Anda di halaman 1dari 7

Kata kunci : perdarahan 3 hari, demam, nyeri perut bawah, tidak haid 8 mgg, px

hamil (+), riwayat pemijatan dan minum jamu, pemeriksaan TD 100/70, suhu tubuh
37,9, fundus uteri tdk teraba, px USG, kuratase
IDENTIFIKASI ISTILAH
KURATASE :
Kuretase adalah serangkaian proses pelepasan jaringan/ hasil konsepsi yang
melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi
instrument (sendok kuret) ke dalam kavum uteri. Sebelum melakukan kuretase,
penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan letak uterus,
keadaan serviks dan besarnya uterus. Gunanya untuk mencegah terjadinya bahaya
kecelakaan misalnya perforasi.
Kuret adalah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam
rahim. Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang
dinyatakan tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak
ada cara lain jaringan semacam itu harus dikeluarkan. ( Dr. H. Taufik Jamaan,
Sp.OG )
USG :
Ultrasonograf (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non
traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain
itu ultrasonograf relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang
suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang
dimanfaatkan dalam teknik ultrasonograf (kedokteran) gelombang
suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
PERTANYAAN :
1. Penyebab terjadinya pendarahan pada pasien yang tidak haid 8 minggu
2. Mengapa terasa demam? Penyebab demam?
3. Mengapa nyeri di perut bagian bawah ? penyebab nyeri?
4. Penyebab tidak haid 8minggu kenapa waktu hamil tdk haid?
5. Hubungan pemijatan dan minum jamu? Kenapa ?
6. Jamu yang diminum? Mekanisme?
7. Interpretasi Vital Sign (suhu dan TD)
8. Mengapa TD tidak normal? Penyebab?
9. Mengapa dilakukan pemeriksaan fundus uteri? indikasi
10. Mengapa kalo fundus teraba?
11. Prosedur pemeriksaan USG dan Indikasi

12. Prosedur kuratase dan Indikasi


13. Apa yang terjadi bila tidak dilakukan kuretase
14.

1.

Penyebab terjadi perdarahan


Simptomatologi penyakit-penyakit ginekologik untuk bagian terbesar berkisar
antara 3 gejala pokok, yaitu 1) perdarahan; 2) rasa nyeri; dan 3) pembengkakan.
Perdarahan yang didahului haid yang terlambat biasanya disebabkan oleh
abortus, kehamilan mola, atau kehamilan ektopik. Walaupun demikian, kemungkinan
perdarahan karena polypus servisis uteri, erosio porsionis uteri, dan karsinoma
servisis uteri tidak dapat disingkirkan begitu saja tanpa pemeriksaan yang teliti.
Penyebab perdarahan per vaginam abnormal
1. Penyebab organic
.a. Penyakit saluran reproduksi
- Kondisi terkait kehamilan merupakan penyebab paling umum pada wanita usia
subur, misal aborsi, aborsi inkomplet, dan aborsi yang tidak dikenali; kehamilan
ektopik; penyakit trofoblastik gestasional. Perdarahan implantasi, juga sering pada
mestruasi pertama yang tidak terjadi.
- Lesi uterus umumnya menyebabkan menoragia atau metroragia dengan menambah
luas daerah permukaan endometrium, mengacaukan pembuluh darah endometrium,
atau membuat permukaan menjadi rapuh/meradang.
- Lesi serviks biasanya mengakibatkan metroragia (khususnya perdarahan pasca
coitus) atau erosi atau trauma rangsang.
- Penyebab iatrogenic, mencakup IUD, steroid oral/suntik, dan obat penenang atau
psikotropika lain.
2. Penyakit sistemik
- Diskrasia darah seperti penyakit von Willebrand dan defisiensi protrombin serta
kelainan lain yang mengakibatkan defisiensi trombosit.
- Hipotiroidisme; tidak terkait kelainan menstruasi, tetapi mungkin menyebabkan
oligomenorea atau amenorea.
- Sirosis karena berkurangnya kapasitas hati untuk memetabolisme estrogen.
3. Penyebab disfungsional (endokrinologi) (Norwitz & Schorge, 2006).
Diagnosis PUD (Perdarahan Uterus Disfungsional) dapat ditegakkan setelah
penyebab organic, sistemik, dan iatrogenic untuk perdarahan per vaginam telah
disingkirkan (diagnosis per eksklusionam).
1. PUD anovulatoris
- Jenis dominan pada masa pascamenarke dan pramenopause karena perubahan
fungsi neuroendokrinologis.

- Ditandai oleh produksi estradiol-17 beta terus menerus tanpa pembentukan corpus
luteum dan pelepasan progesterone.
- Estrogen berlebih menyebabkan proliferasi endometrium terus menerus, kemudian
menghasilkan suplai darah berlebih dan dikeluarkan dengan mengikuti pola irregular
dan tidak dapat diprediksi.
2. PUD ovulatoris
- Insidensi: sampai dengan 10% dari wanita yang berovulasi.
- Bercak darah pada pertengahan siklus setelah lonjakan LH biasanya bersifat
fisiologis. Polimenorea paling sering terjadi akibat pemendekan fase folikular dari
menstruasi. Sebagai alternative, fase luteal mungkin memanjang akibat korpus luteum
yang menetap.
MAKA DARI ITU KITA UTK MENEGAKKAN DIAGNOSA KERJA DAN
MENYINGKIRKAN DD DIPERLUKAN ANAMNESIS, PX FISIK DAN PX
PENUNJANG LAGI.

1)
-

2. PENYEBAB DEMAM

Hamil tdk diinginkan-dukun utk aborsi-terjadi sebagian pengeluaran jaringan,


sehingga di dlm masih tersisa sebgian lagi jaringan-perdarahan-infeksi-DEMAM
Tanda lain infeksi : merasa lemah, mual, muntah, diare, demam yang berlangsung lebih
dari 24 jam atau lebih dari 38 derajat celcius, nyeri dibagian perut, jika perut terasa sakit
atau lunak, jika anda perdarahan berat atau lama, jika keputihan berbau tidak enak.
seorang dukun beranak biasanya melaksanakan aborsi dengan cara memberi
ramuan jamu/obat pada calon ibu dan mengurut/memijat perut calon ibu agar terjadi
kontraksi hebat pada rahim, untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam
kandungannya. Bisa dengan memasukkan pucuk pinang atau batang bambu ke
rahim. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil
yang diinginkan dan kemungkinan malah membawa cacat bagi janin dan trauma
hebat bagi calon ibu.
-

Demam yang mulai sesaat setelah pemberian Misoprostol, berlangsung kurang


dari 24 jam dan kurang dari 38 derajat celcius adalah efek samping umum. Bila
demam berlangsung lebih dari 24 jam dan diatas 38 derajat celcius, anda harus
segera mencari pertolongan medis.

minum jamu tradisional.


yg dijual bebas dgn slongan " jamu terlambat bulan ",
jamu ini memaksa tuh janin keluar, atau mau lebih manjur, minta ke mbok-mbok
jamu terlambat bulan dia racik sendiri.sebenarnya ada banyak obat yg sama dgn
cytotec isinya.
1. Gastrul
2. Noprostol

3. Citrosol
4. Cytostol
Semua isinya misoprostol 200 mcg per tablet.
Obat golongan ini sejatinya ditemukan untuk mengobati ulkus/tukak lambung
terutama yang disebabkan penggunaan obat analgesik/penghilang nyeri golongan
AINS.
Cuma ternyata obat ini mempunyai efek samping yg fatal terhadap janin...akhirnya
obat golongan ini jarang dipakai oleh dokter untuk mengobati kasus maag...maka
bertransformasilah ia menjadi obat untuk aborsi.
Sama kasusnya dgn obat Viagra, sejatinya ia adalah obat untuk jantung.
untuk kasus "medical termination of pregnancy" kerennya ABORSI maka dosisnya
adalah
4 tab diminum sekaligus.
Efek samping dari obat ini :
Diare, nyeri perut, dispepsia, kembung, mual, muntah, perdarahan, kram, ruam kulit,
dan pusing
Jika overdosis, bisa mengakibat sedasi, tremor, kejang spt org epilepsi, detak jantung
melambat, diare, tekanan darah drop, nyeri perut, nafas menjadi pendek (itu
sederhananya).

4. PENYEBAB TIDAK HAID (AMENORE)


Haid tidak datang sejak 3 bulan yang lalu (amenorea) merupakan salah satu tanda
persangkaan suatu kehamilan/presumtif. Tidak terjadinya menstruasi selain akibat
kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa keadaan. Kemungkinan sebab yang paling
sering mundurnya permulaan menstruasi adalah anovulasi, dan dapat sebagai akibat
sejumlah faktor termasuk gangguan emosi, misalnya takut menjadi hamil. Perubahan
lingkungan dan juga berbagai proses penyakit kronis juga dapat menekan ovulasi
dengan merangsang terjadinya anovulasi yang anestrogenik atau yang estrogenic.
AMENOREA
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita.Hal
tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan
setelah menopause.Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek
hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat (lihat
artikel menstruasi). Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:
1)
Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita berumur
18 tahun ke atas tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer umumnya
mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit diketahui, seperti kelainan
kongenital dan kelainan genetik16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0.1 2.5%
wanita usia reproduksi Amenore primer biasanya disebabkan oleh gangguan hormon
atau masalah pertumbuhan dapat juga disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas
gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang
ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.

2)
Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya haid setelah menarche atau pernah
mengalami haidtetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan(pada kasus
oligomenorea ), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi
biasa selama 6 bulan atau lebih pada wanita yang sudah pernah mengalami haid dan
bukan pada wanita yang tidak hamil, menyusui atau menopausedengan angka
kejadian berkisar antara 1 5%adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada
sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi,
gangguan metabolisme, tumor, dan penyakit infeksi.
PENYEBAB TERJADINYA AMENORE
Penyebab amenore sekunder

Kecemasan akan kehamilan

Penurunan berat badan yang drastic

Olah raga yang berlebihan

Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme

Mengkonsumsi hormon tambahan

Menopause

Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan


sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)

Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB,


fenotiazid)

Prosedur dilatasi dan kuretase

Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom
Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi
atau pembedahan)

Kehamilan. Selama kehamilan, kaum wanita tidak akan mendapat haid. Ini
merupakan penyebab terbanyak dari amenorea sekunder

Penggunaan pil kontrasepsi. Beberapa jenis alat kontrasepsi seperti pil KB


bisa membuat siklus menstruasi terganggu. Menstruasi bisa kembali normal
jika penggunaan pil KB dihentikan.

Masa menyusui. Ibu yang sedang dalam masa pemberian ASI eksklusif
seringkali tidak mendapat haid, meski sudah melahirkan. Kehamilan bisa
berdampak panjang terhadap siklus menstruasi.

Beban pikiran atau stres. Beban pikiran yang terlampau berat bisa
berpengaruh terhadap kelenjar hipotalamus yang mengatur keseimbangan
hormon tubuh. Jika hormon tubuh terganggu, siklus haid dan pembuahan
bisa terhenti sementara. Menstruasi akan datang kembali jika si perempuan
sudah tidak stres.

Pengaruh obat. Beberapa jenis obat bisa berpengaruh pada siklus


menstruasi. Misalnya obat jenis antidepresi, antipsikotik, dan obat
kemoterapi.
Gangguan keseimbangan hormon tubuh.
Kelebihan atau kekurangan berat badan. Kelebihan ataupun kekurangan
berat badan bisa mengganggu fungsi hormonal tubuh. Perempuan yang
memiliki kelainan pada makanan seperti anoreksia atau bulimia seringkali
mengalami amenorea.
Olahraga yang terlalu berat. Wanita yang gemar berolahraga berat bisa
mengalami gangguan siklus haid.
Gangguan pada kelenjar tiroid. Gangguan pada kelenjar ini bisa
menyebabkan produksi prolaktin, hormon yang bertanggungjawab pada
kesuburan wanita, terganggu. Akibatnya siklus menstruasi ikut terganggu.
Konsumsi obat-obatan (bisulfan, klorambusil, siklofosfamid, fenotiazin,
pil kontrasepsi,hormon terapi).
Kelainan pada rahim seperti mola hidatidosa dan
sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada
lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).
Kelainanendokrin (peningkatan aktivitas kelenjar adrenal yang
menyebabkan sindromcushing).

10. TINGGI FUNDUS UTERI


Salah satu pemantauan kehamilan yang dilakukan adalah
pengukuran tinggi fundus uteri. Selama trimester kedua uterus
menjadi organ abdomen. Pengukuran tinggi fundus uteri diatas
simfsis pubis dipakai sebagai suatu indikator kemajuan
pertumbuhan janin. Pengukuran TFU juga dapat memperkirakan
usia kehamilan secara kasar.
Pengukuran TFU dapat membantu mengidentifkasi faktor-faktor
risiko tinggi. Tinggi fundus yang stabil atau menurun dapat
mengindikasikan retardasi pertumbuhan intra uterin, peningkatan
yang berlebihan dapat menunjukkan adanya kehamilan kembar
atau hidramnion. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengukuran TFU memegang peranan penting dalam pemeriksaan
kehamilan.
Ada 4 metode :
1. Menentukan TFU dengan mengkombinasikan hasil
pengukuran dari memperkirakan dimana TFU berada pada
setiap minggu kehamilan

2.

3.
4.

Metode ini menggunakan alat ukur Caliper. Caliper


digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas
simfsis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus.
Kedua ujung diletakkan
pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca
pada skala cm (centimeter) yang terletak
ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama
dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu .
Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan
metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24
minggu kehamilan.
Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya
berbeda.

11. 12. KURETASE


TUJUAN KURETASE
Menurut ginekolog dari Morula Fertility Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada
dua yaitu:
a. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus. kuret ditempuh oleh dokter untuk
membersihkan rahim dan dinding rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak
diharapkan.
b. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu gangguan yang terdapat pada rahim,
apakah sejenis tumor atau gangguan lain. Meski tujuannya berbeda, tindakan yang
dilakukan pada dasarnya sama saja. Begitu juga persiapan yang harus dilakukan
pasien sebelum menjalani kuret.
KAPAN KURETASE HARUS DILAKUKAN
Kuretase bukan ditujukan untuk menggugurkan janin dalam kandungan. Masih
banyak kasus lain yang lebih penting untuk dilakukan tindakan kuretase, karena
masalah tersebut bisa mengganggu kesehatan.
Kuretase tak bisa asal dilakukan. Selain harus ada indikasi medis, juga harus ada
persetujuan dari pasangan suami-istri. Dan, keputusan tersebut ditentukan oleh tim
dokter dari hasil diagnosa.
Beberapa kondisi dimana seorang wanita harus menjalani kuretase:
1. Jiwa ibu terancam oleh kehamilan
Ada kalanya kehamilan dapat mengancam jiwa ibu, karena ibu mempunyai kelainan.
Seperti kelainan jantung atau paru-paru. Wanita dengan kelainan organ penting
berisiko tinggi bila hamil. Misalnya, mengalami kelainan pada paru-paru, untuk

berbaring saja sesak apalagi kalau hamil, dimana ada tekanan pada paru-paru
risikonya akan makin besar.
2. Perdarahan pascapersalinan
Kehamilan dan kelahiran bisa saja lancar. Namun, ada kalanya terjadi perdarahan
hebat pascapersalinan akibat sisa-sisa jaringan yang belum keluar atau terlepas. Pada
kondisi ini, tindakan kuretase harus dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa jaringan
yang masih tertinggal agar perdarahan tidak terus terjadi. Perdarahan pascapersalinan
ini bisa langsung terjadi setelah melahirkan, tapi bisa juga satu minggu atau satu
bulan kemudian.
3. Ada gangguan haid
Kuretase bisa saja dilakukan pada wanita yang tidak hamil, yang mengalami
perdarahan akibat gangguan haid. Gangguan haid seperti itu, seringkali tidak dapat
diatasi dengan obat-obatan. Begitupun dengan perdarahan yang terjadi pada wanita
usia di atas 40 tahun, yang juga terjadi akibat gangguan haid. Pada kondisi seperti itu,
harus dilakukan kuretase, dengan dua tujuan. Pertama, untuk menghentikan
perdarahan akibat adanya sisa-sisa jaringan yang masih tertinggal dan kedua untuk
mencari kepastian apakah jaringan tersebut ganas atau tidak. Bila mengandung
keganasan, akan ditentukan pengobatan selanjutnya sehingga keganasan tersebut
segera dapat dihentikan atau diminimalkan.
4. Kehamilan bermasalah
Wanita yang kehamilannya mengalami masalah, seperti hamil anggur, hamil kosong,
ataupun janin meninggal dalam kandungan, juga harus diatasi dengan kuretase untuk
mengeluarkan sisa-sisa jaringan. Untuk mencegah perdarahan yang bisa saja terjadi.
Banyak wanita yang takut menjalani kuretase. Tapi, bila mengalami masalah seperti
yang telah disebutkan, mau tidak mau kuretase harus dilakukan demi menyelamatkan
nyawa. Tindakan kuretase sebaiknya dilakukan pada trimester pertama atau maksimal
janin berusia 12 minggu. Sebab, pada saat itu janin belum begitu besar, dan
keamanannya cukup tinggi. Tapi, pada kasus lain, misalnya, janin meninggal dalam
kandungan usia 4-5 bulan pun bisa dilakukan meski risikonya lebih tinggi.
Tindakan kuretase memang relatif aman dilakukan saat usia kehamilan baru
menginjak trimester pertama. Sebab, pada saat itu risiko terjadinya efek samping
sangat kecil.
Indikasi Kuretase :
1. Abortus incomplete ( keguguran saat usia kehamilan < 20 mg dengan didapatkan
sisa-sisa kehamilan, biasanya masih tersisa adanya plasenta). Kuretase dalam hal ini
dilakukan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi oleh karena keguguran.
Mekanisme perdarahan pada kasus keguguran adalah dengan adanya sisa jaringan
menyebabkan rahim tidak bisa berkontraksi dengan baik sehingga pebuluh darah
pada lapisan dalam rahim tidak dapat tertutup dan menyebabkan perdarahan.

2. Blighted ova ( janin tidak ditemukan, yang berkembang hanya plasenta ). Dalam
kasus ini kuretase harus dilakukan oleh karena plasenta yang tumbuh akan
berkembang menjadi suatu keganasan, seperti chorio Ca, penyakit trophoblas ganas
pada kehamilan.
3. Dead conseptus ( janin mati pada usia kehamilan < 20 mg ). Biasanya parameter
yang jelas adalah pemeriksaan USG, dimana ditemukan janin tetapi jantung janin
tidak berdenyut. Apabila ditemukan pada usia kehamilan 16-20mg, diperlukan obat
perangsang persalinan untuk proses pengeluaran janin kemudian baru dilakukan
kuretase. Akan tetapi bila ditemukan saat usia kehamilan < 16 mg dapat langsung
dilakukan kuretase.
4. Abortus MOLA ( tidak ditemukannya janin, yang tumbuh hanya plasenta dengan
gambaran bergelembung2 seperti buah anggur, yang disebut HAMIL ANGGUR ).
Tanda2 hamil anggur adalah tinggi rahim tidak sesuai dengan umur kehamilannya.
Rahim lebih cepat membesar dan apabila ada perdarahan ditemukan adanya
gelembung2 udara pada darah. Hal ini juga dapat menjadi suatu penyakit keganasan
trophoblas pada kehamilan.
5. Menometroraghia ( perdarahan yang banyak dan memanjang diantara siklus
haid ). Tindakan kuretase dilakukan disamping untuk menghentikan perdarahan juga
dapat digunakan untuk mencari penyebabnya, oleh karena ganguan hormonal atau
adanya tumor rahim ( myoma uteri ) atau keganasan ( Kanker endometrium ) setelah
hasil kuretase diperiksa secara mikroskopik ( Patologi Anatomi jaringan endometrium
).
4. PERSIAPAN SEBELUM KURETASE
A. Konseling pra tindakan :
1) Memberi informed consent
2) Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang diderita
3) Menerangkan kepada pasien tentang tindakan kuretase yang akan dilakukan:
garis besar prosedur tindakan, tujuan dan manfaat tindakan
4) memeriksa keadaan umum pasien, bila memungkinkan pasien dipuasakan.
B. Pemeriksaan sebelum curretage
1. USG (ultrasonografi)
2. Mengukur tensi dan Hb darah
3. Memeriksa sistim pernafasan
4. Mengatasi perdarahan
5. Memastikan pasien dalam kondisi sehat dan fit
C. PERSIAPAN TINDAKAN
1) menyiapkan pasien
mengosongkan kandung kemih
membersihkan genetalia eksterna

membantu pasien naik ke meja ginek


Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan Darah, Nadi, Keadaan Jantung, dan Paru
paru dan sebagainya.
Pasanglah infuse cairan sebagai profilaksis
Pada umumnya diperlukan anestesi infiltrasi local atau umum secara IV dengan
ketalar.
Sebelum masuk ke ruang operasi, terlebih dahulu pasien harus dipersiapkan dari
ruangan
Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam sebelumnya.
Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan
maksimal.
Cek adanya perdarahan
Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien mengalami
gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan perdarahan, kuret akan
ditunda sampai masalah perdarahan teratasi. Namun tak menutup kemungkinan kuret
segera dilakukan untuk kebaikan pasien. Biasanya akan dibentuk tim dokter sesuai
dengan keahlian masing-masing, dokter kandungan, dokter bedah, dokter hematologi,
yang saling berkoordinasi. Koordinasi ini akan dilakukan saat pelaksanaan kuret,
pascakuret, dan sampai pasien sembuh.
Persiapan Psikologis
Setiap ibu memiliki pengalaman berbeda dalam menjalani kuret. Ada yang bilang
kuret sangat menyakitkan sehingga ia kapok untuk mengalaminya lagi. Tetapi ada
pula yang biasa-biasa saja. Sebenarnya, seperti halnya persalinan normal, sakit
tidaknya kuret sangat individual. Sebab, segi psikis sangat berperan dalam
menentukan hal ini. Bila ibu sudah ketakutan bahkan syok lebih dulu sebelum kuret,
maka munculnya rasa sakit sangat mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan menambah
kuat rasa sakit. Bila ketakutannya begitu luar biasa, maka obat bius yang diberikan
bisa tidak mempan karena secara psikis rasa takutnya sudah bekerja lebih dahulu.
Walhasil, dokter akan menambah dosisnya.
Sebaliknya, bila saat akan dilakukan kuret ibu bisa tenang dan bisa mengatasi rasa
takut, biasanya rasa sakit bisa teratasi dengan baik. Meskipun obat bius yang
diberikan kecil sudah bisa bekerja dengan baik. Untuk itu sebaiknya sebelum
menjalani kuret ibu harus mempersiapkan psikisnya dahulu supaya kuret dapat
berjalan dengan baik. Persiapan psikis bisa dengan berusaha menenangkan diri untuk
mengatasi rasa takut, pahami bahwa kuret adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi
masalah yang ada. Sangat baik bila ibu meminta bantuan kepada orang terdekat
seperti suami, orangtua, sahabat, dan lainnya. Bila diperlukan, gunakan jasa psikolog
apabila ibu tak yakin dapat mengatasi masalah ini sendirian.
Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan dilakukan,
kemudian pasien dibius dengan anesthesi narkose
Setelah pasien tertidur, segera pasang alat bantu napas dan monitor EKG
Bebaskan area yang akan dikuret

2) Persiapan petugas
a) mencuci tangan dengan sabun antiseptic
3) Persiapan alat dan obat :
a) Alat tenun, terdiri dari :
baju operasi
laken
doek kecil
sarung meja mayo
b) Alat-alat kuretase hendaknya telah tersedia alam bak alat dalam keadaan aseptic
berisi :
Speculum dua buah (Spekullum cocor bebek (1) dan SIMS/L (2) ukuran S/M/L)
speculum 2 Buah.
Sonde (penduga) uterus:
1) untuk mengukur kedalaman rahim
2) untuk mengetahui lebarnya lubang vagina
Cunam muzeus atau Cunam porsio
Berbagai ukuran busi (dilatator) Hegar
Bermacam macam ukuran sendok kerokan (kuret 1 SET)
Cunam tampon (1 buah)
Pinset dan klem
Kain steril, dan sarung tangan dua pasang.
Menyiapkan alat kuret AVM
Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
Meja dorong / meja instrument
Wadah instrumen khusus ( untuk prosedur AVM )
AVM Kit (tabung, adaptor, dan kanula)
Tenakulum (1 buah)
Klem ovum/fenster (2 buah)
Mangkok logam
Dilagator/ busi hegar (1 set)
Lampu sorot
Kain atas bokong dan penutup perut bawah
Larutan anti septik (klorheksidin, povidon iodin, lkohol)
Tensimeter dan stetoskop
Sarung tangan DTT dan alas kaki
Set infus
Abocatt
Cairan infus
Wings
Kateter Karet 1 buah
Spuit 3 cc dan 5 cc
2. Obat-obatan :

Analgetik ( petidin 1-2 mg/Kg BB


Indikasi
Nyeri sedang sampai berat, nyeri pasca bedah
Petidin (generik) injeksi 50 mg/ml, tabl 50 mg
Ketamin HCL 0.5 ml/ Kg BB
Tramadol 1-2 mg/ BB
Indikasi
Nyeri sedang sampai berat
Sedativa ( diazepam 10 mg)
Indikasi
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol
akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Atropine sulfas 0.25- 0.50 mg/ml
Indikasi
Spasme/kejang pada kandung empedu, kandung kemih dan usus, keracunan fosfor
organik.
Oksigen dan regulator
Pemberian oksigen dilakukan setelah post operasi pasien diberikan oksigen 2
liter/menit melalui nasal kanule dan tetap observasi keadaan pasien sampai
dipindahkan ke ruangan perawatan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------12. USG (ULTRASONOGRAFI)
Manfaat Ultrasonograf (USG)
Manfaat dari ultrasonograf adalah untuk pemeriksaan
kanker pada hati dan otak, melihat janin di dalam rahim ibu
hamil, melihat pergerakan serta perkembangan sebuah janin,
mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh,
yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x.
Selain manfaat di atas, ultrasonograf dimanfaaatkan untuk
memonitor laju aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi
thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonograf lebih aman
dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar
Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak akan
merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat
mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah
satu gelombang mekanik, maka pemeriksaan ultrasonograf
disebut pengujian tak merusak (non destructive testing)
Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai
usia kehamilan :

Trimester I :

Memastikan hamil atau tidak.

Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan


tanda kehidupannya.

Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.

Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan


selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
Trimester II :

Melakukan penapisan secara menyeluruh.

Menentukan lokasi plasenta.

Mengukur panjang serviks.


Trimester III :

Menilai kesejahteraan janin.

Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.

Melihat posisi janin dan tali pusat.

Menilai keadaan plasenta.


Komponen dalam Mesin Ultrasonograf (USG)
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama,
transduser, komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis,
berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima
pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal
elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga,
mesin USG sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara
menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan central
proccesing unit (CPU) pada komputer personal.
Penyebab Abortus
Alasan-alasan Abortus:
1. Pengguguran kandungan yang terjadi dewasa ini lebih banyak didasarkan pada alasan
sosiologis dibandingkan dengan alasan-alasan medis. Alasan-alasan sosiologis ini
dilarang dan termasuk perbuatan pidana yaitu abortus provokatus kriminalis yang
diancam hukuman pidana.
2. Apabila dijabarkan, ada beberapa alasan yang digunakan oleh wanita dalam
menggugurkan kandungannya baik legal maupun illegal yang disebabkan karena
tidak menginginkan untuk meneruskan kehamilan sampai melahirkan. Alasan-alasan
tersebut sebagaimana tulisan Dewi Novita dalam bukunya Aborsi menurut Petugas
Kesehatan dan tulisan Yayah Chisbiyah, dkk, dalam bukunya Kehamilan yang tidak
dikehendak, sebagai berikut:
o Alasan kesehatan yaitu apabila ada indikasi vital yang terjadi pada masa kehamilan,
apabila diteruskan akan mengancam dan membahayakan jiwa si Ibu dan indikasi

medis non vital yang terjadi pada masa kehamilan dan berdasar perkiraan dokter,
apabila diteruskan akan memperburuk kesehatan fisik dan psikologis ibu. Selain
itu juga didasarkan pada alas an kesehatan janin uyaitu untuk menghindari
kemungkina melahirkan bayi cacat fisik maupun mental, walaupun alasan ini
belum bisa diterima sebagai dasar pertimbangan medis.
o Alasan sosial; tidak seluruhnya kehamilan perempuan merupakan kehamilan
yang dikehendaki, artinya ada kehamilan yang tidak dikehendaki dengan alasan
anak sudah banyak, hamil diluar nikah sebagai akibat pergaulan bebas, hamil
akibat perkosaan atau incest, perselingkuhan dan sebagainya. Perempuan yang
mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki berusaha agar kehamilannya
gugur baik melalui perantara medis (dokter) maupun abortir gelap meskipun
dengan resiko tinggi.
Hasil penelitian tentang kehamilan yang tidak dikehendaki didasarkan pada
alasan-alasan melakukan aborsi dari alasan yang terkuat sampai terlemah yaitu:
ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah, takut pada kemarahan orang tua,
belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak,
malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum menikah, tidak
mencintai pacar yang menghamili, hubungan seks terjadi karena iseng, tidak tahu
status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan apalagi apabila
pemerkosa tidak dikenal.
3. Alasan ekonomi, peningkatan kesempatan kereja terutama bagi kaum perempuan juga
dianggap faktor yang akan mempengaruhi peningkatan aborsi, perkembangan
ekonomi menuju ekonomi industri melalui ekonomi manufacur akan secara cepat
meningkatkan jumlah perempuan muda diserap sebagai tenaga kerja, juga mengikuti
pendidikan lebih tinggi. Konsekuensinya penundaan perkawinan terjadi, padahal
secara biologis mereka sudah beranjak pada masa seksual aktif. Hubungan seks di
luar nikah akan meningkat, terutama karena dipicu oleh sarana hioburan, media film
yang menawarkan kehidupan seks secara vulgar. Aborsi juga dianggap sebagai
pilihan yang tepat karena adanya kontrak kerja untuk tidak hamil selama dua tahun
pertama kerja dan apabila tidak aborsi resikonya adalah dipecat dari pekerjaan.
Alasan ketidaksiapan ekonomi juga seringkali menjadi pertimbangan bagi perempuan
berkeluarga yang tidak menghendaki kehamilannya untuk melakukan aborsi, seperti
kegagalan KB, pendapatan rendah yang tidak mencukupi untuk menanggung biaya
hidup.
4. Alasan keadaan darurat (memaksa), kehamilan akibat perkosaan. Kehamilan yang terjadi
sebagai akibat pemaksaan (perkosaan) hubungan kelamin (persetubuhan) seorang
laki-laki terhadap perempuan.
Secara medis abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya.ada 2 kriteria utama dikatakan sebagai abortus
yaitu: berat janin kurang dari 500 gram serta umur kehamilan kurang dari 20 minggu.

Anda mungkin juga menyukai