Anda di halaman 1dari 25

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada BAB ini akan diurai asuhan kebidanan pada Ny “E” dengan

Hiperemesis Gravidarum tingkat II di Puskesmas Sendana I Majene.

Pelaksanaan asuhan kebidanan berlangsung dari Tanggal 11-13 Januari

2013, yang diberikan menggunakan tekhnik pendekatan pemecahan

masalah manajemen 7 langkah Varney meliputi Identifikasi data dasar,

Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual, Identifikasi Diagnosa/Masalah

potensial, perlunya Tindakan Segera/Emergency, Intervensi/Perencanaan,

Serta Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dalam bentuk (SOAP),

Adapun uraian proses Asuhan kebidanan dengan pendekatan manajemen

7 langkah Varney, sebagai berikut :

No.Register : 005

Tanggal masuk : 11 Januari 2013 jam 20.30 wita

Tanggal pengkajian : 11 Januari 2013 jam 20.35 wita

Langkah I Identifikasi Data Dasar

1. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny.”E” / Tn. “S”

Umur : 19 thn / 25 thn

Nikah/lamanya : 1 kali / ± 8 Bulan

Suku : Mandar / Mandar

Agama : Islam / Islam


Pendidikan : SMA / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Tinggas Kel.Mosso Kec.Sendana I Kab.Majene

2. Tinjauan Kartu ANC

a. Ibu haid terakhir tanggal 11 Oktober 2012

b. Ini merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah

mengalami keguguran

c. Ibu belum pernah merasakan pergerakan janin

d. Ibu mengatakan umur kehamilan sudah memasuki usia 3 bulan

e. HPHT 18 Oktober 2012

f. HTP 25 Juli 2013

g. Gestasi 12 minggu

h. Terdeteksi hamil menggunakan plano test

i. Ibu memeriksakan kehamilannya 1 kali di PKM Sendana I Majene

dan belum pernah mendapatkan suntikan TT

j. Ibu belum pernah merasakan pergerakan janin

k. Ibu masuk rumah sakit tanggal 11 Januari 2013 dengan keluhan

mual dan muntah setiap kali makan, sejak 5 hari yang lalu

l. Frekuensi muntah berkali-kali dalam sehari

m. Ibu merasa nyeri ulu hati

n. Ibu tidak nafsu makan


3. Riwayat Haid

a. Menarche umur : 14 tahun

b. Siklus haid : 30 hari

c. Durasi haid : 5-7 hari

d. Dismenorrhoe tidak ada

4. Riwayat Kesehatan

a. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan malaria

b. Tidak pernah di opname sebelumnya

c. Tidak pernah menderita penyakit menular seperti PMS dan

HIV/AIDS

d. Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan

e. Tidak merokok, tidak minum alkohol dan obat-obatan tertentu.

f. Ibu mengalami tanda bahaya kehamilan pada kehamilan yang

sekarang yaitu mual dan muntah yang berlebihan

5. Riwayat Psikososial, Spiritual Dan Ekonomi

a. Ibu dan keluarga merasa senang dengan kehamilannya

b. Ibu berharap janinnya dalam keadaan sehat

c. Terjalin hubungan yang baik antara petugas kesehatan dengan ibu

dan keluarga

d. Suami dan keluarga berharap ibu segera sembuh

e. Suami dan keluarga selalu berdo’a agar ibu dan janinnya selalu

baik

f. Semua kebutuhan di tanggung oleh suami


6. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Tabel 3.1.Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

FREKUENSI
KEBUTUHAN SEBELUM HAMIL SELAMA HAMIL
a. pola makan Klien malas makan
3 x sehari (nafsu makan menurun)
b. Jenis makanan : pola makan tidak teratur,
Nasi, lauk, sayuran porsi makan tidak
Nutrisi
c. Kebutuhan minum : dihabiskan, 1 botol aqua
7-8 gelas sehari tidak di habiskan dalam
sehari, setelah makan
dan minum klien muntah

Eliminasi a. BAK : 4-5 x sehari a. BAK : 1-2 kali sehari


b. BAB : 1 x sehari b. BAB : sudah 2 hari ibu
tidak BAB
a. Tidur siang ± 2 jam
Istirahat a. Tidur siang ± 1-2 jam
b. Tidur malam ± 7 jam
b. Tidur malam ± 6 jam

a. Mandi 2 x sehari Tidak ada perubahan


Personal hygiene
b. Keramas 4 x selama hamil 3x
seminggu seminggu
c. Mengganti pakaian 2 Tidak ada perubahan
x sehari

7. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : nampak lemah

b. Kesadaran : apatis

c. TB : 154 cm

d. BB : a. Sekarang : 43 kg
b. Sebelum hamil : 46 kg

e. LILA : 23 cm

f. TTV : TD : 90/70 MmHg

N : 98 x/menit

S : 37 0C

P : 20 x/menit

8. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala :

1) Penyebaran rambut merata dan kulit kepala nampak bersih

2) Tidak ada oedema pada wajah

3) Mata cekung

4) Konjungtiva merah muda dan skelera nampak sedikit ikterus

5) Tidak ada sekret dan polip

6) Tidak ada caries pada gigi

7) Bibir dan lidah kering dan kotor

b. Leher :

1) Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid

2) Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

3) Tidak ada pembesaran vena jagularis

c. Payudara :

1) Puting susu menonjol

2) Simetris kiri dan kanan

3) Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan


d. Abdomen :

1) Tonus otot tegang

2) Tidak ada bekas luka operasi

3) Tampak striae livide

4) Saat palpasi teraba TFU 3 jari atas symfisis (10 cm)

5) DJJ belum terdengar

6) Teraba ballotement.

e. Ekstremitas :

1) Ekstremitas atas : Tidak ada oedema dan kuku jari tangan

tidak pucat

2) Ekstremitas bawah : Tidak ada varises atau oedema pada

tungkai, kuku bersih

f. Integumen

Turgor kulit menurun

9. Pemeriksaan Penunjang

a. HB : 9,4 mg/dl

b. Hasil pemeriksaan urine (plano test) : positif hamil

c. Albumin : +

d. Langkah identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Diagnosa : GI P0 A 0, gestasi 12 minggu, Ballotement dengan

hiperemesis gravidarum tingkat II disertai masalah

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


1. GI P0 A0

DS :

Kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran .

DO:

a. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

b. Nampak stiae livide

c. Plano test ( + )

d. Tonus otot tegang

Analisa dan interpretasi data

Tonus otot perut pada primipara tegang, sedangkan pada

multipara tonus otot longgar atau kendor (Manuaba, 1998)

Hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan Akibat

progesteron menimbulkan warna kebiruan/livide (Maryunani, 2010)

2. Gestasi 12 minggu

DS :

a. Hari terakhir ibu haid 11 Oktober 2012

b. Umur kehamilan ibu 3 bulan

DO :

a. HPHT tgl 18 Oktober 2012

b. Tanggal pengkajian 11 Januari 2013

c. Palpasi leopold I TFU 3 jari atas simpisis (10 cm)


Analisa dan interpretasi data

Dari HPHT tanggal 18 Oktober 2012 sampai tanggal

pangkajian 11 Januari 2013 menandakan ibu dalam masa kehamilan

12 minggu (Kusmiyati, 2010).

3. Ballotement

DS :

Ibu belum pernah merasakan pergerakan janin

DO :

a. Belum teraba bagian-bagian janin

b. Palpasi leopold I TFU 3 jari atas simpisis (10 cm)

c. Belum terdengar DJJ

d. Terasa pantulan ke dinding abdomen

Analisa dan interpretasi data

Ballotement merupakan tanda adanya janin dalam uterus.

Hal ini dapat dikenali dengan jalan menekan tubuh janin melalui

dinding abdomen yang kemudian terdorong melalui cairan ketuban

dan kemudian memantul balik kedinding abdomen atau tangan

pemeriksa (Prawirohardjo, 2010)

4. Hyperemesis Gravidarum Tingkat II

DS :

a. Berat badan sebelum hamil 46 kg

b. Tidak nafsu makan

c. Nyeri ulu hati


d. Mual dan muntah setiap makan dan minum sejak 1 minggu yang

lalu

e. Ibu muntah berkali-kali dalam sehari

DO :

a. Ibu nampak lemah

b. Mata nampak cekung

c. Bibir dan lidah kotor

d. Berat badan 43 kg

e. Turgor kulit menurun

f. Tanda-tanda vital :

TD : 90/70 MmHg

N : 98 x/menit

S : 37 °C

P : 20 x/menit

Analisa dan interpretasi data

Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah

berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis

gravidarum Tingkat II jika memuntahkan sebagian besar yang

dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat kurang,

lemah, mata cekung, dan lidah kotor, nafsu makan kurang, tekanan

darah menurun, frekuensi denyut nadi meningkat (Nugraheny, 2010)


5. Gangguan Pemenuhan Cairan dan Elektrolit

DS :

a. Ibu mual dan muntah setiap kali makan sejak 5 hari yang lalu

b. Frekuensi muntah berkali-kali dalam sehari

DO :

a. BB menurun dari 46 kg menjadi 43 kg

b. Bibir kering dan lidah kotor

c. Mata cekung

d. Turgor kulit menurun

Analisa dan interpretasi data

Ibu hamil yang mengalami hiperemesis garvidarum akan

mengalami kekurangan asupan nutrisi dan cairan sehingga keaadaan

fisik ibu menjadi lemah dan dapat pula berpengaruh pada

pertumbuhan dan perkembangan janin karena kebutuhan nutrisi tidak

terpenuhi (Rukiyah, 2010)

Langkah III dentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial

Masalah potensial : Antisipasi terjadinya Hiperemesis Gravidarum

tingkat III

DS :

a. Ibu mual dan muntah setiap kali makan sejak 5 hari yang lalu

b. Ibu mengeluh nyeri daerah ulu hati

c. Ibu mengeluh kurang nafsu makan

d. Frekuensi muntah berkali-kali dalam sehari


DO :

a. Ibu nampak lemah

b. BB menurun dari 46 kg menjadi 43 kg

c. Bibir kering dan lidah kotor

d. Mata cekung

e. Turgor kulit menurun

f. Terpasang infus dengan cairan pertama Dextrose 5% 40

tetes/menit botol pertama pada tangan kiri.

Analisa dan interpretasi data

Hiperemesis gravidarum tingkat II apabila tidak di tangani dengan

cepat maka akan memperburuk keadaan ibu dan jatuh pada hiperemesis

tingkat III karna hyperemesis ini merupakan penyakit yang sifatnya

bertingkat (Manuaba, 2007)

Langkah IV Tindakan Segera/Kolaborasi

Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan intra vena berupa Dextrose

5% dan RL, obat-obatan berupa Vitamin B6 dan Antasida.

Rasional : Dalam keadaan muntah yang berlebihan dapat terjadi

dehidrasi, sehingga dapat mempengaruhi keadaan janin,

oleh karena itu sebaiknya penderia hiperemesis gravidarum

di rawat dan diberikan pengobatan untuk tidak memperparah

keadaan klien, pemberiaan cairan intravena berfungsi untuk

mengganti cairan yang hilang, B6 untuk mengurangi mual


dan muntah dan antasida yakni untuk mengurangi

pengeluaran asam lambung (Manuaba, 2007)

Hasil : Inf DS : RL = 2 : 1 = 40 tetes /i

B6 =3x1

Antasida =3x1

Langkah V Intervensi/Rencana Tindakan

1. Tujuan :

a. Kehamilan trimester I berlangsung normal

b. Hiperemesis gravidarum tingkat II teratasi

c. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit teretasi

d. Hiperemesis gravidarum tingkat III tidak terjadi

2. Kriteria :

a. Mual dan muntah berkurang

b. Nafsu makan meningkat

c. Nyeri epigastrium berhenti

d. Turgor kulit baik

e. Mata tidak cekung

f. Berat badan bertambah

g. Keadaan ibu dan janin baik

h. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

i. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : Sistole : 100-130 MmHg

Diastole : 90-60 MmHg


N : 80-100 x / menit

S : 36,5-37,5 ° C

P : 20- 24 x / menit

3. Intervensi

a. Berikan penjelasan tentang keadaan yang di alami klien

Rasional : Dengan penjelasan yang diberikan kepada klien, ibu

akan merasa tenang dan merasa dirinya di perhatikan,

sehingga kecemasannya berkurang

b. Pantau mual dan muntah

Rasional : Berkurangnya frekuensi jumlah muntah (cairan yang

keluar) menandakan kemajuan kondisi klien yang

menggambarkan reaksi positif terhadap perawatan dan

pengobatan yang di berikan.

c. Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital

Rasional : Keadaan umum dan tanda-tanda vital adalah patokan

dalam menilai perkembangan kesehatan klien sehingga

petugas dapat memberikan tindakan secara cepat dan

tepat untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

d. Anjurkan kepada keluarga untuk terus memberi dukungan ibu untuk

kesembuhannya

Rasional : Suami dan keluarga adalah orang terdekat dengan

klien yang dapat memberikan semangat dalam proses

penyembuhan.
e. Anjurkan makan dan minum sedikit-sedikit tapi sering

Rasional : Pemberian makanan dan minuman sedikit-sedikit tapi

sering dapat merangsang nafsu makan dan mengganti

cairan yang keluar, dan mencegah kontraksi asam

lambung yang berlebihan yang dapat merangsang

terjadinya mual sampai muntah

f. Anjurkan ibu untuk makan biscuit atau roti kering dan menghindari

makanan yang berlemak dan berbumbu

Rasional : Kue kering atau biscuit tidak merangsang lambung dan

mengandung gula sebagai sumber karbohidrat,

sedangkan makanan yang berlemak dam berbumbu

dapat merangsang lambung dan memicu terjadinya

mual dan muntah

g. Jelaskan tentang pentingnya gizi bagi ibu dan janin

Rasional : Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung

zat tenaga, zat pembangun dan zat yang sesuai

dengan kebutuhan gizi, makanan bergizi ini untuk

memenuhi kebutuhan janin dalam pertumbuhan dan

perkembangan serta untuk menjaga dan memelihara

kesehatan ibu

h. Pantau pemberian cairan intra vena dan obat-obatan (cairan D5 :

RL, B6 dan Antasida)


Rasional : Memastikan pemasukan cairan sesuai kebutuhan dan

jumlah obat yang telah dikonsumsi agar tujuan dapat

tercapai

i. Jelaskan tanda bahaya kehamilan pada ibu

Rasional : Mencegah komplikasi dan bisa terdeteksi secara dini

jika terdapat kelainan

Langkah VI Implementasi/Pelaksanaan

Tanggal11 Januari 2013 jam 20:45 Wita

1. Memberikan penjelasan tentang keadaan yang di alami klien bahwa

klien telah mengalami hyperemesis gravidarum dan merupakan hal

yang biasa dialami oleh ibu hamil, Klien mengerti dengan penjelasan

yang diberikan

2. Mengobservasi keadaan mual dan muntah, Klien masih mual dan

muntah setiap selesai makan

3. Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital, Keadaan umum

masih lemah, tanda-tanda vital

TD : 90/70 MmHg S : 37 0C

N : 96 x/menit P : 22 x/menit

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk terus memberi dukungan untuk

kesembuhannya, Keluarga memberi dukungan dengan selalu

mendampingi ibu dan menenangkan ibu

5. Memberikan makanan dan minuman sedikit-sedikit tapi sering, Ibu

makan bubur dan minum air aqua


6. Menganjurkan ibu untuk makan biscuit atau roti kering atau

menghindari makanan yang berlemak dan berbumbu, Ibu makan

biscuits dan minum teh.

7. Menjelaskan kepada ibu bahwa makanan bergizi berupa buah-buahan

dan sayuran sangat penting bagi ibu dan janin karena berperan penting

dalam tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, Ibu mengerti apa

yang di jelaskan.

8. Melanjutkan pemberian obat-obatan dan cairan intra vena

a. Infuse D5 : RL= 2 : 1 40 tetes/menit

b. B6 3 x 1

c. Antasida 3 x 1

9. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada ibu

a. Sakit kepala menetap

b. Penglihatan kabur

c. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah

d. Demam tinggi/kejang-kejang

e. Muntah berlebihan

f. Pendarahan pada jalan lahir

g. Nyeri perut hebat

h. Pergerakan janin berkurang/

i. tidak bergerak

j. Keluar air ketuban/pecah sebelum waktunya


Langkah VII Evaluasi

Tanggal 11 Januari 2013 Jam 22:10 Wita

1. Hiperemesis gravidarum belum teratasi, di tandai dengan :

Klien masih mual dan muntah setiap selesai makan, masih nyeri pada

ulu hati, keadaan umum masih lemah dan nafsu makan kurang,

makanan tidak di habiskan, observasi lanjut.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan elektrolit belum teratasi

ditandai dengan Klien masih mual dan muntah setiap selesai makan,

nafsu makan kurang, turgor kulit masik jelek

3. Kehamilan berlangsung normal, di tandai dengan kehamilan di

pertahankan, observasi lanjut.

4. Potensial terjadi Hiperemesis gravidarum tingkat III ditandai dengan,

mual dan muntah setiap kali makan, ibu masih merasakan nyeri ulu

hati, nafsu makan ibu masih kurangdan ibu masih Nampak lemah,

observasi lanjut.
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI NY “E” GESTASI 12 MINGGU
DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II
DI PUSKESMAS SENDANA I MAJENE
TANGGAL 11 JANUARI 2013
(SOAP I)

No.Register : 005

Tanggal masuk : 11 Januari 2013 jam 20.30 wita

Tanggal pengkajian : 11 Januari 2013 jam 20.35 wita

Identitas Istri/Suami

Nama : Ny.”E” / Tn. “S”

Umur : 19 thn / 25 thn

Nikah/lamanya : 1 kali / ± 8 Bulan

Suku : Mandar / Mandar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMP

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Tinggas Kel.Mosso Kec.Sendana I Kab.Majene

Subyektif (S)

1. Ibu haid terakhir tanggal 11 Oktober 2013.

2. Ini merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

3. Ibu belum pernah merasakan pergerakan janin.

4. Ibu mengatakan umur kehamilan sudah memasuki usia 3 bulan

5. Terdeteksi hamil menggunakan plano test.


6. Kunjungan ANC baru 1 kali dan belum pernah mendapatkan suntikan

TT.

7. Ibu masuk Puskesmas tanggal 11 Januari 2013 dengan keluhan mual

dan muntah setiap kali makan sejak 5 hari yang lalu.

8. Frekuensi muntah berkali-kali dalam sehari.

9. Ibu mengeluh nyeri ulu hati.

10. Ibu mengeluh kurang nafsu makan.

Obyektif (O)

1. Ibu nampak lemah

2. Nafsu makan menurun

3. HPHT 18 0ktober 2012

4. HTP 25 Juli 2013

5. Mata nampak cekung

6. Bibir dan lidah kering dan kotor

7. Belum terdengar Djj

8. Palpasi Leopold I TFU 3 jari atas simpisis (10 cm)

9. Ibu muntah setiap selesai makan

10. Turgor kulit agak menurun

11. Berat badan menurun 3 kg

12. Ibu mengalami tanda bahaya kehamilan pada kehamilan yang

sekarang yaitu mual dan muntah berlebihan.

13. Terpasang infus Dextrose 5% botol 1 : RL


Analisa (A)

G1 P0 A0, gestasi 12 minggu, Ballotement, dengan hiperemesis

gravidarum tingkat II disertai masalah Gangguan pemenuhan cairan dan

elektrolit, potensial terjadinya hiperemesis gravidarum tingkat III.

Penatalaksanaan (P)

Tanggal 11 Januari 2013 pukul 20.45

1. Memberikan penjelasan tentang keadaan yang di alami klien bahwa

klien telah mengalami hyperemesis gravidarum dan merupakan hal

yang sering dialami oleh ibu hamil.

Klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan

2. Mengobservasi keadaan mual dan muntah

Klien masih mual dan muntah setiap selesai makan

3. Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan gejala

komplikasi dini.

Keadaan umum : masih lemah, tanda-tanda vital

TD : 90/70 MmHg

N : 96 x/menit

S : 37 0C

P : 22 x/menit

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk terus memberi dukungan untuk

kesembuhannya.

Keluarga memberi dukungan dengan selalu mendampingi ibu dan

menenangkan ibu.
5. Memberikan makanan dan minuman sedikit-sedikit tapi sering

Ibu makan bubur dan minum air aqua

6. Menganjurkan ibu untuk makan biscuit atau roti kering atau

menghindari makanan yang berlemak dan berbumbu.

Ibu makan biscuits dan minum teh.

7. Menjelaskan kepada ibu bahwa makanan bergizi berupa buah-buahan

dan sayuran sangat penting bagi ibu dan janin karena berperan

penting dalam tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu.

Ibu mengerti apa yang di jelaskan.

8. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan dan cairan intra vena

a. Infuse D5 : RL = 2 : 1 , 40 tetes/menit

b. B6 3 x 1

c. Antasida 3 x 1

9. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada ibu

a. Sakit kepala menetap

b. Penglihatan kabur

c. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah

d. Demam tinggi/kejang-kejang

e. Muntah berlebihan

f. Pendarahan pada jalan lahir

g. Nyeri perut hebat

h. Pergerakan janin berkurang/tidak bergerak

i. Keluar air ketuban/pecah sebelum waktunya


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN NY. ”E”
TANGGAL 12 JANUARI 2013
(S0AP II)

Subyektif (S)

1. Ibu masih mual dan muntah ± 4x sehari

2. Ibu makan biskuit dan minum teh

3. Ibu makan bubur sedikit demi sedikit dan minum air putih

Obyektif (O)

1. KU ibu masih lemah

2. Mata tidak Nampak cekung

3. Turgor kulit membaik

4. Nyeri ulu hati berkurang

Analisa (A)

G1 P0 A0, gestasi 12 minggu, Ballotement, dengan hiperemesis

gravidarum tingkat II disertai masalah Gangguan pemenuhan cairan dan

elektrolit

Penatalaksanaan (P)

Tanggal 12 Januari 2013 pukul 08.00

1. Mengobservasi keadaan ibu dan tanda-tanda vital

Ibu sudah nampak membaik, di tandai dengan :

a. Mata tidak nampak cekung

b. Nyeri ulu hati sudah berkurang

c. Turgor kulit membaik


d. Tanda-tanda vital :

TD : 100/70 MmHg

N : 90 x/menit

S : 36,8 0C

P : 22 x/menit

2. Mengobservasi keadaan mual dan muntah

Ibu masih mual dan muntah ± 4 kali dalam sehari

3. Menganjurkan kepada klien untuk lebih banyak beristirahat

Klien bersedia melaksanakan anjuran yang di berikan

4. Mengingatkan kembali untuk makan dan minum sedikit-sedikit tapi

sering, ibu makan bubur sedikit-demi sedikit

5. Melanjutkan pemberian cairan dan obat-obatan

Terpasang infuse RL 28 tetes/i botol ketiga dan ibu sudah minum obat

B6 dan antasida 1 kali, sesudah makan bubur.


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN NY. “E”
TANGGAL 13 JANUARI 2013
(SOAP III)

Subyektif (S)

1. Ibu sudah tidak muntah lagi

2. Nafsu makan sudah membaik

3. Nyeri pada ulu hati berkurang

Obtektif (O)

1. Ibu tampak ceria

2. Mata sudah tidak cekung

3. Turgor kulit membaik

Analisa (A)

GI P0 A0, gestasi 12 minggu, Ballotement dan Emesis

Penatalaksanaan (P)

Tanggal 13 Januari 2013 pukul 09.00

1. Mengobservasi keadaan ibu dan tanda-tanda vital

a. Ibu sudah nampak membaik

b. Ibu masih terkadang merasa nyeri pada ulu hati

c. Tanda-tanda vital

TD : 100/80 MmHg

N : 80 x/menit

S : 36,8 0C

P : 22 x/menit
2. Melakukan up infuse jam 09:00 Wita

Klien bersedia

3. Mengingatkan kepada klien untuk lebih banyak istirahat

Klien bersedia melaksanakan yang di anjurkan

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti

buah-buahan,dan sayuran hijau, klien bersedia melaksanakan

5. Melanjutkan pemberian obat peroral

a. Antasida 3x1

b. B6 3x1

Anda mungkin juga menyukai