Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA-TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN


DI PMB FRANS SURABAYA

Disusun oleh:

Risqi Rahayu Mustikasari 011913243043


Nur Sophia Matin 011913243008
Dini Fadillah 011913243045
Diah Ayu Febriyanti 011823243003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui Satuan Acara Penyuluhan ‘Tanda-tanda Bahaya


dalam Kehamilan’untuk memenuhi tugas dalam Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Airlangga
Tanggal : 19 September 2019
Tempat : PMB Frans

Disusun oleh:
1. Risqi Rahayu Mustikasari 011913243043
2. Nur Sophia Matin 011913243008
3. Dini Fadillah 011913243045
4. Diah Ayu Febriyanti 011823243003

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan PMB Sudjiati Frans, S.ST, MM
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Andriyanti, S.Keb, Bd. Sudjiati Frans, S.ST, MM.


NIP. 199001102016077201
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Pada Ibu Hamil


Sub Topik : Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran : Semua ibu hamil yang berkunjung di PMB Frans
Tempat : PMB Frans Surabaya
Jumlah Sasaran : ± 10 orang
Hari / tanggal : Minggu, 22 September 2019
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit oleh mahasiswa Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Surabaya, peserta dapat mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan peserta diharapkan dapat menjelaskan:
 Pengertian tanda bahaya kehamilan
 Macam-macam tanda bahaya kehamilan
 Waktu terjadinya tanda bahaya kehamilan
 Solusi tanda bahaya kehamilan

2. Materi Penyuluhan
2.1 Pengertian tanda bahaya kehamilan
2.2 Macam-macam tanda bahaya kehamilan muda dan kehamilan lanjut
2.3 Waktu terjadinya tanda bahaya kehamilan
2.4 Solusi tanda bahaya kehamilan

3. Media atau Alat Bantu


3.1 Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
3.2 Alat Bantu : Leaflet, LCD dan Laptop
4. Kegiatan Penyuluhan
No Topik Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Perkenalan 10 menit  Memberi salam pembuka Menjawab salam
 Memperkenalkan diri Mendengarkan
 Menyampaikan judul materi Memperhatikan
 Menjelaskan pokok dan tujuan
penyuluhan
 Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 15 menit  Menggali pengalaman peserta Bersedia
 Menyampaikan materi Memperhatikan
1. Menjelaskan pengertian tanda
bahaya kehamilan.
2. Menjelaskan macam-macam tanda
bahaya kehamilan pada kehamilan
muda dan kehamilan lanjut.
3. Menjelaskan tentang kapan ibu
harus segera pergi ke bidan/rumah
sakit.
4. Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya.
5. Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
6. Melakukan feed back/ timbal balik Menjawab
dengan memberi pertanyaan kepada pertanyaan
peserta. Mengklarifikasi
7. Memberi kesempatan pada pertanyaan peserta,
pembimbing untuk menambakan memberi kesimpulan
materi.
3. Penutup 5 menit  Peserta dan penyaji membuat Menjawab salam
rumusan materi yang telah
disampaikan.
 Mengucapkan terima kasih dan salam
penutup.

5. Pengorganisasian
Pembimbing Pendidikan : Andriyanti,S.Keb,Bd.
Pembimbing Klinik : Sudjiati Frans., SST., MM.
Moderator : Nur Sophia Matin
Tugas:
 Membuka acara penyuluhan
 Membuka sesi tanya jawab
 Time Keeper
 Menutup acara penyuluhan
 Memberi kesimpulan dari penyuluhan
Penyaji : Risqi Rahayu Mustikasari
Tugas:
 Pemateri penyuluhan
 Menjawab pertanyaan peserta pada sesi tanya
jawab
 Memberikan pertanyaan kepada peserta
Fasilitator : 1. Dini Fadillah
2. Diah Ayu Febriyanti
Tugas :
 Membagikan leaflet
 Mendokumentasi jalannya penyuluhan
 Membatu penyaji menyiapkan media
penyuluhan
 Menyiapkan daftar hadir peserta.
6. Evaluasi
 Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu PMB Frans
c. Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan dilakukan 3 hari sebelum
dan menjelang penyuluhan dilakukan
 Evaluasi Proses
a. Acara dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Suasana penyuluhan tertib
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
e. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab
pertanyaan dengan tepat.
 Evaluasi hasil
a. Satu atau dua orang peserta dapat memberikan pertanyaan sebagai
feedback dari penyuluhan yang telah diberikan
b. Tiga sampai lima orang peserta mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan
c. Daftar hadir peserta penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
A. PENGERTIAN
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3). Menurut Kusmiyati
dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi.Salah satu asuhan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi / penyakit yang mungkin terjadi selama
hamil muda.
Tanda BahayaKehamilan meliputi:
1. Perdarahan pervaginam
2. Mual muntah berlebihan
3. Gerakan janin berkurang
4. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
5. Demam tinggi
6. Trauma pada daerah perut
7. Keluar air ketuban sebelum waktunya
B. MACAM TANDA BAHAYA KEHAMILAN
1. Perdarahan Pervaginam
Pada awal kehamilan atau usia kehamilan < 22 minggu perdarahan yang
tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan
dengan nyeri, dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik
terganggu.
Pada kehamilan lanjut pada usi kehamilan > 22 minggu, perdarahan yang
tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu,
disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta
previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
Penanganan Umum:
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat
keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan
temperatur).Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun
tanda–tanda syok belum terlihat.Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih
lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat.Jika terjadi syok, sangat
penting untuk segera memulai penanganansyok, yaitu pasang infus dan
berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan
keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)
Dilanjutkan ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan atau fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap. (Kemenkes, 2013:88-99)
2. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar
dan sering kedapatan pada kehamilantrimester I. Mual biasa terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala–gejala
ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada
60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara seribu
kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas,
mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan
gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.(Sarwono, 2005:275)
Penanganan Umum:
Mualmuntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada
makanan padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya
makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah
pada waktu berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi:
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya
adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan
darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
3. Gerakan Janin Berkurang
Saraf bayi berkembang sejak sekitar kehamilan minggu ke-7, bayi mulai
mengemut jarinya sekitar minggu ke-12, dan setelah minggu ke-20, bayi
bisa bergerak dengan bebas di dalam cairan ketuban. Pada masa inilah ibu
baru mulai merasakan gerakan janin.
Lakukan Penghitungan pada gerakan janin secara teratur setelah merasakan
gerakan janin pertama kalinya. Pada ibu hamil memiliki waktu yang
berbeda beda dalam menentukan gerakan janin pertama kalinya. Ibu hamil
biasanya merasakan lebih peka terhadap gerakan janin saat usia kehamilan
20 minggu. Sehingga pada usia 27-28 minggu dapat melakukan perhitungan
secara berkala untuk mencatat gerakan janin anda secara teratur.
Cara menghitung gerakan janin
1. Dilakukan setiap hari saat ibu rileks, misalnya setelah makan atau
sebelum tidur.
2. Berbaringlah menyamping dengan bagian kiri di bawah.
3. Menghitung berapa menit yang diperlukan oleh bayi untuk bergerak
dengan jelas 10 kali.
Hitungan gerakan yang bervariasi Gerakan pada bayi tidak hanya sekedar
menendang dan memutar saja, gerakan akan semakin bervariasi. Gerakan
yang dihitung seperti gerakan berupa tendangan, memutar, tinju bahkan
ketika janin sedang cegukan.
Jika ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau
tidak merasakan gerakan dalam 12 jam dan tidak merasakan periode bayi
yang sedang aktif atau gerakan berkurang dari biasanya.
Penanganan Umum:
1. Memberikan dukungan emosional pada ibu
2. Menilai denyut jantung janin (DJJ):
a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat,
kemudian nilai ulang;
b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
Komplikasi:
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
4. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Bengkak (Oedem) ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan
kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan
pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat
atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang
muncul mendadak dan cenderung meluas.
Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-
tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang
setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti:
sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6).
Jika disertai tekanan darah ≥140/90 mmHg, adanya protein urin positif,
merupakan preeklamsia (Kemenkes, 2013:110).
Penanganan Umum:
1. Istirahat cukup
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan
ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi:
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunankehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan)
terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
5. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum:
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi:
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain:
sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih
atas) (Saifuddin, 2002:86).
6. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum:
1. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
2. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan
dengan urin.
3. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu),
jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4. Mengobservasi tidak ada infeksi
5. Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi:
1. Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
2. Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
3. Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan
preterm (Saifuddin, 2002: 114)

DAFTAR PUSTAKA

Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.


Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Irma. 2008. Tanda BahayaKehamilan.masdanang.co.cc Juni 20, 3:50 am
Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. PerawatanIbu Hamil. Jakarta
Masdanang.2008. Tanda Bahaya Kehamilan.masdanang.co.cc June 20, 2008 – 3:41
am
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Nurweni, 2009.Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
Trimester I Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Citra Prasasti I
Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah.
Prawirohardjo, S. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka.
DAFTAR HADIR

Kegiatan Penyuluhan Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


Hari/tanggal : Minggu, 22 September 2019
Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : PMB Sudjiati Frans, SST, MM.
No Nama Alamat Keterangan Tanda tangan
LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Tanda Bahaya Kehamilan


Hari/Tanggal : Minggu, 22 September 2019
Tempat : PMB Frans
Jumlah Peserta : 6 peserta
Waktu Pelaksanaan : Jam 09.00WIB s/d selesai
Moderator : Nur Sophia M.
Penyaji : Risqi Rahayu Mustikasari
Fasilitator : Dini Fadillah
Diah Ayu F.
Materi:
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan mudan dan kehamilan lanjut
3. Waktu terjadinya tanda bahaya kehamilan
4. Solusi tanda bahaya kehamilan

Evaluasi Struktur:

1. Jumlah peserta hadir 6 orang ibu hamil dari sasaran 10 orang ibu hamil, jadi
sekitar 60 % yang hadir.
2. Tersedia daftar hadir yang diisi perserta saat penyuluhan berlangsung.
3. Materi Penyuluhan dan leaflet sudah siap 3 hari sebelumnya yaitu hari Kamis,
19 September 2019.
4. Tempat penyuluhan dilukakan di ruang USG dan konsultasi dr. Sp.OG PMB
Sudjiati Frans, S.ST., MM. Surabaya.

Evaluasi Proses dan Hasil Pertemuan

1. Penyuluhan diadakan tepat pukul 09.00 WIB sesuai dengan jadwal yang
direncanakan dan berakhir pada jam 09.30 WIB
2. Jumlah sasaran peserta penyuluhan Tanda-tanda Bahaya dalam Kehamilan,
yang hadir 6 orang tidak sesuai dengan jumlah yang diharapkan yaitu
sebanyak 10 peserta.
3. Sasaran penyuluhan yaitu ibu hamil yang berkunjung di PMB Frans dan
sudah terdaftar untuk mengikuti penyuluhan.
4. Respon yang diberikan peserta sangat baik dan peserta mengikuti dan
memperhatikan materi penyuluhan dengan antusias
5. Suasana dalam penyuluhan tertib dan tenang.
6. Penyelenggaraan penyuluhan berjalan sesuai SAP dimulai dari perkenalan,
pemaparan materi hingga pemberian kesempatan untuk bertanya. Tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan hingga akhir acara
penyuluhan.

Evaluasi Hasil
Peserta sangat antusias dengan materi yang diberikan, tiga pertanyaan dari
penyuluh dijawab dengan benar oleh beberapa peserta yang ditunjuk secara acak,
dan peserta juga aktif bertanya. Materi dapat diterima dengan baik oleh peserta
penyuluhan. Seluruh peserta sudah mengisi daftar hadir yang diberikan.

Masalah/ Kendala
Peserta tidak semuanya dapat hadir saat penyuluhan karena pada beberapa ibu
hamil ada kepentingan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan berdasarkan
konfirmasi melalui kontak whatsapp.

Kesimpulan dan Saran


1. Penyuluhan mengenai Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan, meskipun ada
sedikit kendala namun penyuluhan dapat berjalan dengan baik.
2. Harapannya setelah penyuluhan ini, informasi dapat bermanfaat bagi ibu hamil.
Ibu dapat lebih memperhatikan kehamilannya dan lebih peka mendeteksi
sendiri jika ada tanda bahaya pada kehamilannya maka segera memeriksakan
diri ke fasilitas kesehatan. Cepat dalam mengambil keputusan sehingga tidak
terjadi keterlambatan.
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai