Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI


KEGIATAN KONSELING INFORMASI EDUKASI MENGENAI
MENGENAL GEJALA DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DAN
PENCEGAHANNYA

Oleh:

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIYATA HUSADA SAMARINDA
JANUARI 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya, kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan laporan Pengabdian Kepada
Masyarakat dengan judul “Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat melalui Kegiatan
Konseling Informasi dan Edukasi mengenai “Mengenal Gejala Demam Berdarah Dengue Pada
Anak dan Pencegahannya”.

Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus
kepada:
1) H. Mujito Hadi MD, selaku Ketua Yayasan STIKES Wiyata Husada Samarinda, yang telah
memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
2) Ns. Edy Mulyono, S.Pd., S.Kep., M.Kep, selaku Ketua STIKES Wiyata Husada Samarinda,
yang telah memberikan dukungan, saran, dan arahan sehingga kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik.
3) Ns. Rusdi, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners STIKES Wiyata Husada
Samarinda yang telah memberikan dukungan, saran dan arahan selama persiapan sampai
dengan pelaksanaan kegiatan
4) Ridha Wahyuni, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Unit Penelitian, Pengabdian Kepada
Masyarakat STIKES Wiyata Husada Samarinda yang telah menyetujui dan memberikan
arahan selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini.
5) Eko Purwanto, SE., M.M, selaku Lurah Kelurahan Bukit Pinang, Kota Samarinda
6) Ruben Kopong Miten, S.Pd, selaku Ketua RT 09 Kelurahan Bukit Pinang yang telah
memberikan arahan, bantuan dan memfasilitasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
yang dilaksanakan di wilayah RT 09 Kelurahan Bukit Pinang
7) Mahasiswa yang telah membantu dalam persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan
laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
8) Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kendala
yang dijumpai di lapangan, untuk itu diharapkan masukan yang konstruktif demi
kesempurnaannya dan diharapkan adanya program tindak lanjut agar manfaatnya dapat dirasakan
oleh masyarakat yang lebih luas.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa manfaat bagi Institusi dan
pengembangan Ilmu Keperawatan secara khusus.

Samarinda, 28 Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
KATA PENGANTAR........................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... 5

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 7
B. Tujuan Kegiatan ............................................................................. 9
C. Manfaat Kegiatan ............................................................................ 10

BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Deskripsi Kegiatan .......................................................................... 11
B. Sasaran ............................................................................................ 12
C. Output dan Outcome........................................................................ 12
D. Rekomendasi Tindak Lanjut............................................................ 13

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 15
B. Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR REFERENSI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Materi Demam Berdarah Dengue
Lampiran 2 : Leaflet Demam Berdarah Dengue
Lampiran 3 : Denah RT 09 Kelurahan Bukit Pinang, Kota Samarinda
Lampiran 4 : Anggaran Biaya
Lampiran 5 : Rundown Acara Pelaksanaan Konseling Informasi Edukasi
Mengenai “Mengenal Faktor Resiko dan Deteksi Dini
Penyakit Jantung”
Lampiran 6 : Dokumentasi Persiapan sampai dengan Pelaksanaan Kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Wiyata Husada Samarinda mengemban Tugas
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Program Studi Ilmu Keperawatan memiliki program
pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen sesuai dengan Visi Misi
Institusi. Dalam program ini, kami melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan judul “ Upaya Peningkatan Pengetahuan melalui Kegiatan Konseling Informasi Edukasi
mengenai Mengenal Gejala Demam Berdarah Dengue Pada Anak”.

A. Analisis Situasi
Kelurahan Bukit Pinang merupakan wilayah dataran yang dikelilingi perbukitan
dengan luas wilayah 19.687 Km2 dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Kutai Kertanegara, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Air Putih, sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Loa Bahu, dan disebelah Timur
berbatasan dengan Kelurahan Sempaja Utara
Khusus RT 09 terdiri dari 48 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan sama rata, dan sebagain besar berpendidikan
SLTA dan bekerja Wiraswasta. Berdasarkan hasil penjajakan mengenai status kesehatan
mayoritas masyakat dalam kondisi sehat dan terdapat beberapa pennyakit yang berkembang
dimasyarakat diantaranya Hipertensi, Asam Urat, Maag, Batuk Pilek, Kolesterol, Diabetes
Mellitus, dan Asma Bronkiale. Masyarakat RT 09 memiliki kebiasaan pola hidup sehat yang
dapat ditunjukkan melalui perilaku kebiasaan melaksanakan kegiatan olahraga rutin serta
senam sehat, dan masyakat memiliki kebiasaan menggunakan sarana layanan kesehatan
seperti praktek dokter, klinik maupun rumah sakit yang memfasilitasi masyarakat dalam
mengatasi dan mencegah setiap penyakit yang berkembang di masyarakat, namun
berdasarkan hasil observasi terhadap lingkungan, masih ditemukan adanya penumpukan
sampah khususnya barang-barang bekas disekitar rumah warga, adanya genangan air yang
dibiarkan dalam waktu lama, dimana kondisi lingkungan yang seperti itu merupakan salah
penyebab terjadi DBD.
B. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DHF) merupakan salah
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat
dan penyebarannya semakin luas. DHF adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes aegypti. Infeksi karena dengue
menunjukkan gejala seperti flu, nyeri otot dan sendi diikuti mual dan muntah. Jika tidak
ditangani secara cepat dan tepat dapat berkembang menjadi penyakit pendarahan yang dapat
mengancam kehidupan (Depkes RI, 2005).
Di Indonesia penyakit DHF masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak
daerah endemik. Daerah endemik DHF pada umumnya merupakan sumber penyebaran
penyakit ke wilayah lain. Terjadinya KLB DBD di Indonesia berhubungan dengan berbagai
faktor risiko, yaitu: lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan
nyamuk Aedes, pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), perluasan daerah endemic akibat perubahan dan
manipulasi lingkungan yang terjadi karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman
baru; serta meningkatnya mobilitas penduduk (Depkes, 2016)
Setiap kejadian luar biasa DHF umumnya dimulai dengan peningkatan jumlah kasus
di wilayah tersebut. Untuk membatasi penyebaran penyakit DHF diperlukan gerakan
pemberantasan sarang nyamuk yang terus menerus, pengasapan (fogging) dan larvasidasi.
Penyakit DHF mempunyai perjalanan yang sangat cepat dan sering menjadi fatal karena
banyak pasien yang meninggal akibat penanganannya yang terlambat. Kelompok usia yang
paling rentan mengalami DHF adalah usia anak.
Anak yang menderita DHF seringkali tidak menunjukkan gejala, hal ini membuat
DHF sulit dideteksi pada awal-awal hari setelah anak di gigit nyamuk Aedes Aegypti.
Beberapa anak lainnya dapat menunjukkan gejala pada hari keempat sampai dua minggu
setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala ini biasanya berlangsung 2-7 hari. Gejala
demam berdarah dengue (DBD) pada bayi dan anak balita biasanya diawali dengan demam
tinggi, batuk, pilek, hingga mual dan muntah, namun seringkali gejala ini tidak dikenali
sebagai tanda DBD.
Pemberantasan DBD seperti juga penyakit menular lain, didasarkan atas pemutusan
rantai penularan. Komponen penularan DBD terdiri dari virus, Aedes Aegypti dan manusia.
Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terhadap virus itu, maka
pemberantasan ditujukan pada manusia dan terutama pada vektornya. Manusia harus
mengetahui apa itu penyakit DBD dan bagaimana penularan, serta pencegahannya.
Pada awalnya strategi yang digunakan adalah memberantas nyamuk dewasa melalui
pengasapan (fogging) kemudian strategi diperluas dengan menggunakan larvasida (abate)
yang ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Akan tetapi kedua
metode masih belum menunjukkan hasil yang signifikan. Upaya pemberantasan penyakit
DBD ini yang paling penting adalah upaya membasmi jentik nyamuk penularnya di tempat
perindukannya (Breeding site) dengan melakukan “ 3M “ yaitu (1) menguras tempat-tempat
penampungan air secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan
bubuk abate kedalamnya, (2) menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan (3)
mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Salah satu kegiatan pokok penanggulangan DBD adalah dengan memberikan
penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, yang dapat dilakukan
secara berkelompok maupun individu. Effendy (1998) menyatakan bahwa penyuluhan
kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan menurut Suliha (2002) diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan
dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,
yaitu individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan hidup
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan
maupun secara kelompok.
Keluarga yang merupakan bagian terkecil dari masyarakat adalah ujung tombak
program pemerintah. Pengetahuan keluarga, khususnya orangtua tentang penyakit DBD
akan mempengaruhi cara berpikir dalam berusaha agar anggota keluarga tidak sampai
terkena penyakit DBD dan apabila anggota keluarga ada yang sakit DBD dapat segera
mengetahui tingkat keparahan secara baik yang akhirnya segera mendapat pengobatan dan
perawatan yang baik. Melalui pendekatan keluarga diharapkan dapat berpartisipasi aktif
dalam pemberantasan demam berdarah.

