Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok bahasan : kelainan air ketuban


Sub pokok bahasan : oligohidramnion
Waktu : 30 menit
Sasaran : ibu hamil
Hari/tanggal : 14 Maret 2021
Jam : 09.15
Tempat : RSUD BALARAJA

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu hamil
paham mengenai oligohidramnion
2. Tujuan Khusus
a. mengetahui tentang oligohidramnion
b .keadaan yang berkaitan dengan oligohidramnion
c. tanda gejala oligohidramnion
3. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Pembukaan: Menjawab salam
a. Memberi salam
1 5 menit b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhaan
2 15 menit Pelaksanaan: Menjelaskan Menyimak dan
memperhatikan
materi penyuluhan secara
materi yang
berurutan dan teratur disampaikan

1. mengetahui tentang
oligohidramnion
2. keadaan yang berkaitan
dengan oligohidramnion
3. tanda gejala
oligohidramnion
Evaluasi: Merespon dan
1. Memberikan kesempatan
bertanya
kepada responden untuk
bertanya.
3 5 menit 2. Memberikan pujian atas
keberhasilan ibu
menjelaskan pertanyaan
dan memperbaiki Merespon dan
kesalahan. menjelaskan
Penutup: Menyimak
a. Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
b.    Mengucapkan terima kasih

4 5 menit atas perhatian dan waktu


yang telah diberikan kepada
responden.
c. Mengucapkan salam. Menjawab salam

4. Metode
Ceramah dan tanya jawab
5. Evaluasi
a. Standar Persiapan
- Alat : kesiapan leaflet dan media
- Pengaturan tempat : RSUD DEMANG
- Kesiapan Materi : kesiapan SAP

b. Standar Proses
1. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan.
2. Keefektifan bertanya dari peserta dan timbale balik antara peserta dengan
penyampaian materi.

c. Standar Hasil
Diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tentang materi
penyuluhan.
a. mengetahui tentang oligohidramnion
b. keadaan yang berkaitan dengan oligohidramnion
c. tanda gejala oligohidramnion
6. Lampiran
a. Leaflet
b. Materi

MATERI
OLIGOHIDRAMNION

A. Pengertian Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu kelainan cairan ketuban dimana
jumlah cairan ketuban/amnion yang terlalu sedikit. Jumlah cairan amnion
pada kehamilan cukup bulan sekitar 300-500 mL. Saat didiagnosis pada
pertengahan kehamilan, kelainan ini sering berkaitan dengan agenesis
renal (tidak adanya ginjal) atau sindrom Potter, yaitu bayi yang menderita
hypoplasia pulmoner. Jika terdiagnosis sebelum kehamilan 37 minggu, hal
ini kemungkinan berkaitan dengan abnormalitas janin atau ketuban pecah
dini yang menyebabkan cairan amnion gagal berakumulasi kembali.
Jumlah cairan aminon yang terlalu sedikit dapat berakibat pada
kurangnya ruang intauterin, dan jika terjadi pada waktu yang lama akan
menyebabkan deformitas kompresi. Wajah bayi akan tampak seperti
terjepit, hidung rata, mikrognatia (deformitas rahang), dan kulit bayi akan
terlihat kering dan kasar. Kejadian oligohidramnion kadang dijumpai pada
kehamilan lebih bulan, dan diyakini berkaitan dengan insufisiensi
placenta. Jika fungsi placenta berkurang, perfusi ke sistem organ janin
juga akan berkurang, termasuk ke ginjal. Penurunan pembentukan urin
janin menyebabkan oligohidramnion karena komponen utama cairan
amnion adalah urin janin.
B. Keadaan lain yang berkaitan dengan oligohidramnion;
1. pada janin: kelainan kromosom, hambatan pertumbuhan, kematian,
kehamilan posterm;
2. pada placenta: solusio placenta, transfuse antar-kembar;
3. pada ibu: hipertensi, preeklamsi, diabetes dalam kehamilan;
4. pengaruh obat: inhibitor prostaglandin sintase, inhibitor enzim
pengubah angiotensin.

C. Tanda dan gejala oligohidramnion 


pada saat inspeksi uterus terlihat lebih kecil dan tidak sesuai
dengan usia kehamilan yang seharusnya. Ibu yang sebelumnya pernah
hamil dan normal, akan mengeluhkan adanya penurunan gerakan janin.
Saat dilakukan palpasi abdomen, uterus akan teraba lebih kecil dari ukuran
normal dan bagian-bagian janin mudah diraba. Presentasi bokong dapat
terjadi. Pemeriksaan auskultasi normal.
Wanita hamil yang dicurigai mengalami oligohidramnion,
dilakukan pemeriksaan USG untuk memperkirakan jumlah cairan amnion,
dan memastikan diagnosis oligohidramnion. Jika anomaly janin tidak
dianggap mematikan atau penyebab oligohidramnion tidak diketahui,
amnio-infusi profilaktik dengan salin normal, Ringer laktat, atau glukosa
5% dapat dilakukan untuk mencegah deformitas kompresi dan penyakit
paru hipoplastik, dan juga untuk memperpanjang usia kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai