Anda di halaman 1dari 16

1

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

KETUA TIM

IIT PARLINA

ANGGOTA :

Ranti Ayef Eka Putri (1311211064)

Irsyadi Fauzan Afif (1311211059)

Elsanita Faiza Afiyah Trisandi (1311211104)


2

Dara Puspa Seruni (1311211033)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

PRE PLANNING

KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan

reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya

bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem

reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati

kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat

dan aman. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan social secara utuh,

tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan

proses reproduksi (PP RI no 61 tahun 2014 tentang Kesehatan reproduksi).

Remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan

antara umur 10 tahun sampai 24 tahun (WHO). Masa remaja merupakan periode terjadinya

pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi secara dinamis dan pesat baik fisik, psikologis,
3

intelektual, sosial, tingkah laku seksual yang dikaitkan dengan mulai terjadinya pubertas

(Marcell, et. al., 2011). Masa ini adalah periode transisi dari masa kanak-kanak menuju

dewasa. Pola karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini menyebabkan remaja memiliki rasa

keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani

mengambil risiko tanpa pertimbangan yang matang (Soetjiningsih, 2004).

Masalah mengenai kesehatan reproduksi remaja akhir-akhir ini menjadi masalah yang

cukup serius.. Banyaknya remaja yang mengalami Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD),

Infeksi Menular Seks (IMS), hingga HIV AIDS menjadi contoh yang nyata tentang

pentingnya masalah ini. Maka dari itu perlu diberikannya penyuluhan terhadap para remaja

guna menambah pengetahuan remaja terkait bagaimana cara menjaga dan merawat kesehatan

organ reproduksinya agar para remaja dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan

reproduksi.

B. Tujuan Kegiatan dan Manfaat Kegiatan`

Tujuan dari kegiatan pegabdian masyarakat ini adalah:

1 Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai kesehatan reproduksi

2 Mengubah perilaku siswa menuju reproduksi yang lebih sehat

Manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:

1 Siswa tahu mengenai fungsi reproduksinya

2 Siswa tahu bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksinya

3 Membantu sekolah dan puskesmas sebagai perpanjangan tangan Dinas Kesehatan

dalam memberikan penjelasan mengenai kesehatan reproduksi


4

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik :

Kesehatan reproduksi remaja

2. Sasaran dan Target

Sasaran : Seluruh siswa kelas VII MTsN Matur

Target : Seluruh Siswa kelas VII MTsN Matur

3. Metoda :

Ceramah dan diskusi

4. Media dan alat :

Leaflet dan Pengeras suara

5. Waktu dan Tempat

Hari / tanggal : Selasa/ 17 januari 2017

Waktu : 10.30 - 11.30 WIB

Tempat: Mushola MTsN Matur

6. Pengorganisasian

Presenter : Ranti Ayef Eka Putri

Irsyadi Fauzan Afif

Operator : Elsanita Faiza Afiyah Trisandi

Moderator : Dara Puspa Seruni

Fasilitator : Para Guru kelas VII MTsN Matur

Observer : Iit Parlina

7. Uraian Tugas

Penanggung jawab / Koordinator :

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.


5

Moderator / pembawa acara

1. Membuka acara.

2. Memperkenalkan mahasiswa

3. Menjelaskan tujuan dan topik.

5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.

6. Menutup acara.

Presenter

Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja putri

dan putra

Operator

Mengoperasikan bahan Presentasi Penyuluhan Kesehatn reproduksi remaja

Fasilitator

1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

Observer

Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

8. Setting tempat


Keterangan :

: moderator : operator : presenter

: peserta : fasilitator : observer

D. Susunan Kegiatan

No
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
.
1. 5 menit Pembukaan

- Perkenalan mahasiswa Mendengarkan

- Menjelaskan tujuan Mendengarkan

- Mengadakan kontrak waktu Menyepakati


2. 45 enit Pelaksanaan

- Menggali pengetahuan siswa Berpartisipasi

tentang kesehatn reproduksi


- Menjelaskan tentang kesehatan
Mendengarkan
reproduksi.
- Menjelaskan macam-macam cara

menjaga kesehatan reproduksi Mendengarkan


- Meminta siswa agar dapat berperan
7

aktif selama penyampaian materi.


- Memberi pertanyaan kepada siswa.
Mengemukakan

pendapat

Mengemukakan

pendapat
3. 10 menit Penutup

- penyempurnaan materi Memperhatikan

- Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi

- Melakukan evaluasi Memperhatikan

- Mengucap salam Menjawab salam

E. Kriteria Evaluasi

1 Evaluasi struktur

Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana

Semua siswa menghadiri penyuluhan

Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana

2 Evaluasi proses

Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

Siswa aktif dalam kegiatan penyuluhan

Siswa tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

4 Evaluasi hasil

Peserta mampu :

Menyebutkan apa saja organ reproduksi dan fungsinya


8

Menyebutkan cara menjaga kebersihan organ reproduksi

Menjawab pertanyaan yang di berikan oleh presenter


9

F. Poster
10

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Kesehatan Reproduksi

Reproduksi berasal dari kata re dan produksi yang artinya membuat kembali. Kesehatan

reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan social secara utuh, tidak semata-mata

bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.

Reproduksi sehat adalah prilaku dan sikap yang harus dimiliki individu yang berkaitan dengan

organ-organ reproduksi dan fungsinya.

Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh dari anak-

anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi, baik

organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur) maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan,

payudara dll). Awal masa puber berkisar antara 13-14 tahun pada laki-laki, dan 11-12 tahun pada

perempuan (lebih cepat dari pada laki-laki). Pubertas berakhir sekitar umur 17-18 tahun. Beberapa

factor yang mempengaruhi antara lain adalah gizi, lingkungan keliuarga, dll. Karena perubahan

yang terjadi banyak dan cepat, perasaan dan emosi remaja akan terpengaruh.

Alat Reproduksi Remaja Putri


1. Dalam
- Ovarium (indung telur)
- Fimrae (umbai-umbai)
- Tuba falopi/ saluran telur
- Uterus/ Rahim
- Cervix/ leher Rahim
2. Luar
- Vagina/ lubang senggama
- Mulut vagina
- Labiya majora
- Labiya minora

Perubahan yang terjadi selama masa pubertas


11

Hormone esterogen dan progesterone mulai berperan aktif akan menimbulkan perubahan

fisik, seperti tumbuhnya payudara, panggul mulai melebar dan membesar serta akan

mengalami menstruasi atau haid. Disamping itu juga akan mulai tumbuh bulu-bulu halus

disekitar ketiak dan vagina.

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

- Bersihkan alat kelamin dengan air bersih, dari depan ke belakang


- Mengganti celana dalam min. 2x sehari
- Gunakan celana yang menyerap keringat dan tidak ketat
- Menggunting rambut kemaluan

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi saat menstruasi

- Gunakan pembalut ketika menstruasi


- Ganti pembalut minimal 4 kali dalam sehari
- Sebaiknya tidak menggunakan cairan pembersih vagina dan pantyliner

Alat Reproduksi Remaja Putra


3. Dalam
- Uretra
- Vas deferens/ saluran sperma
- Epididimis
- Testis
- Kelenjar prostat
- Vesikula seminalis
- Kandung kemih
4. Luar
- Penis
- Glans penis
- Scrotum

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

- Bersihkan alat kelamin dengan air bersih, dari depan ke belakang


- Mengganti celana dalam min. 2x sehari
- Gunakan celana yang menyerap keringat dan tidak ketat
- Menggunting rambut kemaluan
12

- Sunat

Perubahan yang terjadi selama masa pubertas

Hormone testoteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus disekitar ketiak,

kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja laki-laki,

tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar

sebagai mimpi basah.

B. Perubahan Psikologis
a Perubahanperubahan kebutuhan, konflik nilai antara keluargadunia

luar dan perubahan fisik menyebabkan remaja sangat sensitif.


b Remaja jadi sering bersikap irasional, mudah tersinggung, bahkan stres.
c Ciriciri tingkah laku remaja yang sedang puber :
Mulai meninggalkan ketergantungan kepada keluarga dan

ketenangan masa kecil.


Butuh diterima oleh kelompoknya.
Mulai banyak menghabiskan waktunya dengan temanteman sebaya.
Mulai mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda antara keluarganya deng

an dunia luar (tentang moral, seksualitas, dll).


Mulai menghadapi konflik dan harus memutuskan apa saja

norma yang harus diambil dari luar, serta berapa banyak ajaran

orang tuanya yang harus dia tolak.


Mulai muncul kebutuhan akan privasi.
Mulai muncul kebutuhan keintiman dan ekspresi erotik.
Mulai memperhatikan penampilan.
Tertarik pada lawan jenis.
Ingin menjalin hubungan yang lebih dekat pada lawan jenisnya.
13

DAFTAR PUSTAKA

Perundang-Undangan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi. 2006. Modul Konseling Kesehatan

Reproduksi Remaja Bagi Calon Konselor Sebaya. Jakarta : Pusdiklat Pegawai dan

Tenaga Program BKKBN

Budiono MA, Sulistyowati M. Peran Uks (Usaha Kesehatan Sekolah) Dalam Penyampaian

Informasi Kesehatan Reproduksi Terhadap Siswa Smp Negeri X Di Surabaya. Jurnal

Promkes. 2014; 2(1): 58-65., Peran UKS (Unit Kegiatan Sekolah

Arsani1 NKH, Agustini NNM, Purnomo IKI. Peranan Program Pkpr (Pelayanan Kesehatan

Peduli Remaja) Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kecamatan Buleleng .

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora . 2013;2(1): 129-137

Kusyogo C, Tri Prapto K, Ani M . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Kesehatan

Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Jurnal

Promosi Kesehatan Indonesia. 2008; 3(2):

Nugrahaeni1 DK, Fajari TI. Pengaruh Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Seksual Remaja (Studi Di Sman) Margahayu Bandung.

Rahmadiliyani N, H. Kepuasan Siswa SLTA Terhadap Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

Remaja Oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Berita Kedokteran

Masyarakat. 2010;26(4):203-210
14

DOKUMENTASI
15
16

Anda mungkin juga menyukai