E
Kuret adalah tindakan
medis untuk
mengeluarkan jaringan
dari dalam rahim.Jaringn
itu sendiri bisa berupa
tumor,selaput rahim,atau
Janin yang dinyatakan
tidak berkembang maupun
sudah meninggal.Dengan
alasan medis,tidak ada
cara lain jaringan
semacam itu harus
dikeluarkan ( Dr.H.Taufik
Jamaan,SpOG)
Kuretase adalah suatu tindakan medis yang
dilakukan untuk membersihkan sisa
kehamilan,kematian janin usia kehamilan < 20
minggu,janin yang tidak berkembang ( tidak
ditemukan adanya janin sehingga yang
berkembang hanya plasentanya
saja,perdarahanan rahim disfungsional
( menometrooaghia) dan penegakan dignosa satu
penyakit( myoma uter,kanker endometrium).
Kuret adalah pembersihan sisa-sisa jaringan
yang ada dalam rahim.
Sebuah dilatasi kuret ( D & C ) adalah sebuah
operasi yng dilakukan pada diri perempuan
untuk mengikis lapisan rahim.
Sebuah kuret adalah alat bedah yang
dirancang untuk mengorek jaringan biologis
atau puing disebuah biopsi,eksisi,atau
prosedur pembersihan.( Michelson,1988).
TUJUAN
Menurut ginekolog dari Morula Fertility
Clinik,RS Bunda Jakarta,tujuan kuret ada dua
yaitu :
1. Sebagai terapi pada kasus-kasus
abortus.Intinya kuret ditempuh oleh dokter
untuk membersihkan rahim dan dinding
rahim dari benda-benda atau jaringan yang
tidak diharapkan.
2. Sebagai penegakan Diagnosis, mencaritahu
gangguan yang terdapat pada rahim apakah
sejenis tumor atau gangguan lain.
Meskipun tujuan berbeda
tapi tindakan yang dilakukan
sama.Begitupun persiapan
yang harus dilakukan pasien
sebelum menjalankan kuret.
KAPAN KURETASE HARUS DILAKUKAN
Kuretase bukan ditujukan untuk
menggugurkan janin dalam kandungan. Masih
banyak kasus lain yang lebih penting untuk
dilakukan tindakan kuretase, karena masalah
tersebut bisa mengganggu kesehatan.
Kuretase tak bisa asal dilakukan.Selain harus
ada indikasi medis, juga harus ada
persetujuan dari pasangan suami-istri. Dan,
keputusan tersebut ditentukan oleh tim
dokter dari hasil diagnosa.
Beberapa kondisi dimana seorang wanita harus menjalani kuretase:
1. Jiwa ibu terancam oleh kehamilan
Hand Scoen
Cunam
ovum
Sendok
Sonde Uterus Abortustang
Kuret
• Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
• Meja dorong / meja instrument
• Lampu sorot
• Kain atas bokong dan penutup perut bawah
• Larutan anti septik ( povidon iodin, alkohol)
• Tensimeter dan stetoskop
• Sarung tangan DTT dan alas kaki
• Set infus
• Abocath no.18
• Cairan infus ( RL )
• Spuit 3 cc dan 5 cc
Obat-obatan :
• Analgetik ( petidin 1-2 mg/Kg BB
• Ketamin HCL 0.5 ml/ Kg BB
• Tramadol 1-2 mg/ BB
• Sedativa ( diazepam 10 mg)
• Atropine sulfas 0.25- 0.50 mg/ml
• Oksigen dan regulator
PERAWATAN SETELAH KURETASE
Perawatan usai kuretase pada umumnya sama dengan operasi-
operasi lain, tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, tidak
melakukan hubungan intim untuk jangka waktu tertentu sampai
keluhannya benar-benar hilang, dan meminum obat secara
teratur.Jika ternyata muncul keluhan, sakit yang terus
berkepanjangan atau muncul perdarahan, segeralah
memeriksakan diri ke dokter.
Hal-hal yang perlu juga dilakukan:
a) Setelah pasien sudah dirapihkan, maka perawat
mengobservasi keadaan pasien dan terus memastikan apakah
pasien sudah bernapas spontan atau belum
b) Setelah itu pasien dipindahkan ke recovery room
c) Melakukan observasi keadaan umum pasien hingga kesadaran
pulih
d) Pasien diberikan oksigen 2 liter/menit melalui nasal kanule
dan tetap observasi keadaan pasien sampai dipindahkan ke
ruangan perawatan.
e) Konseling pasca tindakan
f) Melakukan dekontaminasi alat dan bahan bekas operasi
a. Cairan infus
c. Selimut
d. Medikamentosa
· Petidin 1 – 2 mg / kgBB
· Tenakulum : 1
Soundge uteri : 1
Abortus tang : 1
·
· Kacamata
Masker
·
Apron/Barrascode
steril : 4 pasang
b. Instrument
· Lampu sorot
(bengkok/nierbekken) : 1
KOMPLIKASI
1. Perdarahan
2. Perforasi dinding rahim
3. Gangguan haid.
4. Infeksi
5. Kanker trofobalst akibat sisa plasenta yang
ada didinding rahim.
TERIMA KASIH