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya keluarga tentang pentingnya
mengenal demam berdarah dengue (DBD) pada anak
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang bagaimana mengenal gejala DBD
b. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang bagaimana cara melakukan pencegahan
DBD
c. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang bagaimana melakukan penanganan gejala
DBD pada anak di rumah.

D. Manfaat Kegiatan
Menambah wawasan masyarakat khususnya keluarga dalam mengenal gejala penyakit pada
anak, khususnya demam berdarah sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk
mencegah dan menangani gejala yang ditimbulkan penyakit

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah RT 09 Kelurahan Bukit Pinang Kota
Samarinda dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai Januari 2019 bertempat di salah
satu Aula di RT 09 Kelurahan Bukit Piang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penjajakan,
Pemeriksaan Kesehatan, Konseling & Penyuluhan Kesehatan mengenai Mengenal Gejala
Demam Berdarah Dengue Pada Anak

Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Mengenal Gejala Demam Berdarah Dengue Pada
Anak dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan kegiatan meliputi
a. Kegiatan survei tempat pengabdian kepada masyarakat yaitu di RT 09 Kelurahan
Bukit Pinang Kota Samarinda
b. Permohonan ijin kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada Lurah dan Ketua
RT 09 Keluarahan Bukit Pinang Kota Samarinda
c. Pengurusan administrasi (surat-menyurat)
d. Persiapan alat dan bahan serta akomodasi
e. Persiapan tempat untuk Konseling dan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) yaitu
menggunakan salah satu Aula di RT tersebut
2. Kegiatan pendidikan kesehatan (penyuluhan) meliput i:
a. Pembukaan dan perkenalan dengan masyarakat di wilayah RT 09 Kelurahan Bukit
Pinang Kota Samarinda yang menjadi sasaran kegiatan.
b. Penyuluhan mengenai “Mengenal Gejala Demam Berdarah Dengue Pada Anak”
c. Sesi diskusi/tanya jawab dengan peserta penyuluhan penyuluhan kesehatan mengenai
penanganan gejala awal DBD dirumah.

3. Penutupan
a. Pemberian souvenir bagi peserta yang memberi pertanyaan serta mampu menjawab
pertanyaan yang disampaikan oleh panitia
b. Season Foto bersama dengan peserta penyuluhan (seluruh peserta warga RT 09 yang
hadir pada kegiatan tersebut)
c. Berpamitan dengan Ketua RT serta seluruh warga yang terlibat langsung dalam kegiatan
konseling maupun Pendidikan kesehatan (penyuluhan)
d. Penyusunan laporan kegiatan pengabdian Kepada masyarakat

B. Sasaran
Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai Mengenal Gejala Demam
Berdarah Dengue Pada Anak ini ditujukan pada warga RT 09 Kelurahan Bukit Pinang Kota
Samarinda yang memiliki cucu atau anak atau keponakan yang masih berusia anak.
Sebanyak kurang lebih 22 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini.
C. Output dan Outcome
Output yang didapat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya adalah:
1. Warga diberikan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) mengenai “Mengenal Gejala
Demam Berdarah Dengue Pada Anak”
2. Dari hasil penyuluhan, Warga sangat kooperatif dan antusias dan memahami mengenai
isi materi dan di akhir sesi diberikan waktu tanya jawab. Didapatkan beberapa
pertanyaan dari warga diantaranya:
a. Apa yang terjadi jika trombosit turun? (Bapak MS)
b. Ada kasus seorang anak, dimana hasil pemeriksaan tes torniket terdapat bintik
merah, sudah tidak demam, trombosit 150 ribu, tidak dirawat inap, namun keesokan
harinya meninggal, apakah penyebabnya? (Ibu M.ET)
c. Bagaimana kita bisa membedakan demam derdarah dan demam karena tipea? (Ibu
M.ET)
d. Kapan waktu yang tepat untuk cek darah ketika anak demam? (Ibu )
3. Untuk mengevaluasi tingkat pemahaman warga terhadap isi materi penyuluhan, maka
diberikan beberapa pertanyaan terkait isi materi penyuluhan dan warga
dipersilahkan untuk menjawab. Warga yang berhasil menjawab pertanyaan dengan
benar diberikan souvenir sebagai tanda apresiasi.

Adapun outcome yang didapatkan diantaranya adalah:


1. Program pengabdian kepada masyarakat yang berupa pemeriksaan kesehatan, konseling
dan penyuluhan kesehatan mengenai “Mengenal Gejala Demam Berdarah Dengue Pada
Anak” diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang beberapa gejala
demam berdarah, bagaimana cara pencegahannya dan bagaimana penangan dirumah dan
melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengambil keputusan dalam memanfaatkan
fasilitas layanan kesehatan di masyarakat dalam upaya meminimalkan angka kematian
akibat DBD.
2. Program Pengabdian Kepada Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi bagi
peningkatan kesehatan masyarakat dengan menurunnya angka kesakitan dan juga angka
kematian akibat penyakit menular maupun degenerative.
3. STIKES Wiyata Husada Samarinda, khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan
semakin dikenal sebagai institusi yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan
kesehatan masyarakat.

D. Rekomendasi Tindak Lanjut


Berdasarkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan, maka rekomendasi yang kami ajukan
bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah :
1. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan serupa secara kontinyu untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai masalah-masalah kesehatan lainnya, khususnya yang
terkait dengan penyakit yang rentan terjadi pada anak. Kegiatan tidak hanya dalam
bentuk penyuluhan, namun dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan lain seperti gotong
royong dalam membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya, mengevaluasi tingkat
pengetahuan masyarakat secara periodik dan juga membuka sarana diskusi melalui
aplikasi media elektronik.
2. Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti puskesmas dan profesi lain
(dokter dan ahli gizi, dll) dalam upaya peningkatan kesehatan secara holistik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemeriksaan kesehatan, konseling
dan penyuluhan kesehatan tentang mengenal gejala DBD pada anak dan
pencegahannya.
2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari warga
masyarakat RT 09 Kelurahan Bukit
3. Hasil Pemeriksaan kesehatan pada orang dewasa (orangtua) terdapat 3 orang
masyarakat mengalami hipertensi, dan sebagian besar kadar Asam Urat dan Kadar gula
Darah dalam Batasan Normal
4. Diperoleh 4 pertanyaan dari peserta penyuluhan terkait materi penyuluhan dan
masyarakat tersebut mengharapkan ada kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan
dikembangkan menjadi kegaiatan yang rutin di wilayah RT 09
B. Saran
Kegiatan pengabdian kepada masyakat seperti ini dapat dilakukan secara rutin baik di lokasi
yang sama maupun di lokasi yang berbeda dengan sasaran masyarakat yang benar-benar
membutuhkan pelayanan kesehatan terutama informasi tentang berbagai penyakit dan
pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai