TINJAUAN KASUS
Data Subyektif
7.6.Pola seksual
Sebelum : 3 kali/ minggu, tidak ada keluhan selama berhubungan seksual
Selama : 1 kali / minggu, tidak ada keluhan selama berhubungan seksual
8. Psikososiospiritual
8.1. Ibu merasa cemas karena merasakan nyeri yang hebat pada perut bagian bawah dan tidak
merasakan gerakan janin
8.2. Ibu senang dengan kehamilan ini
8.3. Suami dan keluarga mendukung kehamilan ini
8.4. Ibu taat beribadah
8.5. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
8.6. Pemecahan masalah dibacarakan bersama
8.7. Di lingkungan tempat tinggal tidak ada hewan peliharaan
Data Obyektif
3.2.Palpasi
Leopold I : TFU 40 cm di atas simfisis. Teraba bagian bulat , lunak dan tidak melenting. ( Bokong )
Leopold II : Di sisi kanan teraba tahanan memanjang dari atas ke bawah ( punggung). Di sisi kiri teraba
bagian – bagian kecil janin ( ekstremitas janin )
Leopold III : Di bagian bawah teraba bulat, keras , melenting ( kepala ).
Leopold IV : sudah masuk PAP.
3.3.Auskultasi
Djj 0-0-0 ( 0 kali / menit )
3.4.Perkusi
Reflek patela kanan dan kiri + / +
Dasar :
Data subyektif :
1. Keluarga ibu menyatakan bahwa nama ibu Ny. K
2. Keluarga menyatakan ibu hamil pertama, belum pernah melahirkan, danbelum pernah
keguguran.
3. Keluarga menyatakan usian ibu 23 tahun.
4. HPHT 21 April 2010 , HPL 28 Januari 2011
5. Keluhan : ibu menyatakan perutnya sakit sekali dan ada perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai
bawah dan di bahu dan ada darah yang keluar dari jalan lahir.
Data obyektif :
1. Pemeriksaan umum.
Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : somnolen
2. Tanda – tanda vital :
TD : 110/70 mmhg
Suhu : 37 °c
Nadi : 102 kali / menit
RR : 24 kali / menit
3. Status present :
Inspeksi :
Pernafasan dangkal, cepat dan kelihatan haus.
Ibu terlihat syok.
Kontraksi uterus hilang.
Keluar perdarahan pervaginam.
Palpasi :
Teraba krepitasi pada kulit perut.
Nyeri tekan pada perut.
Leopold : presentasi kepala, puka, letak membujur.
Auskultasi :
DJJ tidak terdengar lagi .
Pemeriksaan dalam :
Kepala janin dapat dengan mudah di dorong ke atas dan di sertai keluarnya darah pervaginam
agak banyak.
Katerisasi :
Terdapat hematuri
Masalah kebidanan :
Ibu merasa kesakitan pada perut bagian bawah
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL SERTA TINDAKAN
ANTISIPASINYA
1. Potensial terjadi syok hemorargic
2. Tindakan antisipasi : Pemberian cairan infus
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan bayinya
2. Beri dukungan mental kepada ibu dan keluarga agar dapat menerima keadaan
3. Pasang cairan infus RL dengan jarun ukuran 16 dengan 40 tetes/menit.
4. Hubungi bank darah atau keluarga yang bersedia mendonorkan darahnya untuk transfusi darah
ibu.
5. Rujuk segera setelah keadaan ibu stabil.
VI. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Jum’at , 20 Januari 2011 Jam : 18.05 WIB
1. Memberi informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Memberi dukungan mental kepada ibu dan keluarga
3. Memasang cairan infus RL dengan jarum ukuran 16, 40 tpm.
4. Menghubungi keluarga untuk mencari donor darah dagi ibu
5. Merujuk ibu ke rumah sakit umum demak.
VII. EVALUASI
Hari / tanggal : jum’at, 20 Januari 2011 Jam : 18.25 WIB
1. Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaanya.
2. Ibu dan keluarga menerima keadaan ibu dan bayi
3. Keadaan umum ibu lebih baik dari sebelumnya.
4. Darah untuk transfusi telah tersedia dan telah di pasang.
5. Ibu telah di rujuk ke rumah sakit umum Demak
............
Mengetahui
Pembimbing institusi pembimbing Praktek
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruptur uteri pada seorang ibu hamil atau bersalin merupakan suatu bahaya besar yang
mengancam jiwa ibu dan janinya. Kematian ibu dan bayinya karena ruptur uteri masih tinggi
terutama di negara berkembang .
Terjadinya ruptur uteri dapat di cegah dengan prenatal care , pimpinan partus yang
baik , kecepatan merujuk dan penyediaan darah bagi ibu ruptur uteri.
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan :
a. Tenaga ksehatan hendaknya dapat memberikan pelayanan kesehatan mulai dari awal kehamilan
dan saat persalinan dengan baik untuk menghindari ruptura uteri.
b. Tenaga kesehatan harus cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan
ruptura uteri.
2. Bagi ibu dan keluarga :
a. Melakukan kunjungan ANC selama kehamilan.
b. Bersalin di Nakes
c. Segera datang ke tenaga kesehatan jika terdapat tanda – tanda bahaya pada kehamilan dan tanda
– tanda persalinan.