Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun
berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit
demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis
menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang
setimpal atas bantuan dan jasa- jasanya dan proposal ini dapat bemamfaat bagi penulis
dan rekan- rekan mahasiswa
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah……………………………………..
C. Tujuan Penelitian………………………………………
D. Mamfaat Penalitian…………………………………….
A. Jenis Penelitian…………………………………………
F. Analisis Data…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara ber kembang dengan berbagai jenis
masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun
terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa
penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan
Amerika Serikat (RS, 2011). Di Provinsi Sulawesi Barat jumlah PUS pada tahun 2011 :
195.754, tahun 2012 : 195.749,dan tahun 2013 : 203.045. Di Kabupaten Majene jumlah
PUS pada tahun 2011 : 23.867, tahun 2012 : 23.846, tahun 2013 : 25.204. Untuk mampu
merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha
mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)
Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan
dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program KB di
bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang
ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan
untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB,
dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan
kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga
sejahtera.
Dari data yang diperoleh pada Puskesmas Pamboang jumlah Pasangan Usia Subur
yaitu pada tahun 2014 tercatat sebanyak 684 PUS, kemudian pada tahun 2015 tercatat
sebanyak 834 PUS dan Sebanyak 962 PUS pada tahun 2016.
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan atara pengetahuan pasangan usia subur
terhadap penggunaan alat kontrasepsi KB Suntik di Puskesmas Pamboang,
Kec.Pamboang, Kab.Majene.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian
kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Puskesmas Pamboang,
Kec.Pamboang, Kab.Majene.
b) Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan
kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Puskesmas Pamboang,
Kec.Pamboang, Kab.Majene.
c) Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra
indikasi kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Puskesmas Pamboang,
Kec.Pamboang, Kab.Majene.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama
bagi penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen
Kesehatan maupun pihak di PUSKESMAS PAMBOANG.
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama
dalam mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
menambah wawasan tentang keluarga berencana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Pengertian PUS
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan
dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang
akan datang.
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaan nya
(Http://www.posyandu.), Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk
merencanakan jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat
ditunjang oleh kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga
(Manuaba I.B.G,2001 : 718).
1. Pengertian Kontrasepsi
b). Kondom
c). Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.
d). Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam,
vaginal jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.
b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)
a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning
After
Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang
( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan bersenggama,
tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).
Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB,
yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum
sebagai berikut :
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002).
3). Efektivitas Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi,
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4). Keuntungan
5). Keterbatasan
a). Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil
c). untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air
susu ibu (ASIO terbentuk).
3). Efektifitas Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan.
5). Keterbatasaan
b). Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.
d). Anemia
b). Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan
“what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012 : 1)
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tgl 26 s/d 28 Mei 2016.
1. Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum
yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di
Puskesmas Pamboang.
2. Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di
ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan
biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini
adalah semua akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382
orang pada Puskesmas Pamboang.
1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb
suntik , semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner,
sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam
penelitian ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB
Suntik.
b. Data Sekunder
a. Editing Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman
data.
P =f/n x 100%
Keterangan :
n : Jumlah sampel
F. Etika Penelitian
1. Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di
teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia
subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
KUESIONER PENELTIAN
1. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
d. Tidak tahu
b. Kontrasepsi estrogen
c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
a. Mencegah haid
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
4. Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?
d. Tidak tahu
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
DAFTAR PUSTAKA
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirhardjo