Keberhasilan pembangunan suatu negara ditandai oleh adanya perbaikan status gizi masyarakat, khususnya balita.
Berdasarkan hasil Riskesdas th 2010 cakupan pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 bulan masih rendah, yaitu bayi laki- laki 29 % dan
bayi perempuan 25,4 %
Untuk meningkatkan praktik pemberian ASI, pemerintah memberikan dukungan kepada ibu menyusui untuk dapat memberikan
ASI kepada anaknya. Hal ini dituangkan dalam Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan :
Pasal 128 :
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis
(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu
bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus
(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja atau tempat sarana umum
Pasal 129 :
(1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu
secara eksklusif
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
Pasal 200 :
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128
ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
PENDAHULUAN (lanjutan)
B. TUJUAN
1. Umum
Menurunkan angka kematian bayi akibat kekurangan gizi dan kematian terkait
dengan praktik pemberian makanan yang kurang tepat pada bayi dan anak
2. Khusus
a. Sebagai sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar menyusui dan
praktik pemberian MP-ASI pada bayi dan anak serta memantau pertumbuhan
anak balita
b. Memotivasi para ibu hamil agar mau melakukan IMD dan memberikan ASI
Eksklusif kepada bayinya
c. Sebagai sarana untuk saling memberi dukungan dan meningkatkan motivasi ibu
dalam memberikan ASI dan praktik pemberian MP-ASI
d. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memotivasi para ibu hamil dan
menyusui agar dapat memberikan ASI kepada bayinya, memberikan MP-ASI
pada bayi dan anak serta memantrau pertumbuhan anak balita
C. SASARAN
Tenaga kesehatan dan Lintas Sektor Terkait
KONSEP KELOMPOK PENDUKUNG IBU MENYUSUI
A. PENGERTIAN
Kelompok Pendukung Ibu Menyusui merupakan wadah
dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui
percontohan kelompok sebaya, yang terdiri dari 6-12
orang ibu hamil dan atau ibu yang mempunyai anak
umur 0-6 bulan yang bertemu secara rutin 2 minggu
sekali, atau setidaknya sebulan sekali termasuk
kunjungan rumah untuk saling bertukar pengalaman,
berdiskusi dan saling memberi dukungan terkait
kesehatan ibu dan anak, khususnya seputar kehamilan,
menyusui dan gizi dipandu / difasilitasi oleh motivator
B. TUJUAN PEMBENTUKAN KP-IBU MENYUSUI
1. Sebagai sarana untuk berbagi informasi dan
pengalaman seputar menyusui dan praktik
pemberian MP-ASI pada bayi dan anak serta
memantau pertumbuhan anak balita
2. Memotivasi para ibu hamil agar mau melakukan IMD
dan memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
3. Sebagai sarana untuk saling memberi dukungan dan
meningkatkan motivasi ibu dalam memberikan ASI
dan praktik pemberian MP-ASI
4. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk
memotivasi para ibu hamil dan menyusui agar dapat
memberikan ASI kepada bayinya, memberikan MP-
ASI pada bayi dan anak serta memantrau
pertumbuhan anak balita
C. SYARAT- SYARAT PEMBENTUKAN KP-IBU MENYUSUI
1. Mempunyai sasaran (ibu hamil dan ibu menyusui) minimal 6 orang
2. Adanya komitmen dari warga
3. Adanya dukungan dari aparat desa serta petugas kesehatan
Pelaksana :
Tim lintas sektor (Puskesmas, TP-PKK Kecamatan, Kabag. Kemas Kecamatan, PLKB Kecamatan dan Penyuluh
Pertanian Lapangan
Sasaran :
1. Kepala desa
2. Tokoh agama dan tokoh masyarakat
3. Seluruh TP-PKK Desa dan POKJA IV desa
4. Bidan di desa
Tujuan :
Meningkatkan komitmen pemegang kebijakan di tingkat desa mulai dari perencanaan sehingga muncul rasa
memiliki terhadap kegiatan KP-Ibu menyusui
Materi :
• Mengapa KP-Ibu menyusui diperlukan
• Rencana kegiatan percontohan KP-Ibu menyusui
• Pentingnya peran dan dukungan sektor terkait bagi keberhasilan KP-Ibu menyusui
Keluaran :
Adanya kesepakatan Camat, TP-PKK Kecamatan, Pokja IV Kecamatan, kepala desa, bidan di desa, tokoh agama
dan tokoh masyarakat untuk mendukung kegiatan KP-Ibu menyusui
2. Koordinasi Pembina KP-Ibu menyusui dengan
TP-PKK desa dan Pokja IV
Tujuan :
Meningkatkan peran serta TP-PKK dan POKJA IV dalam
menggerakkan sasaran, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi
Keluaran :
• Kesepakatan rencana sosialisasi tingkat desa dalam rangka
pembentukan KP-Ibu menyusui
• Kesepakatan mengenai desa mana yang akan menjadi wilayah
percontohan, kemudahan dalam penggerakan masyarakatnya
serta komitmen perangkat dusun
Tujuan pertemuan
• Mengomunikasikan perkembangan KP-Ibu menyusui masing-masing desa kepada kepala
desa
• Berbagi pengalaman dengan Pembina KP-Ibu menyusui pada waktu melakukan perannya
