Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT

KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KLINIK PUSKESMAS TOTOMULYO

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FATMAWATI ASLAM

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG


PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KONVERSI
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan
rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIV Kebidanan Universitas Malahayati
dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP
ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI PUSKESMAS TOTOMULYO”.
Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat
dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit
kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih
sebanyak- banyaknya kepada Ibu Ratna Dewi Putri, S.ST., Bdn.,M.Kes yang dengan ikhlas telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan
dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas
bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi penulis dan rekan- rekan
mahasiswa.

Totomulyo, 24 Oktober 2022


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B.   Rumusan Masalah....................................................................................2
C.   Tujuan Penelitian.....................................................................................2
D.   Manfaat Penalitian...................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.   Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur...................................................4
B.   Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan....................................................5
C.   Tinjauan Konsep keluarga Berencana......................................................5
D.   Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi....................................................6
E.   Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik..........................................7
BAB IIl. METODE PENELITIAN
A.   Jenis Penelitian .....................................................................................13
B.   Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................13
C.   Populasi dan Sampel..............................................................................13
D.   Metode Pengumpulan Data....................................................................14
E.   Pengelolaan dan Penyajian Data............................................................15
F. Hipotesis..................................................................................................16
G.   Etika Penelitian Data.............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah.
Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit
terkontrol. Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perlu berbagi peran dengan adil suami istri,
berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan
Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2
yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran
langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak
lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran
melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan
keluarga sejahtera telah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun masyarakat
sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara 20- 35 tahun dimana
pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.

Dari data yang diperoleh pada Klinik Lestari Asih jumlah Pasangan Usia Subur tercatat
sebanyak 1.125 PUS.Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka
akseptor pemakai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran
Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di Puskesmas
Totomulyo.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik?
2.   Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat
kontrasepsi KB Suntik ?
C. Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi
KB Suntik .

2.    Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB


Suntik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik.
c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi
KB Suntik.
D. Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Program


Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu kebijakan
dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di Puskesmas
Totomulyo
2.  Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
acuan bagi peneliti selanjutnya.
3.  Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam


mengembangkan ilmu kebidanan.
4.  Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan
tentang keluarga berencana.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur

1.    Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat
menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran
dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan
datang.
2.    Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh


keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi
masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan
dan persalinan aman. Dalam penyelesaian masalah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga
kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka
kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan
harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan “what”
misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1)
Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)

C.   Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif
untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta
kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan
yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah
kehamilan dan setengahnya lagi tidak tepat dalam penggunaannya.
Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan jumlah,
interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh kemampuan
sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718).

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

1. Pengertian Kontrasepsi

a.  Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 :
U-46)
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan
kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).
2. Macam metode atau cara kontrasepsi
a.    Metode Kontrasepsi Sederhana

1). Tanpa alat atau obat, antara lain :


a). Metode kalender ( pantang berkala)
b). Metode lendir serviks
c). Metode suhu basal
d). Coitus interuptus ( senggama terputus)
e). Metode simpto- Termal
2). Dengan alat atau obat, antara lain :
a). Mekanisme ( barrier)
b). Kondom
c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal
jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

b Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

1). Kontrasepsi Hormonal


a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After
b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
2). Implant/ AKBK
3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
c. Metode Kotrasepsi Mantap

1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)


2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)
Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).

3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :


a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan
sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk
Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010:29).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik
1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang
( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan bersenggama,
tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).
2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik
a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk partikel
kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu
b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan
setiap bulan
c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B.
G, 2009 : 241)
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu
kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai
berikut :
1. Kontrasepsi Suntikkan Progestin
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK,
2002).
a. Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :
1) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA,
yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam
bokong).
2) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg
Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.
b. Cara Kerja
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma.
3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
a. Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
d. Keuntungan
1) Sangat efektif
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri
4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
5) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun  sampai perimenopause .
6) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
7) Mencegah radang panggul
8) Sedikit efek samping
e. Keterbatasan
1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti
a. Siklus haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan yang banyak atau sedikit
c. Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
· Tidak haid sama sekali
2. Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan
3. Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut
4. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
f. Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

1. Usia reproduksi
2. Nullipara dan yang telah memiliki anak
3. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
4. Setelah melahirkan
5. Setelah abortus
g. Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin
1. Hamil atau di curigai hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.
4. menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
h. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin
1. Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil
2. Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.
3. Untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASI
terbentuk).
2. Kontrasepsi Suntikan Kombinasi
a. Jenis suntikan kombinasi, adalah :
1) 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang diberikan injeksi
IM sebulan sekali (Cyclofem)
2) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang  diberikan injeksi IM sebulan
sekali.
b. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.
3) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.
4) Efektifitas
5) Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
c. Keuntungan kontrasepsi
1) Resiko terhadap kesehatan kecil
2) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri
3) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
4) Pencegahan kehamilan jangka panjang
d. Keterbatasaan
1) Terjadinya pola haid tidak teratur.
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntik kedua atau ketiga.
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
4) Penambahan berat badan
e. Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi
1) Usia reproduksi
2) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
3) Pasca melahirkan dan tidak menyusui
4) Anemia
f. Kontra indikasi suntikan kombinasi
1) Hamil atau di duga hamil
2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
3) Penyakit hati akut (virus hepatitis)
4) Usia > 35 tahun yang merokok Keganasan payudara
5) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran.
g. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi
1) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid
2) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian hanya


menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya. Penelitian
ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan
pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur
(Sulistyaningsih, 2011 : 8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Totomulyo.


2.    Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai desember.


C. Populasi dan Sampel

1.    Populasi
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang dapat
di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Puskesmas Totomulyo
2.    Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur oleh
peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu
yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB
yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 113 orang di Puskesmas Totomulyo
D. Cara pengumpulan Data

1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik , semua data
tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data
penunjang dari data primer.
2.    Data yang dikumpulkan adalah :
a. Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden menggunakan
kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan
pasangan usia subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari
instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di
Puskesmas Totomulyo.
E. Langkah Pengolahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data berupa
alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti sendiri dengan berpedoman pada
perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan
pengolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan keseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perlu
disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar
pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel
menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini dalam
hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.

2. Analisa Data
Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah dengan menggunakan
presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :
P = f x 100%

n
Keterangan :

P : Presentase yang di cari


f : Frekuensi atau variabel yang di teliti
n : Jumlah sampel

F. Hipotesis
“Ada hubungan hubungan Pengetahuan pasanganusia subur terhadap alat kontrasepsi KB
Suntik”

G.  Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi STIKES Widya Dharma Husada
yang tembusannya di sampaikan ke pemilik Klinik Lestari Asih Tangerang. Setelah mendapat
persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1) Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di
teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia
subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti
tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2) Anonimity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan nama
koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing-
masing lembar tersebut.

3) Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
DAFTAR PUSTAKA
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta :


Referensi

Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirhardjo

Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk
Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyaningsih, 2012. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif.


Yogyakarta : Graha Ilmu

Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai