PEMBAHASAN
ABORTUS
DEFINISI
ETIOLOGI
1. Kelainan Ovum
Menurut HERTIG dkk pertumbuhan abnormal dari fetus sering
menyebabkan abortus spontan .Pada ovum abnormal 6%
diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus spontan yang
disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang
kemungkinan kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya
makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar
kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum (50-80%).
(Sarwono,2010)
7. Antagonis Rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak
darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat
meninggalnya fetus.
FREKUENSI
3
PATOLOGI
KLASIFIKASI
1. Abortus Spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor
mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan olehfaktor-
faktor alamiah.
Dapat di bagiatas(Cunningham,2010) :
Penatalaksanaan
a) Tirah baring
5
3. Abortus Komplit
ialah proses abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi (desidua dan
fetus) telah keluar melalui jalan lahir sehingga rongga rahim kosong.
Tanda dan Gejala
a) Serviks menutup.
b) Rahim lebih kecil dari periode yang ditunjukkan amenorea.
c) Gejala kehamilan tidak ada.
d) Uji kehamilan negatif.
Penatalaksanaan
Tidak perlu evakuasi lagi
Observasi untuk melihat perdarahan banyak/tidak.
LakukanPemantauan PascaAbortus
Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus
600mg/hari selama 2 minggu, jika anemia berat berikan
tranfusi darah.
4. Abortus Inkomplit
ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
Gejala Klinis :
Didapati amenorea, sakit perut, dan mulas-mulas
Perdarahan bisa sedikit atau banyak dan biasanya berupa
stolsel (darah beku).
Sudah ada keluar fetus atau jaringan
Pada pemeriksaan dalam (V.T.) untuk abortus yang baru terjadi
didapati serviks terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisa
jaringan pada kanalis servikalis atau kavum uteri, serta uterus
yang berukuran lebih kecil dari seharusnya.
Penatalaksanaan
- Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yg disertai
perdarahan, dapat dikeluarkan secara digital, atau cunam
ovum kemudian dievakuasi
i. Bila perdarahan berhenti diberi ergometrine 0,2 mg
I.M atau misoprostol 400 mg per oral
7
5. Missed Abortion
ialah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun
keseluruhan hasil konsepsi tertahan dalam uterus 8 minggu atau lebih
Gejala Klinis
- Ditandai dengan kehamilan yang normal dengan amenorrhea,
dapat disertai mual dan muntah
- Pertumbuhan uterus mengecil dengan fundus yang tidak
bertambah tinggi.
- Mamae menjadi mengecil
- Gejala-gejala kehamilan menghilang diiringi reaksi
kehamilan menjadi negative pada 2-3 minggu setelah fetus
mati.
- Pada pemeriksaan dalam serviks tertutup dan ada darah
sedikit
- Pasien merasa perutnya dingin dan kosong.
6. Abortus Habitualis
ialah abortus yang terjadi 3 kali berturut turut atau lebih oleh sebab
apapun.
Pemeriksaan :
a. Histero salfingografi, untuk mengetahui adanya mioma uterus
submukosa atau anomali congenital.
b. BMR dan kadar iodium darah diukur untuk mengetahui
apakah ada atau tidak gangguan glandula thyroidea
c. Psikoanalisis
Terapi :
7. Abortus Infeksious
ialah suatu abortus yang telah disertai komplikasi berupa infeksi
genital
Diagnosis :
- Adanya abortus : amenore, perdarahan, keluar jaringan yang
telah ditolong di luar rumah sakit.
- Pemeriksaan : Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan,
perdarahan, dan sebagainya.
- tanda tanda infeksi yakni kenaikan suhu tubuh lebih dari
38,5 derajat Celcius, kenaikan leukosit dan discharge berbau
pervaginam, uterus besar dan lembek disertai nyeri tekan.
Penatalaksanaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
KOMPLIKASI ABORTUS
1. Perdarahan (hemorrhage)
2. Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang
dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh:
- Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik
- Infeksi berat atau sepsis disebut syok septik atau
endoseptik.
10
DAFTAR PUSTAKA