Abortus komplet adalah fenomena jenis keguguran dimana seluruh hasil konsepsi telah keluar
dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Jenis keguguran inkomplet adalah yang sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan
masih ada yang tertinggal.
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah jensis keguguran yang sedang mengancam yang ditandai dengan
serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
Abortus Imminens
Jenis keguguran tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vagina, sedangkan jalan lahir masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim tampak mirip dengan abortus insipiens
yang mengancam jiwa.
Missed Abortion
Keguguran yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
Habitualis abortus adalah Keguguran yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih
pada satu penderita akibat gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi.
Banyak juga ya, namun jangan khawatir ibu tidak harus bisa membedakan macam-macam
abortus di atas. Tentu saja harus dilakukan pemeriksaan intensif agar bisa membedakan jenis
abortus di atas karena penangannnya pun berbeda beda.
Ada yang memerlukan obat obatan, istirahat atau malah kuretase. Untuk memeriksa pasien
dengan macam-macam abortus, dokter biasanya menggunakan bantuan alat Dopler untuk
mendeteksi denyut jantung janin dan atau USG untuk menentukan secara langsung keadaan janin
apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Macam-macam abortus yang satu ini tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya
apabila menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan
makanan yang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan dilanjutkan transfusi darah.
Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang disertai
dengan perdarahan.
Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan
mengurangi rangsangan mekanis dan menambah aliran darah ke rahim. Ditambahkan obat
penenang bila pasien gelisah.
Dilakukan kuretase. Cuma kudu hati hati karena terkadang plasenta melekat erat pada rahim.
Terbukanya jalan lahir akibat abortus dan akibat dari tindakan kuretase tentu tidak terlepas dari
komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi yaitu infeksi, perforasi/robekan/lubang pada dinding
rahim. Tapi bila dikerjakan sesuai prosedur dan pasien cepat tanggap akan keluhan yang diderita
maka kemungkinan terjadinya komplikasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Pertama, penyebab abortus adalah kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah
yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8
minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain: kelainan kromoson/
genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang
sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan,
tembakau, alkohol dan infeksi virus.
Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh
darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.
Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang
paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma. Penyebab
keguguran
Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim,
kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum
rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.
Nah, itulah 4 hal yang paling sering menyebabkan keguguran atau macm-macam abortus pada
ibu hamil. Sebagian besar penyebab abortus adalah kebiasaan sehari-hari yang sering kali tidak
disadari sehingga sangat disarankan bagi ibu hamil untuk lebih berhati-hati.