PRAKONSEPSI
DI PUSKESMAS BRANTI RAYA
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Disusun oleh
NAMA : KOMARIAH, S. ST
NPM : 22390092
1
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKONSEPSI
DI PUSKESMAS BRANTI RAYA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Disusun oleh :
NPM : 22390092
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Tanggal : 5-12-2022
Pembimbing Institusi
Tanggal:
2
KATA PENGANTAR
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa Universitas Malahayati Jurusan Kebidanan pada khususnya.
Komariah, S.ST
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
(Dean et al, 2013). Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi
juga untuk pria. Perawatan prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk
meningkatkan hasil kehamilan yang sehat (Regina VT, 2011).
6
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Memberikan informasi bagi remajaataupasanganusiasubur mengenai
pentingnya prakonsepsiuntukperencanaankehamilan.
2. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan sesuai SOP bagi remajaataupasanganusiasubur
khususnya terakitprakonsepsi.
3. Bagi Universitas Malahayati
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam
memperbanyak refrensi mengenai prakonsepsiremaja.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
8
2.1.2 PersiapanKehamilan
Dalam mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian Dalam
mewujudkan kehamilan yang ideal butuh serangkaian persiapan. Salah
satu per persiapan. Salah satu per siapan yang harus disiapkan adalah
pemesiapan yang harus di siapkan adalah pemeriksaan fisik atau
pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada masa fisik atau
pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan pada masa
prakonsepsi atau hamil khususnyaa pada wanita wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematianibu dan anak. Beberapa
penyakit yang kesakitan dan kematian ibu dan anak. Beberapa
penyakit yang kemungkinan menganggu proses kehamilan dapat
dideteksi secara dini kemungkinan menganggu proses kehamilan
dapat dideteksi secara dini. Menurut Nurul, (2013) ada beberapa hal
yang perlu dipersiapkan Menurut Nurul, (2013) ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan dalam merencanakan kehamilan, antara lain:
a. Kesiapan aspek psikologis
Kesiapan aspek psikologis Apabila memutuskan untuk hamil,
sebaiknya mulai menjalani Apabila memutuskan untuk hamil,
sebaiknya mulai menjalani konseling prahamil.
Konselinginimerupakanberisi saran dankonselingprahamil.
Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan
cara melakukan pemeriksaan fisik anjuran, seperti dengan cara
melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan umum dan kandungan)
dan laboratorium. Sebab,(pemeriksaan umum dan kandungan) dan
laboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini ia kan
mempersiapkan calon beserta beserta calon ayah dan dan untuk
untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa meng
hindari hal-hal yang tidak diinginkan.
9
b. Kesiapanfisik
Kesiapan fisik Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses
kehamilan. Tanpa ada fisik yang bagus, kehamilan kemungkinan
tidak akan terwujud dan bahkan kalau kehamilan itu terwujud,
kemungkinan fisik yang tidak prima akan memengaruhi janin.
c. Menjaga pola makan
Disiplin membenahi pola makan bukan nya tanpa alasan. Karena,
zat-zat gizi akan mengoptimalkan fungsi organ reproduksi,
mempertahan kan kondisi kesehatan selama hamil, serta
mempersiapkan cadangan energy bagi tumbuh kembang janin.
d. Kesiapan Finansial
Persiapan financial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan,
dimana kesiapan financial atau yang berkaitan dengan penghasilan
atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama
kehamilan berlangsung sampai persalinan (Kurniasih, 2010).
10
2.1.3 PerencanaanKehamilan
Kehamilan adalah masa dimana seorang perempuan memiliki janin
yang sedang tumbuh didalam tubuhnya. Setiap kehamilan harus
direncanakan, diinginkan dan dijaga perkembangan nya dengan baik.
(Kemenkes RI, 2017:104) Catin perlu mengetahui tanda-tanda
kehamilan agar mempunyai pemahaman dan kepedulian bila hamil
kelak, mempersiapkan diri untuk hamil dan bersalin secara sehat dan
aman. (Kemenkes RI, 2017:104).
11
b) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram
per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju,susu,
telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature,
anemia dan oedema.
c) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi
pengembangan otak dan rangka. Sumber kalsium yang
mudahdiperolehadalah susu, keju, yogurt, dan kalsiumbikarbonat.
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau
osteomalsia pada ibu.
d) Zat besi
Pemberian zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari
sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.Tiap tablet
mengandung FeSO4 320 mg (zatbesi 60 mg) dan asam folat 500
µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak
diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin normal,
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30
mg/hari terutama setelah trimester kedua. Sumber zat besi
terdapat dalam sayuran hijau, daging yang berwarna merah dan
kacang-kacangan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi. (Kurniasih,2010).
e) Asam folat
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat
bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu
hamil adalah 400 mikrogram perhari. Sumber makanan yang
mengandung asam folat diantara nya produk sereal dan biji- bijian
misalnya, sereal, roti, nasi dan pasta. Kekurangan asam folat
dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
12
Berdasarkan jurnal pemberian asam folat 400 mg perhari selama
3 bulan dapat mempengaruhi kesuburan pada wanita.
13
for Reproductive Medicine, 2012). Pada laki-laki, tingkat
kesuburan akan mulai menurun secara perlahan-lahan. Kesuburan
laki-laki diawali saat memasuki usia pubertas ditandai dengan
perkembangan organ reproduksi, rata-rata umur 12 tahun.
Perkembangan organ reproduksi laki-laki mencapai keadaan
stabil umur 20 tahun. Tingkat kesuburan akan bertambah sesuai
dengan pertambahan umur dan akan mencapai puncaknya pada
umur 25 tahun. Setelah usia 25 tahun kesuburan pria mulai
menurun secara perlahan-lahan, dimana keadaan ini disebabkan
karena perubahan bentuk dan faal organ reproduksi (Khaidir,
2006). Disarankan pria untuk menikah pada usia kurang dari 40
tahun, karena di atas usia tersebut motilitas, konsentrasi, volume
seminal, dan fragmentai DNA telah mengami penurunan kualitas
sehingga meningkatkan risiko kecacatan janin (RSUA, 2013).
b) Frekuensi Sanggama
Fertilisasi (pembuahan) atau peristiwa terjadinya pertemuan
antara spermatozoa dan ovum,akan terjadi bila koitus (senggama)
berlangsung pada saat ovulasi. Dalam keadaan normal sel
spermatozoa masih hidup selama 1-3 hari dalam organ reproduksi
wanita, sehingga fertilisasi masih mungkin jika ovulasi terjadi
sekitar 1-3 hari sesudah koitus berlangsung. Sedangkan ovum
seorang wanita umurnya lebih pendek lagi yaitu lx24 jam,
sehingga bila kiotus dilakukan-pada waktu tersebut kemungkinan
besar bisa terjadi pembuahan. Hal ini berarti walaupun suami istri
mengadakan hubungan seksual tapi tidak bertepatan dengan masa
subur istri yang hanya terjadi satu kali dalam sebulan, maka tidak
akan terjadi pembuahandan tidak akan terjadi kehamilan pada istri
(Khaidir, 2006). Lama berusaha Penelitian mengenai lamanya
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kehamilan
menunjukkan, bahwa 32,7% seorang istri akan hamil dalam satu
bulan pertama, 57,0% dalam tiga bulan pertama, 72.1% dalam
enam bulan pertama, 85,4% dalam 12 bulan pertama, dan 93,4%
14
dalam 24 bulan pertama. Waktu rata~rata yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kehamilan adaleh. 2,3-2.8 bulan.Jadi
lama suatu pasangan suami istri berusaha secara teraturmerupakan
faktor penentu untuk dapat terjadi kehamilan (Khaidir, 2006).
c) Menstruasi
Menstruasi Menstruasi merupakan perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium (Wiknjosastro, 2010). Pendarahan haid merupakan
hasil interaksi kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan
organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium, dan uterus
serta faktor lain di luar organ reproduksi. (Prawirohardjo,
2011:161)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prakonsepsi adalah masa sebelum kehamilan terjadi (Katherine,dkk,2013).
yaitu sebelum terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sperma yang
dapat menyebabkan kehamilan. Perawatan prakonsepsi adalah perawatan
yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah seorang
wanita mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia mengandung.
Pada kasus ibu hamil yang di sertai dengan KEK dan Anemia akan beresiko
melahirkan bayi prematur, BBLR, dan cacat bawaan, maka dari itu perbaikan
status gizi selama kehamilan sangat penting bagi calon ibu untuk
menghasilkan anak dengan berat badan lahir yang normal. Intervensi
perbaikan status gizi merupakan penentu kualitas bayi yang sehat, sehingga
gizi pada masa prakonsepsi merupakan faktor penting untuk mendukung
kesehatan dan kelangsungan hidup calon ibu dan anak (Dieny,dkk, 2019).
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai reaksi subjektif dan objektif
dari masing-masing subjek penelitian untuk melihat keefektifitasnya.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Groenen PM, van Rooij IA, Peer PG, dkk. (2004) Asupanzatbesi, magnesium, dan
niasinibu yang rendahdikaitkandengan Spina bifida pada keturunannya. J
Nutr 134, 1516–1522.
19
LEMBAR KONSULTASI
NAMA : KOMARIAH
NPM : 22390092
NAMA TTD
NO HARI/TANGGAL MASALAH
PEMBIMBING PEMBIMBING
20