Anda di halaman 1dari 28

TUGAS PROPOSAL KEBIDANAN STUDY KUANTITATIF

“GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP


ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.

NAMA : SUHARTI
NIM : 042022064

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

berkat limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program

S1 Kebidanan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.

Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai

kendala namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun

material sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan

baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada Ibu Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna

penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala

yang setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat

bemamfaat bagi penulis dan rekan- rekan mahasiswa.

Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Palopo, 11 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ……………………….......................

A.   Latar Belakang Masalah……………………………….


B.   Rumusan Masalah……………………………………..
C.   Tujuan Penelitian………………………………………
D.   Mamfaat Penalitian…………………………………….
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………

A.   Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur…………….


B.   Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan……………..
C.   Tinjauan Konsep keluarga Berencana……………….
D.   Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi………………
E.   Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik……….
BAB IIl. METODE PENELITIAN……………………………….

A.   Jenis Penelitian…………………………………………


B.   Lokasi dan Waktu Penelitian………………………….
C.   Populasi dan Sampel…………………………………..
D.   Metode Pengumpulan Data……………………………
E.   Pengelolaan dan Penyajian Data…………………….
F.    Analisis Data…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang

beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010

menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta

jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati

peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS,

2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran

dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan

mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju

pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 :

29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak

langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya

adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat

kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.

Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB,

dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan

kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang

berkualitas, dan keluarga sejahtera.


Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok

pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah,

maupun swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS)

adalah pasangan yang berumur antara 20- 35 tahun dimana pasangan laki-

laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terloebih organ

reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.

Dari data yang diperoleh pada puskesmas walenrang jumlah Pasangan

Usia Subur yaitu pada tahun 2020 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian

pada tahun 2021 tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS

pada tahun 2022.

Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya

angka akseptor pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian

tentang Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat

Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja puskesmas walenrang.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1.    Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi

KB Suntik ?

2.    Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan

kekurangan alat kontrasepsi KB Suntik ?


C. Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur

terhadap alat kontrasepsi KB Suntik .

2.    Tujuan Khusus

a.   Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang

pengertian kontrasepsi KB Suntik.

b.    Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan

kontrasepsi KB Suntik.

c.    Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra

indikasi kontrasepsi KB Suntik.

D. Manfaat Penelitian

1.  Manfaat Program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi

penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen

Kesehatan maupun pihak di puskesmas walenrang.

2.  Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3.  Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama

dalam mengembangkan ilmu kebidanan.


4.  Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan

menambah wawasan tentang keluarga berencana.

 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur

1.    Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun

dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam

segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada

masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan

kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode

keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat

diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi

yang akan datang.

2.    Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam

memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal,

hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas

(kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian

maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam

penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka

kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu,
petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti

masyarakat luas (Http://www.geogle.com/search?q)

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1.    Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab

pertanyaaan “what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2012 : 1)

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat

pendidikan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi

pendidikan seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya tentang

sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)

C.   Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

1.    Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak

yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa

cara atau alternatif untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara

tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan

keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak

direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan

yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak

menggunakan alat pencegah kehamilan, dan


setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara pengg

unaannya (Http://www.posyandu.),

Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk

merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga,

yang dapat ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan

ketahanan dalam keluarga (Manuaba I.B.G,2001 : 718).

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

1.      Pengertian Kontrasepsi

a.    Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk

pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai

makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)

b.    Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau

menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).

c.    Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari

permulaan sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk,

2005 : 60)

2.       Macam metode atau cara kontrasepsi

a.    Metode Kontrasepsi Sederhana

1). Tanpa alat atau obat, antara lain :

a). Metode kalender ( pantang berkala)

b). Metode lender serviks


c). Metode suhu basal

d). Coitus interuptus ( senggama terputus)

e). Metode simpto- Termal

2). Dengan alat atau obat, antara lain :

a). Mekanisme ( barrier)

b). Kondom

c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap

serviks.

d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal

foam, vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

1). Kontrasepsi Hormonal

a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning

After

b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2). Implant/ AKBK

3). Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)


c. Metode Kotrasepsi Mantap

1). Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi)

2). Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi)

Sumber : ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).

3.           Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a.    Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan

pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

b.    Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S,

201029).
Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik

1.  Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja

panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap

akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).

2.  Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a.    Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg

dalambentuk partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b.    Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan

estrogen, disuntikkan setiap bulan

c.    Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu

( Manuaba I. B. G, 2009 : 241)

Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi

suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi,

dengan profil umum sebagai berikut :

a.    Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan

yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara

periodik (BPPUK, 2002).

1). Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :


a). Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150

DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik

intramuscular (di dalam bokong).

b). Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200

mg Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara

disuntik IM.

2). Cara Kerja

a). Mencegah ovulasi

b). Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

c). Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

d). Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3). Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di

lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4). Keuntungan

a). Sangat efektif

b).Pencegahan kehamilan jangka panjang

c). Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

d). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI


e). Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun  sampai

perimenopause .

f). Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

g). Mencegah radang panggul

h). Sedikit efek samping

5). Keterbatasan

a). Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

         Siklus haid yang memendek atau memanjang

         Perdarahan yang banyak atau sedikit

         Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

         Tidak haid sama sekali

b). Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

c). Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik       berikut.

d). Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian       pemakaian

6). Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

a). Usia reproduksi

b). Nullipara dan yang telah memiliki anak

c). Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

d). Setelah melahirkan


e). Setelah abortus

7). Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

a). Hamil atau di curigai hamil

b). Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c). Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorhoe.

d). menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin

a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

b). Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan

sesudah air susu ibu (ASIO terbentuk).

b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi

    1). Jenis suntikan kombinasi, adalah :

          a). 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol

spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).

          b). 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang

diberikan injeksi IM sebulan sekali.

     2). Cara kerja

                   a). Menekan ovulasi

     b). Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi

sperma terganggu.
                  c). Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

3). Efektifitas

     Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama

tahun pertama penggunaan.

4). Keuntungan kontrasepsi

a). Resiko terhadap kesehatan kecil

b). Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

c). Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

d). Pencegahan kehamilan jangka panjang

5). Keterbatasaan

a). Terjadinya pola haid tidak teratur.

b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan

seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.

c). Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan.

d). Penambahan berat badan

6). Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi

a). Usia reproduksi

b). Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

c). Pasca melahirkan dan tidak menyusui

d). Anemia

7). Kontra indikasi suntikan kombinasi


a). Hamil atau di duga hamil

b). Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan

c). Penyakit hati akut (virus hepatitis)

d). Usia > 35 tahun yang merokok

e). Keganasan payudara

f). Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala

atau migran.

 8). Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi

a). Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

b). Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

c). Pasca keguguran


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu penelitia

hanya menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk

menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh

langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan

kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan

usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Walenrang

2.    Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tgl 01 Maret s/d 6 Maret 2023

C. Populasi dan Sampel

1.    Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik

umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor

KB di puskesmas walenrang.

2.    Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di

ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan

keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam

penelitian ini adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi

suntik sebanyak 382 orang.

D. Cara pengumpulan Data

1.    Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner

adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya

( Sulistyaningsih, 2011 : 122).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat

kontrasepsi Kb suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil

pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data

primer.

2.    Data yang dikumpulkan adalah :

a.    Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden

menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian

ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

b.    Data Sekunder


Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di

peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan

pasangan usia subur di puskesmas walenrang.

E. Langkah Pengoloahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument

pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh

peneliti sendiri dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah

data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan

data.

1.    Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a.    Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan

memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan

kseragaman data.

b.    Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau

data perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap

jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor

halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

c.    Tabulasi data


Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data

kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai

dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan

data.

2.    Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah

dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai

berikut :

P = x 100%

Keterangan :

P : Presentase yang di cari

F : Frekuensi atau variabel yang di teliti

n : Jumlah sampel

F.  Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari Institut

Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada yang tembusannya di sampaikan

ke Kepala Puskesmas Walenrang. Setelah mendapat persetujuan barulah

melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1.    Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek

yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang
dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat

kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2.  Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak

mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.

3.  Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan sebagai hasil riset.

KUESIONER PENELTIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT

KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WALENRANG

1.  Identitas Responden

No. Responden :

Nama :

Umur :

Pendidikan :
Alamat :

I.    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap

jawaban.

A.   Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?

a.    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan

b.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan

c.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan

2.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan

b.    Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan

c.    Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

3.    Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?

a.    Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi

b.    Kontrasepsi estrogen

c.    Kontrasepsi Pil KB

d.    Tidak tahu

4.    Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Mencegah haid

b.    Mencegah ovulasi ( pembuahan )

c.    Meningkatkan kesuburan


d.    Tidak tahu

B.   Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik

1.    Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /

a.    Menjaga kesehatan anak

b.    Meningkatkan kesuburan

c.    Mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

2.    Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?

a.    Pencegahan kehamilan jangka panjang

b.    Pencegah kehamilan jangka pendek

c.    Pencegah terjadinya haid

d.    Tidak tahu

3.    Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Sering ditemukan pusing

b.    Sering ditemukan gangguan haid

c.    Terjadi gangguan pola tidur

d.    Tidak tahu

4.    Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Setiap saat selama siklus haid

b.    Selama masa kehamilan

c.    Saat usia memasuki masa subur

d.    Tidak tahu


C.   Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?

a.    Hamil atau di duga hamil

b.    Melahirkan

c.    Tidaak tahu

2.    Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

3.    Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB

suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

4.    Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB

suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu


DAFTAR PUSTAKA

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta :


EGC
Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan, Anggota Ikapi
Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi
dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga.
Jakarta : Referensi
Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai