pembelajaran dapat
tercapai dengan baik, Kiranya pembaca mendapatkan hasil yang maksimal dari makalah ini.
Selamat belajar. Semoga Tuhan memberikan kemudahan dan memberkati upaya kita semua.
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………

BAB II Pembahasan

2.1 isi…………………………………………………………………………………………………………………………………..

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………

3.2 saran……………………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN :
ENAM (6) LANGKAH ADVOKASI

1. MELAKUKAN ANALIS

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah
tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam
tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan
pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Demam berdarah terjadi karena adanya masyarakat atau sebagian orang yang membuang sampah
sembarangan ,kemudian adanya genangan air yang mengendap ,kemudian itulah yang menyebabkan
timbulnya nyamuk dbd mulai dari jentik-jentik kemudian menjadi nyamuk dbd dan penyakit dbd itu juga
bisa menular maka dari itu kita semua untuk bisa menjaga kebersihan diri dan linkungan .
2. MENYUSUN TRATEGI

1) Pengendalian vektor penular DBD dengan mengedepankan upaya pemberdayaan


masyarakat dan peran serta masyarakat dalam PSN 3M Plus melalui Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik.

2) Penguatan sistim surveilans untuk deteksi dini, pencegahan & pengendalian


kasus serta KLB DBD

3) Penguatan diagnostik dan penatalaksanaan penderita secara adekuat di fasilitas


pelayanan kesehatan untuk mencegah kematian

4) Pengembangan dan pemanfaatan vaksin dan teknologi tepat guna lainnya dalam
upaya pencegahan dan pengendalian DBD.

3. MENGALANG KEMITRAAN ( MOBILISASI

Mobilisasi kelompok sosial

Salah satu bentuk modal sosial yang berperan penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah
Sanitarian. Di Kecamatan Sawahan, empat Sanitarian bekerja di empat Puskesmas. Sanitarian
bertanggung jawab atas seluruh program pencegahan dan pengendalian DBD di wilayah tersebut
dan melaksanakannya di Puskesmas mereka sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan kantor
desa, kantor kecamatan, Dinas Kesehatan daerah, dan kelompok pengamat jentik, seperti
Bumantik (pengamat jentik wanita), Jumantik (pengamat jentik keluarga)

Rumantik (pengamat jentik guru), dan Wamantik (pengamat jentik siswa) di masing-masing
wilayah. Bersama dengan petugas kesehatan masyarakat, mereka bekerja di tingkat individu.
Setiap minggu, mereka mengunjungi rumah warga untuk memeriksa nyamuk dan jentik,
memberikan pendidikan kesehatan kepada warga jika rumah tersebut termasuk satu orang
penderita demam berdarah, melakukan penyelidikan epidemiologi pada 20 rumah di dekat rumah
orang yang menderita demam berdarah, mendistribusikan larvasida, dan melakukan fogging
dalam jarak 100 m dari rumah penderita DBD.

Salah satu perawat komunitas berkata, “Lebih baik saya turun (ke desa) untuk pencegahan dan
edukasi daripada untuk kegiatan fogging. Jika ada kasus demam berdarah, kami merasa kasihan
pada keluarga karena kehidupan mereka terganggu, dan ada juga risiko demam berdarah
menyebar ke tetangga. PSJN (pemberantasan perkembangbiakan nyamuk dan jentik) adalah
pendekatan yang lebih nyaman. Karena itu, kami memobilisasi Bumantik di tingkat akar
rumput.”
4. PELAKSANAAN /TINDAKAN

Pelaksanaan / Tindakan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup,
Mendaur Ulang Barang Bekas).

A. Menguras

Bersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti: ember air, bak mandi,
penampungan air minum, penampung air lemari es, tong air, dan lain-lain.

B. Menutup

Tutup rapat tempat penampungan air

C. Mendaur Ulang Barang Bekas

Daur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas. Hal tersebut karena barang bekas dapat
berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Sementara itu, Plus pada metode 3M Plus tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk
kegiatan pencegahan yang lain seperti:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan kelambu saat tidur
3. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
4. Menanam tanaman pengusir nyamuk
5. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
6. Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.

Kemenkes menghimbau seluruh masyarakat untuk peduli dan mau berupaya mencegah
penyebaran DBD dengan menjaga lingkungan, melaksanakan PSN minimal di tempat tinggalnya
masing-masing, serta personal hygiene. Guna mewujudkan hal tersebut, perlu adanya komitmen
dan upaya dari masing-masing individu serta pemerintah setempat.

5. EVALUASI

evaluasi sistem analisis, yang nantinya setiap faktor-faktor yang ada pada masukan (input),
proses (process), dankeluaran (output) akan di evaluasi sehingga diharapkan dapat mengetahui
setiap kekerungan dan kelebihan dari programprogramtersebut.Penelitianinidilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara melakukan studi dokumen,wawancara dan
observasi. Penilaian berdasarkan penelitian dengan menggunakan evaluasi sistem analisis
ProgramPenanggulangan DBD ini dinilai cukup baik. Pada evaluasi masukan dinilai sudah cukup
baik, namun ketersediaan tenaga yangmasih kurang. Evaluasi proses dinilai baik karena sesuai
dengan rencana program, namun perlu ditingkatkan proses aktivitaskegiatan Penyelidikan
Epidemiologi yang masih terdapat beberapa kendala terkait dengan data penderita yang tidak
lengkapsehingga mengakibatkan petugas terlambat merespon laporan kasus. Evaluasi keluaran
dinilai baik karena hampir dari tiapkegiatan sudah mencapai target yang telah ditentukan dan
dibuktikan dengan angka penderita DBD menurun dari tahun sebelumnya.

6. KESINAMBUNGAN PROSES

Melakukan pemantauan pada pengidap DBD untuk banyak beristirahat dan minum cairan.

Setelah melalui masa kritis demam berdarah, pengidap demam berdarah tetap perlu melakukan
beberapa hal agar tidak terjadi masalah kesehatan lain selama masa penyembuhan.

1. Minum yang banyak agar tidak dehidrasi


2. Mencegah dbd parah
3. Menjaga lingkungan sekitar
4. Menambah daya tahan tubuh selama pemulihan pasca dbd .

SARAN

Kepada masyarakat

a. Masyarakat berperan aktif dalam melaksanakan kebersihan

lingkungan terutama dalam melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk guna menekan sekecil
mungkin peluang nyamuk untuk bersarang serta berkembang biak dengan melaksanakan
Menguras, Menutup tempat-tempat penampungan air baik diluar rumah maupun di dalam rumah
serta Mengubur/membakar barang bekas.
b. Peran aktif kader Jumantik yang sudah di bentuk oleh desa Singapadu supaya ditingkatkan
dalam melaksanakan tugasnya serta mampu memberikan motivasi pada masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan PSN bersama-sama, memberikan penyegaran serta reward kepada kader
jumantik guna meningkatkan kinerja kader jumantik sehingga dalam melaksanakan tugas lebih
maksimal.

KESIMPULAN

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah
tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam
tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan
pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
DAFTAR PUSATAKA

1. Departemen Kesehatan, 2006. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia

2. Departemen Kesehatan, 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di


Indonesia

3. Departemen Kesehatan, 2003. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan
Demam Berdarah Dengue

4. WHO SEARO, 1999. Guidelines for Treatment of Dengue Fever/ Dengue Haemorrhagic Fever
in Small Hospitals.

5. WHO,1997.DengueHaemorrhagicFever,Diagnosis,Treatment,Prevention And Control, second


edition. World Health Organization,Geneva 1997.

7. Kementerian Kesehatan, 2011. Modul Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah


Dengue di Indonesia.

8. WHO SEARO, 2011, Comprehensive Guideline for Prevention and Control of Dengue and
Dengue Haemorrhagic Fever.

9. Kemenkes, 2013. Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia

10. IDAI, 2014. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak; UKK Infeksi
dan Penyakit Tropis, IDAI

Anda mungkin juga menyukai