Anda di halaman 1dari 4

Dosen S.ST,M.KebEni Sulastri S.ST,M.

Keb

Nama: Hariyanti Ladae

Nim: 20154010066

Kelas: 4B kebidanan

RINGKASAN MATERI MACAM-MACAM ABORTUS

Definisi

Definisi Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup luar
kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram. Sedang menurut WHO/FIGO adalah jika kehamilan kurang dari 22 minggu, bila berat
janin tidak diketahui.

Etiologi Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu:6 a. Kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi.

a. pertumbuhan hasil konsepsi biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia
8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:

Kelainan kromosom

 Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi, poliploidi, kelainan
kromosom sex serta kelainan kromosom lainnya.
 Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna Bila lingkungan di endometrium di
sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga menyebabkan pemberian zat-zat
makanan pada hasil konsepsi terganggu.
 Pengaruh dari luar Adanya pengaruh dari radiasi, virus, obat-obat, dan sebagainya dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus. Pengaruh ini
umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
b. Kelainan pada plasenta

Misalnya end-arteritis dapat terjadi dalam vili korialis dan menyebabkan oksigenasi plasenta
terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini
bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.

c. maternal Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria,


dan lain-lain dapat menyebabkan abortus. Toksin, bakteri, virus atau plasmodium dapat
melalui plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian
terjadilah abortus. Anemia berat, keracunan, laparotomi, peritonitis umum, dan penyakit
menahun juga dapat menyebabkan terjadinya abortus.
d. Kelainan traktus genitalia Retroversi uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat
menyebabkan abortus.

Patologi

Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis
jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya,
sehingga menjadi benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan isinya.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi
korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu
villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak terlepas sempurna
yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas umumnya
dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta. Hasil
konsepsi keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak
jelas bentuknya (blighted ovum), janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus,
maserasi, atau fetus papiraseusi

Diagnosis

1. Perdarahan pervaginaan dari bercak hingga berjumlah banyak


2. Perut nyeri dan kaku
3. Pengeluaran sebagian produk konsepsi
4. Serviks dapat tertutup maupun terbuka
5. Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya

Diagnosis ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan ultrasonografi.

Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi abortus mencakup beberapa faktor, antara lain:

 Faktor dari janin (fatal),yang terdiri dari: kelainan genetik (kromosom)


 Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari: infeksi, kelainan hormonal seperti
hipotiroidisme, diabetes melitus, malnutrisi, penggunaan obat- obatan, merokok, konsumsi
alkohol, faktor immunologis dan defek anatomis seperti uterus didelfis,inkompetensia
serviks (penipisan dan pembukaan serviks sebelum waktu in partu, umumnya pada
trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman.
 Faktor dari ayah (paternal): kelainan sperma

Tatalaksana Umum

a. Tatalaksana Umum
 Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-tanda vital
(nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu).
 Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik <90 mmHg). Jika
terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok (lihat bab 3.2). Jika tidak terlihat tanda-tanda
syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi mengenai
kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat.
 Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi, berikan kombinasi
antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
 Ampisilin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
 Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
 Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam u
 Segera rujuk ibu ke rumah sakit
 Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan konseling
kontrasepsi pasca keguguran.
 Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus
Macam-Macam Abortus atau Jenis Keguguran

Ada beberapa penyebab keguguran atau abortus yang jarang diketahui oleh banyak orang. Degan
mengetahui jenisnya, maka kita juga akan tahu bagaimana cara mengatasinya. Ini dia berbagai jenis
keguguran atau abortus:

1. Keguguran Total atau Abortus Komplet Abortus komplet adalah fenomena jenis keguguran
dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20
minggu.
2. Macam-Macam Abortus: Abortus Inkomplit Jenis keguguran inkomplet adalah yang sebagian
hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens Abortus insipiens adalah jensis keguguran yang sedang mengancam yang
ditandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada
lengkap di dalam rahim.
4. Abortus Imminens Jenis keguguran tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vagina,
sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim tampak
mirip dengan abortus insipiens yang mengancam jiwa.
5. Missed Abortion Keguguran yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam
kandungan.
6. Abortus Habitualis Habitualis abortus adalah Keguguran yang terjadi sebanyak tiga kali
berturut turut atau lebih pada satu penderita akibat gangguan yang terjadi pada sistem
reproduksi. Banyak juga ya, namun jangan khawatir ibu tidak harus bisa membedakan
macam-macam abortus di atas. Tentu saja harus dilakukan pemeriksaan intensif agar bisa
membedakan jenis abortus di atas karena penangannnya pun berbeda beda. Ada yang
memerlukan obat obatan, istirahat atau malah kuretase. Untuk memeriksa pasien dengan
macam-macam abortus, dokter biasanya menggunakan bantuan alat Dopler untuk
mendeteksi denyut jantung janin dan atau USG untuk menentukan secara langsung keadaan
janin apakah masih hidup atau sudah meninggal.

Penanganan Abortus Sesuai Jenis Keguguran

Untuk menangani pasien keguguran, ada beberapa langkah yang dibedakan menurut jenis jenis
abortus yang dialami, antara lain cara menangani abortus adalah:

1. Menangani Abortus Komplet


Macam-macam abortus yang satu ini tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya
apabila menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan
makanan yang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.

2. Menangani Macam-Macam Keguguran: Abortus Inkomplet Bila disertai dengan syok akibat
perdarahan maka pasien diinfus dan dilanjutkan transfusi darah. Setelah syok teratasi,
dilakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
3. Menangani Jenis-Jenis Keguguran: Abortus Insipiens Biasanya dilakukan tindakan kuretase
bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang disertai dengan perdarahan.
4. Menangani Abortus Imminens Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting
dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah
aliran darah ke rahim. Ditambahkan obat penenang bila pasien gelisah.
5. Menangani Missed Abortion Dilakukan kuretase. Cuma kudu hati hati karena terkadang
plasenta melekat erat pada rahim. Terbukanya jalan lahir akibat abortus dan akibat dari
tindakan kuretase tentu tidak terlepas dari komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi yaitu
infeksi, perforasi/robekan/lubang pada dinding rahim. Tapi bila dikerjakan sesuai prosedur
dan pasien cepat tanggap akan keluhan yang diderita maka kemungkinan terjadinya
komplikasi dapat ditekan seminimal mungkin.

Penyebab Macam-Macam Abortus

Setelah tahu tentang apa itu abortus, mulailah sekarang kita membahas, apa yang menyebabkan
terjadinya abortus. Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab di antaranya:

 Pertama, penyebab abortus adalah kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah
yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8
minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain: kelainan kromoson/
genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang
sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan,
tembakau, alkohol dan infeksi virus.
 Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh darah
pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.
 Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru
paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma. Penyebab keguguran
 Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan
bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim
melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.

Perbedaan macam-macam Abortus

Anda mungkin juga menyukai