• Mendiskusikan alternatif pemecahan masalah atas tantangan yang dihadapi Pembina KP-
Ibu menyusui sehubungan dengan peran mereka
Peserta
• Kabag. Kemas Kecamatan
• PKK Kecamatan (POKJA IV)
• PLKB Kecamatan
• PKK Desa (POKJA IV)
• Kepala Puskesmas
• Kepala Puskesmas Pembantu
• Bidan di Desa
• Perwakilan bidan praktek swasta dan Rumah Bersalin
Nara sumber
Tim kecamatan : Camat, Kepala Puskesmas dan Ketua TP-PKK Kecamatan
PENGORGANISASIAN PEMBENTUKAN KP-IBU MENYUSUI DI DESA
1. Persiapan Awal
Persiapan awal membutuhkan waktu sekitar 2 bulan oleh Tim
KP-Ibu menyusui yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Pembina
KP-Ibu menyusui dan TP-PKK Kecamatan. Kegiatannya berupa
kunjungan informal, pertemuan formal, menjelaskan tentang
KP-Ibu menyusui, mengidentifikasi tokoh kunci (tokoh agama,
tokoh adat, dll) dan menyamakan persepsi
Sasaran :
Kepala Desa, Kasie Kesra, Puskesmas, tokoh masyarakat dan
tokoh agama
2. Pertemuan Sosialisasi dan Advokasi KP-Ibu menyusui di Desa
Langkah-langkah kegiatan :
a. Pembina berkoordinasi dengan Kepala Desa, Kaur Kesra dan
Kepala Puskesmas / Pustu
b. Merencanakan waktu, tempat, dana dan nara sumber untuk
sosialisasi tingkat desa
c. Kepala Desa mengundang peserta untuk berpastisipasi dalam
pertemuan sosialisasi
d. Panitia melakukan konfirmasi waktu, tempat, dana, peserta,
nara sumber, sarana presentasi, materi presentasi dan
komunikasi
e. Pelaksanaan sosialisasi
Tujuan
Meningkatkan komitmen / dukungan para pemangku para
pemangku kepentingan desa dan masyarakat setempat terkait
rencana pembentukan KP-Ibu menyusui di wilayah tersebut
Keluaran :
Adanya Rencana Tindak lanjut berupa kesepakatan waktu dan
jadwal untuk seleksi monivator di masing-masing dusun/RT/RW
Pelaksana :
Pembina KP-Ibu menyusui bersama TP-PKK desa dan POKJA IV
Penanggung jawab
Kepala desa
Jadwal acara :
• Pembukaan
• Sambutan dari Kepala Desa
• Sambutan dari Kepala Puskesmas
• Penyampaian materi
• Diskusi / Tanya jawab
• Penyusunan Rencana Tindak lanjut terkait dengan jadwal
seleksi motivator
• Penutup
3. Mentoring Motivator
Penanggun Jawab :
Kepala Desa
Peserta :
Seluruh motivator di desa tersebut
Pelaksana Mentoring
Tim Mentoring KP-Ibu menyusui
Tujuan :
Memilih calon-calon motivator / pemandu diskusi KP-Ibu menyusui
Waktu :
Setelah tahap Sosialisasi dan Advokasi KP-Ibu menyusui di desa
Peserta :
Semua ibu hamil dan ibu yang punya bayi 0-6 bulan di dusun / RW terpilih
Penyelenggara :
Pemerintah desa
Metode :
Diskusi / berbagi pengalaman terkait menyusui dengan para ibu sasaran
Langkah-langkah :
• Setelah peserta hadir, diajak berdiskusi tentang
menyusui
• Setelah diskusi selesai, fasilitator dan pembina
menawarkan kepada peserta untuk menjadi motivator
• Calon motivator bersedia mengikuti pelatihan
motivator
• Catat nama calon-calon motivator
• Pilih calon motivator sesuai dengan kriteria
• Penutup
Keluaran :
• Daftar nama calon motivator
• RTL berupa jadwal
4. Pelatihan Motivator
Penyelenggara Pelatihan :
Pemerintah Desa / Kepala Desa
Peserta :
Calon motivator hasil seleksi oleh pembina KP-Ibu menyusui
Jumlah Peserta :
Sekitar 12 orang
Pelatih :
Pembina KP-Ibu menyusui
Keluaran :
Jadwal dan tempat rencana pertemuan KP-Ibu menyusui yang pertama
KEGIATAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU MENYUSUI
a. Pertemuan Rutin KP-Ibu menyusui :
• Penyelenggara Pertemuan KP-Ibu menyusui yang pertama
• Penyelenggara Pertemuan KP-Ibu menyusui berikutnya
• Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan KP-Ibu menyusui
b. Kunjungan Rumah
• Alasan kunjungan Rumah : Seorang ibu memerlukan dukungan emosional
dan teknis di awal masa menyusui
• Sasaran Kunjungan Rumah : Ibu bersalin dan Keluarganya
• Waktu dan Frekuensi Kunjungan Rumah : Sekali seminggu dalam 2 minggu
pertama setelah persalinan
DUKUNGAN SEKTOR TERKAIT DALAM PENGGERAKAN
KP-IBU MENYUSUI
NO INSTITUSI TUGAS DAN FUNGSI
1 Kesehatan Penanggung jawab, Penyelenggara, Narasumber dan Pembina
Teknis
2 Perencanaan Membantu Penyediaan Anggaran
3 Pemerintah Daerah Penanggung jawab dan Mobilisasi Sumber Daya
4 Pemberdayaan Perempuan Mendorong Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembentukan KP-
dan Masyarakat Ibu Menyusui
5 Sosial Mendorong Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembentukan KP-
Ibu Menyusui
6 Agama Mendorong Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembentukan KP-
Ibu Menyusui
7 Pendapatan Keuangan dan Membantu Penyediaan Anggaran
Aset Daerah
8 Pemberdayaan Masyarakat Mendorong Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembentukan KP-
Desa Ibu Menyusui
9 Lembaga Swadaya Mendorong Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembentukan KP-
Masyarakat Ibu Menyusui
10 Pendidikan Melalui kegiatan UKS : mendorong anak utk memperhatikan ibu
hamil