Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS


DENGAN RUPTURA UTERI PADA NY. K
DI BPS SEJAHTERA
MIJEN SEMARANG

       I.            PENGKAJIAN


Dilaksanakan pada
Hari / Tanggal : Jum’at / 21 Januari 2011
Jam : 18.00 WIB
Tempat : BPS Sejahtera

Data Subyektif

1.      Biodata Pasien


3.1.Biodata Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
RM : 0902112
at : Jati Sari Blok A RT 05 Mijen Semarang

3.2.Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SI TI
Pekerjaan : Guru
Hubungan : Suami
Alamat : Jati Sari Blok A RT 05 Mijen Semarang

2.      Keluhan Utama dan Alasan Datang


2.1.       Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah dan perdarahan pervaginam
2.2.       Alasan Datang
Untuk memeriksakan kehamilannya

3.      Riwayat Kesehatan


3.1.Riwayat Kesehatan dahulu
         Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC dll
         Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti DM, tekanan darah tinggi, jantung
         Ibu pernah operasi karena mioma uteri
3.2.Riwayat Kesehatan Sekarang
         Ibu tidak sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC dll.
         Ibu tidak sedang menderita penyakit keturunan seperti DM, tekanan darah tinggi, jantung dll.
3.3.Riwayat kesehatan Keluarga
         Di keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC dll.
         Di keluaraga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM, tekanan darah tinggi,
jantung dll.
         Tidak ada riwayat kembar dan lahir cacat

4.      Riwayat Perkawinan


4.1.Menikah usia 22 tahun
4.2.Menikah 1 kali
4.3.Lama menikah 1 tahun

5.      Riwayat Obstetri


5.1.Riwayat menstruasi
         Menarce : 14 tahun
         Siklus/lama : 28 hari / 7 hari
         Perdarahan : sedang
         Dismenorea : ada
5.2.Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Hamil ini
5.3.Riwayat kehamilan sekarang
         Umur kehamilan menurut pasien 9 bulan
         HPHT : 21 April 2010 HPL 28 Januari 2011
        Periksa hamil 3 kali, mendapat terapi tablet Fe 1 x 500 mg, penyuluhan tentang nutrisi ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan dan tanda persalianan
        Imunisasi TT
  TT capeng : 5 Januari 2010
  TT I kehamilan : 20 Juni 2010
  TT II kehamilan : 20 Juli 2010
        Ibu tidak memiliki kebiasaan merokok, minum jamu dan obat-obatan kecuali dari tenaga
kesehatan
        Berat badan sebelum hamil 46 kg
        Gerakan janin sudah dirasakan sejak usia kehamilan 16 minggu
        Rencana persalinan di BPS Sejahtera

6.      Riwayat Keluarga Berencana


6.1.          Ibu belum pernah KB
6.2.          Rencana yang akan datang ibu ingin menggunakan kontrasepsi suntuik
6.3.          Alasan ibu karena tidak suka minum obat dan cari yang praktis

7.      Pola pemenuhan Kkebutuhan Sehari-hari


7.1.Pola nutrisi
    Sebelum : ibu makan 3 kali/ hari, porsi sedang (nasi, sayur, lauk), makanan selingan 2 kali/hari,
minum air putih 5 gelas/ hari dan susu 1 gelas/hari
    Selama : ibu makan 4 kali/hari porsi sedang(nasi, sayur, lauk), makanan selingan 4 kali/hari,
minum air putih 5 gelas/ hari dan susu 2 gelas / hari
7.2.Pola eliminasi
         Sebelum : BAB 1 kali/hari konsistensi lunak, BAK 5 kali/hari
         Selama : BAB 1 kali/hari konsistensi lunak, BAK 7 kali/hari
7.3.Pola aktivitas
         Sebelum : ibu melakukan pekerjaan rumah di bantu suami
         Selama : ibu melakukan pekerjaan rumah ringan dibantu suami
7.4.Pola istirahat
         Sebelum : tidur siang 2 jam/hari, tidur malam 8 jam/hari
         Selama : tidur siang 1 jam/ hari, tidur malam 8 jam/ hari
7.5.Pola personal hygin
         Sebelum : mandi 2 kali/ hari, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju 2 kali/hari, keramas 3 kali/
minggu
         selama : mandi 2 kali/ hari, gosok gigi 2 kali/ hari, ganti baju 3 kali/hari, keramas 3 kali/ minggu

7.6.Pola seksual
         Sebelum : 3 kali/ minggu, tidak ada keluhan selama berhubungan seksual
         Selama : 1 kali / minggu, tidak ada keluhan selama berhubungan seksual

8.      Psikososiospiritual
8.1.       Ibu merasa cemas karena merasakan nyeri yang hebat pada perut bagian bawah dan tidak
merasakan gerakan janin
8.2.       Ibu senang dengan kehamilan ini
8.3.       Suami dan keluarga mendukung kehamilan ini
8.4.       Ibu taat beribadah
8.5.       Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
8.6.       Pemecahan masalah dibacarakan bersama
8.7.       Di lingkungan tempat tinggal tidak ada hewan peliharaan

Data Obyektif

1.         Pememriksaan umum


1.1.       Keadaan umum : lemah
1.2.       Tingkat kesadaran : somnolen
1.3.       Antopometri :
berat badan hamil 55 kg
Tinggi badan : 155 cm
Lila : 24 cm
1.4.       Tanda – tanda vital :
TD : 110/70 mmhg
Suhu : 37 °C
Nadi : 102 kali / menit
RR : 24 kali / menit

2.      Setatus present


         Kepala : mesosepal
         Rambut : warna hitam, ikal, bersih dan tidak rontok.
         Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, simetris , reflek pupil ada, sekret tidak ada.
         Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar.
         Mulut : bibir kering, tidak ada caries gigi, rongga muut bersih.
         Telinga : simetris , bersih , tidak ada cairan yang keluar.
         Muka : Tidak oedema, pucat, tidak ada jerawat.
         Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
         Dada : Sietris , tidak ada massa , pergerakan teratur, terdapat retraksi.
         Mamae : Simetris , tidak ada benjolan yang patologis,
         Perut : ada bekas operasi laparatomi, tidak ada nyeri tekan pada gaster dan hepar.
         Genetalia : Bersih, tidak ada tanda- tanda PMS, keluar darah dari jalan lahir.
         Ekstremitas atas dan bawah : simetris , tidak ada oedema, kuku bersih, pucat , tidak ada varises.
         Kulit : Warna sawo matang , Turgor kulit jelek.
         Tulang belakang : sedikit lordosis.
         Anus : Tidak ada hemoroid.

3.      Status obstetri


3.1.inspeksi
      Muka : ada kloasma gravidarum
      Mamae : Areola mamae menghitam, kelenjar montegeomery terlihat, papila mamae menonjol, kolostrum
belum keluar, tidak ada cairan lain ,yang keluar.
      Perut : pembesaran perut melebihi usia kehamilan, terdapat linea alba, nigra, dan strie gravidarum.
      Genetalia : keluar darah dari jalan lahir

3.2.Palpasi
  Leopold I : TFU 40 cm di atas simfisis. Teraba bagian bulat , lunak dan tidak melenting. ( Bokong )
  Leopold II : Di sisi kanan teraba tahanan memanjang dari atas ke bawah ( punggung). Di sisi kiri teraba
bagian – bagian kecil janin ( ekstremitas janin )
  Leopold III : Di bagian bawah teraba bulat, keras , melenting ( kepala ).
      Leopold IV : sudah masuk PAP.

3.3.Auskultasi
      Djj 0-0-0 ( 0 kali / menit )

3.4.Perkusi
      Reflek patela kanan dan kiri + / +

4.      Pemeriksaan penunjang


4.1.       Dilaksanakan tanggal : 21 Januari 2011 jam : 18.15 WIB
Pemeriksaan Hb : 6 mg %
    II.            INTEPRETASI DATA
Diagnosa:
Ny. K, G1P0A0, usia 23 tahun , hamil 39 minggu
Janin tunggal , mati , intra uterin,
Letak membujur , presentasi kepala , puka
Dengan ruptur uteri

Dasar :
Data subyektif :
1.      Keluarga ibu menyatakan bahwa nama ibu Ny. K
2.      Keluarga menyatakan ibu hamil pertama, belum pernah melahirkan, danbelum pernah
keguguran.
3.      Keluarga menyatakan usian ibu 23 tahun.
4.      HPHT 21 April 2010 , HPL 28 Januari 2011
5.      Keluhan : ibu menyatakan perutnya sakit sekali dan ada perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai
bawah dan di bahu dan ada darah yang keluar dari jalan lahir.
Data obyektif :
1.      Pemeriksaan umum.
      Keadaan umum : lemah
      Tingkat kesadaran : somnolen
2.      Tanda – tanda vital :
      TD : 110/70 mmhg
      Suhu : 37 °c
      Nadi : 102 kali / menit
      RR : 24 kali / menit
3.      Status present :
      Inspeksi :
 Pernafasan dangkal, cepat dan kelihatan haus.
 Ibu terlihat syok.
 Kontraksi uterus hilang.
 Keluar perdarahan pervaginam.
      Palpasi :
 Teraba krepitasi pada kulit perut.
 Nyeri tekan pada perut.
 Leopold : presentasi kepala, puka, letak membujur.
      Auskultasi :
 DJJ tidak terdengar lagi .
      Pemeriksaan dalam :
 Kepala janin dapat dengan mudah di dorong ke atas dan di sertai keluarnya darah pervaginam
agak banyak.
      Katerisasi :
 Terdapat hematuri

Masalah kebidanan :
Ibu merasa kesakitan pada perut bagian bawah
III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL SERTA TINDAKAN
ANTISIPASINYA
1.      Potensial terjadi syok hemorargic
2.      Tindakan antisipasi : Pemberian cairan infus

IV.            IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


1.      Pemasangan cairn infus .

V.            INTERVENSI
   
1.      Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu dan bayinya
2.      Beri dukungan mental kepada ibu dan keluarga agar dapat menerima keadaan
3.      Pasang cairan infus RL dengan jarun ukuran 16 dengan 40 tetes/menit.
4.      Hubungi bank darah atau keluarga yang bersedia mendonorkan darahnya untuk transfusi darah
ibu.
5.      Rujuk segera setelah keadaan ibu stabil.

VI.            IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Jum’at , 20 Januari 2011 Jam : 18.05 WIB
1.      Memberi informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
2.      Memberi dukungan mental kepada ibu dan keluarga
3.      Memasang cairan infus RL dengan jarum ukuran 16, 40 tpm.
4.      Menghubungi keluarga untuk mencari donor darah dagi ibu
5.      Merujuk ibu ke rumah sakit umum demak.

VII.            EVALUASI
Hari / tanggal : jum’at, 20 Januari 2011 Jam : 18.25 WIB
1.      Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaanya.
2.      Ibu dan keluarga menerima keadaan ibu dan bayi
3.      Keadaan umum ibu lebih baik dari sebelumnya.
4.      Darah untuk transfusi telah tersedia dan telah di pasang.
5.      Ibu telah di rujuk ke rumah sakit umum Demak

Mijen , 20 januri 2011


Praktikan

............

Mengetahui
Pembimbing institusi pembimbing Praktek

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ruptur uteri pada seorang ibu hamil atau bersalin merupakan suatu bahaya besar yang
mengancam jiwa ibu dan janinya. Kematian ibu dan bayinya karena ruptur uteri masih tinggi
terutama di negara berkembang .
Terjadinya ruptur uteri dapat di cegah dengan prenatal care , pimpinan partus yang
baik , kecepatan merujuk dan penyediaan darah bagi ibu ruptur uteri.

B.     Saran
1.      Bagi tenaga kesehatan :
a.       Tenaga ksehatan hendaknya dapat memberikan pelayanan kesehatan mulai dari awal kehamilan
dan saat persalinan dengan baik untuk menghindari ruptura uteri.
b.      Tenaga kesehatan harus cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan
ruptura uteri.
2.      Bagi ibu dan keluarga :
a.       Melakukan kunjungan ANC selama kehamilan.
b.      Bersalin di Nakes
c.       Segera datang ke tenaga kesehatan jika terdapat tanda – tanda bahaya pada kehamilan dan tanda
– tanda persalinan.

Anda mungkin juga menyukai