1. Pengertian
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Aborsi ialah
menggurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah ‘abortus’.
Berati pengeluaran konsepsi ( pertemuan sel telur dn sel sperma) sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Ini adaah suatu proses pengakiran hidup dari janin sebelum
Apabila janin lahir selamat ( hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu,
gestasi belum mencapai 20/22/28 minggu dengan beratnya kurang dari 500 gram.
Kelainan dalam kehamilan adalah beberapa macam yaitu: abortus spontan, abortus
buatan dan tarapeutik. Biasanya abortus spontan dikarenakan kurang baiknya kualitas
sel telur dan sel sperma. Abortus buatan merupakan pengakiran kehamilan sengan di
indikasi medik disebut abortus tarapeutik. Berdasakan jenisnya abortus juga di bagi
a. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal dalam
uterus. Pada pemeriksaan vagina, karnalis serviks terbuka dan jaringan dapat di
raba dalam kavum uteri atau kadang– kadang sudah menonjol dari ostium uteri
sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis
2. Klasifikasi
sengaja.
jiwa ibu.
telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi
e. Missed abortus adalah abortus dimana fetus atau embrio telah meninggal
atau lebih.
peritonium.
3. Patofisiologis
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan didalam desidua basalis dan
Ovum yang terlepas sebagian atau seluruhnya mungkin menjadi benda asing didalam
Fetus dan plasenta keluar bersamaan pada saat aborsi yang terjadi sebelum
minggu ke sepuluh, tetapi terpisah kemudian. Ketika plasenta seluruh atau sebagian
tertinggal didalam uterus, perdarahan terjadi dengan cepat atau kemudian. Pada
permulaan terjadinya perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan
sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap
benda asing,, maka uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkanya. Pada kehamilan
agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagianya lagi akan tertinggal. Hilangnya
1. Infasi ke jaringan
2. Reaksi hipersensitifitas
3. Resistensi mokroba.
4. Manisfestasi Klinik
2. Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
denut nadi normal ayau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
4. Pemeriksaan ginekologi.
5. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada jaringan hasil konsepsi, terciu, / tidak
6. Inspekulo: perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup,
teraba atau tidak jaringan pada kavum uteri, besar uteri sesuai atau lebih kecil dari
usia kehamilan, tidk nyeri pada saat portio di goyang, tidak nyeri pada perabaan
5. Etiologi
a) Infeksi akut virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis, infeksi bakteri, misalnya
gondok, penyebab dari segi janin / placenta, kematian janin akibat kelainan
terjadi pada trimester pertama kehamilan yang meliputi 85% dari kejadian abortus
sponttan dan sering disebabkan oleh faktor – faktor fetal. Sementara abortus
spontan yang terjadi pada trimester kedua lebih cenderung disebabkan oleh faktor-
kongenital atau didapat, hipotiroid, diabetes militus, nefritis kronik, infeksi akut
a. Faktor fetal
4) Trombofilia
prekoagulan
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik :
3. Pemeriksaan penunjang
b) Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh ada sisa hasil
konsepsi.
7. Penatalaksanaan
1. Memperbaiki keadaan umum. Bila perdarahan banyak, berikan transfusi darah dan
3. 24 sampai 48 jam setelah dilindungi dengan antibiotika atau lebih cepat bila terjadi
perdarahan yang banyak, lakukan dilatasi dan kuretase untik mengeluarkan hasil
konsepsi.
penderita.
Semua pasien abortus disuntik vaksin tetanus 0,5 cc IM. Umumnya setelah tindakan
kuretase pasien abortus dapat segera pulang ke rumah. Kecuali bila ada komplikasi
seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat atau infeksi. Pasien
kedokter apabila pasien mengalami demam atau nyeri setelah perdarahan atau gejala
yang lebih berat. Tujuan perawatan untuk mengatasi anemia dan infeksi.
8. Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa – sisa hasil konsepsi
dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan
3. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan ( syok hemoragik) dan karena
infeksi berat.
4. Infeksi
Sebenarnya pada genetalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri yang
pada abortus septik virulensi bakteri tinggi dan infeksi menyebar ke perimetrium,
bertanggung jawab terhadap infeksi paska abortus adalah e coli. Bakteri lain yang