Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKONSEPSI
DI PUSKESMAS BRANTI RAYA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Disusun guna memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktek Klinik Asuhan Prakonsepsi
Program Studi Profesi Bidan

Disusun oleh
NAMA : KOMARIAH, S. ST
NPM : 22390092

PROGRAM PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022/2023

1
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKONSEPSI
DI PUSKESMAS BRANTI RAYA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Disusun oleh :

Nama : KOMARIAH, SST

NPM : 22390092

Tanggal Pemberian Asuhan, 28 November 2022

Disetujui:

Pembimbing Lapangan

Tanggal : 5-12-2022

Di : Branti Raya ( Widarni, Amd.Keb)

Pembimbing Institusi

Tanggal:

Di : Bandar Lampung (Astriana, S.ST, Bdn,M.Kes)

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT atas berkat dan rahmat Nya-lah penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
asuhan kebidanan stase prakonsepsi ini tepat waktunya. Sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti ujian stase prakonsepsi semester 1 di Program Study Profesi
Bidan Universitas Malahayati.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu


penyusunan laporan ini

1. Ibu Astriana, S.ST., Bdn., M. Kes selaku pembimbing akademik di


Stase prakonsepsi ini.

2. Ibu Evi Marlina, S. ST, selaku kepala Puskesmas Branti Raya.

3. Ibu Widarni, Amd.Keb selaku pembimbing klinik di Puskesmas


Branti Raya.

4. Teman-teman dijurusan Profesi Kebidanan Universitas Malahayati.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam


laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan penyusunan laporan yang akan datang.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa Universitas Malahayati Jurusan Kebidanan pada khususnya.

Bandar Lampung, Desember 2022

Komariah, S.ST

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii


DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 5
1.1 Latar Belakang............................................................................... 5
1.2 RumusanMasalah........................................................................... 5
1.3 TujuanPenelitian............................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 TinjauanTeoriMedis..................................................................... 7
A. PengertianPrakonsepsi............................................................ 7
B. PerencanaanKehamilan.......................................................... 7
C. PersiapanKehamilan............................................................... 7
D. NutrisiKebutuhan Dasar Kehamilan...................................... 7
E. Faktor Yang MempengaruhiKesuburan................................. 8
BAB IIIPENUTUP....................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan................................................................................... 14
5.2 Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 15

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri
berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang
dari 15 tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun
tetapi masih haid (BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur
yang baru menikah atau ingin mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan
saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang
menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di
dalam rahim (Sunarsih, 2011). Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor
yang paling penting dalam kehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara
untuk meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan mendorong
perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum mereka
hamil (Williams & Wilkins, 2012). Keadaan yang kurang mendukung
kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak kurang baik pula terhadap
pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2004). Perawatan
kesehatan yang baik, penting untuk perkembangan dan kesejahteraan janin,
sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum kehamilan
menjadi hal yang penting (Curtis, 1999).

Perawatan prakonsepsi yang dimulai sebelum kehamilan dapat menjadi


strategi efektif untuk mengurangi gangguan bawaan dan meningkatkan
kesehatan wanita usia subur (Shanon et al, 2013). American College of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) (2006) merekomendasikan bahwa
selama periode reproduktif wanita, terutama mereka yang merupakan bagian
dari perawatan prakonsepsi, seharusnya mencakup konseling 2 tentang
perawatan kesehatan dan perilaku untuk mengoptimalkan hasil kehamilan.
Pada wanita yang menerima perawatan prakonsepsi lebih cenderung
mengadopsi perilaku sehat, sehingga memiliki hasil kehamilan yang baik

5
(Dean et al, 2013). Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi
juga untuk pria. Perawatan prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk
meningkatkan hasil kehamilan yang sehat (Regina VT, 2011).

Masalah umum dalam perawatan prakonsepsi yaitu keluarga berencana,


mencapai berat badan yang sehat, skrining dan pengobatan untuk penyakit
menular, memperbarui imunisasi yang tepat, meninjau obat untuk efek
teratogenik, konsumsi suplemen asam folat untuk mengurangi risiko cacat
tabung saraf bagi wanita yang ingin hamil, dan pengendalian penyakit kronis
sangat penting untuk mengoptimalkan hasil kehamilan (Farahi dan Zolotor,
2013).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini adalah
bagaimana prakonsepsi pada remaja.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pendidikan kesehatan mengenai prakonsepsi di
wilayah PuskesmasTanjung Sari, Natar.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian prakonsepsi
b. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan kehamilan
c. Untuk mengetahui bagaimana persiapan kehamilan
d. Untuk mengetahui apa saja nutrisi kebutuhan dasar kehamilan
e. Untuk menegtahui factor apa saja yang mempengaruhi kesuburan

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini menggunakan teori-teori yang sudah ada. Penelitian ini
dapat dijadikan sebagi sumber pengetahuan bagi para mahasiswa
maupun bagi peneliti selanjutnya mengenai prakonsepsi pada remaja.

6
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Memberikan informasi bagi remajaataupasanganusiasubur mengenai
pentingnya prakonsepsiuntukperencanaankehamilan.
2. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sesuai SOP bagi remajaataupasanganusiasubur
khususnya terakitprakonsepsi.
3. Bagi Universitas Malahayati
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam
memperbanyak refrensi mengenai prakonsepsiremaja.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.

7
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjauan Teori Medis


2.1.1 PengertianPrakonsepsi
Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi. Pra artinya
sebelum (Setiawan, 2017). Konsepsi atau pembuahan adalah
bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma (spermatozoa)
(Purwandari,2011).Prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan
terjadi (Katherine,dkk,2013). Sehingga prakonsepsi adalah sebelum
terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sperma yang dapat
menyebabkan kehamilan. Perawatan prakonsepsi adalah perawatan
yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah
seorang wanita mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia
mengandung.

Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan


setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/ mental, fisik dan
finansial adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,2010).
Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk
mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan
yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang
diinginkan oleh keluarga (Nurul,2013). Dari beberapa pengertian
diatas, perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga
yang optimal melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal .Menjaga jarak kehamilan tidak
hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan,namun juga
memperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga.

8
2.1.2 PersiapanKehamilan
Dalam mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian Dalam
mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian persiapan. Salah
satu per persiapan. Salah satu per siapan yang harus disiapkan adalah
pemesiapan yang harus di siapkan adalah pemeriksaan fisik atau
pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada masa fisik atau
pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada masa
prakonsepsi atau hamil khususnyaa pada wanita wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematianibu dan anak. Beberapa
penyakit yang kesakitan dan kematian ibu dan anak. Beberapa
penyakit yang kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat
dideteksi secara dini kemungkinan menganggu proses kehamilan
dapat dideteksi secara dini. Menurut Nurul, (2013) ada beberapa hal
yang perlu dipersiapkan Menurut Nurul, (2013) ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan dalam merencanakan kehamilan, antara lain:
a. Kesiapan aspek psikologis
Kesiapan aspek psikologis Apabila memutuskan untuk hamil,
sebaiknya mulai menjalani Apabila memutuskan untuk hamil,
sebaiknya mulai menjalani konseling prahamil.
Konselinginimerupakanberisi saran dankonselingprahamil.
Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan
cara melakukan pemeriksaan fisik anjuran, seperti dengan cara
melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan)
dan laboratorium. Sebab,(pemeriksaan umum dan kandungan) dan
laboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini ia kan
mempersiapkan calon beserta beserta calon ayah dan dan untuk
untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa meng
hindari hal-hal yang tidak diinginkan.

9
b. Kesiapanfisik
Kesiapan fisik Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses
kehamilan. Tanpa ada fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan
tidak akan terwujud dan bahkan kalau kehamilan itu terwujud,
kemungkinan fisik yang tidak prima akan memengaruhi janin.
c. Menjaga pola makan
Disiplin membenahi pola makan bukan nya tanpa alasan. Karena,
zat-zat gizi akan mengoptimalkan fungsi organ reproduksi,
mempertahan kan kondisi kesehatan selama hamil, serta
mempersiapkan cadangan energy bagi tumbuh kembang janin.
d. Kesiapan Finansial
Persiapan financial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan,
dimana kesiapan financial atau yang berkaitan dengan penghasilan
atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama
kehamilan berlangsung sampai persalinan (Kurniasih, 2010).

