Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MATERNITAS 2

RESUME ABORTUS

DISUSUN OLEH :

RIKA AYU PARWATI (18631718)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
1. DEFINISI

Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20 minggu
dan berat badan janin kurang dari 500 gram (Murray, 2002). Abortus adalah berakhirnya
suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan oleh akibat-
akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan (Praworihardjo, 2006).

2. MACAM – MACAM ABORTUS


a. Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas
(usia kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi :
1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut).
2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi
abortus inkomplit atau abortus komplit).
3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).
4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).
b. Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin
mencapai viabilitas.
c. Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak
berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal
atau keduanya.
d. Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat
berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah
abortus spontan atau abortus tidak aman.
Abortus pun dibagi bagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
a. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20
minggu.
b. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
c. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah
mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
d. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir
masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
e. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih
dalam kandungan.
f. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.

3. PATOFISIOLOGI

Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8
minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam
hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada
kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil
konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak
jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus
kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.

4. ETIOLOGI (Mitayani, 2013)

a. Abnormalitas embrio atau janin merupakan penyebab paling sering untuk abortus
dini dan kejadian ini kerapkali disebabkan oleh cacat kromosom.
b. Abnormalitas uterus yang mengakibatkan kelainan kavum uteri atau halangan
terhadap pertumbuhan dan pembesaran uterus, misalnya fibroid, malformasi
kongenital, prolapsus atau retroversio uteri.
c. Kerusakan pada serviks skibat robekan yang dalam pada saat melahirkan atau
akobat tindakan pembedahan (dilatasi, amputasi)
d. Penyakit-penyakit maternal dan penggunaan obat: penyakit mencakup infeksi
virus akut, panas tinggi, dan inokulasi, misalnya pada vaksinasi terhadap penyakit
cacar. Nefritis kronis dan gagal jantung dapat mengakibatkan anoksia janin.
e. Trauma, tapi biasanya jika terjadi langsung pada kavum uteri. Hubungan seksual,
khususnya kalau terjadi orgasme, dapat menyebabkan abortus pada wanita dengan
menyebabkan abortus pada wanita dengan riwayat keguguran berkali-kali.
f. Faktor-faktor hormonal, misalnya penurunan sekresi progedteron diperkirakan
sebagai penyebab terjadinya abortus pada usia kehamilan 10-12 minggu, yaitu
pada saat plasenta mengambil alih fungsi korpus luteum dalam produksi hormon.
g. Sebab-sebab psikomatik: stres dan emosi yang kuat diketahhui dapat
mempengaruhi fungsii uterus lewat sistem hipotalamus-hipofise.

5. MANIFESTASI KLINIK
Diduga abortus apabila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh tentang
perdarahan per vaginam setelah mengalami haid yang terlambat juga sering terdapat
rasa mulas dan keluhan nyeri pada perut bagian bawah. (Mitayani, 2009) Secara
umum terdiri dari:
a. Terlambat haid atau amenhore kurang dari 20 minggu.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
badan normal atau meningkat.
b. Perdarahan per vaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
Rasa mulas atau kram perut di daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus.

6. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Ginekologi
Inspeksi vulva : Perdarahan per vaginam, ada atau tidak jaringan hasil konsepsi,
tercium atau tidak bau busuk dari vulva.
Inspekulo : Perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup, ada
atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau
busuk dari ostium.
Vaginal toucher : Porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan
dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak
nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kavum douglasi tidak
menonjol dan tidak nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: PT. Salemba Medika
Praworihardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai