(Keguguran) Serta
Penyebabnya
Abortus adalah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh akibat-akibat
tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau
buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Sering sekali wanita hamil mengalami abortus atau keguguran. Tapi banyak
orang yang belum mengetahui apa itu pengertian abortus adalah, macam-
macam abortus dan penyebab abortus.
Jenis keguguran inkomplet adalah yang sebagian hasil konsepsi telah keluar
dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens
4. Abortus Imminens
5. Missed Abortion
Keguguran yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya
masih dalam kandungan.
6. Abortus Habitualis
Habitualis abortus adalah Keguguran yang terjadi sebanyak tiga kali berturut
turut atau lebih pada satu penderita akibat gangguan yang terjadi pada
sistem reproduksi.
Banyak juga ya, namun jangan khawatir ibu tidak harus bisa membedakan
macam-macam abortus di atas. Tentu saja harus dilakukan pemeriksaan
intensif agar bisa membedakan jenis abortus di atas karena penangannnya
pun berbeda beda.
Ada yang memerlukan obat obatan, istirahat atau malah kuretase. Untuk
memeriksa pasien dengan macam-macam abortus, dokter biasanya
menggunakan bantuan alat Dopler untuk mendeteksi denyut jantung janin
dan atau USG untuk menentukan secara langsung keadaan janin apakah
masih hidup atau sudah meninggal.
Penanganan Abortus Sesuai Jenis Keguguran
Untuk menangani pasien keguguran, ada beberapa langkah yang dibedakan
menurut jenis jenis abortus yang dialami, antara lain cara menangani
abortus adalah:
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan
dilanjutkan transfusi darah. Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila
perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
Dilakukan kuretase. Cuma kudu hati hati karena terkadang plasenta melekat
erat pada rahim.
Terbukanya jalan lahir akibat abortus dan akibat dari tindakan kuretase tentu
tidak terlepas dari komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi yaitu infeksi,
perforasi/robekan/lubang pada dinding rahim. Tapi bila dikerjakan sesuai
prosedur dan pasien cepat tanggap akan keluhan yang diderita maka
kemungkinan terjadinya komplikasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang
ibu seperti radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan
infeksi virus toxoplasma. Penyebab keguguran
Nah, itulah 4 hal yang paling sering menyebabkan keguguran atau macam-
macam abortus pada ibu hamil. Sebagian besar penyebab abortus adalah
kebiasaan sehari-hari yang sering kali tidak disadari sehingga sangat
disarankan bagi ibu hamil untuk lebih berhati-hati.
AB.IMINNENS
Faktor genetik
Hampir sebagian besar kasus abortus yang terjadi pada trimester
pertama dipengaruhi oleh faktor genetik. Pada wanita hamil yang
berusia diatas 35 tahun disarankan untuk melakukan
pemeriksaan genetik amniosentesis, dimana cairan amnion diambil
sedikit dengan menggunakan jarum untuk diketahui ada tidaknya
kelainan genetikk pada janin.
Kelainan kongenital
Wanita hamil yang memiliki kelainan bawaan seperti
kelainan posisi atau bentuk uterus beresiko untuk terjadi abortus
lebih besar.
Gangguan autoimun
Pada pasien autoimun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih
rendah dibandingkan orang normal. Pasien autoimun yang sedang
hamil akan beresiko lebih tinggi untuk terjadi abortus. Sebagai
contoh pasien SLE yang sedang hamil memiliki resiko 10% lebih
besar untuk mengalami abortus.
Infeksi
Beberapa mikroba yang berperan menyebabkan terjadinya infeksi
selama kehamilan adalah bakteri, virus, dan parasit.
Lingkungan
Sekitar 1 – 10 % gangguan terhadap janin disebabkan oleh paparan
obat, bahan kimia atau radiasi, da mengakibatkan terjadinya
abortus. Sebagai contoh paparan terhadap asap rokok dan gas
karbonmonoksida dapat menghambat sirkulasi darah
melalui plasenta sehingga pasokan oksigen ke janin berkurang dan
dapat mengakibatkan terjadinya abortus.
Trauma
Adanya benturan atau aktivitas fisik yang terlalu berat dapat
beresiko terjadinya abortus.
Penegakan diagnosis
Wanita hamil yang mengalami perdarahan sebaiknya diperiksa oleh
dokter. Dokter akan menstabilkan kondisi pasien sambil melakukan
anamnesa mengenai riwayat kehamilan dan riwayat perdarahan
yang terjadi.
Prognosis
Ketika terjadi abortus imminens, kondisi janin di
dalam kandungan masih dalam keadaan baik sehingga kehamilan
masih dapat terus dipertahankan. Apabila kondisi janin dalam
keadaan berbahaya, maka perlu diambil tindakan yang tepat untuk
menyelamatkan janin atau terpaksa dilakukan penghentian
kehamilan.
Perdarahan pada abortus iminens yang terus dibiarkan
tanpa penanganan tepat, dapat memicu terjadinya kelahiran
bayi prematur ataupun abortus yang sesungguhnya, dimana janin
dapat meninggal.