10
2.1.3 PerencanaanKehamilan
Kehamilan adalah masa dimana seorang perempuan memiliki janin
yang sedang tumbuh didalam tubuhnya. Setiap kehamilan harus
direncanakan, diinginkan dan dijaga perkembangan nya dengan baik.
(Kemenkes RI, 2017:104) Catin perlu mengetahui tanda-tanda
kehamilan agar mempunyai pemahaman dan kepedulian bila hamil
kelak, mempersiapkan diri untuk hamil dan bersalin secara sehat dan
aman. (Kemenkes RI, 2017:104).

Perencanaan kehamilan adalah pengaturan kapan usia ideal dan saat


yang tepat untuk hamil serta mengatur jarak kehamilan dan jumlah
anak. Menurut Kemenkes RI (2017:104) perencanaan kehamilan
bertujuan untuk mencegah:
a) Terlalu Muda (< 20 tahun)
b) TerlaluTua (> 35 tahun)
c) Terlalu Dekat Jarak Kehamilan (< 2 tahun)
d) Terlalu Sering Hamil (> 3 anak)

Bila terjadi kehamilan dengan 4 terlalu akan berdampak tidak baik


bagi kesehatan ibu dan anak. Kehamilan perlu direncanakan karena
tiap catin diharapkan memiliki kesehatan yang baik dan terhindar dari
penyakit. (Kemenkes RI, 2017:104).

2.1.4 Nutrisi Kebutuhan Dasar Kehamilan


a) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap
harinya adalah 2500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat
menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan factor presdiposisi
untuk terjadinya preeclampsia. Jumlah pertambahan berat badan
sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.

11
b) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram
per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju,susu,
telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature,
anemia dan oedema.
c) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otak dan rangka. Sumber kalsium yang
mudahdiperolehadalah susu, keju, yogurt, dan kalsiumbikarbonat.
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau
osteomalsia pada ibu.
d) Zat besi
Pemberian zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.Tiap tablet
mengandung FeSO4 320 mg (zatbesi 60 mg) dan asam folat 500
µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak
diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin normal,
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30
mg/hari terutama setelah trimester kedua. Sumber zat besi
terdapat dalam sayuran hijau, daging yang berwarna merah dan
kacang-kacangan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi. (Kurniasih,2010).
e) Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat
bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah 400 mikrogram perhari. Sumber makanan yang
mengandung asam folat diantara nya produk sereal dan biji- bijian
misalnya, sereal, roti, nasi dan pasta. Kekurangan asam folat
dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.

12
Berdasarkan jurnal pemberian asam folat 400 mg perhari selama
3 bulan dapat mempengaruhi kesuburan pada wanita.

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuburan


Faktor yang mempengaruhi kesuburan Kesuburan (fertilitas) adalah
kemampuan seorang wanita (istri) untuk menjadi hamil dan
melahirkan anak hidup dari pasangan pria (suami) yang mampu
menghamilkannya (Handayani, dkk, 2010).

Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan di


mana terdapat sel ovum yang siap dibuah, sehingga bila perempuan
tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi
kehamilan. Masa subur merupakan rentang waktu pada wanita yang
terjadi “sebulan sekali” (Indriarti, dkk, 2013). Masa subur terjadi pada
hari ke-14 sebelum menstruasi selanjutnya terjadi (Purwandari, 2011).

Menurut Saifuddin, dkk (2010), untuk perhitungan masa subur dipakai


rumus siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi
18. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan usia subur
antara lain:
a) Umur
Pada perempuan, usia reproduksi sehat dan aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun (Prawirohardjo,
2010). Rentang usia risiko tinggi adalah <20 tahun dan ≥ 35
tahun. Hal ini dikarenakan pada usia<20 tahun secara fisik dan
mental ibu belum kuat yang memungkinkan berisiko lebih besar
mengalami anemia, pertumbuhan janin terhambat, dan persalinan
prematur. Sedangkan pada usia ≥35 tahun kondisi fisik mulai
melemah. Meskipun pada umur 40 tahun keatas perempuan masih
dapat hamil, namun fertilitas menurun cepat sesudah usia
tersebut. Usia reprodukstif perempuan yang terbaik pada usia
20 tahunan, selanjutnya kesuburan secara bertahap menurun pada
usia 30 tahun, terutama setelah usia 35 tahun ( American Society

13
for Reproductive Medicine, 2012). Pada laki-laki, tingkat
kesuburan akan mulai menurun secara perlahan-lahan. Kesuburan
laki-laki diawali saat memasuki usia pubertas ditandai dengan
perkembangan organ reproduksi, rata-rata umur 12 tahun.
Perkembangan organ reproduksi laki-laki mencapai keadaan
stabil umur 20 tahun. Tingkat kesuburan akan bertambah sesuai
dengan pertambahan umur dan akan mencapai puncaknya pada
umur 25 tahun. Setelah usia 25 tahun kesuburan pria mulai
menurun secara perlahan-lahan, dimana keadaan ini disebabkan
karena perubahan bentuk dan faal organ reproduksi (Khaidir,
2006). Disarankan pria untuk menikah pada usia kurang dari 40
tahun, karena di atas usia tersebut motilitas, konsentrasi, volume
seminal, dan fragmentai DNA telah mengami penurunan kualitas
sehingga meningkatkan risiko kecacatan janin (RSUA, 2013).
b) Frekuensi Sanggama
Fertilisasi (pembuahan) atau peristiwa terjadinya pertemuan
antara spermatozoa dan ovum,akan terjadi bila koitus (senggama)
berlangsung pada saat ovulasi. Dalam keadaan normal sel
spermatozoa masih hidup selama 1-3 hari dalam organ reproduksi
wanita, sehingga fertilisasi masih mungkin jika ovulasi terjadi
sekitar 1-3 hari sesudah koitus berlangsung. Sedangkan ovum
seorang wanita umurnya lebih pendek lagi yaitu lx24 jam,
sehingga bila kiotus dilakukan-pada waktu tersebut kemungkinan
besar bisa terjadi pembuahan. Hal ini berarti walaupun suami istri
mengadakan hubungan seksual tapi tidak bertepatan dengan masa
subur istri yang hanya terjadi satu kali dalam sebulan, maka tidak
akan terjadi pembuahandan tidak akan terjadi kehamilan pada istri
(Khaidir, 2006). Lama berusaha Penelitian mengenai lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kehamilan
menunjukkan, bahwa 32,7% seorang istri akan hamil dalam satu
bulan pertama, 57,0% dalam tiga bulan pertama, 72.1% dalam
enam bulan pertama, 85,4% dalam 12 bulan pertama, dan 93,4%

14
dalam 24 bulan pertama. Waktu rata~rata yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kehamilan adaleh. 2,3-2.8 bulan.Jadi
lama suatu pasangan suami istri berusaha secara teraturmerupakan
faktor penentu untuk dapat terjadi kehamilan (Khaidir, 2006).
c) Menstruasi
Menstruasi Menstruasi merupakan perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium (Wiknjosastro, 2010). Pendarahan haid merupakan
hasil interaksi kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan
organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium, dan uterus
serta faktor lain di luar organ reproduksi. (Prawirohardjo,
2011:161)

Siklus Menstruasi Normal Panjang siklus menstruasi ialah jarak


antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya
menstruasi berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari
pertama siklus. Umumnya, jarak siklus menstruasi berkisar dari
15-45 hari dengan rata-rata 28 hari. Lamanya berbeda-beda antara
2-8 hari, dengan rata-rata 4-6 hari. Panjang daur menstruasi dapat
bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam
hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada
berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita
tersebut (Wiknjosastro, 2010). Darah menstruasi biasanya tidak
membeku. Jumlah kehilangan darah tiap siklus berkisar 60-80 ml.
Kira-kira tiga per empat darah ini hilang dalam dua hari pertama.
Wanita berusia.35 tahun (Benson, 2009).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan terjadi (Katherine,dkk,2013).
yaitu sebelum terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sperma yang
dapat menyebabkan kehamilan. Perawatan prakonsepsi adalah perawatan
yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah seorang
wanita mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia mengandung.

Pada kasus ibu hamil yang di sertai dengan KEK dan Anemia akan beresiko
melahirkan bayi prematur, BBLR, dan cacat bawaan, maka dari itu perbaikan
status gizi selama kehamilan sangat penting bagi calon ibu untuk
menghasilkan anak dengan berat badan lahir yang normal. Intervensi
perbaikan status gizi merupakan penentu kualitas bayi yang sehat, sehingga
gizi pada masa prakonsepsi merupakan faktor penting untuk mendukung
kesehatan dan kelangsungan hidup calon ibu dan anak (Dieny,dkk, 2019). 

Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap


pasangan suami istri. Baik itu secara psikolog/ mental,fisik dan finansial
adalah hal yang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,2010). Merencanakan
kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan
kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan
menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginka noleh keluarga
(Nurul,2013). 

B. Saran
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai reaksi subjektif dan objektif
dari masing-masing subjek penelitian untuk melihat keefektifitasnya.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Nega G, Abera M &Tadele A (2021) Tingkat penghentian dan faktorterkait di


antarapenggunaimplankontrasepsi di distrikKersa, Ethiopia barat daya. Arch
Public Health 79, 1–9. 7.

Belete N, Zemene A, Hagos H, dkk. (2018) Prevalensi dan faktor yang


terkaitdenganpenghentiankontrasepsi modern di
antarawanitakelompokusiareproduksi, sebuahstudi cross-sectional
berbasiskomunitas di kotaHumera, Ethiopia utara. Kesehatan Wanita BMC
18, 1–8.

Bibbins-Domingo K, Grossman DC, Curry SJ, dkk. (2017)


Suplemenasamfolatuntukpencegahancacattabungsaraf:
pernyataanRekomendasiGugusTugasLayananPencegahan AS. JAMA 317,
183–189.

Berhane A, Fikadu T &Belachew T (2022) Praktik diet di antaraibuhamilkohort


yang melahirkanneonatusdengan dan tanpacacattabungsaraf: studi cross-
sectional komparatif. J Nutr Sci 11.

Gupta R & Hanson A (2022) Perkembanganjanin dan polamakanibu.


DalamNutrisi Anak untuk Ahli Diet, hlm. 51–63. Boca Raton, Florida:
CRC Press.

Crivellenti LC, Zuccolotto DCC &Sartorelli DS (2018)


Pengembanganindekskualitas diet yang diadaptasiuntukwanitahamil.
PdtSaúdePública 52.

Biagi C, Di Nunzio M, Bordoni A, dkk. (2019) Pengaruhkepatuhanterhadap diet


Mediteraniaselamakehamilan pada kesehatananak-anak:
tinjauantematissistem. Nutrisi 11, 997. Int 36, 1–14.

Carmichael SL, Yang W & Shaw GM (2010) Asupannutrisiperikonsepsi dan


risikocacattabungsaraf di California. Cacat Lahir Res Bagian A 88, 670–
678.

18
Groenen PM, van Rooij IA, Peer PG, dkk. (2004) Asupanzatbesi, magnesium, dan
niasinibu yang rendahdikaitkandengan Spina bifida pada keturunannya. J
Nutr 134, 1516–1522.

Safi J, Joyeux L &Chalouhi G (2012) Defisiensifolatperikonsepsi dan


implikasinya pada defektabungsaraf. J Kehamilan 2012.

19
LEMBAR KONSULTASI

NAMA : KOMARIAH

NPM : 22390092

NAMA TTD
NO HARI/TANGGAL MASALAH
PEMBIMBING PEMBIMBING

20

Anda mungkin juga menyukai